Rabu, 26 Februari 2014

Sebuah tugas bernama "DIAM"



Sebuah tugas bernama "DIAM"
"You know who I am?"
Ucapan singkat Peter Parker
Sederhana tapi mengena
Tentang sebuah takdir
Sebagai Spiderman

Lantas...
Apa takdirku?
Kau tahu siapa aku?
Seorang pemuda dengan berjuta impian
Hidup dalam sebuah pola
Mencari kebenaran jatidiri

Lalu apa..
Aku hanya bisa mengoceh
Mengoceh.. dan mengoceh..

Maksudku hanya pelampiasan
Kehidupan kontradiktif selama genap seperlima abad

Aku..
Seperti lilin yang menerangi kegelapan
Menjadi pusat dalam pekatnya ilmu

Namun..
Jikalau aku bertemu sinar itu
Cahaya lain yang lebih terang
Aku mulai redup
Seperti nyala api di ditengah gurun siang hari
Aku 'kan tetap terang tapi sia-sia

Aku berhenti, tertatih dan merenung sejenak
Aku manja dan mencari sandaran untuk dimanja
Aku mencari
Dan terus mencari
Segenggam perhatian dari orang lain, Itulah sumbernya

Aku tertampar
Aku sadar
Ketika orang menegur
"You're too much speak" kepadaku

DIAM ?!
Sebuah PR untukku
Agar dapat menguasainya

I'm sorry to you all

Senin, 24 Februari 2014

Seseorang dibalik FP (Finger Print)



Malam berganti, pagi menanti
Kubawa seluruh raga ini ke sekolah
Bersama roda dua aku menusur jalan
Hujan dan lubang seperti santapan

Sesampainya disana
Aku melihat seseorang dibalik FP
Orang pertama yang selalu kutemui dikantor
Dan...
Bertegur sapa dengannya

Terkadang ia duduk diam menatap layar
Terkadang ia sibuk dengan mukenanya
Bahkan terkadang
Kami tiba diwaktu yang sama

Tentang dirinya...
Ku panggil dengan sebutan "Teteh" untuknya
Istilah 'kakak perempuan' dalam bahasa Sunda
Tanda persaudaraan, sesama Muslim

Sepasang kaca lensa menghiasi wajahnya
Hijab polos dan motif bunga
Menjadi gayanya dalam berbusana
Senyum ramah ia bagikan ke semua orang
Siapapun yang melihatnya, pasti hafal namanya

07:15 kami datang
15:07 kami pergi
Tak hentinya ia menjawab salam kami

Seseorang dibalik FP
Special thank's to..
Admin kantor

Minggu, 23 Februari 2014

Cinta, puisi ini untukmu...

Cinta...
Mengapa kau datang disaat aku t'lah melupakanmu
Sekejap bayanganmu hadir dimata ini
Seolah ada skenario dahsyat diantara kita
Seperti akting di sebuah novel

Kita bertemu
Saling mengenal,
dan kita...
Saling mengagumi
Lubang dihati ini...
Perlahan terisi kembali oleh kedatanganmu

Tapi... Mengapa kau pergi disaat aku membutuhkanmu
Lupa, hilang dan lenyap tak berbekas
Entahlah...

Aku seperti jatuh dari angkasa
Tertelan paus bak nabi Yunus as.
Gelap, sepi dan dingin
Mengalir dan larut didalam tubuh

Kini...
Aku bersyukur kau bisa hadir disini
Ruang sanubari didalam kalbu
Menggores aksara dengan pena kisah
Satu titik ribuan makna

Dimanapun kau berada..
Kumohon, jagalah dirimu
Aku tak mau, kesucian ini terenggut
Waspadalah hai Cinta...
Makhluk terkutuk selalu menggoda

Untukmu...
Sabar dan bersabarlah
Hingga waktunya tiba nanti
Semua 'kan terasa halal

