Minggu, 20 April 2014

Sky Life 18 April 2014



Sky Life
Jum'at, 18 April 2014 @ Rumah Aldi
            Aziz Purnama Abadan (leader SL):
“Masih ingatkah kita dengan sebuah 'kesepakatan...' Sudah hampir 1 tahun, perlahan dan tak berbekas jejak kita selama ini. Masihkah ini dianggap sepele? Dimana komitmen kita, yang dulu pernah kita ikrarkan satu sama lain? Masih ada kesadaran?
Mungkin kalian tidak memikirkan hal ini, tapi jujur dan bukan lebay, gua (Aziz) selalu memikirkan kalian sebelum tidur. Pernahkah berfikir sampai kesitu? Gua menganggap kalian seperti keluarga, tapi nyatanya, sampai detik ini gua tidak mendapatkan respon dari kalian.
Mungkin kalian gak akan peduli kalau gua keluar, tapi inget, gua akan selalu peduli kalau lu yang keluar! Pada dasarnya manusia itu unik, species seperti kalian hanya ada 1 dimuka bumi. Lebih baik kumpul dan buat band yang masih awam tapi ada semangatnya ketimbang dengan pemain profesional tapi tidak ada perasaan kekeluargaan yang dibina.
Ingat waktu kita nginep bareng? Shalat bareng pake bendera & selimut? Makan bareng dan yang lainnya. Itu sangat indah bung! Itu yang membuat harmonisasi kita semakin baik, tidak hanya saat perform tapi juga diluar panggung.
Tapi yang sekarang? Ngenes lihatnya. Perform di Univ. Nusa Bangsa merupakan penampilan terburuk yang gua catet. Bahkan ultah Ici tidak ada kesan apa-apa, sekedar kasih kado, terus cabut. Parahnya lagi ultah Nandang & Aldi ga kita rayain, atau mungkin ga ada yang inget meski hanya sekedar ucapan?
Minimal hargai sms/jarkoman gua, mustahil dalam 1 keluarga ga ada pulsa. Bolehlah sesekali sibuk, tapi kalau terus-terusan, ini keterlaluan bung! Sebelumnya, terimakasih untuk Ruby, Zaka & Wisnu yang sudah mengisi kekosongan kaliann, PADAHAL bukan anggota Sky Life, kalian dimana?
Ini kesempatan terakhir gua, ini band gua harap bangkit lagi. Yang masih peduli, silahkan lanjutkan, yang sudah ingin berhenti, mohon jalankan dulu sebentar.”
Kesepakatannya?
·         *Nandang: usahakan setiap kumpul ada kegiatan, malas kalau cuma buang-buang waktu. Sebulan harus ada 1 kali kumpul yang dihadiri semua.
·         *Dhinar: sebulan usahakan kumpul minimal 2x dan dihadiri minimal 5 orang, boleh izin asalkan syar'i.
·         *Iqbal: ngikut aja. Kalau bisa mulai sekarang ubah band kita, termasuk musiknya
·         *Aldi: ikut aja, ya minimal setiap kumpul sharring, 'kan lumayan tuh ada ilmunya. Kurangi yang tidak bermanfaat & untuk lihat perkembangan coba ikut event-event festival
·         *Ici: Aliran kita masih labil, tentukan saat ini juga genre musik kita dan pikirkan juga cara menyatukan 6 karakter menjadi 1.
Kesepakatan:
1.      Kumpul 1 bulan minimal 2x,
2.      Uang kas 2000
3.      Samakan harmonisasi hati-musik
4.      Pilih leader (kesempatan terakhir): "Aziz"
Syarat (Aziz sebagai leader saat ini):
1.      Sms balas
2.      Hormati leader
3.      Uang kas jangan lupa
4.      Jalani kesepakatan yg tadi\
Aliran: influence pop misal, top 40
Kesimpulan:
1.      Hari ini kumpul terbaik, datang semua termasuk Ex.SL
2.      Mohon maaf kalau masih belum memberikan yang baik
3.      Terimakasih sudah mau kumpul, sesuatu yang diharapkan

Pelatihan SafetyRep 19 April 2014



Pelatihan SafetyRep
Sabtu, 19 April 2014 @SAB
Oleh: Bpk. Tri Priyanto (abi Naka, SD 1 Singosari)
Menentukan 'master point' (spot berkumpul) disetiap program, terutama untuk gempa bumi & kebakaran.
Sebagai sebuah team safety, terlebih dahulu kita harus memahami teori dari segala aspek kemungkinan terkait kecelakaan, terutama dilingkungan sekolah. Bagaimana caranya harus bisa melindungi dan bertahan sekaligus saat terjadi kejadian khusus seperti gempa dan kebakaran. Keamanan paling dasar (disamping segala perlengkapan safety) yaitu do'a dan awareness. Adapun fasilitas lain adalah sebagai penunjang dan alat pelengkap keselamatan.
Pengalaman seputar safety oleh pak Pryanto yakni dibidang ketinggian dan ruang terbatas (sebuah tempat yang tidak didesign untuk tempat bekerja, seperti gorong-gorong dan sumur). Banyak kecelakaan terjadi yang padahal korbannya hanya 1, namun korban sampai dirawat sampai 3-4 orang karena berbagai faktor (terutama diruang terbatas). Untuk menghindari hal tersebut, diharapkan SAB mampu menekan tingkat kecelakaan yang terjadi untuk jangka waktu yang cukup lama.
Cara menekan faktor kecelakaan yang dapat dilakukan, yaitu:
1.            Berdo'a dan aware diri. Ini merupakan langkah awal untuk kita (guru dan anak-anak). Optimalkan agar kreatifitas anak tidak sampai terhambat.
2.            Eliminasi potensi bahaya. Dalam hal ini dibutuhkan cost yang besar untuk, substitusi/ganti fasilitas agar lebih aman. Bisa namun kurang direkomdasikan.
3.            Menambah SDM & enginer
4.            Mempersiapkan/menambahkan administrasi, seperti display pengingat namun jangan terlalu banyak larangan.
5.            Alat pelindung diri. Membuat rancangan yang efektif dan menekan cost/pengeluaran.

