Senin, 30 Juni 2014

liqo mingguang kang cipto 'karakteristik islam' ahad, 23 maret 2014



Liqo mingguan kang Cipto
Ahad, 23 maret 2014
“karakteristik islam”

Mengapa kita dikumpulkan? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan karena halaqoh ini merupakan takdir Allah yang diberikan kepada kita. Adapun proses yang perlu dilalui untuk menjadi sebuah keluarga yang sempurna-ideal, yaitu:
·         Taaruf-saling mengenal
·         Tafahum-saling memahami
·         Takaful-saling menanggung
Mengingat perjuangan Islam dimasa Soeharto, ngenes untuk mengingat hal itu. Dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi termasuk menyembunyikan sandal yang digunakan, seolah kisah Rasulullah saw terulang kembali saat sedang berdakwah di rumah sahabatnya Arqom bin Abil Arqom. Alhamdulillah saat ini semua sudah lebih bebas jika dibandingkan dengan kondisi masa lalu.
Adapun proses yang telah dilalui oleh pahlawan terdahulu merupakan sebuah pelajaran agar kita dapat bersikap lebih baik dan lebih banyak bersyukur. Syumuliyatul islam-kesempurnaan ajaran islam, mengajarkan segala macam hal dari mikro sampai makro. Islam itu kaffah (menyeluruh) mengajarkan manusia dari bangun tidur hingga menjelang tidur, bahkan sedang tidur pun semua belajar.
***
Karakteristik islam
·         Rabbaniyah-orientasi aktivitas kpd Allah (ibadah)
·         Syumuliyyah-indvd hngg negara, brbagai aspek kehidupan
·         Insaniyah-sesuai hajat
·         Tsabat & tathawwur-permanen & tumbuh
·         tawazun, keseimbangan (fikri,ruhaniah,jasmaniah)
·         Waqi'iyyah-sesuai dgn realitas kehidupan, ptnjuk jelas, contoh- Ijabiyyah,sikap positif
Strategi membangun nilai islam:
·         Minhajul hayat (pedoman hodup), keyakinan terhadap rukun islam dan iman,
·         Al I'tiqaadi-al akhlak (moral), perilaku yang sesuai dengan keinginan sang pencipta,
·         Pendidikan-at tarbiyyah, pondasi utama membangun karakter yang baik, &
·         Al ijtimaa'i-berperilaku sosial
Kalau dasar-dasarnya sudah kita kuasai (minimal dipahami) kita bisa masuk aspek yang lain (untuk merubah kearah yang lebih baik-sistem islam), diantaranya:
·         Politik-as siyassi
·         Ekonomi-al iqtishaadi
·         Kemiliteran al-askari
·         Peradalin al-jinaa'i

Epilog:
Ø  Kebaikan itu harus dicerewetin!
Ø  Surat Al Ahzab ayat 41menyuruh kita untuk berdzikir sebanyak-banyaknya sepanjang waktu
41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
Ø  Bekerja berjamaah lebih baik dari pada sendiri
Ø  Orang yang zalim sebenarnya berada pada kesesatan, perlu kita tolong dengan cara mengingatkannya.

tarawih ke-2 mesjid daruttamam btn blok H, ahad, 29 juni 2014 ramadhan itu



Tarawih hari ke-2
Ahad, 29 Juni 2014
Mesjid Daruttamam BTN blok H
Ust. …… (berkacamata)

            Berbicara tentang bulan Ramadhan, sudah kita ketahui sebelumnya bahwa Ramadhan merupakan bulan suci yang penuh berkah. Ada nilai pahala yang tidak bisa kita hitung jumlahnya dan samasekali tidak dapat diprediksikan oleh manusia dimanapun berada. Oleh karena itu, isilah Ramadhan ini dengan segala kegiatan baik yang disertai dengan “keikhlasan” dan “mengharapkan ridha Allah swt.” jangan sampai terlewatkan begitu saja.
            Dalam bulan Ramadhan, banyak sekali manfaat dan kebaikan yang disetiap waktunya. Hanya dibulan Ramadhan ini Allah membuka semua pintu surge, menutup semua pintu neraka, dijabah do’a-do’a hambaNya, mengampuni kesalahan dan dosa terdahulu. Nafasnya adalah zikir, perkataan dan ucapan adalah do’a bahkan tidurnya orang yang berpuasa merupakan sebuah ibadah. Luar biasa bukan!
            Melihat sejarah yang pernah dialami Rasulullah saw., perang Badar terjadi dibulan Ramadhan. Islam dimenangkan oleh Allah swt untuk memenuhi janjiNya melawan kaum kafir Quraisy, padahal waktu itu Islam dalam keadaan hina (jumlah pasukan 313 menghadapi musuh ribuan prajurit). Berkat do’a Rasulullah saw yang dijabah Allah swt, Alhamdulillah Islam mendapatkan kemenangan.
            Infak, shadaqah dan zakat yang kita keluarkan dibulan ini segera dilipat-gandakan jumlahnya oleh Allah swt. Segala kemuliaan diberikan kepada orang-orang yang melaksanakan ibadah (shaum, tarawih dan lainnya) dibulan Ramadhan.
            ***
            Suatu hari dizaman Rasulullah saw. ada seorang kakek-kakek berjanggut panjang yang dapat ke mesjid untuk melakukan ibadah, seketika Rasulullah saw. bersabda kepadanya, “dialah ahli surge.” Kejadian ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut dan selama itu pula Rasulullah saw mengatakan hal yang sama sebanyak 3x, sehingga membuat penasaran salah satu sahabatnya, yaitu Umar bin Khattab.
            Menyengaja Umar pergi kerumah kakek tersebut dan tinggal bersamanya selama 1 minggu penuh sambil memperhatikan gerak-gerik dan kegiatannya dari bangun tidur sampai menjelang tidur. Herannya, ia tidak mendapati kakek tersebut berpuasa, shalat tahajud secara rutin, berinfak-shadaqah dalam jumlah yang besar, dan tidak melihat keistimewaan lain yang ada pada diri kakek tersebut. Hingga akhirnya Umar bertanya kepada kakek tersebut dan mendapati jawaban, “tidak ada yang istimewa dalam ibadahku, hanya saja aku tidak ingin kehilangan amal baik harian yang telah aku lakukan dengan menghapuskan segala kedengkian yang masih melekat terhadap orang lain sebelum tidur.”
            Lantas masihkah kita mau melewatkan bulan Ramadhan ini dengan hal yang sia-sia?

Semoga bermanfaat 

Sabtu, 28 Juni 2014

Liqo mingguan kang Cipto "Ahdat Tarbiyah" 4 mei 2014



Liqo ahad sore @Mesjid Raya Bogor 
ahad, 4 mei 2014
Oleh: Kang Cipto
"Ahdat tarbiyah"

Pembinaan Islam meliputi segala aspek kehidupan dan perlu diberikan kepada seluruh manusia dimuka bumi ini tanpa terkecuali. Dijelaskan dalam QS. Hasyr: 18
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Mencakup:
1.Pembinaan Personal (islahun nafs)
2. Keluarga (binaul usroh), harapannya adalah menjadi keluarga yang sakinah mawahdah dan warohmah. Menciptakan bibit baru yang unggul (cerdas) untuk menjadi generasi penerus, terutama mempertahankan agama Allah swt.
3. Masyarakat (irsyadul mujtami)
4. Negara (... Hukami)
5. Ustadziyuhul 'alm (menjaga alam)

