Open Mind Training (OMT)
Jum’at – Sabtu, 19-20 September 2014
@ SM Sekolah Alam Bogor
Oleh : Pak Agus, Pak
Pingky, Pak Hendi, Pak Syafir & Pak Iman
Pak Agus G.Y. : School
kill kreativity
Alhamdulillah kita sudah melaksanakan acara luar biasa yang
sangat bermanfaat untuk bekal kita sebagai “guru” di Sekolah Alam Bogor. Ini
merupakan bentuk “me-time” nya guru-guru yang harus dilakukan agar kita semua
dapat merefresh lagi pikiran kita dari kepenatan keseharian saat mengajar. Ya
kalau anak-anaknya selalu bermain dan mendapatkan hal-hal baru dari gurunya,
lantas apakah gurunya hanya diam saja (tanpa mendapatkan hal-hal baru juga)?
Tidak bukan?
Berdasarkan nilai-nilai SALAM yang diaplikasikan oleh Sekolah
Alam Bogor, kegiatan ini merujuk pada nilai ADVANCE. Akan tetapi untuk sampai
pada tahap ini, tidak bisa kita langsung berada di depan anak-anak, dibutuhkan
LEARNING (Luas wawasan), juga AKHLAK dan SPIRIT mengikutinya. Gak keren
kesannya kalau tematik pembelajaran anak tanpa disertai dengan guru yang
wawasannya sedikit. Tidak hanya dikelas tapi juga untuk kehidupan seluruhnya.
Melihat kenyataan bahwa saat ini kebanyakan pendidikan
memisahkan antara materi-teori mata pelajaran dengan kehidupan nyata, maka ini
adalah tugas kita untuk membawa alam nyata ke dalam sistem pembelajaran. Dalam
hal ini, guru adalah penyaringnya.
Disamping anak-anak yang subhanallah, bahkan orang tuanya pun
demikian (tidak sedikit yang memiliki profesi diatas rata-rata), sangat
disayangkan jika kita sebagai guru-fasilitator hanya mempunyai bekal-wawasan
yang sedikit. Gak nyambung, sulit berkomunikasi, canggung, kuper bukanlah hal
yang kita inginkan. Beda kiranya jika kita berusaha sedikit demi sedikit
mempelajari berbagai macam informasi dan bidang ilmu, apapun itu (ekonomi,
politik, seni, olahraga, dll.) akan terasa lebih Percaya Diri dan mudah ‘nyambung’
dengan orang tua.
Penyakit
guru pada umumnya terkotak hanya pada pembelajaran.
·
Guru biasa mengajar
·
Guru hebar menginspirasi
·
Guru sejati menerangi
Naik level-nya seorang guru tidak mungkin terjadi kalau kita
tidak mempunyai wawasan yang luas. PERLUAS Iqra’ – Bacaan kita, tidak hanyak pendidikan &
mempersiapkan materi untuk esok hari. Cari tuntunan sebanyak-banyaknya yang
bermanfaat.
Di era cyber ini, segalanya serba modern. Belanja pengetahuan
itu mudah dan murah. Misal jika kita ingin kursus bahasa inggris kita bisa
browsing dan menemukan berbagai macam situs terkait hal-hal yang ingin kita
pelajari, yang hebohnya lagi didalamnya sudah ada tutorial bahkan video yang
sangat membantu kita terhadap apa-apa yang ingin kita cari. Atau jika kita
ingin memperdalam ilmu agama, cukup buka situs tertentu (salingsapa.com
misalnya) maka kita akan melihat banyak ceramah dan kajian agama dari sumber
yang kita inginkan. Semuanya sudah transparan, kembali kepada sikap kita untuk
mengelola dan memanfaatkannya.
Berbicara mengenai inspirasi dan informasi, ada sebuah forum
yang sangat rekomended untuk kita semua para guru yaitu TED.COM. didalamnya
terdapat banyak sekali pembicara-pembicara sukses yang mendiskusikan hal-hal
luar biasa. Adapun TedEx yang sering kita dengar itu adalah komunitas local
yang hanya mencakup beberapa wiliyah saja, seperti Anis Baswedan, Bang Lendo,
dan lain sebagainya.