Disarankan, untuk lantai bertingkat (2 atau lebih) dipasangkan jaring-jaring pengaman, khususnya untuk bangunan SD. Beli jaring meteran yang tidak terlalu mahal dan bisa dipasangkan sendiri oleh team. Disamping itu bisa juga menambahkan asksesori lain dijaring tersebut, agar lebih menarik sesuai kreatifitas guru-murid.
Banyak orang yang tidak mengetahui 'bahaya padahal operasioal biaya mengobati lebih besar ketimbang mencegah. Belum lagi ditambah dengan dampak hukum dan dampak nama baik. Oleh karena itu, diharapkan team ini benar-benar bertanggung jawab atas segala apa yang terjadi. Kita mengetahui masyarakat Indonesia yang senang bergosip-ria, dimana sebuah fakta ditambahkan bumbu (dengan sangat banyak) sehingga keasliannya hilang. Terus komunikasikan langkah-langkah team untuk terus memberikan yang terbaik.
Ciri titik kumpul:
·         Lokasi aman (jauh dari bahaya)
·         Terbuka
·         Ukuran 30x30 cm (sebesar keramik) untuk tiap orang, jumlah korban dikalikan dengan ukuran.
·         Dapat dilalui/diakses 2 mobil. Latih pengantar/supir jemputan untuk membiasakan keluar-masuk kendaraan pada rute yang disepakati.
Saat "panik" lakukan 4 tahap berikut:
·         Stop
·         Tarik nafas dalam-dalam
·         Berfikir untuk tindakan selanjutnya
·         Take action Selalu ingatkan tahapan ini karena yang sudah mengalami/punya pengalaman pun bisa lupa karena panik.
Untuk kebakaran, usahakan (mulai dari sekarang) menentukan leader tiap level. Korban biasanya mengikuti seseorang yang paling depan. Seharusnya guru kelas yang menjadi leader, agar lebih memahami/mengenal murid-muridnya yang bertugas untuk mengarahkan anak-anak ke tempat evakuasi.
Lakukan "simulasi" dengan rutin, minimal setahun 2x (satu semester sekali) untuk membiasakan gerakan dan lebih mengenal potensi bahaya saat melakukan evaluasi. Atau diwaktu outbound, sehari lakukan simulasi untuk 2-3 kelas dengan kondisi serius.
Ciri-ciri jalur evakuasi:
·         -nyaman
·         -lebar
·         -tidak ada penghalang
·         -diberi tanda (gunakan scoutline-menyala atau glow in the dark untuk kondisi malam hari)
·         -jika ada pintu untuk jalur evakuasi, arahkan buka keluar (didorong), kurang tepat jika ditarik. Latih agar timbul gerakan reflek mendorong pintu
Saat ada gempa bumi, lakukan tahapan berikut:
·         -tidak langsung berlari
·         -segera merunduk dan berlindung dibawah/kolong meja sambil menutup kepala
·         -bertahan
Sampai berapa lama? Sampai gempa bumi selesai. Pastikan lokasi aman (usahakan posisi berlindung membentuk segitiga, sebagai penopang). Sebenarnya pilihan berlari saat gempa (memilih tempat berlindung) seperti judi/peluang/kemungkinan. Bisa jadi yang berlari selamat, akan tetapi bisa juga yang berlindung selamat.
Pikirkan hal ini secara meluas, orang yang berlari saat gempa kencang, justru malah vertigo dan berkemungkinan terjatuh. Tidak masalah kalau hanya jatuh, namun jika terkilir dan menyebabkan patah kaki, itu lebih memperburuk keadaan. Belum lagi orang lain yang berpikir untuk lari dan terjatuh ditempat yang sama lantas kita tertindih. Bukan berarti bersembunyi dikolong itu aman, khawatir jika bangunan rubuh. Oleh karena itu buat sudut segitiga penopang dan sarankan sekolah untuk memperhatikan kekuatan bangunan rutin setiap tahunnya.
Bagaimana jika pakaian kita terbakar? Segera merunduk dan berguling ditanah lapang (untuk mematikan api). Pastikan tidak ada cairan berbahaya. Berlari malah akan menyebabkan api bertambah besar.
Selalu yakinkan anak/murid agar percaya pada kita, karena situasi panik membuat persiapan selalu diabaikan. Kedekatan orang tua/guru terhadap anak, membuat anak yang panik (berkemungkinan menangis) bisa kita dekati-peluk dan menyentuh/menyelesaikan permasalahan secara perlahan. Khawatir saat panik menjadi nekat dan melakukan hal ekstrim. Pengalaman, saat panik seseorang bisa membawa kulkas sendiri/kekuatan tambahan dari dalam.
Penyimpanan: tabung 'apar' minimal 1 buah setiap lokal, dipasang setinggi 1 meter. Menjelang waktu expired, habiskan/manfaatkan untuk latihan, khawatir disalahgunakan.
Saran di SD:
·         *master point untuk kelas 6, evakuasi ke gerbang luar, lakukan dengan teratur & tertib (tidak mendahului leader) karena gerbang dekat dengan jalan raya.
·         *tambahkan jaring-jaring disetiap kelas yang memiliki 2 lantai
·         *Buat pintu (akses baru) yang dapat dibuka keluar-masuk sekitar mushola SD. Dibuat dengan warna yang cerah. Teknis & bentuk improvisasi/kesepakatan, yang terpenting menarik perhatian, agar tidak saling bertubrukan di 1 pintu kalau evakuasi terjadi.
TK:
·         *Tambahkan jaring untuk area playground & kelas yang ventilasinya bisa diintip (mengurangi kepala yang tersangkut)
·         *buat lantai landai (bukan tangga berundak) untuk motorik anak. Masih banyak tempat rawan kesandung untuk anak-anak
·         *buat tangga yang lebih landai diarea mobil-mobilan Playgorup. Semaksimal apa motorik pada tangga tersebut? Tanyakan kembali pada arsiteknya. Bentuk apapun, hubungkan dengan fungsinya.
·         *pindahkan apar ketempat yang lebih landai dan sudut/pojok
·         *lantai bubur kertas harus selalu di perhatikan secara rutin.
·         *hindari penggunaan asbes karena kurang baik untuk manusia.
·         *selalu ingatkan untuk berpegangan saat naik-turun tangga
SM:
·         *Buat display untuk akses evakuasi
·         *Double cover tiap kelas sudah bagus, sebaiknya di SD juga dibuat sama
·         *hindari candaan disekitar tangga, karena tempat tersebut rawan (terutama bebatuan licin disekitar tangga)
·         *spot evakuasi dilapangan basket
Semoga bermanfaat

Kamis, 17 April 2014

berita lsc 3 desember 2013: metode inklusi



Selasa, 3 Desember 2013
BERITA LSC: Metode Pendidikan Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus, Nouf Zahrah Anastasia (koor. ABK Cita Buana)
Oleh: Bu Inda
*Pembuatan Program Modifikasi kurikulum:
·         -substitusi: mengganti beberapa materi yang dianggap terlalu sulit
·         -simplifikasi: menyederhanakan materi/bahan pengajaran
·         -omisi: menghilangkan beberapa bagian atau keseluruhan dari kurikulum umum

*Pelaksanaan Pembelajaran Program Inklusi
·         -penggunaan PPI
·         -penempatan model:
»Full inclusion (berada direguler sepanjang hari)
»Partial inclusion (ikut kelas reguler & khusus)
·         -tehnik/metode yang perlu dilakukan

*Managemen kelas
·         -peraturan disepakati seluruh siswa
·         -membantu ABK melakukan organisasi yang dibutuhkan (checklist monitoring).

Ajarkan anak menggunakan cheklist
·         -berikan ruang perpindahan untuk ABK, couzyroom (ruang santai)
·         -gunakan alat bantu visual untuk menandakan waktu
·         -gunakan chelist dan reward system untuk ABK & seluruh kelas
·         -beri label gambar+tulisan untuk tempat penyimpanan alat belajar
·         -sediakan tempat untuk menenangkan diri (ruang behaviour)
·         -sediakan jadwal tertulis dengan detail

*Pemberian Instruksi
·         -ulang instruksi
·         -bahasa sederhana
·         -katakan secara jelas
·         -alat bantu visual
·         -berikan kalimat positif (hindari jangan/tidak)
·         -gunakan penguat positif (reward-punishment)
·         -tegas bila diperlukan

*Modifikasi tugas
·         -bagi menjadi beberapa bagian
·         -beri langkah-langkah sederhana
·         -fokus pikiran utama instruksi
·         -garis bawahi kata kunci

