Senin, 04 Desember 2017

Tafsir Al Jumu'ah ayat 1-8

Pengajian Kampung Salam
"Tadabbur Al-Qur'an Surat Al Jumu'ah ayat 1-8"
Dr. Inayatullah Hasyim
Ahad, 26 November 2017
@Mushala SD SALAM

Terjemah QS. Al-Jumu'ah ayat 1-8
1. Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

2. Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

3. dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

4. Demikianlah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki; dan Allah memiliki karunia yang besar.

5. Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

6. Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang yang Yahudi! Jika kamu mengira bahwa kamulah kekasih Allah bukan orang-orang yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu orang yang benar.”

7. Dan mereka tidak akan mengharapkan kematian itu selamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.

8. Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

Tafsir:
Rasulullah saw. adalah utusan Allah SWT yg ummiy, buta huruf/aksara. Dalam beberapa kesempatan seperti perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah saw meminta bantuan kepada sahabatnya untuk minta di bacakan.

Beliau sampai mendapatkan julukan "Rasul yang bercincin" yang fungsi dari cincin itu adalah sebagai pengganti cap jari/tanda tangan untuk menandai arsip/surat tertentu (celup-tempel). Zaman sekarang lumrah menggunakan tanda tangan, oleh karena itu, tanda tangan sebaiknya menulis nama sendiri dengan jelas.

Tambahan lain yang sebenarnya kurang diperlukan saat ini adalah pemakaian materai, sebenarnya tanda tangan sekalipun sudah cukup untuk mengesahkan/melegalkan suatu surat, adapun materai berfungsi sebagai biaya pajak negara.

Allah memberi mukjizat Al Qur'an yang bisa langsung di hafal oleh umat manusia. Alhamdulillah banyak dari kita yang sudah hafidz Al-Qur'an seperti contoh seorang siswa, Fahri Muhammad di sebuah pesantren Al Kahfi yang Rasmi dari subuh sampai malam, 2 hari khatam tanpa membaca. Teman-teman santri saat itu diminta menyimak meskipun tidak sampai hafal terjemahannya.

Runutan mempelajari Al-Qur'an:
-membaca
-menghafal
-memperhatikan/mendengarkan/ mempelajari
-mengajarkan
-mengamalkan

Sementara sebelumnya dalam kesesatan, setelah kelahiran Rasulullah saw, kaum-kaum di Arab dan dunia menjadi terang. Sebelumnya, memilliki anak perempuan di kalangan bangsawan merupakan aib, hingga Umar bin Khattab mengubur hidup-hidup anaknya, setelah itu bertaubat dan menjadi pemimpin umat Islam.

"Dia yang tidak tahu pahitnya zaman jahiliah, maka dia tidak akan tahu nikmatnya Islam"

Sebelum turunnya Al-Qur'an, tulisan yang di tempel pada dinding Kakbah adalah puisi-puisi karya manusia. Hanya 7 puisi terbaik yang di tempel dari berbagai tema termasuk pujian wanita, minuman keras, dll. Penyair biasanya mengikuti hawa nafsu ketika membuat lirik-liriknya.

Istilah "selain dari mereka" adalah penyebaran Islam diperuntukkan tidak bangga Arab saja, tapi untuk semesta alam.

Dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim, suatu hari kami duduk bersama Nabi, kemudian turun ayat dari surat Adh-Dhuha. Ketika Nabi bertanya tentang kaum yang bukan dari bangsa Arab, Salman Al farisi dari Persia (orang Iran) mengakuinya. *Sahabat yang mengusulkan perang khandaq, dalam hal ini bukan bangsa Arab.

Mengapa Islam menang saat perang khandaq? Karena aturan perangnya berbeda. Contoh, orang Belanda & Eropa harus janjian saat perang. Itulah penyebab kekalahan kolonial Belanda melawan tentara Indonesia yang menggunakan strategi gerilya. Bagi Belanda, gerilya bukan aturan perang. Bagi Arab, membuat parit bukanlah strategi perang.

USA kalah oleh Vietnam karena menggunakan teknik gerilya, masuk ke dalam tanah. Perang itu adu strategi, boleh memakai trik apa saja akan tetapi tidak di perkenankan berbohong/curang seperti: meracuni sumber mata air, bunuh anak, lansia dan perempuan.

Semoga bermanfaat