Ted itu sendiri merupakan singkatan dari Technology-Entertain-Design,
yang awalnya hanya membahas seputar teknologi yang saat ini meluas ke berbagai
macam persoalan. Memiliki durasi waktu 18 menit yang sangat sayang sekali kalau
kita lewatkan begitu saja. Mengadopsi dari TED, insyaa Allah sekolah alam
mengadakan acara Tea Talk yang waktunya berseling dengan Cakrawala. Selain
memotivasi SDM agar lebih berani, juga untuk berbagi ilmu kepada yang lain.
(Hayu mangga bagi yang berminat mengikuti tantangan kami)
Mari kita saksikan salah satu tayangan TED yang membahas tentang
guru dan pendidikan oleh Tn. Sir Robins… (lupa)
***
Kita sering melihat anak-anak kita bersikap tidak biasa terhadap
segala sesuatu, KREATIF. Akan tetapi hal tersebut justru hilang saat mereka
sudah menjadi dewasa.
Menceritakan tentang seorang anak hiperaktif-kinestetik yang
tidak bisa serius mengikuti proses pembelajaran, sehingga orang tuanya
memasukkan anak tersebut kedalam kelas balet untuk menuangkan hobinya tersebut.
Beberapa tahun kemudian anak tersebut sukses membuka kursus menari dikotanya.
Apakah salah kalau seorang pria berteriak didalam hutan meskipun
di hutan tersebut tidak ada wanita? (menurut wanita, segala ucapan pria adalah
kebohongan)… hahaha tonton berulang kali untuk memahami video tersebut.
***
Apakah
sekolah bisa membunuh kreativitas anak?
·
Anak sejatinya memiliki krativitas. Kenapa sekolah
dapat menghilangkan kreativitas anak, itu karena sekolah tidak memperhatikan
pendidikan secara utuh. Tidak mendidik secara jiwa dan raga, lebih cenderung
meningkatkan mutu sekolah, visi dan misi kognitif, sehingga apa-apa yang
diajarkan kepada anak,berbeda dengan kebutuhan anak secara keseluruhan. *Abdul
Syukur
·
Guru yang mendidik muridnya tidak memiliki dimensi
yang menyeluruh. Segala sesuatu yang disampaikan guru, murid wajib
mendengarkan. Guru tidak merasa bersalah sedikitpun ketika anak tidak/belum
memahami konsep materi yang sedang berlangsung. *Bu Atikah
·
Guru cenderung otoriter dengan menggunakan 3 aturan
yang kejam (1. Guru selalu benar, 2. Murid selalu salah, 3. Jika murid benar,
kembali kepada aturan 1 & 2). Fokus pada pemberian nilai-angka, secara
tidak langsung memaksa anak agar lebih patuh terhadap kurikulum yang saklek
meskipun bukan pada bidangnya. *jawaban peserta lain
Dulu, ketika tahun 2002 saat dimana Lembah Parigi (awal mula
sekolah alam) berada ditengah-tengah kota dengan situasi didekat sungai (sama
seperti di SM), terdapat salah satu murid di Tk-A yang karena perilakunya, kami
member julukan anak tersebut “Si Profesor.” Bagaimana tidak? Apapun yang dia
temui pasti selalu ditanyakan sampai ia benar-benar paham dari rasa
penasarannya. Bahkan ketika pak Agus hendak pergi ke Kecamatan, definisi,
fungsi dan tugas-tugas Kecamatan ia tanyakan tanpa ada rasa malu ketika
bertanya. Bangga rasanya mempunyai anak didik yang bersikap seperti itu.
