Minggu, 28 Agustus 2016

Senin Spirit Siswa tentang Paskibraka dan Lapang dada

Senin spirit siswa
Oleh : Bu Furi
Senin, 22 Agustus 2016

Ada yang tahu tentang kisah Paskibraka Indonesia tahun ini? Ada banyak momen dan yang harus kita ketahui untuk dijadikan sebagai pelajaran.

1. Pernah mendengar kisah Pasukan Paskibraka yang kakinya diamputasi? Setelah terpilih menjadi Pasukan Paskibraka Indonesia, perempuan ini mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kakinya harus diamputasi. Hebatnya dengan sangat lapang dada, ia hadir pada pelaksanaan pengibaran bendera untuk menghormati tugasnya.

2.  Begitu juga dengan kisah seorang perempuan yang memiliki 2 kewarganegaraan. Dengan sangat disayangkan perempuan ini tidak jadi diikutkan sertakan dalam Pasukan Pengibar Bendera, akan tetapi ia tetap hardir untuk menghormati negerinya.

3. Atau tentang Pasukan yang celananya melorot atau sepatunya terlepas dari kakinya. Harus tetap percaya diri sampai acara selesai.

Dari ketiga kisah diatas, persamaannya yaitu tentang sikap lapang dada. Mumpung masih muda, kita harus bisa bersikap berlapang dada atas segala sesuatu yang telah menimpa kita.


Semoga bermanfaat


Sedikit Cerita Aku, Aziz, Rosi, Om Agus, dkk Portugis dan Sunda

Cerita dari teman…
Jum'at, 26 Agustus 2016


Malam itu, tepatnya malam jum’at, seperti biasa aku melakukan pengajian bersama sanak saudara untuk meningkatkan ukhuwah dan keimanan satu sama lain. Entah motivasi apa yang membisikanku waktu itu, sekitar pukul 11 malam, aku melakukan perjalanan bersama Aziz untuk menindaklanjuti acara pembacaan Puisi Portugis – Sunda ke sebuah tempat didaerah Unpak.

Tidak biasanya aku berangkat dari rumah dimalam hari, terlebih keesokan harinya adalah bukan hari libur. Singkat cerita, setelah aku mengcopy data ke falshdisk aku dan Aziz pergi, tentu saja aku berpamitan terlebih dahulu, meminta do’a restu dari orang tua agar selamat diperjalanan. Berhubung waktu itu, teman-teman band sedang berkumpul membesuk tetangga sekaligus saudara saya yang sakit patah tulang. Malam itu, kami berangkat.

***

Belum juga menempuh 100 meter dari rumah, aku terpaksa harus kembali kerumah karena ban sepeda motorku kempes, Aziz menunggu dipinggir jalan sementara aku memompa ban. Setelah itu, kami berangkat menuju tempat yang aku tidak tahu, Aziz memberitahukan rutenya.

Sesampainya disana, disebuah rumah tingkat kediaman teman Aziz, kami disambut hangat. Kami bersalam-salaman dan diperkenalkan dengan temannya yang lain yang merupakan orang Timor-Timur. Didalam ruangan itu, kini ada 7 orang, 1 sedang tidur, 2 orang adalah tamu yang pernah tinggal di Portugis, 2 teman Aziz, dan 2 orang lagi adalah kami yang baru tiba.

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa ada rekan dari Portugis yang ingin melihat rekaman video yang aku simpan selama acara berlangsung. Aku turut membaur bersama mereka. Kami pun dijamu oleh tuan rumah rebusan dan buah-buahan.

Dari 2 orang yang aku temui disana, 1 diantaranya menguasai bahasa Indonesia, dia bernama Rosi, dan satunya kurang begitu paham dengan bahasa kami. Setelah cukup kami berkenalan, aku memberikan flashdisk kepada Pak Agus dan memasukan kedalam port USB Tv dengan ukuran 29 Inch disampingnya, untuk menyaksikan bersama-sama, menonton acara yang telah direkam oleh ponsel. Amatir sih, tapi cukup untuk mewakili keseluruhan acara karena aku berhasil mendokumentasikan seluruh acara terutama saat pembacaan puisi hingga selesai.

