*Eco-Enzyme : Tetesan Surga*
Jum'at, 24 Desember 2021
Pukul 08.30-10.15 WIB
Ibu Aling Nurnaluri : Eco-Enzyme Practicioner
• Ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong (Thailand) meriset secara ilmiah selama ±30 tahun sehingga menemukan formula Eco-Enzyme dan dibagikan secara cuma-cuma
• Tujuan/manfaat:
1. Menghasilkan gas ozon yang mengurangi pemanasan global
2. Setara menanam 10 pohon
3. 1 liter cairan bisa membersihkan sungai yang tercemar hingga 1.000 liter
4. Memperbaiki dan menyuburkan tanah pertanian
5. Mengandung disinfektan (PH<4), melawan 6 jenis kuman dan 4 jenis parasit
7. Karbol alami, tidak menghasilkan alergi
8. Penghilang pestisida, insektisida, dan bahan kimia logam berat (penghilang karat besi/baja)
9. Pengurang radiasi barang elektronik
10. Bidang kesehatan, mengurangi infeksi (obat antiseptik)
11. Tidak boleh diminum (tidak baik untuk tubuh bagian dalam)
• Contoh lainnya:
Cuci tangan dengan cairan Eco-Enzyme selain membersihkan tangan juga membersihkan aliran sungai
*dari limbah menjadi berkah*
• Bagaimana membuat Eco-Enzyme
Formula:
1. Gula merah (terbaik: tebu)
2. Sayuran segar/kulit buah
3. Air
• Perbandingan 1:3:10
(1 gula : 3 bahan organik : 10 air)
• Contoh 10 liter Eco-Enzyme
1 kg gula
3 kg bahan organik
10 liter air
• Medianya menggunakan bahan plastik (bukan kaca/kaleng), usahakan limbah (bukan baru) dan harus bertutup
• Cara membuat?
1. Masukkan semua bahan
2. Tutup selama 3 bulan (iklim tropis) dan 6 bulan (iklim non-tropis), fermentasi #1
3. Gunakan sesuai kebutuhan
4. Untuk penggunaan lain (seperti pembersih lantai, sabun dan lainnya) menggunakan bahan tambahan lainnya
5. Bisa di fermentasi #2 dengan tambahan bahan aromatik (hasil lebih bening) contoh: pandan, bunga-bunga, rosemary
Note tambahan:
• Buah Lerak: dicampur air menghasilkan busa untuk mencuci (memisahkan minyak dan air), untuk campuran tambahan
• Gula aren harus di tumbuk dulu agar mudah larut dalam air
• Tanggal pembuatan, tanggal panen dan bahan organik yang digunakan (minimal 30 hari)
• Gunakan selang yang ujungnya di masukkan kedalam air (agar tidak meledak) karena ada fermentasi anaerob
• Tidak boleh memasukkan biji
• Bahan apa yang tidak boleh?
-keras (kulit durian, kelapa)
-bergetah (duku, nangka)
• Bahan tambahan lainnya
1. Garam laut (bukan garam dapur)
2. Rosemary
3. Pandan
4. Lemon
5. Madu
6. Kapur sirih
7. Daun adas - untuk meremajakan kulit
8. Daun kecombrang
9. Lerak (500 gram untuk 2 liter)
10. Lidah buaya
Cara membuat sabun Eco-Enzyme:
1. Rebus lerak (ampasnya bisa di gunakan untuk mencuci pakaian)
2. Masukkan daun adas, kecombrang & sereh (geprek), daun pandan,
3. Lidah buaya & garam laut diblender, dan disaring (karena ada lendirnya)
4. Rebusan dingin campur dengan: madu, perasan jeruk, lidah buaya, kapur sirih & Eco-Enzyme
5. Jadilah sabun
6. Gunakan botol plastik tipis, dikocok dulu sebelum digunakan (keset, lembut, tidak mengandung alergi, sedikit busa)
Q n A:
1. Kulit buah harus segar? (sulit mengumpulkan jumlah banyak dalam 1 waktu)
• Dicicil boleh dengan buat airnya dulu, setiap hari dimasukan dan diukur/ditimbang, hanya boleh 1 pekan, dan tidak boleh masuk kulkas, tanggal terakhir yang dicicil (pelunasan bahan organik)
2. Penyimpanan?
• Ada sirkulasi udara, tidak terkena hujan, tidak terkena sinar matahari langsung, hindari tempat sampah, hindari septictank
3. Pemakaian air sumur?
• Tidak perlu di endapkan karena tidak ada kaporit berbeda dengan air keran
4. Daging buah yang peyot?
• Kalau bisa hanya kulitnya saja, boleh daging buah dengan presentase jumlah yang lebih sedikit, dan sebisa mungkin buah segar karena jumlah enzim masih banyak
5. Ampasnya?
• Bisa untuk pengharum ruangan atau pupuk tanaman
6. Setelah ditambah bahan tambahan apakah langsung bisa digunakan? Ya
Semoga bermanfaat 🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar