Selasa, 25 Maret 2014

al hijr ahad 23 maret 2014



Al Hijr
Ahad, 23 Maret 2014
Kajian Al-Hijr dapat kita saksikan di www.salingsapa.com dan dapat diakses diseluruh dunia.
Al-Qur'an surat Asy-Syuara: 213-216. Ayat tersebut dikhususkan untuk Rasulullah saw. yaitu larangan menyembah selain Allah. Larangan ini sering kita kenal dengan istilah "kemusyirkan," yang dapat menyebabkan orang-orang diazab oleh Allah swt. Turunnya wahyu ini membuat Rasulullah saw berdiri dari tempatnya dan ditugaskan untuk memberi peringatan kepada kerabat terdekatnya (kabar yang menakutkan/peringatan akan adanya azab Allah).
Kepada seluruh sahabat Rasul bahkan keluarganya (bibi, anak-anaknya) Rasul menyampaikan, "Aku bisa memberikanmu apapun yang dapat saya lakukan tetapi aku tidak dapat menolong engkau dari Allah sedikit pun." Diperintahkan juga untuk menundukkan wajah saat sedang menyampaikan dakwahnya agar lebih bermanfaat terkait isi yang disampaikannya. Jikalau ada umatnya yang durhaka, "maka sesungguhnya aku tidak bertanggungjawab terhadap apa yang kau kerjakan."
Musyrik merupakan kezaliman yang sangat besar, Islam sangat melarang keras terhadap larangan ini. Dalam surat Al-Baqarah: 22, yang melarang kita untuk menjadi tandingan Allah padahal kita mengetahuinya.
Dosa paling besar diantara dosa-dosa besar lainnya (induk dosa besar) adalah:
1. Mempersekutukan Allah swt.
2. Durhaka kepada kedua orang tua.
Pernah ketika Rasulullah saw. hendak khotbah, beliau mengatakan "aamiin" sebanyak 3x padahal tidak ada siapapun disana. Ketika sahabat bertanya, Rasulullah saw menerangkan bahwa malaikat Jibril telah datang kepadanya dengan memberikan pesan bahwa, "akan jauh 3 golongan manusia dari rahmat Allah, yaitu
·         berlumuran dosa menjelang Ramadhan (tidak menyambut datangnya Ramadhan),
·         tidak bershalawat kepada Rasul ketika namanya dibacakan, dan
·         tidak memasukkan kedua orang tua kedalam surga.
3. Perkataan yang bohong/persaksian palsu. Hati-hati terhadap orang yang demikian, mengatakan A padahal B.
Adapun akibat yang ditimbulkan ketika berbuat kemusyrikan:
·         -tidak akan diampuni dosanya sampai manusia bertaubat nasuha (sungguh-sungguh, tidak mengulangnya). An-Nisa 48: menyebutkan bahwa Allah akan mengazab seluruh manusia (baik laki-laki maupun perempuan) yang musyrik.
·         -haram masuk surga (Al-Maidah: 72)
·         -hilangnya amal ibadah yang telah dilakukannya. Misal seorang manusia sekalipun sudah berumur 70 tahun dengan amalan baik selama 69 tahun, namun ketika menjelang ajalnya berbuat musyrik, hilanglah semua amalannya. (Al-An'am 68: maka gugurlah semua perbuatan baiknya)
Kita harus mengetahui substansi aqidah masing-masing, minimal 2 tauhid: ububiyah (percaya bahwa Allah adalah Khalik yang layak disembah) dan Ulukhiyah (berserah seluruhnya hanya kepada Allah). Sadarlah bahwa semua yang ada dalam kehidupan ini datangnya dari Allah. Ilmu, kesehatan, rizki, anugrah, suka-duka diberikan oleh Allah, maka anggapan selain itu adalah 'musyrik.' Jangan sampai kita mengagungkan sesuatu untuk disembah termasuk menyembah Rasulullah saw. sekalipun, DILARANG!
Untuk umat yang senang ziarah ke makam, mohon niatkan hanya untuk mendo'akan, bukan untuk meminta sesuatu karena ‘meminta’ sudah termasuk perbuatan syirik. Do'akan juga orang yang masih hidup, karena beberapa syarat/waktu yang do'anya cepat dijabah, diantaranya:
·         -do'a orang yang dianiaya
·         -sedang berpuasa
·         -do'a sesesorang terhadap orang lain tanpa sepengetahuan orang yang dido'akan.
Potensi menikmati hidup janganlah bersandar pada dunia (Hud: 15). Ketika Allah memberikan ujian kepada kita bersabarlah untuk mengobati situasi agar tidak terhasut godaan syaithan dan bersyukur bahwa teguran Allah bertujuan mengubah kita kearah yang lebih baik.
Bahkan seseorang istri yang terlalu mencintai suaminya itu merupakan tindakan yang berlebihan dan dilarang oleh Islam (bisa sampai kearah kemusyrikan). Berupaya saling mengingatkan dalam kebajikan itulah yang terbaik.
Cinta (iman):
-mencintai Allah & Rasul-Nya lebih dari mencintai dirinya sendiri
-cinta terhadap saudara seimannya. Dalam aplikasinya, mengutamakan saudara yang sedang lapar. Seperti kisah perantau yang menjadi tamu Rasulullah saw. karena ketidaksanggupan menjamu tamu, maka diserahkan kepada rumah sahabatnya dan dijamu dengan suasana remang-remang. Tamu dan tuan rumah (dengan makanan terbatas) bisa makan bersama tanpa ada yang mengetahuinya (sungguh amat mulia kondisi seperti ini).
Riya=syrik kecil adalah melakukan amal kebajikan mengharap ridho Allah dan “mengharap balasan manusia.” Sekalipun amalan yang dilakukannya adalah kebaikan, namun akan sia-sia hasilnya jika prioritas yang dimaksud adalah untuk manusia.
Pertanyaan:
Siraman, apakah termasuk itu termasuk kemusyrikan?
Jika ada anggapan/keyakinan yang diyakini mampu memberikan keselamatan selain Allah itu musyrik. Dari segi agama jelas itu mubazir karena membuang-buang materi yang bukan pada tempatnya (upacara pernikahan adat yang berlangsung tidaklah murah), langkah kita dalam menyikapinya adalah anggap bahwa siraman itu dapat membuat kita lebih segar (terutama ada kembang didalamnya), urusan lain mintalah ke Allah swt.
Bisa dilihat di:
Semoga bermanfaat
Muhammad Dhinar Zulfiqar

Selasa, 18 Maret 2014

Berita LSC Selasa, 18 Maret 2014



BERITA LSC
Selasa, 18 Maret 2014
Oleh: Bu Laely R.A.
Sejarah merupakan sesuatu yang sangat penting bagi seluruh umat manusia. Membahas dan mempelajari sejarah merupakan usaha kita untuk tetap menghargai segala sesuatu yang ada didunia ini, baik yang sudah berlalu maupun yang akan datang karena segalanya berawal dari sejarah. Sejarah juga merupakan kejadian yang ‘pasti’ dan ‘telah terjadi’, bukan berarti kita harus mengabaikannya.
Namun pada kenyataannya, dalam menyampaikan sejarah (apapun temanya), masih banyak orang yang spekulatif dan melakukan kecurangan demi kepentingan tertentu. Misalnya saja konspirasi pendidikan yang sampai saat ini kita ‘percaya’ bahwa penemu benua Amerika adalah Crishtophorus Colombus (penemu) dan Amerigo Vespuci (pemberian nama), yang pada kenyataannya adalah orang Islam lah yang pertama kali menemukan Benua Amerika tersebut.
Disamping itu (entahlah mungkin karena sejarah sudah tertelan oleh zaman), banyak manusia yang mengabaikan sejarah, sehingga secara tidak langsung kita mengulang sejarah yang telah berlalu, misalnya saja kejahatan kaum Sodom nabi Luth as. yang sudah jelas dihukum (diberikan azab oleh Allah swt.) saat ini terulang kembali bahkan lebih ekstrim. Astagfirullahalazim
Membahas sejarah bukan berarti membuang waktu, justru dengan ini kita bisa lebih banyak belajar. Sebagai umat muslim, kita harus tahu bahwa banyak ilmuan muslim yang banyak berjasa pada ilmu-ilmu tertentu yang sampai saat ini digunakan, misalnya saja Ibnu Batutah, Ibnu Sina dan Abu Bakar Zakaria (kedokteran terbesar tahun 1864), Al-Khawarizmi, penemu angka nol dan algoritma, dll.
(maaf kurang menyimak bagian ini karena mengantar murid pulang hehee, maklum hujan).

Sesi diskusi:
Bu Tikeh:
“Sebenarnya kita ini sedang dibutakan oleh sesuatu yang kita sendiri tidak tahu penyebabnya. Sejarah yang kita baca mungkin saja sudah direkayasa oleh pengarang. Seolah jiwa kita ini kosong, proud of muslimnya ‘tuh tidak sebesar Islam dimasa lalu. Entahlah mungkin karena aku masih 23 tahun (konon usia remaja sampai 24 tahun adalah pencarian jatidiri). Apapun itu aku ingin dan jadi greget untuk memajukan Islam seperti dulu.”