Ada banyak yang disampaikan oleh Pak Agus terutama filosofi acara dalam bahasa Portugis kepada mereka. Baik dari sejarahnya, alasan diselenggarakannya acara tersebut, pakaian, isi puisi dan lainnya. Aku yang merekam pun tidak terlalu banyak tahu akan pesan yang disampaikan, baru malam itu aku tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Foto dan video berdurasi 40 menit itu ditayangkan kepada kami, dikhususkan kepada 2 orang tamunya yang baru tiba dari Portugis. Ditengah dialog mereka dalam bahasa Portugis, aku hanya tersenyum dan menyimak diskusi mereka. Aku hanya seorang dokumenter pada saat itu.

Selesai video tersebut di tayangkan, aku menemani Aziz yang masih berbincang-bincang sambil ngopi bersama tuan rumah. Suara dari dawai gitar yang dinyanyikan oleh vocalist band kami, menambah merdu suasana ruangan keluarga pada malam itu, sekaligus membangunkan rekannya yang lain yang sejak awal tidur.

Aku sempat ditawari makan oleh tuan rumah, tapi aku menolak karena jam biologisku belum menerima asupan pada pukul setengah 2 malam, waktu dimana biasanya aku tertidur pulas. Ibu memintaku untuk menginap dirumah teman jika sekiranya aku pulang larut karena pintu sudah dikunci. Sambil menyesuaikan, aku ngobrol dengan Rosi yang bisa berbahasa Indonesia. Sambil terkantuk-kantuk, aku, Aziz dan Rosi melakukan diskusi yang amat seru. Pertama kalinya aku berkenalan, berteman dan mendengarkan cerita dari orang yang sudah biasa melakukan perjalanan keluar negeri. Aku menyimak semampuku.

***

Rosi, usianya 3 tahun diatasku. Dia adalah orang Timor-Timur yang saat itu sedang beristirahat dirumah Pamannya (pemilik rumah). Rosi berencana menikah dengan seorang gadis orang Cianjur dalam waktu dekat, itu sebabnya ia berada di Bogor. Garis takdir yang tidak pernah aku duga sebelumnya, sehingga kami bisa berkumpul pada malam itu.

Pekerjaannya yaitu sebagai pengemas daging di London, Inggris. Disana ia tinggal bersama pamannya. Rosi mengemas daging mentah untuk dipasarkan ke swalayan-swalayan di Inggris. Jam kerja disana 12 jam, pagi atau malam, sesuai sift yang ditentukan. Penghasilannya? Mau tahu?

Sehari ia diberi upah sampai 500 Ps (poundsterling) atau setara 800ribu sampai 1juta rupiah di Indonesia. Wow… sehingga penghasilannya sebulan bisa mencapai 25 juta rupiah. Itu sebabnya sangat disayangkan jika satu hari tidak masuk karena mangkir karena upahnya yang besar. Ketika tubuh merasa tidak enak/sakit, izin bekerja adalah salah satu upaya yang direkomendasikan ujar Rosi.

Pada perbincangan kami, ia menawari kami sebungkus rokok yang tidak aku ketahui namanya. Aziz dan Pak Agus sangat senang karena bisa menikmati rokok asli orang Inggris yang konon katanya rasanya seperti Marlboro. Aku sih hanya melihat saja. Bungkusnya sama seperti bungkus rokok pada umumnya, kotak kecil dengan isi 12-16 batang, dan terdapat tabel peringatan bahaya merokok, dalam bahasa Rusia.

Diskusi terus berlanjut, Rosi menceritakan bahwa rokok orang Indonesia begitu kuat dan pekat. Menghisap 2-3 batang rokok Indonesia, bisa membuat orang Inggris mabuk dan mual. Entah apa yang membedakan, begitulah ungkap Rosi yang pernah ia lakukan terhadap teman-temannya. Disamping itu, Rosi selalu membeli 1 pack rokok Indonesia yang ia anggap murah untuk dibagikan kepada teman-temannya disana. Hanya membagikan sekedar oleh-oleh. Jika ia jual, bisa berkemungkinan besar ia menjual barang illegal meskipun keuntungannya sangat menjanjikan, beli di Indonesia dengan harga 20.000 rupiah, bisa dijual mencapai 200.000 rupiah perbungkus. Tapi tidak ia lakukan karena Rosi memahami aturan/hukum yang berlaku.