Bogor, 22 Februari 2014
Untukmu yang hilang, tak berpesan

Jumat, 21 Februari 2014

Pahala besar dari hal kecil



Kita semua tahu bahwa ‘waktu’ adalah sesuatu yang tidak bisa diulang keberadaannya. Dalam menjalani kehidupan yang singkat ini, alangkah meruginya manusia jika tidak dapat menggunakan waktu secara optimal. Banyak dari kita yang melewatkannya begitu saja, bahkan tidak sedikit yang menghabiskan waktunya untuk bermaksiat. Astagfirullahaladzim.
            Rasulullah saw. pernah bersabda bahwa ada dua hal yang sering kali diabaikan dalam kehidupan ini, yakni kesehatan dan waktu luang.
Sejak zamam dahulu Rasulullah saw. selalu mengingatkan dan memberikan peringatan kepada seluruh umat agar tidak terjebak/terhasut oleh jebakan setan dan terlena didunia yang fana ini. Hidup adalah pilihan, kita bebas menjadi apapun sesuai dengan keinginan kita baik itu menjadi seorang fakir-miskin maupun menjadi seorang presiden sekalipun.
Keputusannya ada ditangan kita, apakah kita mau menjadi baik ataupun buruk kembali kepada pilihan kita tersebut. Dan yang terpenting, setiap pilihan itu memiliki resiko dan kita harus bisa bertanggung jawab semaksimal mungkin dengan melakukan yang terbaik.
Untuk meraih surga, tentu kita harus melakukan amal-amal kebaikan yang mendorong agar tetap istiqomah, lebih baik lagi dalam berbuat sesuatu kita harus benar-benar merencanakannya dengan matang. Merupakan impian semua orang untuk bisa membuat baik sebanyak-banyaknya.
Beberapa point untuk meraih pahala besar dari sesuatu hal yang kecil diantaranya,
·         Mendorong gerobak tukang dagang saat nanjak
·         Menyelamatkan kucing dari atas pohon/atap rumah
·         Berinfak dengan uang jajan
·         Mengucapkan salam (minimal tegur-sapa) kepada orang lain, sekalipun belum mengenalnya
·         Senyum selalu
·         Bersyukur/bertasbih memujiNya minimal 10 menit sehari
Begitulah yang pernah saya lakukan (hehee) entahlah akan bermanfaat atau tidak. Sebenarnya masih banyak lagi contoh lain yang membuat kali mendapatkan ‘peluang’ mendapatkan tiket surga. Silahkan mencari yaaa! :D



Rabu, 19 Februari 2014

Kita hanya bersahabat, tak lebih...

Begitulah ku beri judul untuk puisi ini.

Telah lama aku memandang cinta yang sudah lama dekat, namun hanya sebatas persahabatan
 

Tak kuasa menahan rasa bernama 'tega' jikalau aku harus mengungkapkannya, mungkin dia tak akan sama sepertiku
 

Asa itu hancur ketika telah datang kabar kepadaku, bahwa engkau akan menikah dengan yang lain
 

Seharusnya aku senang, tapi tak apalah... Untuk apa cemburu kepada makhluk Tuhan
 

Aku berteriak dalam bisu, menangis dan meratapi kepergianmu....
Cinta

Minggu, 16 Februari 2014

SafRep, 7 Februari 2014

Apel pertama @parkir SD
-komandan: pak Arif
-tilawah: pak Dhinar

Hasil yang diperoleh (pembahasan apel):
*menentukan stuktur organisasi. Bertujuan: agar lebih efektif dalam kinerja safrep (karena kita berkelompok).
Perolehan kepengurusan yang sudah fix
-Sekretaris: pak Dhinar
-Bendahara: bu Nova
-Pj. Publikasi & dekorasi: pak Agus, pak Izar

*melakukan "aksi nyata" setiap jum'at pagi pukul 07.30 - 08.30 seperti:
Jum'at bersih, kampanye keselamatan, pembagian stiker, simulasi/pelatihan seputar safrep, dll.

*membuat logo safrep yang dapat digunakan untuk slogan, stiker, pamflet/selebaran, dll.

*setiap perwakilan program menuliskan list kecelakaan yang terjadi selama 1 bulan beserta solusinya dan dibahas setiap pertemuan agar masalah yang sama tidak terjadi kembali.

Target jangka panjang yang diharapkan:
-memberikan penyuluhan setiap level terkait pentingnya keselamatan
-melakukan 'simulasi besar' terhadap seluruh warga SAB.