*Penilaian & Pelaporan Harian: digunakan sebagai dasar penilaian rapot

Sabtu, 12 April 2014

demokrasi perspektif islam part 2



Bedah buku: Demokrasi dari sudut pandang Islam
@Mesjid Al-Ghifari IPB
Ahad, 6 April 2014
Ustd. Al Musyadaq
Fiqih merupakan teknis/amaliah yang cakupan bahasannya meluas, mulai amalan solih seperti: zakat, ibadah, shaum, dan sebagainya serta fiqih tentang bidang ilmu yang lain berdasarkan kesepakatan para ulama.
Tujuan fiqih, yaitu:
1. Menghadirkan mashlahat (kebenaran)
2. Mencegah kemudharatan
Dalam kehidupan ini, jika kita memberikan manfaat yang besar kepada orang lain, ganjaran/pahala yang didapat insyaa Allah besar. Seperti ibadah qiyamul lail (shalat malam/tahajud), mempunyai hukum pelaksanaan yang dapat dilakukan secara berjamaah. Dapat dibayangkan jika ada pemimpin yang membuat aturan yang menganjurkan pelaksanaan qiyamulail secara berjamaah atau bersama-sama dalam suatu daerah, pasti pahala yang didapat lebih besar karena manfaat yang diberikannya tidak hanya banyak tetapi juga besar, lebih baik dari pelaksanaan personal/sendirian dirumah. Atau mengganti kegiatan dangdutan/goyang-goyang hiburan dengan pelaksanaan kajian Islam yang memperat ukhuwah Islamiah penduduk.
Berbicara soal pemimpin, sudah pasti tawakun (mampu memprediksi masa depan, kira-kira apa yang akan terjadi dalam setiap dimensi/periode). Dan ini sangat dibutuhkan untuk membawa negerinya menuju visi yang telah disepakati, akan dibawa kemana nantinya.
Membahas DEMOKRASI, kita gunakan 4 landasan hukum, yaitu 1. Al-Qur'an 2. Sunnah 3. Sirah nabawiah 4. Fiqih.
Tidak perlu kita panik/menolak terhadap kondisi saat ini, demokrasi ada dimana-mana karena ini adalah zaman kita dan merupakan tantangan baru untuk kita. Bukan sesuatu hal yang harus dimusuhi/diperangi tetapi perlu kita sikapi dan perbaiki kondisinya.
Mari kita tengok kisah sahabat Abu Bakar yang menghilangkan aturan zakat kepada mualaf (yang merupakan peristiwa baru) berdasarkan kesepakatan/diskusi/demokrasi bersama. Zaman Rasulullah saw, zakat diberikan kepada mualaf agar umatnya tetap berpegang teguh pada Islam. Ketika kondisi berubah, Islam tetap fleksibel dengan berlandaskan Al-Qur'an, Sunnah dan hukum Islam lainnya termasuk kesepakatan ulama.
Saat ini di negeri ini dibutuhkan tokoh yang berperan di parlemen sebagai dakwah politik, yang turut mengambil kursi dipemerintahan. Nabi Yusuf as., mencalonkan diri menjadi bendaharawan istana dengan mengikuti sistem kekafiran. Meskipun tidak menutup kemungkinan menimbulkan kemashalatan, Nabi Yusuf as. berhasil melakukan dakwah diistana, yang akhirnya diterima oleh orang-orang kafir.
Begitupun kisah Nabi Syu'aib as. yang begitu gigih berdakwah sekalipun kaumnya tidak memahami isi yang disampaikan (surga, neraka, akhirat, merupakan hal yang tidak pernah terpikirkan oleh kaumnya). Bahkan beberapa orang dikaumnya mengatakan dengan kasar, "kalau bukan karena keularga, akan kami rajam kau." Akhirnya Nabi Syu'aib mengikuti aturan yang dibuat kaumnya dengan ikut serta kedalam aturan yang bukan Islam sebagai bentuk proteksi diri, namun tetap pada ajaran Allah swt.
Ambil hukum paling dasar terhadap segala sesuatu yang terjadi didunia ini. Jikalau kita tidak bisa melakukan kebaikan yang besar, lakukan kebaikan kecil. Seperti seorang pelacur yang memberi minum anjing dengan sepatunya. Subjeknya adalah pelacur (orang hina) memberikan minum kepada anjing (binatang haram) dengan sepatu (alat yang tidak wajar untuk minum), sudah menjadi amal kebaikan, apalagi jika kita yang melakukannya, setidaknya kita insyaa Allah lebih baik dari kisah pelacur tersebut.