Pak Bahtiar:
“Apakah tidak ada muslim berkuasa untuk mengubah keadaan dunia yang sekarang?” Muslim mulai runtuh dan terpuruk ketika masa Usmaniah, yang disebabkan oleh gerakan Turki Muda yang didorong oleh pasukan Inggris waktu itu sehingga Nasrani dan Yahudi memenangkan kejaan umat Islam yang sudah dibentuk selama 7 abad (mencapai 2/3 dunia). Sebuah kutipan lirik lagu perjuangan menyebutkan bahwa, “adakah kau lupa kita pernah berjaya dan berkuasa…”
Tidak hanya masyarakat, pemimpin Islam pun saat ini sudah mulai terpecah belah. Misalnya saja dalam UUD Suriah, sebenarnya kita ini membutuhkan Allah swt., Mesir, Turki, Iraq, Afganistan, masing-masing mempunyai pemimpin yang dimotori oleh pergerakan umat lain (tidak seperti dulu bersatu). Ibarat kita “Out of the box” namun setelah keluar dari kotak, ternyata kita masuk pada kotak lain yang sudah ada pengikutnya/penganutnya. Intinya isi jiwa kita agar tidak kosong.
Faktanya, saat ini banyak dari kita yang beribadah hanya untuk kepentingan diri sendiri. Ada musibah menimpa, kita masih cuek bahkan saling mengutuk. Coba kita lirik sejarah Samudra Pasai yang ternyata sangat akrab dengan wilayah jazirah Arab terutama dengan Usmani, sampai-sampai ketika Indonesia (Samudra Pasai) diserang musuh, saudara jauh dari Usmani mengirimkan pasukan dengan kapal laut untuk membantu kita. Luar biasa bukan? Oleh karena itu coba bersikap lebih peduli terhadap orang lain, hindari egoisme.

Bu Yani
Bicara kasus hutan di Riau, dalam Undang-Undang hutan Indonesia boleh dijual, namun dalam UUD justru harus negeri sendiri yang mengelola, sungguh sangat bertentangan. Yang perlu diperbaiki saat ini adalah SISTEM. Jikalau kita menggunakan sistem Islam (yang sudah jelas terbukti kesuksesannya) kenapa tidak kita gunakan cara seperti itu? Seperti cara yang dilakukan Sunan Ampel yang merupakan bagian kholifah daulah (gubernur) sehingga dakwah di Indonesia berjalan lancar.

Bu Rahayu:
Pernah saya mendengar ustad berceramah (lupa dalam kondisi apa dan dimana), intinya umat (kumpulan/banyak) muslim itu harus bergerak sesuai perannya. Ada yang menjadi burung dilangit bahkan harus ada yang melata seperti cacing ditanah. Terserah bagaimanapun caranya peran kita, yang terpenting kita “take action.” Dengan metode seperti ini, (logikanya) Islam akan lebih cepat berkembang ketimbang sekarang. Sesuatu yang mengerucut ke atas dan mengerucut kebawah, jika digabungkan akan bersinggungan dan saling melengkapi, right?

Pak Ikhsan:
            Bagaimana dakwah yang saya lakukan? Saya bersahabat dengan 4 orang yang mempunyai karakter yang berbeda-beda, yaitu 1. Ustad (sangat alim & qori) 2. Pengusaha 3. Pekerja keras (pegawai pabrik) 4. Seorang guru (status sebenarnya diragukan) dan yang ke 5. Adalah Ikhsan yang becicilan.
Berhubung teman-teman dikampus rata-rata adalah ibu rumah tangga yang pemikirannya berbeda (cenderung pada kebutuhan rumah dan menjadikan kuliah sebagai sarana mencari ijazah), kami berlima selalu melakukan aktifitas bersama. Atau dengan teman lain yaitu bu Elly dan akhwat yang satunya lagi (I don’t know) pergi ‘ngebolang’ bersama-sama untuk tafakur alam. Yang terpenting kami senang dan menikmati prosesnya.

Saya (Pak Dhinar):
Ironi memang, buku-buku pendidikan Indonesia mencetak ilmu dari hasil yang ternyata sudah tercampur dengan doktrin kebohongan (konspirasi). Misalnya saja kita sering melihat/mendengar ilmuan Aristoteles, Plato dan kawan-kawan yang mengemukakan teori tertentu pada abad ‘sebelum masehi’ dan kemudian diperbaharui oleh Einstein, Lawyer, dan kawan-kawan pada abad ke 16. Merupakan sebuah missing link yang ditutup-tutupi pada masa keemasan Islam saat itu. Mungkin karena perang Salib di Habasyah yang sejarahnya, perpustakaan Islam terbesar dimusnahkan dan kemungkinan diakui oleh kaum yang lain, seolah Islam tidak berdaya dan tidak ada apa-apanya (setuju dengan Pak Bahtiar).
Untuk merubah negara ini, minimal kita harus bisa memperbaiki diri sendiri dan lingkungan terdekat, sulit rasanya jika kita (dengan tangan kosong) merubah sistem yang sudah berjalan saat ini. Buktikan dari hal terkecil sebagai modal untuk perubahan masa depan, dengan kinerja terbaik insyaa Allah waktu akan menjawab kemenangan kita. Memang betul, saudara kita di negeri sana (Palestina) saat ini sedang perang/berjihad dijalan Allah, betul jika kita harus membantu mereka tetapi dengan cara yang masuk akal. Konyol kiranya jika kita langsung terjun kesana, ikut perang dan mati. Bukankah masih banyak orang disekitar kita yang lebih membutuhkan kita? Persiapkan diri kita terlebih dahulu, untuk menolong sesuatu yang besar dibutuhkan modal yang besar juga.

Bu Inda:
 It’s about “Mr. J” yang mewariskan orang-orang kafir, berhati-hatilah terhadapnya yang mungkin selangkah lagi Indonesia akan masuk pada kekafirannya. Meskipun tidak ada yang sebenarnya menjadi pilihan nanti saat ‘nyoblos’ akan tetapi jika kondisinya seperti ini, mau tidak mau kita harus bisa memilih. Islam adalah harga mati dan sampai mati, buktikan segala sesuatunya dengan pandangan Islam.
Sayangnya korban media J sangat panatik sampai menganggap J adalah manusia suci. Memposisikan diri sebagai pahlawan setelah Reformasi yang ternyata (opini dari media kuasa), justru melakukan subordinasi asing (menjual aset ke Singapura). Bekerjasama dengan konglomerat cina (yang merupakan penduduk minoritas), membuat abangan boneka masyarakat seolah melihat kinerjanya yang sangat baik didepan public. Sungguh media telah diatur untuk kepentingannya (terlalu frontal dan preset agar booming).

Bu Tikeh lagi (sedang sangat semangat!):
Dakwah adalah kegiatan memanggil, mengajak dan tugas kita sebagai khalifah yaitu tabligh (menyampaikan sesuatu yang benar). Mau menunggu sampai kapan kah kita? Ilmu yang tidak diamalkan seperti halnya keledai yang mengembik, sia-sia.
Zaman dahulu, Islam itu sampai masuk Qordoba (Spanyol-Andaluasia), sebuah perjalanan yang sangat luar biasa, sedang kita disini dan tetap disini. Seseorang itu mulia dihadapan Allah karena keislamannya dan dihina karena kekafirannya. Bagi ktia yang mempunyai ilmu, sebaiknya tetap merendah, ikut berdiskusi, belajar, saling memotivasi dan mengingatkan kepada kebaikan. Yuk sama-sama menyeru orang lain kepada yang Haq, asah terus ketajaman bahasa kita dan jangan sampai kita beribadah hanya untuk menggugurkan kewajiban semata. 

Rekomendasi video: 1001 invention and the library of secret

Semoga Bermanfaat
Muhammad Dhinar Zulfiqar

Minggu, 16 Maret 2014

al hijr ahad 16 maret 2014



Pengajian Al-Hijr
Ahad, 16 Maret 2014
Minggu lalu kita membahas al-Qur’an sebagai kurikulum untuk manusia agar mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan dunia-akhirat karena pada hakikatnya, orang beriman itu pasti sukses (tercantum dalam surat Al-Mu’minun).
Keimanan merupakan khoiru ummat yang merupakan ‘barometer’ umat lain dalam segala sesuatu, memberikan dampak terhadap kesuksesan umat lain dalam semua bidang. Aneh kiranya ada muslim yang belum/tidak sukses, itu pertanda ada yang salah dalam kehidupannya.
Rasulullah saw dalam do’anya: Robbana hablana, min azwajina, wajalna lil muttaqinaimama sudah menjanjikan bahwa orang yang beriman lebih sukses ketimbang yang lain, adapun kesuksesan umat lain (selain Islam) itu tidak diberkahi atau bersifat sementara.
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang sejalan dengan umur manusia, pastinya dengan penafsiran yang benar, bukan karangan manusia atau penafsiran syaitan dengan mencampur-adukan ayat-ayat al-Qur’an dengan “jangjawokan” (mantra/sihir tertentu). Sungguh sangat memalukan para ulama yang menggunakan metode seperti ini. Allah mengecam keras kepada para ‘kahana’ (dukun), bahkan orang yang mendatanginya pun disebut telah kufur. Hindari perbuatan seperti ini, utamakan segala sesuatunya dengan referensi yang bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah.
Banyak ideologi pemikiran yang dibuat manusia dan terkesan sempurna dengan berbagai macam teori hanya merupakan perbandingan umat agar tetap istiqomah dijalan Allah, yaitu Islam. Boleh kita melakukan penambahan ilmu dengan syarat tanpa mengubah substansi (absah) yang telah disepakati oleh para ulama. Jangan sampai kita mengajarkan orang lain untuk mengimani al-Qur’an tanpa diharuskan membacanya, “sesat” kiranya ada manusia yang seperti ini.
Sebagai umat muslim, lakukanlah “Kampanye al-Qur’an” dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun. Jadikan dakwah sebagai kebutuhan kita (baik berupa lisan, tulisan, teknologi, akhlak, memberikan contoh, dll.) Sungguh sia-sia jika uang triliyunan hanya untuk kampanye caleg yang hasilnya ada ‘ketidakpastian.’ Kalau tidak untuk berdakwah sebaiknya hindari, cari prioritas terbaikl untuk berdakwah, misal uang triliunan diberikan untuk beasiswa muslim berprestasi. Masih banyak alumni Aliah yang berprastasi namun masih kesulitan biaya. Perlu diperhatikan hal-hal seperti ini (saran yang mungkin lebih baik).
Ironinya banyak calon pemimpin yang terus berupaya mempercantik diri, mengerahkan segala sesuatu yang dimiliknya hanya untuk mencari suara, seperti istilah “serangan fajar” merupakan perbuatan ‘dosa’ baik yang member maupun yang menerima (berhati-hatilah terhadap hal seperti ini). Meskipun saran kita begitu kecil, “suarakan” semampu kita. Ibarat percikan air ditengah ombak atau setitik cahaya lilin dalam kegelapan sungguh sangat mulia terutama untuk menentang kepentingan matrialistis dan pragmatis suatu kepentingan tertentu.
Lantas apa tindakan kita? Ingin memperbaiki/berhenti? Bayangkan jika kita berhenti ditengah dakwah Islam, maka calon pemimpin masa depan adalah:
·         Pemimpin yang tidak senang dengan kebaikan islam
·         Do’a umat muslim yang tidak dikabulkan
Sifat ruh setiap orang itu berbeda-beda. Meskipun ditempat yang berbebeda kalau hati/perasaan sudah sama tetap akan menyatu, ibarat potongan lontong yang menyatu itulah manusia. Begitupun sebaliknya, hati yang buruk akan mudah beradaptasi dengan perasaan yang buruk.
Sebaik-baiknya pemimpin: Terlibat langusng/pemain yang berperan sesuai kebutuhan sesuai kebutuhan masyarakat dengan landasan Islam didalamnya (Surat 30:30 yang isinya tentang, bahwa Islam sejalan dengan kehidupan makhluk.) hanya saja banyak yang tidak sadar akan hal ini.
Ciri masyarakat yang baik (Quraisy) yaitu ada 4, yaitu:
·         Ibadah. Kemakmuran, kesejahteraan, maju-mundurnya masyarakat diukur dari tingkat ibadahnya (tauhidullah)
·         Terbebas dari kelaparan. Allah tidak akan menurunkan azab berupa kelaparan jika seluruh masyarakat dalam negeri melaksakan ibadah kepada Allah (tahapannya ibadah dulu, maka poin ini automatis mengikuti). Tidak ada pemimpin yang berhasil kecuali Umar bin Abdul Aziz dimana tidak ada lagi orang yang kelaparan
·         Terbebas dari rasa takut, selalu tenang hatinya setiap waktu
·         Masyarakat aktif (bukan pemalas). Melakukan yang terbaik dan sejarah mengatakan bahwa masyarakat Umar bin Abdul Aziz merupakan masyarakat yang AHLI TAHAJUD dan KERJA LUAR BIASA dalam berdagang (entrepreneur) karena 9 dari 10 pintu rizki adalah dagang, wajar mereka makmur dan kaya. Paling malas yaitu membaca al-Qur’an 1 juz perhari. Banyak yang khatam 3 hari sekali. Luar biasa ‘bukan?
Kalau masyarakat tidak baik (An Nahl 16: 112), memberikan ilustrasi/contoh negeri yang banyak anugrah namun karena kufur (tidak beribadah kepada Allah) akan tertimpa 2 pnyakit, yaitu:
·         Pakaian kelaparanl: meski sudah makan, merasa lapar. Meski gaji 300 juta tetap melakukan korupsi. Meski mobi sudah punya 50 masih ingin mobil keren yang tidak boleh kena keringat dengan harga milyaran.
·         Pakaian rasa takut: takut kehilangan jabatan, seperti kasus polwan jilbab (mempersulit kepentingan yang mudah), padahal ibu-ibu muslimah sudah siap membelikan. Belum lagi asap kabut di Riau, merupakan rasa ketakutan yang terbukti di negeri ini.
Semoga bermanfaat

Pengajian bulanan Bpk. Syaiful naomi 14 maret 2014



Pengajian bulanan: Jum’at, 14 maret 2014
Ust. Bpk. Syaiful Naomi
@SM SAB

Siapa itu guru? Seseorang yang berdiri didepan kelas? Pembentuk karakter manusia? Tentu kita semua mengenal sebuah profesi seorang guru. Bahkan faktanya ‘guru’ pun harus mempunyai ‘guru’ untuk tetap bisa belajar, karena hidup seutuhnya untuk belajar.
Guru itu?
·         Pekerja (ya, merupakan salah satu profesi yang diakui, bahkan menjadi sebuah cita-cita bagi anak kecil.)
·         Karyawan sekolah (ya, jikalau buruh adalah karyawan pabrik, maka guru adalah karyawan sekolah. Tugas/jobdesc diberikan langsung oleh lembaga pendidikan.)
·         Professional (ya, tidak sedikit orang yang menggeluti dirinya menjadi seorang guru dan pakar dibidangnya sehingga kebutuhannya pun terpenuhi dari pekerjaannya tersebut, APAPUN yang kita lakukan dengan konsisten/komitmen, pasti akan membantu kebutuhan kita.)
·         Pengabdi pendidikan (ya, inilah komitmen baru yang perlu dibentuk. Perbaikilah niat, sikap dan mental kita hanya untuk mengabdi, bukan yang lain)
Apa tujuan seorang guru?
·         Mencari uang (SEMPIT jika seorang guru hanya bertujuan seperti ini, membayar cicilan tertentu misalnya, atau kebutuhan rumah tangga… naudzubillahiminzalik)
·         Mengajar/pindah tuang ilmu (TANGGUNG jika seorang guru hanya untuk mengajar to! Luaskan lagi tujuan kita sebagai seorang pendidik)
·         Mendidik/membentuk karakter (SETUJU. Guru bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah, ada beban yang sangat berat yang selalu dipikulnya hanya untuk menyiapkan generasi penerus dengan membentuk karakter anak didiknya.)
Apa Keutamaan guru?
·         Selalu bergaul dengan yang lebih muda
·         Sering menjadi idola/khayalan/model anak-anak (faktanya, banyak anak yang lebih nurut kepada gurunya ketimbang oleh orang tuanya sendiri, oleh karena itu berhati-hatilah dalam menjaga sikap)
·         Pahlawan dengan tanda jasa
·         Ibadah dengan pahala tiada henti (selama ilmu yang diberikan bermanfaat, murid dan guru mendapatkan pahala, terus dan terus sampai cucu-buyut murid kita menerapkan ilmu positif tersebut sekalipun kita sudah menjadi cacing dikubur, subhanallah)
Ada 3 hal yang membuat manusia mendapatkan pahala yang akan terus mengalir, meski kita sudah meninggal dunia, yaitu: anak sholih, amal jariah dan ilmu yang bermanfaat (berbahagialah kita menjadikan guru sebagai jalan hidup kita) :D
Inikah bahan baku/anak didik kita?
·         1. Koboy/preman
Ironi, dizaman sekarang kita banyak mengenal “megalomania” (anak-anak yang tidak mengenal orang lain, hidup dengan imajinasinya karena pengaruh/kecanduan permainan teknologi yang serba canggih). Di Jepang ada 9 orang meniggal (dalam waktu yang berbeda) karena jatuh dari ketinggian (seolah dirinya seorang spiderman). Di Amerika (tahun 2013 akhir), mahasiswa membawa senjata dan membantai teman-teman kampusnya seperti “Rambo.”
 Bukanlah hal yang mudah untuk mengubah ‘jeruk kecut’ menjadi ‘lemon squash,’ merubah berandal menjadi islami (berakhlak baik), mengubah energy negative menjadi energy positif. Tentu sangat mudah bagi kita mengajarkan hukum arcimedes dan gravitasi bumi ke anak didik kita, tapi sangat tidak mudah untuk membentuk karakter.
·         2. Bayi besar/anak super manja.
Berbadan besar tetapi kelakuan seperti anak kecil. Pemikiran dan daya nalarnya tidak sebanding dengan usianya. Kebanyakan anak, belum juga diminta sudah diberikan suapan (oleh orang tua/lingkungannya). Berharap masuk sekolah agar menjadi super baik (seperti ketok magic), dan ini bukan main-main!
·         3. Pengkhayal ulung
Pernah mendengar orang ‘memancing didalam gelas’? Senangnya hanya melamun dan berimajinasi seolah dirinya adalah tokoh kartun yang terlihat luar biasa, tetapi sebenarnya tidak. Ibarat anak dengan akil baligh namun tidak pernah baligh-baligh, pemikirannya serba instan berharap menjadi orang kaya yang mempunyai kolam dengan landasan helicopter di atap rumahnya dan mendarat disana. Sungguh keterlaluan.
·         4. Hedonisme
Orang yang senang dengan benda kebanggaannya, selalu memamerkan kekayaannya dan menularkannya kepada orang lain. Senang terhadap harta (materialis) dan tidak menjadi manusia seutuhnya dalam kehidupan sehari-hari.
·         5. Anak sadar diri (terbaik)