Pengajian bulanan SDM SAB: 7 Feb 2014



Pengajian bulanan 7 Februari 2014
@SM SAB
Ust. M. Soleh

Hujan yang terjadi saat ini merupakan fenomena yang bahkan sebelumnya jarang terjadi. Umat muslim berpendapat bahwa ini merupakan 'ujian' dan 'azab' dari Allah swt. kepada makhlukNya. Faktanya banyak manusia yang senang merusak lingkungan ketimbang merawatnya, sehingga muncul berbagai macam bencana saat ini.

Kemanakah Islam saat ini? Banyak umat muslim yang justru malah terpecah belah karena berbagai macam hal. Lantas apakah yang menyebabkan kita bersatu? "Musuh" sesuatu yang dapat mempersatukan umat muslim.

Seperti contoh tahun 80an, ketika Unisoviet berkuasa dan menjadikan negara boneka (Afganistan). Ketika itu semua umat dari bermacam-macam agama bersatu untuk melawan komunis (ideologi yang digunakan Unisoviet) dan hasilnya adalah mereka "memenangkan" perlawanan tersebut dan meruntuhkan Unisoviet.
Setelah negara yang berkuasa itu telah tiada (dikuasai), semua terpecah belah kembali. Ironinya bahkan ada beberapa golongan tertentu yang memisahkan dirinya (karena menganggap paling benar) seperti: Uzbekistan dan Kazakstan, 2 negara yang terbentuk karena pemahaman yang berbeda.

"Ada musuh kita bersatu, tidak ada musuh, kita sendiri lah musuhnya"
Yang lebih menyedihkan lagi, jumlah korban akibat peperangan antar agama Islam dan Nasrani lebih sedikitI dibandingkan dengan peperangan antar agama Islam.

Dari sudut pandang eksternal, mengatakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. adalah "bapak agama." Yahudi mengatakan bahwan Ibrahim a.s. adalah Yahudi, Nasrani juga mengatakan hal sama, serta Islam mengatakan bahwa Ibrahim a.s. dan nabi terdahulu adalah agama Islam. Inilah yang merupakan faktor penyebab terjadinya perselisihan antar agama.

Maka diutuslah Rasulullah saw. yang bertugas untuk menyatukan semuanya (Q.S. Al-Hujurat ayat 7). Sehingga dapat disimpulkan bahwa musuh kita yang sebenarnya adalah 'kefasikan, kekafiran dan kemusyrikan'. Allah mengutus Rasul dengan serangkaian pedoman, yang ucapan serta perbuatannya adalah sesuatu yang "benar/salah" agar segala sesuatunya lebih teruji.

Islam kultural: Islam yang dilaksanakan karena kebudayaan yang dilestarikan. Islam struktural: Islam yang membuat, mengubah dan menginterpensi budaya menuju sebuah kebenaran. Masyarakat lebih mengenal islam kultural daripada islam struktural.

Kemajemukan agama yang ada saat ini merupakan hal yang wajar. Ada 'din' yang ditundukan (dijadikan imperior) dengan membuat agama Islam yang superior. Setiap manusia mempunyai misi yaitu membuat hidup lebi hidup karena ada yg banyak hal yang harus di pertanggungjawabkan. Risalah Rasulullah saw. akan tetap hidup begitupun para sahabat dan orang-orang yang syahid.

Tahapan pertarungan ideologis: Iman (pelajari kebenaran, tingkatkan aqidah/keimanan)-memahami (kuasai apa yang telah dipelajari)-mendakwah (sampaikan kepada umat lain)-pertahankan (kalahkan argumen yang kurang tepat)-menang (hasil yang dicapai)
Ibadah paling tinggi: jihad fisabilillah. Menurut Ibnu mubarok yang bertanya kepada seorang Imam, "amalannya lebih dari menjadi seorang imam di Masjidil Haram, tidak sama pahalanya karena medan berat yang dipikulnya."

Kita punya tujuan mulia yaitu hidup untuk Allah swt. Bukan sebuah mayat hidup yang berjalan tanpa tujuan.
Cara Umar bin abdul aziz mengambil keputusan: mengumpulkan fraksi, mengambil/membawa kebenaran --> yang argumennya kalah wajib mengikuti yang menang, menggunakan tentara (alat negara) agar masyarakatnya tertib. Sehingga tidak ada masalah yang mengambang (seperti saat ini). Namun hanya berlangsung 5 tahun karena tidak ada penengah saat keluarganya berencana mengambil jabatan milikknya.

