Kamis, 29 Januari 2015

Kultum SM 2015 minggu ke-3

Kultum SM 2015 minggu ke-3

“tidak boleh meledek orang tua orang lain”
Senin, 26 Januari 2015
Oleh: Zalfa SM 2 – pak Bagus

Hadist bukhari
“Barang siapa meledek orang tua orang lain dengan kata-kata ejekkan, maka ia telah meledek orang tuanya sendiri.”
3 amalan yang sangat dianjurkan/disukai oleh Allah adalah
·         Shalat tepat waktu
·         Berbakti pada orang tua
·         Jihad fisabilillah
Ketiganya disusun berdasarkan kepentingannya, yang paling utama tetap shalat tepat pada waktunya. Untuk hal berbakti pada orang tua, jika kita meledek orang tua teman kita, maka secara tidak langsung kita meledek orang tua sendiri, bahkan lebih parah. Oleh karena itu sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan oleh teman-teman semua.

“Rizkiiiiiii……”
Selasa, 27 Januari 2015
Oleh: Raihanna Ath Thaya & bu Rizky

Rizky secara umum terbagi menjadi 3, yaitu:
1.      Rizky yang dijamin
6. “dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[710]. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
(QS. Huud ayat 6)

2.      Rizky yang digantungkan
11. “bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
(QS Ar Ra’d ayat 11)

3.      Rizky yang dijanjikan
7. dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
(QS Ibrahim ayat 7)
Cara termudah mendapatkan rizky adalah mensyukuri rizky yang ada. Jangan pernah takut oleh rizky yang belum ada, tetapi takutlah belum mensyukuri rizky yang sudah ada. Syarat bersyukur diantaranya:
·         Hati yakit tidak ada pemberi karunia selain Allah swt. bukan perusahaan yang menjamin kita gaji, orang tua, gelar atau keterampilan .tetapi hanya dari Allah swt.
·         Afdholu doa “alhamdulillah” orang yang ahli bersyukur selalu memuji Allah dalam setiap kejadian
·         Orang yang ahli syukur selalu berterima kasih kepada orang yang menjadi jalan rizky
·         Gunakan nikmat untuk mendekat kepada Allah. Punya kening untuk banyak bersujud, punya mata untuk digunakan membaca Al-Qur’an, punya mulut digunakan untuk banyak berdzikir , punya uang digunakan untuk menolong banyak orang.
Dari Abu Hurairah,Nabi Muhammad saw bersabda:
“tidak dikatakan syukur pada Allah swt bagi siapa yang tidak tahu berterimakasih pada manusia.” HR abu daud no. 4811 dan turmudzi no 1954

Orang yang paling bersyukur kepada Allah adalah orang yang paling tahu berterimakasih kepada hamba yang dijadikan jalan karuniaNya. Demikian terimakasih… (Bu Rizky terharu namanya disebut-sebut). :-)

“keutamaan Al-Qur’an”
Rabu, 28 Januari 2015
Oleh: Sekar dan Bu Sonia
            Al-Qur’an diturunkan untuk menyempurnakan kitab yang terdahulu, yaitu Taurat, Zabur dan Injil. Didalamnya terdapat banyak keutamaan yang wajib kita imani serta beragam penjelasan terkait hal-hal yang diperintah dan larangan Allah swt. Merupakan pedoman hidup manusia untuk semua kalangan, tak terkecuali.
            Didahului oleh pengantar dari surat Al-Baqarah ayat 2: “Kitab ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang beriman.” Alangkah ruginya kita kalau kita lalai menjalankan hidup tanpa membaca dan mengamalkan Al-Qur’an. Perlu kita ketahui, sangat banyak ilmu (bahkan semua ilmu) bersumber dari Al-Qur’an. Mulai dari hitungan wasiat, zakat bahkan sains dan matematika terangkum didalam Al-Qur’an, asalkan kita mau mengkajinya. Semoga teman-teman mampu mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

“Pengalaman sendiri”
Kamis, 29 Januari 2015
Oleh: Qonitan SM 3 dan bu Fia
            Setiap hari Qonitan selalu menaiki angkot 03 sebagai alat transportasinya beraktifitas, menuju kerumah dan kesekolah. Suatu hari ketika hendak pulang kerumah, Qonitan melewati stasiun Bogor (rute angkot 03) dan seperti biasa ia melihat berbagai macam pedagang yang berjajar disana.
Tampak disalah satu pedagang jam tangan kaki lima ada seorang kakek yang membelikan jam tangan untuk cucunya (terlihat seperti cucu) yang berusia sekitar 8-9 tahun. Setelah mereka bertransaksi, mereka menaiki angkot 03 yang ditumpangi juga oleh Qonitan. Didalam angkot, sang cucu terus menggerutu karena tidak suka terhadap jam tangan yang telah dibelikan oleh kakeknya tersebut. Merasa iba, Qonitan menegur anak tersebut untuk bisa mensyukuri rizky yang telah anak itu dapatkan.
***
Bersyukur merupakan hal yang sangat mudah untuk kita lakukan, namun hanya sedikit orang yang dapat bersyukur terhadap nikmat yang telah didapatkannya. Padahal bisa saja sang kakek beranjak pergi meninggalkan cucunya tanpa dibekali apa-apa, bahkan bisa aja sang kakek tidak membelikan jam tangan kepada cucunya yang durhaka tersebut. Apa kewajibannya, hanya seorang kakek, bukan orang tuanya ataupun siapa-siapanya.
Alangkah lebih baiknya kalau sang anak berterima kasih kepada kakeknya. Sebagai seorang anak, kita tidak boleh menuntut apapun (apalagi yang memberatkan) kepada orang tua kita, karena perlu kita ketahui pengorbanan orang tua itu tidak akan pernah bisa kita balaskan.
Jangan sampai kita sombong dan mengancam terhadap orang tua kita dengan berkata,  “bisa saja saya mendapatkan nilai 90 untuk semua mata pelajaran asalkan ibu membelikan saya sepeda motor.” Nilai yang baik dengan latar belakang seperti itu sama saja durhaka. Selalu jaga sikap kita terhadap orang tua kita.