Inilah bibit terbaik yang selalu ada diantara anak didik yang lain. Dia tahu siapa dia dan tahu untuk apa hidup. (sebenarnya ada 4 tahapan manusia; tahu tetapi tidak tahu, tidak tahu tetapi tahu, tidak tahu dan tetap tidak tahu, tahu dan tetap tahu.)
Issue penting tentang sekolah:
1.      Robotisasi
Menjadikan manusia PhD & juru tulis sesuai kebiasaan yang sudah terbentuk, bukan mengajarkan 3 poin taksonomi bloom (psikomotor, afeksi dan kognitif). Sekolah hanya mengajarkan anak berfikir "what” bukan "why." Seperti alasan penjelasan antara Pancasila-UUD, kebanyakan anak tidak tahu karena tidak pernah diajak berpikir meluas. Termasuk Kudeta 11 maret, sebuah kebohongan besar (supersemar) yang tidak pernah dianalisa (tidak kritis).
2.      Bertaraf internasional (tarif-bahasa) dan biaya.
Buktinya, tidak semua SDM lancar berbahasa Inggris ‘tuh, terbukti ketika Pak Syaiful berdiskusi dengan menggunakan bahasa inggris didalamnya.
3.      Kurang bersosialisasi
Anak kurang dididik untuk bermasyarakat, amania/kaku/tidak ada muamalah dan tidak ada rasa kasih mengasihi/tenggangrasa. Jangan sampai kita menjadi seorang kasir di minimarket yang selalu mengucapkan “selamat datang” dan “terima kasih sudah berbelanja” hanya karena kebiasaan, bukan dari hati.
4.      Dekadensi (kajian lama).
Anak SMP sangat dekat dengan radius sexsual, astagfirullahalazim. Manfaatkan dunia pendidikan untuk merubah moral bangsa yang selama ini semakin memburuk.
5.      Hambatan keuangan anak didik
Sebaiknya, yayasan ini mengusahakan kelas untuk orang-orang yang tidak/kurang mampu dengan ‘subsidi silang’ misal iuran orang tua Rp 10.000,- sebulan, insyaa Allah akan bermanfaat kepada bangsa Indonesia dan kepentingan umat Islam khususnya.
6.      Komersialisasi buku/alat pendidikan
7.      Konsentrasi guru (bahkan ada guru ngojek)
8.      Konflik guru dan dewan sekolah (aturan itu bersifat pasif, hanya formalitas. Penghubung terbaik adalah komunikasi, menjalin ukhuwah islamiyah)
9.      Konflik antara prestasi-prestige sekolah.
Key succes factors para pendidik:
1.      Mengajar adalah ibadah tak terputus (mendidik karena Allah swt.) jangan sampai terbesit menjadi guru karena: profesi, eksistensi diri, mengisi waktu atau tidak ada pilihan lain.
2.      Dengan hati nurani
3.      Disiplin dengan kearifan & keteladanan (metode didaktik).
Berbicara dan memberikan instruksi yang sudah kita terapkan/lakukan (hindari hanya bicara tanpa bukti) agar mereka lebih yakin terhadap gurunya. Tugas paling berat adalah guru sejarah karena harus meneladani para pahlawan. Jika tidak memakai hati? Seperti bersalaman diwaktu Idul Fitri, hanya sebatas gerakan tangan, atau kasus minimarket diatas, terlihat tidak arif, kurang wibawa/teladan.
4.      Well plan (plan your work & work your plan), jangan sampai berfikir 'bagaimana nanti.' Siapkan catatan, tulislah “kelebihan-kekurangan kita sehari-hari” -Dialy activity plan, berdasarkan catatan itu.
5.      Perpustakaan yang hidup (Amerika membuat kewajiban untuk tingkat SMP yaitu harus meminjam 6 buku dan membuat 3 resume sebelum mengikuti ujian semester, luar biasa)
6.      Kekerabatan guru, murid, orang tua & alumni
Pernah ada seorang Kepala sekolah yang menikahkan anaknya dengan 30 orang panitia yaitu muridnya karena kepercayaannya yang begitu tinggi. Ketika meniggal dunia, 600 muridnya datang untuk melayat. Jarak paling jauh: hati ke hati dan sebaliknya jarak paling dekat: hati ke hati. Kedekatan emosional begitu sangat indah sekali, sekolah adalah surga yang baik karena didalamnya kita dapat banyak belajar.
7.      Ketercukupan kebutuhan dasar
Janganlah guru memikirkan makanan/kegiatan lain, fokus. Kebutuhan kita yang mengatur, oleh karena itu jadilah “direktur diri sendiri.” Manageble, pensiun, kekurangan kebutuhan, penggadaian hidup seorang pendidik harus bisa dipresdiksikan dan terprogram.
8.      Concern, fokus, jangan berbelah-belah/khusyuk. Memikirkan banyak kegiatan dalam satu waktu (multitasking) hanya berpengaruh pada hasil maksimal sebesar 21 %. Jadi guru pikirkan guru, sampai rumah pikirkan keluarga, bahkan Rasulullah saw pun mengajarkan umatnya agar tetap fokus dalam melakukan aktifitas, apapun itu.
9.      Senangi apa yang kau punya, jangan sampai berfikit: kau punyai yang kau senangi, karena tidak akan pernah nyaman, tidak merasa puas selamanya.