Rosi yang kondisinya baru pulang dari daerah Ekalokasari (jalan-jalan dengan sepeda motor), melihat banci orang Indonesia begitu cantik. Dandanannya benar-benar total sehingga tidak terlihat seperti pria. Berbeda dengan banci yang berada di Inggris, mereka berbadan kekar, memakai pakaian ketat dan berpasangan dengan pasangan sejenis. Bahkan disana terdapat daerah khusus banci dengan komunitas mereka yang diperbolehkan oleh negara. Masing-masing dari mereka membawa bendera tersendiri dengan motif pelangi (dikenal LGBT). Jika berkesampatan ke Inggris, jangan sekali-kali kita mengenal mereka. Mengerikan.

Banyak hal yang ia bandingkan antara di Bogor dengan di London. Salah satu makanan, terutama buah yang menurutnya sangat enak adalah durian (ketika berkesempatan makan es durian di Bogor). Rasanya begitu nikmat. Sangat jarang ditemukan di Inggris buah bernama durian. Sekalipun ada pada musim tertentu oleh penjual buah, harga sangat sangat mahal. Perkilogramnya mencapai 1 juta rupiah. Itu pun dihitung dengan bijinya yang besar dan kulitnya yang menempel pada kemasan durian. Daging buahnya, mungkin hanya sedikit. Beruntung bisa mencicipi durian di Bogor. Buah lain yang membuatnya penasaran adalah rambutan, saat ini belum berkesempatan karena belum musimnya.

Hobinya terhadap sepak bola, ia realisasikan langsung ke tempat Barcelona, club sepak bola favoritnya. Aziz yang nge-fans juga dengan Barca, sangat terkejut dibuatnya karena Rosi pernah ke museum Barca dan staion Camp-Nou. Banyak hal yang Rosi ceritakan tentang bola. Bukti cerita itu, ia sertakan dengan foto-foto kunjungannya dari ponselnya. Begitu surprise dimata kami.

Kegemaran lain yang ia tekuni adalah musik. Tidak berbeda dengan aku dan Aziz, ternyata Rosi juga memiliki band bersama teman-temannya. Band indie yang Rosi garap dengan rekannya sudah membuat hampir 70 lagu orisinil. Untuk saat ini, band mereka vakum karena sedang berada dinegara yang berbeda-beda.

Rosi memperlihatkan lagu yang dibuatnya dari chanel youtube miliknya. Berkisahkan tentang cinta. Menarik. Ia senang bergelut didunia musik dan membuat lagu. Ia juga meminta saran, tempat membeli perlengkapan musik, untuk membeli senar gitar nilon karena di kampung halamannya sangat jarang ditemukan, untuk gitarnya yang sudah tidak bersenar.

Rosi menginginkan lagu-lagu ciptaannya bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yang pasti harus memiliki nuansa puitis ketika ditranslate ke Indonesia. Ia juga bercita-cita memiliki studio rekaman lagu, minimal dengan metode midi (computer), untuk mengembangkan minatnya didunia musik.

***

Diskusi kami dengan Rosi terus berlanjut hingga akhirnya aku tertidur dilantai karena tidak kuat dengan rasa kantuk yang membebani kelopak mata. Aziz dan Rosi yang masih kuat begadang, melanjutkan diskusi sambil bermain PS3. Dalam diskusi mereka, salah satunya membahas mengenai cara-cara penguasaan teknik vocal. Setelah itu gelap.

Pukul 05.00 aku terbangun dan langsung pamit untuk pulang. Aku dan Aziz pamit kepada seluruh orang yang berada ditempat itu. Terutama aku yang harus ke sekolah untuk mengajar.

Sungguh malam itu merupakan pengalaman dan diskusi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Cerita yang tidak hanya sebatas diskusi melainkan sebuah open mind perbandingan untuk melihat dunia yang luas, maklum, seumur hidup saya hanya tahu Bogor dan Tanah Baru, tidak lebih.

Hati-hati dijalan, sampai ketemu lagi nanti Rosi dan kawan-kawan. Senang berkenalan denganmu.

Salam

Bogor














Rabu, 17 Agustus 2016

Pengajian Bulanan SDM Sekolah Alam Bogor Yayasan Progress Insani: Etos Kerja STAR FACILITATOR UST NAUMIN

Pengajian bulanan SDM SALAM
Jum’at, 12 Agustus 2016
Ust. Syaiful Hamdi Naumin
“Becoming Star Facilitator”

Assalamu’alaikum wr.wb.
Robbishohrishodri, wayashirli amri, wahlulukdatamilisani, yafqohuqouli…
Ya Allah lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku dan lancarkanlah lisanku agar mereka memahami perkataanku, amiin…

Sebelumnya, mohon disimak secara menyeluruh dari awal sampai akhir agar hasil yang diperoleh sempurna (tidak terpotong-potong). Ibarat kita menggambar “kuda”, maka semuanya harus tersambung dengan baik antara kepala-badan-ekor dan anggota tubuh lainnya, jangan sampai terpisah-pisah (kepala kuda, badan sapi ekor kelinci).