Semoga bermanfaat






Rabu, 28 Januari 2015

Proud To Be SALAM

#ProudToBeSALAM
Selasa, 25 November 2014

Pagi ini aku memulai hari dengan kegiatan pagi, menggeluti aktifitas seperti biasanya tanpa kesan sama sekali. Mulai dari mandi, shalat subuh, olahraga pagi, sarapan dan melakukan persiapan untuk berangkat ke sekolah, SM Sekolah Alam Bogor. Bukan sebagai murid yang hendak mencari ilmu melainkan menjadi seorang guru yang akan memberikan ilmu, lupa bahwa hari ini adalah hari guru. Aku berpamitan dengan ibu dan kakakku dirumah, meminta restu dan do’a agar mendapatkan kebaikan selama bekerja, tidak mendengar atau mengalami hal-hal yang tidak diinginkan ketika melakukan kegiatan disekolah. Maklum, orang tua memang selalu khawatir menjelang kepergian anaknya, ya begitulah yang aku rasakan selama ini.
Diperjalanan, seperti biasa aku menggerakan mulutku selama berkendara sepeda motor, bukan untuk mengoceh melainkan untuk bermurajaah hafalan surat pendek, terutama juz 30 yang belakangan ini banyak yang lupa dari ingatanku. Lantunan ayat suci yang terus mengalir seiring berputarnya roda sepeda motor yang aku bawa menuju kesekolah tiba-tiba terhenti ketika melihat kerumunan orang disekitar kampus AKA yang menyebabkan jalanan macet total. Khawatir tertahan disana dalam waktu yang cukup lama, aku mengalihkan jalur yang ku tempuh melalui Taman Kenari-Tari Kolot-Rambay dan lurus terus sampai aku keluar di Taman Seruni. Meskipun perjalanan yang ditempuh lebih lama, aku merasa senang karena kondisinya lancar dan berhasil membawaku sampai ke SM pada pukul 07.29 WIB. Waktu yang lebih lama dari biasanya, entahlah mungkin takdir Allah harus membuatku mengambil keputusan tersebut atau ada hal lain, padahal bisa saja aku menunggu kemacetan di kampus AKA tadi. Hmmm…
Melihat guru-guru berbaris melakukan penyambutan (welcoming), tiba-tiba aku teringat kondisi dirumah saat menyaksikan tayangan ditelevisi, banyak berita pernikahan seputar Rafi-Gita yang selalu diputar-putar dengan tema yang sama. Ketika kakakku mengganti channel, ada beberapa liputan yang membahas tentang hari PGRI. Saat itu juga aku tersentak dan mulai menyadari bahwa hari ini adalah hari guru nasional. Disaat yang bersamaan aku mulai “eungeuh” dengan liburnya sepupu-sepupuku dirumah (yang berada sekolah negeri) bahwa mereka diliburkan karena mungkin guru-gurunya melakukan upacara tahunan. Terhubung semua ingatan aku tentang hari guru yang pernah aku alami sebelum-sebelumnya, baik itu di SD, SMP, SMA bahkan di LSC. Terpikirkan bahwa hari ini sepertinya akan ada bagi-bagi pin oleh menejemen kepada SDM seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pandanganku kembali usut saat aku melakukan check in dan bersalam-salaman dengan teman-teman guru di SM. Aku disambut oleh 8 guru yang berbaris di depan pos security dengan suasana hati yang (tidak seperti biasanya) sangat cerah dan senyum manis dari raut wajah mereka. Serentak mereka mengucapkan, “selamat hari guru pak Dhinar!” Sambutan yang berbeda dari sebelumnya, demi memperingati hari guru yang spesial ini. Setelah aku melakukan finger print dan bersalaman dengan semua, aku turut berpartisipasi membuat barisan baru ditengah-tengah mereka dan melakukan hal yang sama kepada guru lain yang baru tiba di SM. Aku juga menemui pak Agus dan ibu komite yang sedang duduk-duduk di sekitar ruang admin. Sepertinya akan diselenggarakan apel layaknya senin spirit, dan ternyata dugaanku tepat. Pak Okwan mengambil instruksi dan meminta kami berbaris dilapangan (dalam satu barisan) yang menghadap ke aula SM.
“Ini baru permulaan dari sebuah kisah menarik yang telah terjadi hari ini, apa yang akan terjadi selanjutnya…?”
Setelah pak Okwan membuka pertemuan tersebut, kami mendengarkan inspirasi dari pak Agus seputar hari guru. Tak lupa ucapan permohonan maaf dan terimakasih disampaikan oleh beliau yang diucapkan serupa oleh ibu komite. Pertemuan ditutup dengan menyanyikan lagu hymne guru. Kak Azka dan kawan-kawan SM 3 yang semula sibuk mempersiapkan keyboard, ternyata mereka mainkan untuk mengiringi lagu yang kami nyanyikan. Suasana yang pada awalnya sepi, karena aku kiira mungkin anak-anak sudah melakukan do’a pagi dengan mandiri tanpa diawasi oleh wali kelas atau fasilitator lain, seketika menjadi haru.
 “Terpujilah wahai engkau Ibu-Bapak Guru
Namamu akan selalu hidup,
Dalam sanubariku…
Semua baktimu akan kuukir,
didalam hatiku…
S'bagai prasasti terimakasihku
'tuk pengabdianmu…
Engkau bagai pelita dalam kegelapan,
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan,
Engkau patriot pahlawan bangsa… tanpa tanda jasa”
Ditengah lirik yang kami nyanyikan (meskipun tidak semua menghafalnya). Tiba-tiba siswa-siswi SM menghampiri kami yang tengah berbaris dilapangan. Aunal yang membawa kue, dan siswa lain membawa bunga mawar dan botol minum, membuat haru suasana saat itu. “Kejutan macam apa ini?” tanyaku dalam hati. Entah mengapa air mata mengalir melihat wajah-wajah mereka dihadapan kami. “Apa aku seorang guru?” teriakku dalam hati, seolah tidak percaya dengan apa-apa yang terjadi dihari itu.
Cengeng? Tidak, perasaan itu mengalir begitu saja tanpa ada emosi lain yang menghalangi. Rasa haru meluap dan membuat kami guru-guru menitikkan air mata dihapan muridnya sendiri. Disertai dengan pemberian bunga mawar kepada guru-guru dari mereka kepada kami. Seribu satu perasaan hadir pada saat itu. Semua dugaan dan prasangka akan hari guru di tepis begitu saja, lirik hymne-guru terhenti dalam nuansa keramaian saat itu, sementara musik tetap mengiringi.
Acara dilanjutkan dengan mendengarkan sambutan dari Galih selaku ketua OSIS SM. Mewakili siswa dan siswi yang lain, Galih mengucapkan kesan-kesannya kepada kami disertakan pula ucapan terimakasih dan permohonan maaf atas semua yang telah kami lalui.
Selesai mendengarkan kesan-kesan dari Galih, perasaan kami digiring kepada sebuah testimony yang telah di akumulasikan datanya dari siswa dan siswi SM terkait guru favorit idola mereka. Aku tidak begitu yakin dengan sesi ini karena masih banyak fasilitator yang lebih senior dan layak mendapatkannya. Singkat cerita, guru favorit dan staf di raih oleh pak Natiq dan pak Awang (Horeeee, selamat yaaa…). Bergegas pak Natiq menyampaikan kesan-kesannya dan ditutup dengan do’a.
Tidak banyak yang dapat aku tuliskan disini, setidaknya aku berharap semoga pengalaman ini dapat memberikan manfaat untuk orang lain. Pertemuan yang luar biasa itu diakhiri dengan kalimat penutup oleh pak Agus dan pembacaan do’a.
“Guru merupakan profesi yang amat mulia.”


Selamat hari guru! :D

Selasa, 27 Januari 2015

COACHING FOR EDUCATION

COACHING FOR EDUCATION
SABTU, 24 JANUARI 2015
OLEH: BU MUTIA – MAMA RAIHAN & TEAM CPC
AULA SM SAB

Penerapan "coaching" didunia pendidikan
*Bagi guru & staf:
·         Merupakan proses pengembangan kompetensi yang berkesinambungan bagi para pendidik
·         Interfasi yang efektif dari program pengembangan staf dengan menejemen perubahan di sekolah
---> Sumber: Julie Boyd-2008
Contoh: perkembangan modul siswa/i SM yang saat ini dapat menggunakan internet (Simas), menuntun perubahan sikap juga mental. Hal ini merupakan salah satu hasil coaching terkait 'modul'
*Bagi siswa:
·         Kreatif yang memecahkan masalah
·         Analisa yang kritis dalam mengulas situasi
·         Menggali ide-ide baru
·         Menemukan kaitan antara satu mapel dengan mapel yang lain
--->Sumber: Barbara Neufeld & Dana Roper, Eropa 2003
Contoh: Sekolah Alam Bogor menuntut seluruh siswa dan siswinya untuk berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan yang sudah direncanakannya (TK: menumbuhkan karakter dasar, SD: mencari dan memahami potensi diri, SM: menemukan jalan menuju titik optimal kehidupan). Semua itu tidak akan terwujudkan apabila anak-anak tidak dicoaching terlebih dahulu.

Definisi Coaching menurut ICF (International Coaching Federation)
"Berpartner dengan seseorang disebuah proses yang kreatif, untuk memaksimalkan masing-masing potensi.”
Ada 3 landasan utama dalam coaching, yaitu:
·         Berpartner
·         Proses yang kreatif
·         Memaksimalkan potensi

Prinsip Coaching
“Membawa anda dari tempat anda sekarang berada menuju tempat yang anda mau"

Terminologi Coaching
COACH: orang yang memberikan coaching (guru, konsultan, dll.)
COACHEE/KLIEN: orang yang mendapatkan coaching (siswa, anak-anak, peserta seminar, dll.)

Coaching membutuhkan fokus/yang perlu digali:
·         Kondisi internal (ketakutan, kekhawatiran, concern, belief dan impian)
·         Kualitas atau kekuatan

·         Ide tindakan, rencana & komitmen
Contoh: Anak merasa ribet dengan UN di SAB, kita tidak perlu menceramahi anak tersebut karena CERAMAH ≠ COACH. Gunakan cara lain untuk mengembangkan kekuatannya untuk mengatasi ketakutannya.
            “Tugas coach yaitu sebagai seorang REMINDER” (karena ada komitmen yang harus dilaksanakan, demi kelancaran visi yang dituju).
Hindari:
·         Asumsi
·         Judgement/penilaian
·         Argumentative
Contoh: ada seorang murid yang selalu datang terlambat sehingga kita mencap dia sebagai anak pemalas. Tanpa adanya bukti dan kesepakatan, cap tersebut menjadi penilaian sehingga mengakibatkan anak menilai buruk dirinya sendiri, alhasil nasehat kita tidak didengar.
“Kekurangan itu gampang untuk dicari, berbeda dengan kekuatan *BERHATI-HATILAH.”

3 keahlian inti (lengkapnya ada 11) untuk coaching:
1.      Presence
Kemampuan untuk hadir sepenuhnya bagi teman bicara dan kemampuan untuk “mempertahankan perhatian” serta “mendengarkan aktif” selama proses coaching berlangsung. Tidak hanya guru/coach, dirumah juga seperti ini perlu kita praktekkan terhadap orang-orang disekitar kita. Presence terjadi karena kita memandang teman bicara sebagai partner dalam mencapai goal bersama, berapapun umurnya.
2.      Active listening
Kemampuan untuk memahami apa yang tersirat dibalik kata-kata coachee. Mendengarkan adalah tindakan aktif (menyimak-merespon dan mencari jalan keluar). Hindari memanggil coachee/anak-anak dengan menggunakan microphone, karena fokusnya tersebar, anak jadi kurang dekat dengan kita, berbeda dengan memanggil nama secara langsung.
3.      Powerful questioning
Kemampuan untuk mengajukan pertanyaan yang merangsang sikap eksploratif dan berfikir kreatif. Jenis “pertanyaan terbuka”, sangat berpengaruh terhadap jawaban anak. Jawaban yang didasari pada apa yang coachee pikirkan secara meluas, membuka ragam jalan keluar oleh coachee itu sendiri. Juga bermanfaat kepada orang-orang yang malas berbicara panjang lebar.
Buat hubungan yang erat terlebih dahulu dengan rekan kita. Misal ketika siswa mendapatkan nilai jelek, kita arahkan kepada pertanyaan seputar hobinya terlebih dahulu. Biarkan mereka berbicara sampai perasaannya meluap, coach hanya mendengarkan. Setelah dirasa tepat, tanyakanlah nilai ulangan yang diterima oleh siswa tersebut. Alihkan dengan “kok bersemangat ya ketika…………” coba ubah cara belajarmu dengan cara seperti itu.
“Pertnyaan powerful timbul secara alamiah saat anda ingin tahu lebih dalam.”

Sesi pertanyaan…!
Bagaimana untuk coaching secara klasikal? Nah kalau ini, butuh perhatian dan pengalaman yang lebih besar dari biasanya, terutama anak kecil. Anak Playgroup sampai kelas 5 SD itu masih sangat polos, belum bisa berbohong level tinggi, sangat mudah untuk kita atur dibandingkan dengan anak yang sudah baligh.
Bagaimana caranya menghindari “asumsi” ??? sebaiknya kita POSTHINK (positif thingking) terlebih dahulu sebelum semuanya kita asumsinya pada hal yang kurang baik. Minimal dengan mencari kualitas terbaik yang ada pada diri coachee. Jangan sampai kita menjadi satu-satunya orang yang mengasumsi keburukan coachee/siswa, tanpa konfirmasi sasaran kita atau kerabat kita.
Manfaat langsung setelah coaching itu apa? Coachee (terutama murid) merasa lebih nyaman, terbuka dan mempunyai tantangan baru. Untuk kita sebagai pendidik bisa merasakan happy (bahagia), tidak stress dan sigap menghadapi persoalan yang timbul dari segala arah.
Bagaimana kalau kondisi anak antara dirumah dan disekolah itu berbeda? Ada saja siswa yang tidak terlihat bermasalah disekolah namun berbanding terbalik dengan sikapnya dirumah, atau malah sebaliknya. Seharusnya, kita sebagai orang tua mampu menggali dan memahami perilaku persisnya seperti apa. Cek gejala/sumber masalah yang dihadapi dan samakan standarnya. Bisa jadi, sebuah perbuatan yang dirumah boleh dilakukan sedangkan disekolah sangat dilarang. SAMAKAN STANDARNYA agar visinya berjalan lancar, enak itu kalau sekolah dan orang tua mampu bekerjasama.
“Jadilah cermin, bukan menjadi penasihat.”
Bagaimana jika berada pada kondisi 2 atau lebih orang saling berbicara (ngerumpi), apakah bisa melakukan coaching? Bisa saja, yang terutama adalah tentukan coachnya. Ada penengah yang membawa suasana rumpi menjadi pembahasan topik tertentu yang bermanfaat. Jangan pernah remehkan sebuah perkumpulan, kalau diarahkan secara tepat, hasilnya sangat berpengaruh.
Bagaimana menentukan sumber otentik kebaikan? Misal ada anak yang merasa benar dan gurunya pun beranggapan demikian, keduanya sama-sama merasa benar. Kalau situasinya mencari siapa yang paling enak/adil keputusannya (untuk kedua belah pihak), dialah orang yang harus kita ikuti nasehatnya. Tidak menutup kemungkinan pendapat anak lebih bijak ketimbang gurunya.
Bagaimana mengatasi anak yang melakukan sesuatu sesuka dia? Suka/tidak suka itu pilihan. Faktor apa yang menjadi kekuatan dia, disitulah area yang harus kita dukung. Bisa jadi itu passionya. Untuk mengatasi ketidaksukaannya, minimal dia mengetahui cara menyelesaikan/trouble solving tantangan yang dihadapi. Jelaskan juga kepadanya bahwa tidak semua keputusan itu merupakan hal yang kita senangi. Asah kepekaannya, berikan banyak media pendukung untuknya.
Apakah sama cara coach terhadap semua orang? Tentu saja berbeda. Cara untuk introvert berbeda dengan coachee ekstrovert. Orang yang pemalu, tidak suka keramaian, dan sulit berteman, untuk mengungkapkan 1 kalimat saja harus kita apresiasi dibandingkan dengan orang yang senang bercerita. Tugas kita sebagai pendidik yaitu menyamankan agar anak menyukai sesuatu yang kita berikan. Gunakan pendekatan yang berbeda terhadap anak-anak.
Softskill utama yang perlu dimiliki saat mencoach anak? Berbicara sesuatu yang sudah kita kerjakan sebelumnya (jangan asbun). Sebagai seorang guru (digugu dan ditiru), sangat perlu menjaga sikap agar anak meneladani perilaku kita. Bisa jadi, anak akan lebih dekat dengan gurunya ketimbang orang tuanya. Kenali gesture/feedback anak terhadap kita, kalau mereka lebih sering menghindar terhadap keberadaan kita, segera evaluasi terhadap diri kita. Kalau mereka nyaman, pertahankan kondisi tersebut.
Apa yang dimaksud dengan komunikasi 2 arah? Komunikasi yang bersifat aktif (bukan mengobrol). 2 arah yang dimaksud adalah saling memahami isi pembicaraan antara kedua belah pihak, bukan berbincang-bincang tanpa maksud untuk menghibur diri melainkan untuk menemukan solusi.
Bagaimana respon anak (terutama anak spesial) terhadap hasil coaching kita? Disamping kita melihat feedback/gesture anak, kita juga harus total memberikan coaching. Mereka itu peka terhadap apa-apa yang kita lakukan (misal mengajar dalam keadaan jutek, anak-anak tidak merasa nyaman).
Apa penyebab anak nakal? Anak bandel itu bukan karena dia bandel melainkan karena anggapan kita secara sadar maupun tidak sadar, terutama asumsi dari orang tua. Meskipun hanya berupa asumsi, hal tersebut dapat direalisasikan oleh anak. Berhati-hatilah.
Bagaimana penanganan terhadap anak-anak yang kurang menyukai sayuran? Coba kita memakan buah dan sayuran yang sama dengan anak yang kurang suka sayur, dapat mendorong anak tersebut karena pengaruh lingkungan. Atau membacakan dongeng tentang sayur, makan bersama bahkan adakan acara masak bersama (agar mereka mengetahui prosesnya).


Semoga bermanfaat

Senin, 26 Januari 2015

liqo 25 januari 2015... surat AL ASHR

Liqo mingguan: surat Al-Ashr
Ahad, 25 Januari 2015
Oleh: Kang Cipto – IMAGO

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
1. demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Surat Al-Ashr merupakan surat Makiyah (kategori surat pendek) dengan ayat berjumlah 3 ayat. Berisi tentang sumpah Allah ta’ala terhadap waktu dan kondisi manusia yang berada dalam kerugian besar. Ada 4 pesan yang disampaikan didalamnya, yaitu
·         Beriman
·         Beramal soleh
·         Saling mengingatkan dalam kebaikan
·         Bersabar
***
Tafsir fi zhilal qur’an karangan Syaikh Qutub (ditulis saat berada didalam penjara), menerangkan bahwa surat Al-Ashr merupakan sebuah informasi yang didalamnya terdapat kesempurnaan keimanan yang komperhensif serta memberikan gambaran singkat terkait karakter, hakikat & tugasnya kita sebagai manusia, mukzizat kepada semesta alam agar kita senantiasa berbuat kebaikan.
“Pamoe: Orang berhasil adalah orang yang sibuk.”
Dalam surat tersebut, ada istilah “demi waktu,” yang mengisyaratkan kepada kita agar dapat berhati-hati dengan waktu. Ibarat pedang bermata 2, jika tidak dioptimalkan, salah-salah bisa menusuk diri sendiri.
Seperti Rasulullah saw. yang merupakan seorang bapak, imam, panglima perang, ustadz, nabi dan rasul, Rasulullah saw. tetap mengoptimalkan seluruh kesibukannya dengan tersusun. Seperti tokoh-tokoh Islam seperti Bunya Hamka, yang sukses karena kesibukannya.
Masa yang dijelaskan dalam surat Al-Ashr merupakan “masa tertentu” atau “seluruh masa” ??? Masa yang disampaikan ini bisa meliputi keduanya, guna untuk mengingatkan dan menyadarkan manusia akan pentingnya menghargai waktu.
Husr                 : kesesatan-kerusakan-kekufuran
Tawashau        : saling menasehati
Bil haq             : keteguhan, kebenaran
Shobr               : kesabaran
Sering kita jumpai penggunaan kalimat, “sampai waktunya tiba, semua indah pada saatnya.” Perlu diingatkan (sebaiknya tidak kita gunakan) bahwa hal tersebut merupakan perkataan yang diambil dari al-kitab. kita sebagai orang islam, mengetahui bahwa waktu itu milik Allah swt. dan segala perancanaan adalah milik Allah swt (qada dan qadar). Sebaiknya kita berserah diri kepada Allah swt. tanpa berpasrah terhadap waktu atau berlebihan memujinya.
Allah swt menempatkan siang dan malam saling menyusul satu sama lain. Adapun waktu ketika shalat wajib 5 waktu merupan waktu istirahat yang dapat kita gunakan untuk rehat. Ditengah-tengah kesibukkan yang menggeluti kehidupan manusia, waktu shalat adalah waktu yang tepat untuk beristirahat sejenak (seperti yang diajarkan Rasulullah saw.), waktu yang paling indah untuk istirahat adalah di surga (wayahna sekarang didunia kita capek).
Tidak salah kalau kita bersandar dan tidur selama 5 menit di tengah aktifitas kita, untuk merefresh tenaga dan otak kita asalkan tidak kebablasan saat melakukan rehat tersebut dan tentunya disertai dengan kesopan-santunan (etika saat bekerja/sekolah).
Didunia ini ada kalanya kita sesang-susah, bahagia-sedih, takut-aman, binasa-hidup, kenyang-lapar, tua-muda, hal itu terjadi bukan karena kepasrahan kita terhadap waktu. Kita meyakini bahwa alam semesta punya illah, yang mengatur segalanya. Semua memang sudah ketentuan Allah swt. akan tetapi yang memilih adalah kita juga.
“Hindari penggunaan kata: semua akan indah pada saatnya.”
Manusia selalu terjerat dengan kekufuran atas dosa yang dipilihnya, tenggelam dari kesibukan yang mengelilinginya. Padahal Allah swt. sudah maha melindungi, akan tetapi manusia itu sendiri yang berbuat hal yang tidak benar. Meskipun ada benturan hati antara mana baik dan mana buruk, keputusannya ada pada diri kita masing-masing.
            Dalam kehidupan ini, memperbaiki diri saja tidak cukup, kita harus mengajak orang lain dan pastinya akan menghadapi berbagai macam kesulitan. Oleh karena itulah kita harus bersabar seperti yang disampaikan dalam surat al-ashr. Merupakan hak manusia untuk mendapatkan nasehat, minimal dengan mengatakan “sabar aja bro!” Boleh kita mencari ilham dimana-mana dengan penuh kehati-hatian. Bisa jadi suatu saat kita yang drop dan membutuhkan nasehat dari orang lain.
“kalau ada tujuan yang ingin dicapai, harus ada manhaj-pedoman dan perangkat yang mendukung”


Semoga bermanfaat

PAK NATIQ IN ACTION... PAGI-SIANG-SORE @ SM

“PAK NATIQ SHOW”
JUM’AT, 23 JANUARI 2015

Inspirasi pagi
Oleh: Pak Natiq

            Di Kampung Pak Natiq, terdapat 2 orang penjual tape (peuyeum) yang berbeda usia. Yang satu masih muda belia sekitar 30 tahunan sedangkan yang satunya sudah berusia 73 tahun. Keduanya tidak pernah bertemu pada waktu yang bersamaan (jadwalnya berselang-seling), seandainya hari senin yang berkeliling itu pedagang yang sudah uzur, hari selanjutnya anak muda dan lusa kembali pada orang yang lebih tua, begitu seterusnya.
            Meskipun mempunyai barang dagangan yang sama, mereka menggunakan media yang berbeda. Orang tua menggunakan gerobak dengan laci kaca diatasnya (etalase kecil) untuk menyimpan seluruh tapenya. Sedangkan anak muda menggunakan sepeda dengan dua keranjang besar dibagian sisi belakangnya.
            Asal punya usul, setelah banyak orang mempertanyakan mereka, akhirnya diketahuilah bahwa hubungan mereka merupakan ayah dan anak. Setiap hari mereka (secara berseling) selalu berdagang melewati tempat kediaman pak Natiq, menggunakan tape yang sama bentuknya, rasanya bahkan bahan bakunya, satu keluarga yang membuatnya saling bekerjasama.
            Perbedaannya, satu dari mereka lebih beruntung dari yang lain. Tapenya selalu habis atau bersisa ¼ dari jumlah keseluruhan sedangkan yang satunya lebih sering menyisa bahkan tidak terjual sama sekali. Siapakah orang yang lebih beruntung tersebut?
            Yap, orang yang beruntung itu adalah ayah dari pemuda penjual tape, penjual tape yang sudah terlihat renta dengan lipatan-lipatan keriput dibagian mukanya. Apakah penyebabnya? Apakah karena konsumen iba melihat kondisinya? Sedangkan terhadap pemuda masih banyak memberikan toleransi. Atau karena alasan lain?
            Penyebabnya adalah karena pedagang tua tersebut memberikan lebih dari yang diminta. Keramahannya memikat banyak pembeli sehingga ia disegani oleh masyarakat. Mulutnya selalu berkomat-kamit bercerita banyak hal setiap transaksi berlangsung. Itulah yang membedakannya, perilaku dan akhlaq yang dimilikinya.
            Pernah suatu hari pak Natiq membeli tape milik pedagang tua seharga Rp 3.000,- dengan uang Rp 50.000,- Hebatnya banyak sekali uang hasil penjualannya mulai dari seribu sampai seratus ribu. Segepok uang yang diikat dengan karet gelang tersebut, membuat pak Natiq terkejut, “serius itu uang?”
            Bagaimana tidak uang kembalian yang terbilang cukup besar, tidak ditepis olehnya dengan pertanyaan, “apa ada uang receh?” yang ada dipikiran pak Natiq. Sigap tanpa berkomentar memberikan kembaliannya.
            Tidak hanya itu, pedagang tua tersebut ikut bermain bersama anak pak Natiq, bahkan sampai bermain, menggendong dan membacakan surat Al-Qadr ditelinganya (mungkin kalau membeli tape sebanyak Rp 100.000,- mungkin pak Natiq sudah dishalatkan kali ya, wkwkk). Itulah yang membuat pak Natiq kagum terhadapnya juga orang lain.
            Intinya, keramahan dalam berdagang harus lebih diutamakan dibandingkan kepribadian kita. Akhlaq yang mulia lebih baik ketimbang kelebihan produk yang kita miliki. Itulah hebatnya “akhlaq yang baik” dapat memberikan pemiliknya keuntungan.

TEBAR SALAM: “SPIRIT”
10.00 – 11.00
            Mengapa Chandra menjadi orang pertama yang dapat meniup balon sampai pecah? Satu hal keran ia melakukan hal tersebut dengan khusyuk dan bersungguh-sungguh. Hal apapun yang kita lakukan dengan bersungguh-sungguh, insyaa Allah kita dimudahkan dalam melakukan kegiatan.

            Disamping bersungguh-sungguh, kita juga harus kaffah (menyeluruh) dalam melaksanakan keimanan kita. Ingat kisah Nabi Yusuf as. yang kaffah menyembah Allah swt. ketika diajak berzina oleh Zulaiha sampai baju belakangnya robek ketika ia pergi kabur meninggalkan Zulaiha.

            Bersyukurlah teman-teman yang sudah dilahirkan dalam keadaan Islam. Total dalam beribadah harus kita miliki agar kita dapat memasuki surga Firdaus diakhirat kelak, surga yang derajatnya paling tinggi diantara surga-surga yang lain.

HADIST ARBAIN
16.00 – 17.00

(gak ikut sesinya)

“Hadist nomor 1 tentang niat, innamal awwalun binniyyat… segala sesuatu itu tergantung pada niatnya…”

liqo 25 januarii 2015 karakteristik dakwah Rasulullah saw fase makiyyah & madaniyah

Liqo-Kongkow mingguan
Senin, 19 Januari 2015
Sekretariat IMAGO
Oleh: kang Cipto

Karakteristik dakwah Rasulullah saw. pada fase Makiyyah dan Madaniyyah
Tema umum tentang materi ini terdapat pada surat An-Nahl ayat 125
125. serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
[845] Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
Perlu kita ketahui bahwa fase ini hampir terjadi disetiap masa. Salah satu contoh, pada zaman Rasul, sahabat, runtuhnya ke khilafahan dan Indonesia tahun 80’an, kesemuanya memiliki kesamaan pada perjuangan para pendahulu dakwah pada situasi yang hampir sama namun berbeda zamannya.  Di Indonesia, mencapai angka 90 % orang-orang yang berstatus islam di KTP namun perilakunya tidak mencerminkan orang islam yang sebenarnya.
Perjalann dakwah & sasarannya di Mekah (selama 13 tahun) dan di Madinah (10 tahun), mempunyai pola bertahap. Awalnya dimulai dengan dakwah satu per satu yang berlanjut kepada dakwah terang-terangan. Seperti contoh Rohis SMAN 1 yang mampu sampai tahap masal dan terang-terangan melakukan dakwah secara terbuka bahkan sampai menjadi pementor/kadernya berada disekolah lain (salah satunya di SMAN 8 Bogor).
Perjuangan serupa dilakukan oleh sahabat Mushab bin Umair yang dipercaya melakukan dakwah ke Yastrib (sekarang Madinah) dan sampai membuka peluang jalan kepada Rasulullah saw. hingga mampu berdakwah secara terang-terangan. “keep person…”
Lihat yang berpengaruh pada suatu lingkungan, misal dalam lingkungan sekolah, pengaruhi (approach) wakasek sekolah beserta jajarannya (para guru) yang dapat memudahkan kita melakukan dakwah sekolah. Justru yang paling sulit adalah dakwah terhadap keluarga, bisa jadi kita menjadi orang yang sangat lemah didalam keluarga kita. Banyak benturan batin yang terjadi namun harus kita perbaiki melalui jalur dakwah, dengan bermodalkan ketegaran iman dari kita sebelum membujuk anggota keluarga.
Pada perkembangan dakwah (dengan bimbingan wahyu sampai tahap dakwah terang-terangan) yang mihwar, tahapan/fase sebelumnya tidak dihilangkan. Madar hayyah, pilar pembangunan tidak lepas dari pengembangan pribadi, keluarga dan masyarakat, tetap tidak ditinggalkan pengembangan pribadinya, kalau tidak bisa ambruk.
Rasul vs Musyrikin…
Tekanan kepada Rasulullah saw. oleh kaum musyrikin tidak dibalas dengan kejahatan oleh beliau. Banyak pendukung beliau terutama dari kalangan bawah, seperti Ammar, Yasir dan Bilal yang akhirnya mereka menjadi tokoh Assabiqunal Awwalun yang tidak bisa tergantikan.
“Seperti halnya para alumnus perang Badar, keampunannya lebih didahulukan.”
Memahami kondisi bahasa budak-atasan, merupakan kepandaian yang harus dimiliki pendakwah. Rasulullah saw. mampu berkomunikasi dengan baik kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk pamannya yang kaya dan para budak. Siapapun yang datang, harus segera didahulukan, pernah Abdullah bin Abdul Maktum (surat Abasa) tidak dilayani sehingga Rasulullah saw. ditegur langsung oleh Allah swt. sebagai orang bermuka masam.
Bagaimana dengan preman? Jangan ditunda-tunda, kalau sampai dia insyaf maka perekrutannya banyak. Mengapa? Karena ‘preman’ mempunyai pengaruh besar dalam lingkungan masyarakat.
Umar pernah berkata, “setiap perbuatan Rasulullah saw. ada pelajarannya dalam seluruh aspek dapat digunakan oleh manusia lain.” Yang mau masuk Islam secara kaffah, kondisinya sangat berat. Upaya penyebaran harus terus berlanjut. Siapapun kabilah yang datang segera samper dan damping dalam kebaikan.
Rasul yang dipilih Allah swt. sebagai Rasul terbaik karena kesabarannya, terdapat dalam surat 46 ayat 35:
35. Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.
Jihad untuk Al-Qur’an terdapat dalam surat 25 ayat 52:
 52. Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan Jihad yang besar.
Mendorong kemiskinan surat 73 ayat 10:
10. dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.
Sebenarnya, dengan kesaktian Rasulullah saw., bisa saja Rasulullah saw. berdo’a kepada Allah swt. agar masalahnya selesai. Namun apa yang dilakukan Rasul adalah berikhtiar melakukan aspek manusiawi. Saat perang Uhud, Rasulullah saw. terluka bahkan giginya tanggal. Bersabar ketika Bilal ditindih oleh batu oleh majikannya (sampai Abu Bakar membelinya) walaupun sebenarnya bisa saja berdo’a kepada Allah swt. karena tidak ada wewenang untuk membebaskan beliau. Tidak tinggal diam, Rasulullah saw. terus berusaha membantu sebisanya.
Derita kaum muslimin
Allah meneguhkan mereka orang-orang muslimin, ada kalanya keluhan itu datang dan Allah membela kaum yang muslimin. Ada 1 syair menarik, banyak orang mengeluh meski belum perang, Allah swt. menjawab do’a tersebut dengan tidak langsung, "bersabarlah sesungguhnya kami belum disuruh perang."
“Surga itu tidak murah, banyak pengorbanan meraih surga”
Esensi nilai perjuangan, jelas berbeda antara nilai gratisan & nilai yang upayakan. Meskipun sama rasa dan sama bentuknya, pasti berbeda asumsinya. Begitulah pelajaran terhadap kita dari perjuangan pendahulu Islam yang memperjuangkan keIslamannya dikala mereka berada dalam kondisi terdesak, diserang kaum musyrikin, surga adalah hal yang sangat dinantikan keberadaannya.
***
Karakteristik dakwah Rasulullah saw., menurunkan 82 surat Makiyyah dan 12 surat di Madinah. Adapun isinya, surat Makiyah fokus pada pengokohan aqidah dan perjalanan dakwah, adapun Madaniyah lebih banyak kepada kisah-kisah nabi terdahulu.
Adapun point-point dakwah di Makiyyah yang dapat kita pelajari yaitu:
1.      Tauhid
2.      Mengimani hari kiamat
3.      Mengimani Al-Qur’an dan Muhammad sebagai risalah
4.      Dasar hukum & akhlak mulia
5.      Kisah-kisah para nabi
6.      Perdebatan dengan kaum musrikin
***
1.      Tauhid
Perlu kita ketahui, sebenarnya kaum musyrikin menyaksikan bahwa Allah swt. sebagai pencipta (rububiyah-nya ada) akan tetapi mereka apresiasikan berupa wujud patung untuk fokus ibadah mereka, tercantum dalam surat ke-10 ayat 31:
31. Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang Kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup[689] dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka Katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?"
[689] Sebagian mufassirin memberi misal untuk ayat ini dengan mengeluarkan anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. dan dapat juga diartikan bahwa pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut hukum Allah.

2.      Mengimani hari kiamat
Kaum Musyrikin mengimani tentang adanya hitungan amal akant tetapi tidak menginginkan adanya kiamat. Mereka seolah hidup hanya untuk dunia, apa yang mereka usahakan itulah yang mereka dapatkan, hanya sebatas itu. Padahal sudah dijelaskan tentang adanya hari akhir (mulai dari kebangkitan, masyhar, perhitungan amal, dsb.) namun disitulah kelemahan mereka. Allah swt. berfirman dalam surat 31 ayat 40-41:
40. Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.
41. telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

3.      Al-Qur’an & risalah Rasulullah saw.
Banyak keimanan seorang muslim yang dipertanyakan ketangguhannya bahkan ketika Rasulullah saw. masih hidup, salah satunya adalah “Isra mi’raj.” Banyak kaum yang lemah iman bahkan sampai mengolok-ngolokan Rasul ketika peristiwa isra mi’raj, bahkan diterangkan dalam sebuah riwayat hanya satu orang yang membenarkan perkataan Rasulullah saw. yaitu Abu-Bakar ash Siddiq.
Kaitan antara umat terdahulu dengan umat saat ini, bisa jadi ada karakteristik sahabat yang timbul didiri kita (memirip-miripkan dalam hal kebaikan itu diperbolehkan). Abdurahman bin Auf seorang bisnisman, Khalid bin Walid seorang ksatria berperang. Bahkan bisa jadi kita adalah pergabungan dari sifat-sifat baik para sahabat yang melekat pada diri kita.
Mengapa Rasulullah saw. selalu menghadapi masa-masa sulit, padahal bisa saja beliau berdo’a kepada Allah swt. untuk dimudahkan dalam segala urusannya? Rasulullah saw. berusaha sebaik mungkin berusaha dalam bentuk manusia (yang bisa diikuti oleh umatnya). Kalau saja beliau melakukan cara-cara ghaib layaknya malaikat, mungkin banyak manusia yang tidak percaya terhadap beliau.
Termasuk dalam penyampaian dakwah yang tidak hanya sekali dilakukannya, bahkan sampai dianggap sebagai dongeng pagi dan petang. Al-Qur’an merupakan mukzizat terbaik Rasulullah saw. yang pada saat itu mengedepankan sastra. Dalam surat 18 ayat 1-3:
1. segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al kitab (Al-Quran) dan Dia tidak Mengadakan kebengkokan[871] di dalamnya;
2. sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,
3. mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
[871] Tidak ada dalam Al-Quran itu makna-makna yang berlawananan dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.

4.      Dasar hukum
Dasar hukum dan akhlak mulia (qulyatul khoms) mencakup banyak hal seperti ten commander-man, Birul walidain, ekonomi, politik, sosial dan yang lainnya agar lebih tertanam dan melekat disetiap umat. Bahkan Mushab bin Umair pun lebih memilih Islam meskipun harus menentang nyawa ibunya yang kafir dengan memboikot aksi mogok makan dan tidak sedikit umat muslim yang terpaksa perang melawan orang tua atau saudaranya sendiri saat perang Badar karena memilih Islam.
“Sabar = pahala besar”
Banyak desakan yang diterima Rasulullah saw. ketika menyampaikan kebenaran hukum yang harus diperbuat. Desakkan tersebut semakin menjadi ketika Abu Thalib-pamannya, meninggal dunia. Allah swt. menjelaskan dalam surat 16 ayat 90:
90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
“Rasulullah saw. hanya membenci kekufuran, terhadap manusianya tetap beliau sayangi (meski dilemparkan kotoran, tetap beliau besuk saat sakit, bahkan yang pertama).”

5.      Kisah para nabi
Banyak kisah yang mengandung ibrah/pelajaran & bagi mereka yang berfikir, selalu berusaha menjaga kebaikan dari setiap kisah agar tidak terulang lagi dimasa selanjutnya. Hikmah yang teradapat dalam kisah, diterapkan terlebih dahulu oleh Rasulullah saw. sebelum sampai pada umatnya. Meskipun pada kenyataannya masih banyak juga orang yang ingkar, mudah-mudahan kita tidak termasuk didalam keingkaran tersebut.
Berat memang menyampaikan sebuah dakwah. Apalagi dengan kehidupan kita yang berbenturan antara pekerjaan dengan sekolah/pendidikan. Ingatlah bahwa kita masih bercucuran keringat, belum sampai bercucuran darah saat berdakwah. Surat 12 ayat 111:
111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Dan surat 6 ayat 90:
90. mereka Itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)." Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.

6.      Perdebatan
Dakwah kita ini belum seberapa, belum sampai pada tahap berdakwah perdebatan.debatPerdebatan mujadalah, diskusi, ITJ, diskusi dengan Salafi Ilmu harus punya ilmu untuk debat.
KAMMI-HMI yang adu debat bahkan sampai banting kursi-meja, itu merupakan dampak dari perdebatan yang kurang disertai dengan akhlak. Adapun seorang Akbar Tanjung yang selalu tenang menghadapi perdebatan merupakan hasil dari pengalamannya yang tidak sedikit, ada ilmunya tersendiri. “Mengalah itu bukan kalah, dan sombong itu tidak selalu menang.”
Tentang debat, terdapat pada surat 21 ayat 22-24:
22. Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah Rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.
23. Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.
24. Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah: "Unjukkanlah hujjahmu! (Al Quran) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan bagi orang-orang yang sebelumku[956]". sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling.
[956] Kepercayaan tauhid itu adalah salah satu dari pokok-pokok agama yang tersebut dalam Al Quran dan Kitab-Kitab yang dibawa oleh Rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad s.a.w.

Pelajaran penting:
·         Al-Qur’an menagguhkan Rasul dengan kisah terdahulu untuk lebih meyakinkan.
·         Tidak hanya do’a, harus ada upaya dan kerja keras.
·         Teriakan ke-Tauhid-an dengan lantang, bedakan antara hak dan yang batil.
·         Bagi kita yang memiliki ilmu, kuatkan keimanan orang lain yang masih kurang.
·         Ada sebab-akibat, aksi-reaksi, ada balasan di dunia maupun di akhirat, neraka untuk mereka yang jahiliyah (bodoh).
·         Jidal-hindari debat hal yang tidak penting karena dapat melemahkan. Diskusi ilmiah-pun yang diawali dengan kebaikan argument dapat kita hentikan kalau sudah sampai tahap perdebatan, tak ada gunanya.

Pertanyaan:
-          Mana yang didahulukan antara 2 organisasi yang kita ikuti bersamaan?
“Sesuai kebutuhan.” Totalitas terhadap sesuatu akan tetapi tidak boleh menjadi bunglon. Boleh berargumen lewat ketua (berbisik santun) atau mengungkapkan langsung dengan sopan.
-          Bagaimana tindakan kita terhadap status yang tidak bertanggung jawab?
Kita hanya bisa menjadi penengah, adapun asumsi orang mengatakan bahwa kita sok-alim, itu lebih baik ketimbang menjadi kompor kejahatan antar satu dengan yang lain.
-          Mengapa banyak yang anarkis saat berdakwah?
Contohnya FPI, sebelum mereka melakukan aksi anarki, telah dilakukan fiqr dakwah terhadap oknum yang bersangkutan. Kalau mereka tidak diapresiasi, mereka melakukan hal tersebut guna mempertahankan keislaman diwilayah mereka. Hal itu perlu dilakukan ketimbang kita mengalah pada sebuah kemaksiatan. Hanya saja media menyorot bagian anarki dengan komentar kekerasan tanpa mereka sorot bagian fiqr dakwah sebelumnya.
-          Posisi paling enak itu seperti apa dalam berdakwah?
Seperti halnya dakwah di SMAN 1 Bogor yang sangat terasa bahwa dakwah dapat dilakukan secara terang-terangan. Itu merupakan tahapan paling tinggi. Seluruh lapisan sekolah saling mendukung dan itu merupakan hasil dari perjuangan yang tidak sedikit. Pernah SMAN 5 Bogor dilarang melakukan dakwah karena sesuatu hal, dan adakalanya hal tersebut harus kita rasakan, toleran terhadap kondisi dan selalu mencari celah untuk memperbaikinya kembali.
Surat 5 ayat 54:
54. Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.

Semoga bermanfaat