Zaman sekarang, orang-orang kafir sudah menguasai: media, uang, dan jaringan. Sehingga doktrin yang mereka berikan lebih mudah diserap dan melakukan konspirasi terhadap kebenaran.
Target berdakwah? Mulai dari diri sendiri, keluarga (baik hubungan darah maupun ideologis) dan orang-orang yang berbeda aqidah (memualafkan yang kafir).

Perjanjian Hudaibyah dipertahankan Rasulullah saw. (meskipun pada dasarnya banyak yang tidak menyetujui) namun membuahkan hasil yang bermanfaat. Banyak yang "terseleksi" keislaman seseorang untuk melanjutkan perjuangan Rasul (tidak ada umat yang 'mengambang'). Untuk apa banyak kalau tidak ada kualitas keimanannya.
Seharusnya: kelompok kecil mengikuti yang besar. Sekarang: kelompok besar (islam) dikalahkan yang kecil. Hmmm

Sejarah Masyumi (jamatul muslimin): kesepakatan bersatu politik - siapapun presidennya tidak masalah yang penting tidak zalim.
Setan: kufur, fasik & maksiat = musuh nyata bagi manusia!

Jumat, 07 Februari 2014

Chattingan, hmmm...

Dalam kesempatan kali ini, saya akan mengulas beberapa poin seputar 'chattingan.' Apakah baik untuk seorang manusia? berlama-lama didepan monitor untuk ngobrol dengan orang lain. Chattingan, hmmmm...

Jujur, selama ini saya sering chattingan dengan teman-teman saya di sosialmedia (facebook, twitter, WA, BBM, dll.). Hal ini juga yang membuat saya lebih sering menghabiskan waktu untuk sesuatu yang mungkin (menurut saya) ‘kurang bermanfaat.’ Mengapa? Karena chattingan itu membuat kita berada pada posisi yang sangat nyaman sehingga seringkali manusia lupa waktu karena keseringan chattingan.

Nah btw, Chattingan itu apa sih? Istilah ini sudah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Chatting adalah percakapan yang dilkakukan dua orang (bisa juga lebih dalam sebuah grup) dengan media elektronik yang sedang tren dizaman sekarang ini.

Jenis dan fasilitas chattingan sangatlah banyak, tidak mungkin saya sebutkan satu persatu/keseluruhan, namun dalam artikel ini izinkan saya menyampaikan pendapat dan tips dari saya terhadap kasus chattingan.
Setelah berpikir lebih matang, saya mendapatkan jawaban yang cukup valid atas pemikiran saya ini. Ternyata chattingan itu, jika hanya digunakan untuk ngobrol/bercakap-cakap banyak sekali kerugiannya (kalau kita kurang pandai mengelolanya), kok bisa? Begini analisa saya:
  1. Sebelum melakukan chatting, kita dituntut harus berfikir dalam menentukan bahasa (dalam hati) agar pesan yang kita maksud dapat tersampaikan. Memperhatikan lawan chatting juga mempengaruhi gaya bahasa yang kita gunakan saat melakukan chatting.
  2. Selain itu, dibutuhkan keahlian mengoperasikan komputer dan aplikasi chatting pada software tertentu (alhamdulillah saya lulus dalam hal ini) agar dapat menyalurkan kata-kata yang sudah disusun sebelumnya dengan cepat. Kita tidak bisa selamanya on dalam aplikasi tersebut, terkadang kita membutuhkan hiburan yang lain agar tidak jenuh.
  3. Setelah diketik, kita harus bisa menentukan jeda, serta penggunaan tanda baca agar terlihat ada intonasi yang fluktuatif (tidak datar). Bila perlu kita dapat menambahkan foto atau gambar yang menarik yang disisipkan antar karakter, seperti emotion dan lain-lain.
  4. Langkah selanjutnya adalah menunggu dan membaca balasan. Hal seperti inilah yang membuat kita penasaran dan banyak menghabiskan waktu didepan software chatting. Balasan yang kita terima dari lawan chatting kita (berkemungkinan) tidak sesuai harapan kita, dengan kata lain misskomunikasi. Kejadian ini lebih sering muncul saat kita melakukan chatting dibandingkan dengan obrolan langsung tatap muka. Tahap ini juga membutuhkan keahlian membaca cepat dan memproses tulisan yang kita baca agar dipahami. Ketika kita memulainya akan timbul rasa penasaran yang luar biasa saat chatting, ini juga yang membuat kita terlena didunia maya dan banyak membuang waktu pada area ini. Belum lagi, bahasa dalam chatting yang kita lakukan hanya bersifat sementara, hanya dibaca satu kali dan setelah itu tertelan waktu.
Terbukti bukan? Terlihat dari analisa tersebut kita membutuhkan 4 tahap agar dapat melakukan obrolan elektronik ini dengan lancar. Sifatnya yang sementara membuat kita “tidak produktif” (pengalaman: lebih sering kondisinya seperti ini) dalam melakukan aktifitas didunia maya termasuk dalam kehidupan sehari-hari. Chattingan dapat ‘menguras daya pikir’ dan ‘melemahkan ingatkan kita’ (karena lebih sering terlena). Jawabannya tentu 'kembali pada kesadaran masing-masing,' seperti yang sudah saya sampaikan diatas, tergantung bagaimana ‘kepandaian’ kita dalam mengelolanya.