Sifat rasulullah: FAST
·         Fatonah: cerdas, analitis, kritis
·         Amanah: ada 3  tahapan: Jujur (untuk SD), Mementingkan orang banyak, dulukan kepentingan umat islam, dan menihilkan diri (untuk SMP), dan Professional (untuk tingkat SMA). Ingat kisah Hajar aswad yang diangkat sorban karena saran Rasulullah saw, begitulah sikap membuat Rasulullah saw mendapati gelar “al-amin.” Mengabaikan amanah= celaka, berikan sesuatu itu pada ahlinya.
·         Siddiq: benar dan membenarkan
·         Tabligh: menyampaikan (minimal 75% dakwah guru berhasil ditangkap/dipahami)
Harapan: guru yang cekatan, aktif, reaktif, cepat, responsive dan gesit
Pertanyaan:
1.      Bagaimana sikap kita terhadap Ilmu?
3 macam pengelolaan ilmu:
·         Teori-uji-aplikasikan-ajarkan
·         Pemahaman/pengalaman pribadi (praktekan-ajarkan)
·         Kata banyak orang (tradisi, budaya, adat istiadat). Misal di Minangkabau: dikandang macan mengaunglah, dikandang kambing mengembiklah -sesuaikan
3 kemungkinan yang dapat kita lakukan: Mengajarkan sambil menerapkan, Mengajarkan dulu baru menerapkan, dan menerapkan dulu baru mengajarkan (ini yang utama).
2.      Anak muda bisa dikatakan “kelebihan energy”, nafsu menggelora (maksudnya, banyak keinginan yang ingin dicapai), emosional belum matang dan selalu ingin menggeluti banyak bidang. Terkadang membuat seseorang menjadi letih, mengantuk dan jenuh dengan sendirinya, bagaimana sikap kita?
Kita mampu, bukan untuk dibanggakan, BUKTIKAN kalau kita BISA. Tentukan prioritas, kerjakan yang paling penting dari segala yang pentin-penting. Hindari melakukan sesuatu dalam waktu yang bersamaan. Lakukan yang kita mampu, jangan melebihi kapasitas kita, akan menyiksa.
3.      Saya kagum dengan ‘kesuksesannya’ pak Ustad, berikan tipsnya? Seolah berjalan tanpa ada beban sedikitpun
Ibarat kita berjalan dan ketinggalan hp, itulah pak ustad. Tidak ada pekerjaan membuatnya hilang akal. Justru bertemu banyak orang (meskipun dengan segala kerumitan) akan membuat dirinya senang (tidak stress).
3 kiat yang disarankan:
·         Tugas kita sebagai hamba, ikhtiar sebanyak-banyaknya dan berdo’a (ini yang dapat manusia lakukan), dikabulkan atau tidak yang terpenting sudah berusaha.
·         Pasrah, kepada Allah swt.
·         Menunggu jawaban yang tepat, pantaskan diri kita. Muhammad saw. hanya ditugaskan untuk “menyampaikan”, hasil dakwah beliau Allah yang menentukan, begitupun manusia.
Tambahannya, tempat lari pak Ustad ada banyak, yang paling utama adalah TAHAJUD TENGAH MALAM, meskipun berat dan sulit, hati akan terasa plong. MENULIS di buku catatan atau laptop. BERNYANYI, membuat lagu untuk Bimbo 6 buah. BERMAIN, sekalipun sudah letih bekerja, dengan bermain dengan anak-anak akan menularkan energy positif yang baru misal sengaja mengalah dan memberikan gol kepada anak-anak dengan reward es krim yang dapat membuat kita senang. BERBUAT BAIK, pernah ustad masuk media karena tidak menerima sogokan, dan tetap pada pendirian untuk berbuat baik al-hasil semua baik-baik saja (meskipun awalnya geram/marah/kecewa karena fitnah yang telah diperbuat)
*Ketidakpuasan jamaah adalah jawaban terbaik karena dengan itu kita bisa mencari referensi yang lain :D
(mohon ditambahkan jika ada yang kurang, maaf saya tidak datang & mengikuti dari awal)

Semoga bermanfaat
Sabtu, 15 Maret 2014
Muhammad Dhinar Zulfiqar