Tarbiyah/pembinaan harus diberikan terus sepanjang waktu (madal hayah) mulai dari lahir sampai masuk liang lahat (meninggal). Tidak ada istilah resign/istirahat untuk kata 'belajar', lakukan terus sepanjang hidup jika menginginkan kebaikan didunia dan diakhirat.
Untuk berdakwah, Rasulullah saw membutuhkan wahyu dan hanya bisa disampaikan kepada orang-orang terdekat. Membutuhkan proses yang tidak sebentar untuk pembinaan dan pembelajaran terutama aqidah (waktu itu). Belajar dari siroh nabawiyah, kajian, dan perlahan meluas sampai akhirnya dakwah secara terang-terangan.
Muwashotal/karakteristik tarbiyah (beserta dengan tahapannya):
·         1-salimun akidah (lurus)
·         2-sahihul ibadah (ibadah yg benar)
·         3-matinul khuluq (akhlak yg kokoh)
·         4-qaoiyul jismi (jasmani kuat), melakukan olahraga bermasa misalnya
·         5-mutsaqoful fikr (wawasan luas)
·         6-berjuang lawan nafsu, mujahadaltul linafsihi
·         7-haritsun ala wakhti (agenda aktifitas hariannya jelas)
·         8-Manawazamun lii syuunihi (segala urusan tertata rapi)
·         9.-qodirul ala qasbi (mampu berdikari/berdiri diatas kaki sendiri, mandiri)
·         10. Bermanfaat utk org lain, nafiun ligoirihi
Ajaran Islam yang sempurna mampu memperhatikan segala aspek yang ada didunia ini. Termasuk salah satunya adalah rekor dunia tilawah bersama mencapai 50.000 orang serentak dalam GrandLaunching Odoj di Istiqlal. Merupakan sebuah gebrakan baru yang membuat banyak orang akhirnya melek-membuka matanya untuk dekat dengan Al-Qur’an. Termasuk dalam salah satu tarbiyah dalam cakupan yang meluas.
Sebagai seorang muslim, sebaiknya kita membangun sosok figur yang secara paripurna (menyeluruh/lengkap) dijadikan contoh kita dalam kehidupan sehari-hari (Edifikasi). Salah satu bentuk tarbiyah dalam lingkup yang kecil. Hasan Albana pernah berkata, "tegakkanlah islam dihatimu, maka ia akan tegap di negeri ini." Kesimpulannya, mulailah dari yang paling kecil yaitu diri sendiri.
Surat At-Tawbah (9): 111 mengajarkan kepada kita untuk beramal sebanyak-banyaknya. Walaupun amalan kita tidak diketahui orang lain, yakinlah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang dilakukan oleh hambaNya. "aytktm" apapun yang terjadi, kita tetap melayani, salah satu selogan yang perlu kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

111. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.

Bagaimana sikap kita terhadap orang lain yang masih sesame muslim akan tetapi berbeda cara pandang dan perbuatannya? Cukup sulit memang menyatukan beberapa kepala untuk dijadikan satu kesimpulan yang utuh, bahkan perbuatan baik kita sekalipun belum tentu dianggap baik oleh orang lain. Katakana kepada mereka, “Jika anda belum tahu kami silahkan pelajari kami terlebih dahulu, jika sudah sepakat, mari kita berjalan/bergandeng bersamaan. Jika tidak mau melakukan itu (yang sudah disepakati), mari kita bekerjasama dalam hal yang lain dengan tidak mengganggu posisi kami.”
Hal ini pernah terjadi ketika Rasulullah saw memerintahkan beberapa orang untuk menjaga pertahanan Mekkah dan tidak diizinkan ikut serta dalam berperang, tujuannya agar semua posisi yang diberikan tersebut saling melengkapi. Perbedaan pendapat akan selalu muncul, setidaknya jika didiskusikan dengan baik, keperluan yang sulit pun menjadi mudah.
“Khoirunnas anfaukuminnas, sebaik-baik manusia adalah yang diterima/bermanfaat banyak orang.”
            Sangat mudah bagi manusia untuk mencari kambing hitam (orang yang selalu disalahkan dalam segala hal), akan tetapi sangat sulit memutihkan kambing hitam tersebut. Hati-hati terhadap ucapan dan tindakkan yang kita perbuat terhadap orang lain. Meski kecil (menurut kita) bisa jadi berdampak besar bagi orang lain.
            Bagaimana cara berdakwah dibawah kesibukan kita yang luar biasa? Orang sibuk adalah orang yang masa depannya calon sukses. Terus pertahankan dan nikmati kesibukan itu hingga akhirnya kita terbiasa dan merasa kangen/rindu jika tidak sibuk. Selalu ikhlas, iktibat, ikhtiar dan tawakal kepada Allah swt. ‘Capek’ itu resiko yang harus kita terima jika kita ingin sukses.
Habibi tidur 3 jam sehari semalam. Fahri hamzah, Andi rahmat, Mustafa Kamal, Zulkiflimansyah dan yang lainnya adalah orang-orang sukses dan posisi mereka adalah sibuk, akan tetapi didepan umum tidak pernah sekalipun menampakan rasa lelahnya kepada siapapun.
Bagaimana mengatasi keuangan daerah? Andaikan badan pengelolaan zakat bekerja dengan baik, mampu menampung zakat setiap orang sebesar 20.000 rupiah setiap bulan, insyaa Allah sudah menjadi modal yang cukup untuk mensejahterakan banyak orang.

Pelajari
·         Siyasah Syar'iyah-Ibnul Qoyim, taktik islam
·         40 hadist arbain Hanafi

Kamis, 26 Juni 2014

Liqo mingguan kang Cipto ahad, 30 maret 2014 tentang jin



Liqo mingguan kang Cipto
Ahad, 30 maret 14 @ Mesjid Raya Bogor
“tentang jin”

Muhtawa: larangan berhubungan dengan jin
Dalam Al-Qur’an surat Adz Dzariyat: 56 dijelaskan bahwa penciptaan semua makhluk (manusia dan jin), nyata maupun ghaib yaitu untuk beribadah kepada Allah swt. Termasuk didalamnya makhluk Allah yang lain seperti hewan dan tumbuhan, semuanya mempunyai cara tersendiri untuk melakukan ibadah.

Jin yang solih, ketika Rasulullah saw sedang melakukan kajian dengan para sahabatnya, turut mendengarkan dari atap rumah untuk mendapatkan ilmu/informasi sekaligus bentuk amal ibadah yang mereka perbuat. Walaupun berbeda dimensi, kita harus tetap saling menghormati, minimal dengan tidak mengolok-ngoloknya, kabar-shadiq(riwayat & informasi yg shahih).

Ada syarat yang perlu dipersiapkan agar jin dapat berhubungan dengan manusia, surat Al Jin: 26-28 yang artinya sebagai berikut

26. (dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.
27. kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.
28. supaya Dia mengetahui, bahwa Sesungguhnya Rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.

Selain Rasul yang diridhai Allah swt untuk berhubungan langsung dengan jin, maka yang lain adalah perbuatan yang sebenarya tidak diridhai Allah swt. Adapun jin yang dapat menampakkan wujudnya, membutuhkan banyak energi untuk dapat menyerupai bentuk yang kasat mata (dapat dilihat oleh manusia).

Ilmu Allah yang disampaikan kepada Rasul tidak diberikan begitu saja untuk diperdengarkan kepada Jin, melainkan dengan penjagaan malaikat dari arah depan dan belakang agar mereka memahami apa-apa yang telah disampaikan.

Cirri-ciri Jin:
·         Jin diciptakan dari api dan diciptakan sebelum manusia ada (HR. Muslim)
·         Jin dapat berkembangbiak dan berketurunan. Dalam surat Al Kahfi ayat 50 diterangkan dengan kalimat “dan turunan-turunannya” yang menandakan bahwa manusia dan jin dapat bekembang biak. 

50. dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam[884], Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.
[884] Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.

·         Jin dapat melihat aktifitas manusia, sedangkan manusia tidak dapat melihat yang ghaib. Diterangkan dalam surat Al A’raaf ayat 27:

27. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.

·         Ada Jin yang beriman dan ada juga yang kafir karena pada dasarnya Jin juga diberikan ‘irada’ (kehendak) dan hak untuk memilih seperti manusia (antara kebaikan dan keburukan).

Tidak ada satupun didunia ini yang dapat mengendalikan Jin, kecuali Nabi Sulaiman as dalam do’anya (permohonan kepada Allah) dalam surat Shaad ayat 35, yang merupakan salah satu keistimewaan utusan Allah terhadap yang lain.

35. ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi".