Pengajian bulanan 7 Februari 2014
@SM SAB
Ust. M. Soleh
Hujan yang terjadi saat ini merupakan fenomena yang bahkan sebelumnya jarang
terjadi. Umat muslim berpendapat bahwa ini merupakan 'ujian' dan 'azab' dari
Allah swt. kepada makhlukNya. Faktanya banyak manusia yang senang merusak
lingkungan ketimbang merawatnya, sehingga muncul berbagai macam bencana saat
ini.
Kemanakah Islam saat ini? Banyak umat muslim yang justru malah terpecah
belah karena berbagai macam hal. Lantas apakah yang menyebabkan kita bersatu?
"Musuh" sesuatu yang dapat mempersatukan umat muslim.
Seperti contoh tahun 80an, ketika Unisoviet berkuasa dan menjadikan negara
boneka (Afganistan). Ketika itu semua umat dari bermacam-macam agama bersatu
untuk melawan komunis (ideologi yang digunakan Unisoviet) dan hasilnya adalah
mereka "memenangkan" perlawanan tersebut dan meruntuhkan Unisoviet.
Setelah negara yang berkuasa itu telah tiada (dikuasai), semua terpecah
belah kembali. Ironinya bahkan ada beberapa golongan tertentu yang memisahkan
dirinya (karena menganggap paling benar) seperti: Uzbekistan dan Kazakstan, 2
negara yang terbentuk karena pemahaman yang berbeda.
"Ada musuh kita bersatu, tidak ada musuh, kita sendiri lah
musuhnya"
Yang lebih menyedihkan lagi, jumlah korban akibat peperangan antar agama
Islam dan Nasrani lebih sedikitI dibandingkan dengan peperangan antar agama
Islam.
Dari sudut pandang eksternal, mengatakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. adalah
"bapak agama." Yahudi mengatakan bahwan Ibrahim a.s. adalah Yahudi,
Nasrani juga mengatakan hal sama, serta Islam mengatakan bahwa Ibrahim a.s. dan
nabi terdahulu adalah agama Islam. Inilah yang merupakan faktor penyebab
terjadinya perselisihan antar agama.
Maka diutuslah Rasulullah saw. yang bertugas untuk menyatukan semuanya (Q.S.
Al-Hujurat ayat 7). Sehingga dapat disimpulkan bahwa musuh kita yang sebenarnya
adalah 'kefasikan, kekafiran dan kemusyrikan'. Allah mengutus Rasul dengan
serangkaian pedoman, yang ucapan serta perbuatannya adalah sesuatu yang
"benar/salah" agar segala sesuatunya lebih teruji.
Islam kultural: Islam yang dilaksanakan karena kebudayaan yang dilestarikan.
Islam struktural: Islam yang membuat, mengubah dan menginterpensi budaya menuju
sebuah kebenaran. Masyarakat lebih mengenal islam kultural daripada islam struktural.
Kemajemukan agama yang ada saat ini merupakan hal yang wajar. Ada 'din' yang
ditundukan (dijadikan imperior) dengan membuat agama Islam yang superior.
Setiap manusia mempunyai misi yaitu membuat hidup lebi hidup karena ada yg
banyak hal yang harus di pertanggungjawabkan. Risalah Rasulullah saw. akan
tetap hidup begitupun para sahabat dan orang-orang yang syahid.
Tahapan pertarungan ideologis: Iman (pelajari kebenaran, tingkatkan
aqidah/keimanan)-memahami (kuasai apa yang telah dipelajari)-mendakwah
(sampaikan kepada umat lain)-pertahankan (kalahkan argumen yang kurang
tepat)-menang (hasil yang dicapai)
Ibadah paling tinggi: jihad fisabilillah. Menurut Ibnu mubarok yang bertanya
kepada seorang Imam, "amalannya lebih dari menjadi seorang imam di Masjidil
Haram, tidak sama pahalanya karena medan berat yang dipikulnya."
Kita punya tujuan mulia yaitu hidup untuk Allah swt. Bukan sebuah mayat
hidup yang berjalan tanpa tujuan.
Cara Umar bin abdul aziz mengambil keputusan: mengumpulkan fraksi,
mengambil/membawa kebenaran --> yang argumennya kalah wajib mengikuti yang
menang, menggunakan tentara (alat negara) agar masyarakatnya tertib. Sehingga
tidak ada masalah yang mengambang (seperti saat ini). Namun hanya berlangsung 5
tahun karena tidak ada penengah saat keluarganya berencana mengambil jabatan
milikknya.
Zaman sekarang, orang-orang kafir sudah menguasai: media, uang, dan
jaringan. Sehingga doktrin yang mereka berikan lebih mudah diserap dan
melakukan konspirasi terhadap kebenaran.
Target berdakwah? Mulai dari diri sendiri, keluarga (baik hubungan darah
maupun ideologis) dan orang-orang yang berbeda aqidah (memualafkan yang kafir).
Perjanjian Hudaibyah dipertahankan Rasulullah saw. (meskipun pada dasarnya
banyak yang tidak menyetujui) namun membuahkan hasil yang bermanfaat. Banyak
yang "terseleksi" keislaman seseorang untuk melanjutkan perjuangan
Rasul (tidak ada umat yang 'mengambang'). Untuk apa banyak kalau tidak ada
kualitas keimanannya.
Seharusnya: kelompok kecil mengikuti yang besar. Sekarang: kelompok besar
(islam) dikalahkan yang kecil. Hmmm
Sejarah Masyumi (jamatul muslimin): kesepakatan bersatu politik - siapapun
presidennya tidak masalah yang penting tidak zalim.
Setan: kufur, fasik & maksiat = musuh nyata bagi manusia!