Buya Hamka pernah mengatakan:
“Hidup hanya sekedar hidup, monyet dirimba juga hidup
Kerja hanya sekedar kerja, kerbau disawah juga kerja”
Apa yang membedakan antara aku/kita/manusia dengan monyet dan kerbau? Kita sebagai manusia memiliki arti/makna hidup dan kerja, tidak hanya bernafas dan mencari uang. Setiap orang mempunyai cita-cita, keinginan, ambisi dan hal-hal yang lainnya dengan harapan bisa terwujud.
Sayangnya, mayoritas orang didunia ini khususnya di Indonesia yang mempunyai banyak keinginan, namun tidak semua terwujud. Keinginan hanyalah sebatas keinginan yang mengisi imajinasi tanpa direalisasikan. Orang-orang ini dapat kita sebut MEDIOCRE. Sekalipun memiliki keinginan, orang-orang macam ini ragu untuk mewujudkannya (tidak yakin dengan cita-citanya).
Sebagai contoh seorang pemuda mendapatkan sawah warisan dari orang tuanya seluas 500 meter persegi dengan penghasilan 1 ton. Setelah beberapa tahun mengelola sawah, sang pemuda menikah dan dikaruniai 2 orang anak. Setelah diukur, luas sawah saat ini masih sama seperti pertama yaitu 500 meter persegi dan penghasilannya pun tetap sama 1 ton. Tidak ada perkembangan yang signifikan. Itulah Mediocre. Produktifitasnya kurang dari target/rata-rata.

3 kerugian yang terjadi pada diri sendiri:
·        Mentok (semua berpasrah pada kuasa Tuhan, tunduk dan pasrah tanpa upaya kepada atasannya)
·        Berat
·        Menyesal

Pernah ada seorang pensiunan opas/OB yang bersikap kurang pantas didepan khalayak. Jika kita kaji, apa jabatannya saat ia masuk sebuah perusahaan jika pensiunannya adalah sebagai opas? Bertahun-tahun menjadi opas, itulah contoh Mediocre yang lainnya.

3 kerugian yang terjadi pada keluarga:
·        Terbatas (uang, ruang lingkup, kebebasan, kehidupan, dsb)
·        Menular (70% orang mediocre menularkan penyakit ini kepada generasi penerusnya, yakni anak-anaknya)
·        Malu (lost power syndrome)

Rasulullah saw pernah berkata:
·        Orang yang saat ini lebih buruk dari kemarin maka ia celaka
·        Orang yang saat ini sama saja dari kemarin maka ia merugi
·        Orang yang saat ini lebih baik dari kemarin maka ia beruntung

Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung…
Kebalikan dari MEDIOCRE yaitu STAR (Bintang)
STAR adalah seseorang yang memiliki prestasi jauh diatas kebanyakan orang,
3 keuntungan yang terjadi pada kita:
·        Memperoleh hidup terbaik
·        Memiliki arti (diundang orang lain, cuhrahan hati
·        Hidupnya puas

3 kuntungan yang terjadi pada keularga:
·        Hidup terbaik
·        Tieladan (Ayah ku)
·        Memiliki kebanggaan

Kebanyakan orang menjadi bintang dimata orang lain akan tetapi kehidupan keluarganya hancur. Seperti sebuah kisah selebritis yang meminta pinjaman uang kepada ustad sebelum melakukan konser dan talkshow elit disebuah stasiun televisi. Curhat mengenai kehancuran rumah tangganya dibalik kemewahan yang didapatkan selama ini. Bahkan warisan orang tua sekalipun sangat didambakan dibalik upahnya yang besar.

Jadilah orang yang: Star at work = Star in life
Bintang di profesi dan bintang dalam kehidupannya (keluarga, keseharian, bermasyarakat, dll)

Apa yang menyebabkan seseorang menjadi MEDIOCRE?
Mereka memiliki kesamaan yang membuat mereka menjadi terpuruk yaitu “RANTAI GAJAH”
Sebenarnya rantai gajah itu tidak ada, hanya sebatas anggapan internal yang membatasi hebatnya manusia. Oleh karena itu, untuk menjadi Star, rantai gajah harus dihilangkan.

Contoh Rantai Gajah:
·        Saya masih muda, pengalaman masih minim
·        Saya tidak mungkin bisa berkembang sekarang
·        Saya orang desa, mana mungkin bisa maju

Ibarat seorang pemburu yang melakukan proses penjinakan gajah liar, awalnya ditembak bius hingga pingsan. Setelah itu, salah satu kakinya terbelenggu hingga tidak dapat bergerak. Setiap kali berusaha untuk kabur, gajah terjatuh karena tebalnya rantai yang mengikat kaki gajah. Pada kesempatan itu, gajah diberi makan di tempat yang dekat dengan dirinya hingga akhirnya rantai tersebut diganti dengan tali plastik yang tipis. Karena anggapannya sudah berfikir mustahil untuk kabur, maka gajah tidak melarikan diri meskipun hanya diikat dengan tali tipis. Begitulah konsep rantai gajah.

Misalkan ada sebuah botol yang didalamnya berisi air setengah botol, maka apa yang lihat? Setengah isi? Setengah kosong? Lihatlah bahwa botol itu setengah kosong, karena dengan itu kita masih bisa mengisinya kembali. Pun dengan kesempatan apapun didunia ini, pastikan kita masih bisa mengisinya dengan kemampuan dan kreatifitas kita.

Fakta terhadap orang kaya, seseorang yang miskin lalu menjadi kaya raya atas usaha dan kerjakerasnya, maka kekayaannya akan tahan sampai 7 turunan (bertahan lama), sedangkan orang kaya yang disebabkan keturunan, maka hanya 1 turunan saja ia kaya (bertahan sebentar).

Beberapa waktu lalu, ada seorang tukang ikan asin yang berhenti membiayai anaknya sekolah pada kelas 3 SD karena masalah ekonomi. Akan tetapi, karena sang anak tidak mempunyai rantai gajah, yakin dan melanjutkan sekolahnya berkat donatur orang lain, ia berhasil menjadi direktur XL sampai saat ini.

Sekarang, bagaimana caranya kita mengubah hal negatif menjadi positif, mengubah jeruk kecut menjadi lemon squash…

Bagaimana cara menjadi Bintang? Jangan berenti berusaha? Percaya diri? Bergerak, do-it? Keluar dari lingkaran nyaman? Mencoba hal yang baru? Bermimipi besar?
Cara/metoda ribuan yang orang-orang ucapkan / dituliskan dibuku-buku motivasi. Inti dari segala inti, ada 5 hal untuk menjadi Star, yaitu:
5 kata kunci untuk jadi Star fasilitator:
1)    jadilah star facilitator yang memperjuangkan kehidupan terbaiknya , sampai keringat, darah menetas dan menangis untuk memperjuangkannya
2)    jadilah star facilitator yang expert
3)    jadilah star facilitator yang pegang kendali diir (supir dalam kehidupan, bukan penumpang yang hanya ikut ikutan)
4)    jadilah star facilitator yang integritas
5)    jadilah star facilitator yang selalu berepos

Apa yang membuat seseorang memperjuangkan kehidupan terbaiknya?
·        Mimpi itu begitu indah sehingga menimbulkan daya tarik
·        Kita punya alasan yang kuat untuk mewujudkan mimpi itu

Contoh mimpi yang jelas dan real (bisa dipertanggungjawabkan)
“Tahun 2020 menginspirasi satu juta anak muda Indonesia (terutama miskin dan yatim untuk menentukan kehidupan terbaiknya…”

Jangan malas melakukan sesuatu dari hari ke hari. Yakinlah bahwa setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan (Al-Insyirah ayat 5 dan 6). Jika hendak belajar berenang, kita harus tahu yang namanya tenggelam. Jika hendak belajar sepeda, kita harus tahu rasanya jatuh.
“bukan cuma teori untuk mencapai kesuksesan”