Biasanya setelah kita melakukan chattingan, kita merasa sangat kantuk dan letih karena otot-otot mata tertuju pada layar monitor (lebih sering tidak berkedip), sehingga membuat kita cepat mengantuk dan langsung tertidur. Kesia-siaan akan muncul karena telah membuang waktu tanpa adanya perkembangan dalam hal kemampuan, passion maupun ruhaniah kita.

Lantas apakah chattingan itu dilarang? Sama sekali tidak! Saya sampaikan kerugian chattingan tersebut jika digunakan untuk bercakap-cakap saja. Chattingan diperlukan bahkan sangat dibutuhkan untuk kita (khususnya di zaman sekarang) untuk menghemat waktu dan tempat. Penggunaan chattingan yang dapat saya sarankan adalah untuk:
  • Jarkom (jaringan komunikasi), yang berisikan tentang informasi-informasi penting baik itu dalam hal pekerjaan, berita suka/duka, undangan (kurang efektif jika zaman sekarang masih menggunakan surat untuk tujuan yang jauh), dan lain-lain.
  • Usaha. Dagang dan bisnis adalah profesi yang dapat dikatakan sunnah. Kita dapat menggunakan media elektronik untuk mempromosikan produk yang kita punya kepada orang lain, sekaligus menambah channel kenalan kita. Tidak sedikit orang yang melakukan hal ini dan meraih kesuksesannya hanya dengan duduk manis dikursi menghadap layar chattingan. Promosi adalah senjata untuk berusaha. So, masih adakah kesempatan untuk ngobrol yang tidak bermanfaat?
  • Motivasi. Mengingatkan orang lain kepada kebaikan merupakan hal yang sangat dianjurkan, baik itu berupa rangkaian kata-kata hiburan, gambar yang menarik maupun motivasi lain yang menggunakan chattingan sebagai alatnya.
  • Silaturahim. Untuk orang-orang tertentu yang mungkin didapat kita lihat secara langsung karena ruang dan waktu, kita dapat chattingan dengan orang yang ingin kita ajak bicara dengan adab yang baik tentunya. Namun sampaikan saja seperlunya, jika dirasa obrolan akan sangat panjang/lama, sebaiknya mengajak ketemuan langsung ketimbang harus chattingan didepan layar monitor.
  • Obrolan yang sifatnya penting dan mendesak. Lakukan obrolan yang sekiranya bersifat penting dan mendesak, misal pemberitahuan mendadak, memo untuk seseorang dengan balasan singkat, dan hal-hal lain yang bermanfaat. Tetapi biasanya, untuk kasus seperti ini orang-orang lebih memilih ‘teleponan’ agar lebih efektif.
Sahabat saya pernah menyampaikan pesan, “Dhin, hati-hati dengan facebook (termasuk sosial media lain), khawatir kita ditendang ke neraka akibat lalai menggunakan amanah, digunakan untuk apa mata kita? Membaca. Jari-jari kita? Chattingan. Astagfirullahaladzim. Apakah bisa menghantarkan kita ke surga? Kalau ada yang lebih baik, segera laksanakan. Baca al-Qur’an saran aku mah!” ucap Abah Ado, guru SD di SAB.

Semoga bermanfaat
Februari 2014