Akan tetapi kebahagiaan tersebut hanya dapat dinikmati sekejap
saja. Seiring berjalannya waktu, saat ditemukan kembali Si Profesor tersebut,
perilakunya sudah benar-benar berubah dari sebelumnya. Kini ia menjadi anak
yang sangat pendiam bahkan sulit untuk berkomunikasi. Orang tuanya menyatakan
bahwa hal tersebut salah satunya adalah karena pengaruh lingkungan sekolahnya.
Anak dengan modal kreativitas dan fitur harus segera
dioptimalkan, dan Sekolah Alam hadir untuk itu. Mengantarkan potensi diri kita
dan anak didik kita kepada titik maksimal kesuksesannya. Antara guru dan murid,
yang HEBAT bukanlah anak, melainkan GURUNYA yang menemukan bintang terang
masing-masing anak dan menuntunnya sampai anak benar-benar bisa mengelola
kemampuannya.
Apa
yang bisa kita lakukan sehingga kreativitas kita tidak hilang?
Teruslah mencoba dan bereksperimen. SEKOLAH ADALAH TEMPATNYA
SALAH, lebih baik salah di sekolah daripada salah di kehidupan nyata. Tidak
masalah jika kita dan anak-anak mencoba hal yang tidak biasa, justru itu harus
difasilitasi. Akan sangat berbahaya kalau guru-guru di negeri ini tidak di Open
Mind, hidup dalam dunia yang monoton dan tidak menjadi diri sendiri. Hasilnya
akan sama saja dengan yang lain.
Target lulus SM 3 adalah “Peta jalan keluar” yang menjadi
pedoman dan bekal untuk kehidupan setelah lulus. “Your job is not career,”
semuanya berangkat dari diri kita sendiri. “Start & end in mind,” kalau
kita tidak mengenal (diri kita dan lingkungan), kesulitan akan menimpa kita.
Untuk apa sih kita disini? Pensiun di usia 40 bukan berarti
berhenti bekerja, melainkan hidup dalam bintang terang kehidupan yang lebih
baik. Guru sejati adalah guru yang melebihi kemampuan professional, lebih
tepatnya expert. Ada 3 kunci kehidupan ini, yaitu berangkat dari HATI, yakin
pada pilihan dan siap berbuat-AKSI, dan memberikan manfaat yang BERARTI.
“Jika
lebih baik itu mungkin maka baik saja tidak cukup.”
Terinspirasi dari istrinya Bang Lendo yang melihat segala
sesuatunya dari kacamata guru. Passionnya sudah jelas terlihat sehingga kita
kalau mendengarkan ceritanya pasti antusias dan terbawa oleh suasana yang
dibuatnya. Nahnu guru kobla syai’i
yang artinya “kita guru sebelum yang lainnya.”
Hilang semua batasan-batasan yang menjadi pengahalang kita.
Berikan slot waktu untuk anak dengan fasilitas yang mengesankan. Misalnya saja
kita mengajarkan anak “berjalan mengendap-endap.” Ajarkan dengan symbol dan
kinestetik sekaligus praktek agar anak lebih memahami. Berikan permainan yang
komunikatif, hingga akhirnya kita bisa memberikan penjelasan diakhir agar anak
memahami apa-apa yang telah dilakuakannya.
“Guru
sekolah alam itu GAK BOLEH JAIM untuk berinteraksi dengan anak-anak.”
Arvind Gupta, seorang ‘inspiring people’ dari India yang mampu
mengelola barang bekas menjadi mainan. Sedotan, botol, kayu dan yang lainnya
bisa dijadikan menjadi mainan yang seru, coba lihat videonya di internet.
“Intinya,
saat mendidik HATI dan PIKIRAN harus BERSIH.”
Pak Hendi : Belajar bersama alam
Guru sekolah alam itu seperti apa sih?
Pelatihan terkati guru itu
membutuhkan waktu 3 hari, akan tetapi kelemahan kita adalah MATERI banyak,
WAKTU sedikit/singkat, dan TIDAK/JARANG diulang. Sehingga pelatihan-pelatihan
yang didapat biasanya hanya bertahan sebentar. Kembali kepada kita semua ingin
menjadikan setiap pertemuan adalah momen yang bermanfaat atau sia-sia, itu
adalah pilihan.