Ingatlah kisah tentang office boy yang pensiun sebagai vice president disebuah bank. Houtman Zainal Arifin (1983 sebagai vice president citybank). Awalnya hanya tukang asongan dipinggir jalan, hijrah dari kampung ke kota untuk mengadu nasib. Melihat seseorang yang rapi dan berdasi, Houtman berusaha merubah jalan hidupnya dengan membuat lamaran pekerjaan keberbagai perusahaan, hingga akhirnya ada 1 perusahaan yang merekrutnya sebagai office boy.
Bedanya Houtman dengan rekan OB yang lain, ia selalu belajar kepada orang lain diwaktu senggang. Ketika OB lain tidur untuk istirahat, menunggu jobdesk dari atasan, Houtman justru belajar mengoperasikan mesin fotokopi yang waktu itu sangat langka dan barang mewah. Melihat dokumen-dokumen yang ia pegang, perlahan Houtman mempelajari sesuatu. Salah satunya adalah Chopping, jika ada anggaran kurang dari 25 juta maka cukup 2 tanda tangan, jika ada nominal lebih dari 25 juta maka harus 3 tanda tangan.
Tidak berhenti disitu, Houtman menambah jam kerjanya dengan belajar bahasa inggris kepada bosnya, sedikit demi sedikit, ia menguasai bahasa inggris dan mencobanya dalam pekerjaan sehari-hari. Pernah suatu hari Houtman menggantikan supir citybank untuk menjemput direksi yang berkewarganegaraan asing, hal ini ia dapati karena supir biasanya tidak percaya diri jika berhadapan dengan orang asing, khususnya bahasa inggris.
Setelah memarkirkan mobil, Houtman bergegas untuk membawakan tas koper milik direksi yang ia anggap tamu agung, demi totalitasnya bekerja. Hingga akhirnya ia menjadi satu-satunya OB yang duduk bersama para atasan perusahaan. Sejalan dengan kemampuannya yang berkembang, Houtman terus naik jabatan hingga akhirnya 19 tahun bekerja di citybank, pensiun sebagai vice president.
“Akhirnya Houtman berhasil menjadi orang berdasi yang turun dari mobil mewah, yang diidamkannya selama ini”

Seperti apakah kehidupan terbaik itu? SuksesMulia
*Sukses 4 TA
·        Harta : punya uang banyak, kehidupannya terkecukupi
·        Tahta : mempunyai jabatan yang dihormati orang lain
·        Kata    : selalu didengar oleh orang lain, menjadi referensi
·        Cinta  : disayang dan dinantikan banyak orang
*Mulia           : Bermanfaat bagi orang lain
(Sukses grafik ke atas, Mulia grafik ke samping)

Juni 2011 lalu, pernah ada peristiwa yang menjadi cambuk untuk kita menjadi makhluk mulia yang bermanfaat bagi orang lain. Disebuah rumah besar, rumah milik seorang pensiunan kolonel, selalu sepi tanpa dikunjungi warga sekitar dan rekan-rekannya. Hampir selama 4 hari lamanya, tetangga merasakan bau busuk yang datang dari rumah besar tersebut, hingga akhirnya ditemukan sebuah mayat/jenazah pensiunan kolonel yang tidak diketahui kematiannya (efek hanya mencapai kesukseskan belaka). Betapa pentingnya kita untuk dapat berbaur dengan masyarakat dan berguna bagi orang lain.
Jangan lupa, tambahkan aspek “emosional” dalam setiap aktifitas kita. Jadikan sesuatu dalam hidup kita (pekerjaan, keluarga, tugas) memiliki ruh yang harus kita maksimalkan.
Bayangkan, ustad Naumin dulu pernah menjual cabai yang setengah busuk setengah utuh hanya untuk dapat minum es cendol. Menjadi fotografer di masa SMP dan menjadi supir oplet ketika kuliah demi menambang penghasilan. Faktor emosional-lah yang mendorongnya hingga sukses seperti ini.
Contoh lain yang dapat menambah emosi kita dalam bekerja, mengingat dulu pak ustad pernah menjadi juara lomba puisi, pidato dan mengarang. Akan tetapi keluarganya tidak dapat hadir hingga akhirnya kepala sekolah dan walikota yang mengantarnya menerima hadiah dan piala.
Ditambah kisah liburan ke Singkarak yang jaraknya hanya 19 Km dari kediamannya, akan tetapi tidak diizinkan oleh keluarganya karena faktor ekonomi. Sampai harus mengurung diri karena sangat kecewa akan kehidupan yang dialaminya. Kisah ini mendorong emosi pak ustad untuk tetap berusaha sampai saat ini.

·        etos kerja keras: otot
·        etos kerja cerdas: otak
·        etos kerja ikhlas: hati

“if you can’t fly then run,
if you can’t run then walk,
if you can’t walk then crawl,
but whatever you do,
you have to keep moving forward”

Apa kabar semua?
Sukses! Mulia!


Semoga bermanfaat