Berbicara tentang sekolah ada
korelasinya dengan masyarakat yang terbentuk saat ini. Kesimpulannya, ”kebudayaan
masyarakat Indonesia saat ini sudah membias.” Pernah suatu hari, Botani Square
ramai dikunjungi oleh banyak orang. Mulai dari pintu masuk sampai ujung kios
penuh dan sesak. Ada kondisi dimana orang-orang bersikap tidak biasa dari
hari-hari biasanya, hanya karena kedatangan Al (artis-anak Ahmad Dhani). Tujuan
mereka tidak lain dan tidak bukan hanya untuk bertemu langsung, meminta tanda
tangan dan foto bersama. Bahkan tidak sedikit yang hanya ingin melihat saja.
Berbeda jikalau di mall tersebut
terdapat seorang ahli surga. Orang yang baik, bertakwa dan bermanfaat untuk
orang lain, justru malah sedikit orang yang akan melihatnya. Sekalipun tidak
ada bodyguard yang menjaganya.
Aneh bukan? Realita kehidupan yang jauh dari harapan.
Oleh karen itu kita berada disini
yang insyaa Allah mencari kebenaran yang hakiki. Adapun output seorang “guru
hebat” yang ditargetkan adalah:
·
Akhlak
karimah, Salimul aqidah
·
Leadership
·
Cinta
lingkungan
·
Seni
& Kreatifitas
·
Logika
berfikir
·
Bisnis
3 pilar utama pendidikan:
·
Guru
yang baik
·
Metode
yang tepat
·
Buku
sebagai gerbang ilmu pengetahuan
Kedudukan seorang guru:
1.
Sebagai
orang tua disekolah
2.
Pewaris
para nabi dan ulama
Menyesalkah teman-teman menjadi
seorang guru? Ayo pikirkan lagi. Guru adalah profesi yang sangat mulia. Banyak
sekali keutamaan yang didapatkan oleh seorang guru, diantaranya yaitu didoakan
oleh penduduk bumi.
Jika sahabat zaman dahulu sampai
menyumbangkan tangannya (rela berkorban saat perang sampai anggota tubuhnya
putus) sebagai bentuk kontribusi terbaik kepada Allah swt., maka kita cukup
bersungguh-sungguh memberikan ilmu kepada murid kita yang akan dihitung sebagai
amal jariyah (tidak pernah terputus bahkan setelah kita meniggal).
Guru mempunyai waktu terhadap
muridnya (otoritasi sistem), sehingga mampu mengendalikan muridnya dan inilah
kesempatan yang harus dioptimalkan agar lebih baik. Murid yang patuh mengikuti
instruksi gurunya dengan benar, akan berbeda hasilnya kalau guru justru
menyalahgunakaan wewenangnya tersebut dan menyesatkan murid kejalan yang salah.
Jadilah guru yang dapat menerangi siswa.
Selesai sudah pembahasan mengenai D’GURU…
***
Tayangan video :
seorang ibu, pengamen & alam (serangga & tanaman)
Memiliki kesamaan yaitu memotivasi,
memberikan harapan, memperhatikan orang lain, merasakan sakit dan kesempitan.
Uang 100.000 milik orang kaya, yang
dengan mudah mendapatkan-mempunyai uang dengan nominal tersebut biasanya akan
habis begitu saja tanpa pikir panjang saat membelanjakannya. Berbeda dengan
seseorang yang susah payah mendapatkan uang `100.000 sampai harus banting
tulang dan bercucuran keringat, pasti akan lebih bijak menggunakan uang
tersebut. Bahkan bisa sampai untuk bertahan hidup sampai waktu 2 minggu. Bisa
kita lihat perbedaannya.
“Miskin bukan batasan untuk menjadi sukses. Justru karena
kita miskin, kita harus menjadi kaya raya”
Semoga bermanfaat