Atau seseorang masuk surga karena memindahkan ranting dijalan yang membahayakan pengguna jalan. Setidaknya kita bisa melakukan lebih dari kebaikan tersebut. Apa salahnya kita memberika suara untuk pemilu.
Terkait proteksi, mari kita belajar dari pengalaman Rasulullah saw. Ketika Abu Thalib (paman Rasul, yang dihargai kaum Quraisy) wafat, perlindungan Rasul menjadi tidak berlaku. Hijrah ke Madinah, Habsyah dan tempat lain yang sekiranya aman (jarak dekat, aturan setiap tempat berbeda, keamanan dijamin). Boleh sekiranya kita tidak betah terhadap suatu aturan, misal pindah tempat ke luar negeri, tetapi apakah kita mampu berangkat & tinggal disana? Apakah disana menjamin keamanan kita terhadap sistem bernama 'demokrasi' dinegara lain? Menghindar bukanlah jawaban.
Pelajari politik islam, sekalipun tidak ada dihadis & Al-Qur'an, tujuannya yaitu mencapai kebaikan umat. Kita tidak boleh mengambil yang haram selagi yang halal masih ada. Haram boleh dilakukan dalam kondisi darurat. Misal, kita harus memilih bangkai kambing atau babi untuk dimakan. Jelas kita harus memilih bangkai kambing karena keharamannya tidak sebanyak babi. Demokrasi meskipun banyak ketidaksesuaiannya, harus bisa menerima sambil memperbaiki sistem yang ada.
Boleh saja kita membuat sistem baru, apa bisa langsung diterima? Melihat kondisi Islam yang belum utuh, kita dihadapkan terhadap pilihan, mau otoriter atau demokrasi? Setidaknya demokrasi lebih bermanfaat dan mudharat lebih kecil. Ini bukan ijtihad kosong, tetapi ada ulama yang telah menafsirkannya.
Pertanyaan:
Bagaimana cara memperbaiki sistem ini?
Setiap masalah ada penyelesaiannya, ditreatment/diselesaikan dengan cara yang berbeda. Pelajari dulu sistemnya, kaitkan dengan Al-Qur'an dan Sunnah, jadilah pemimpin (dengan kekuasaan akan lebih mudah merubah sistem)
Dimana prestasi Islam?
Islam kini 'sepi pencitraan'. Artis lebih dikenal ketimbang Hafiz. Segera dokumentasikan segala kegiatan Islam, bukan untuk riya, tetapi sebagai bukti untuk memperkuat argumen terhadap dukungan Islam.
Bagaimana cara meyakinkan orang lain?
Belajar dari pengalaman merupakan ilmu yang paling baik. Berdakwah tidak boleh dimulai dari su'udzan, misal ada aturan hijab yang dibatalkan, mungkin banyak akhwat yang belum siap secara lahir-batin untuk memakai hijab tahun ini. Untuk berdakwah bisa saja kita berdakwah di kedai kopi layaknya Hasan albana. Cari kebutuhan masyarakat, berikan yang terbaik terhadapat apa-apa yang kita lakukan.
Bagaimana persiapan jihad?
Kenapa harus takut, kita tinggal berjihad. Tetapi dengan penyesuaian persiapan kita, misal dengan latihan beladiri, fitnes (untuk persiapan fisik), melatih hafalan, memperluas ilmu & wawasan sebagai bekal untuk berjihad. Jangan sampai mati konyol dalam peperangan karena tidak ada persiapan.
Bagaimana pandangan terhadap orang yang golput?
Kita sebagai manusia (terutama yang beriman) tidak bisa seenaknya berdiam diri, mempersilahkan orang lain memilih. Bahkan ironya, banyak Muslim yang golput ketimbang non-Muslim. Usahakan kita sebagai orang yang sadar, untuk mendukung pemilihan ketimbang golput. Setidaknya yang golput tidak mencaci-maki yang memilih.
Golput dikaitkan dengan keputusan ulama, padahal tidak samasekali. Keberadaan ulama sejak dulu sudah ada, hanya baru sekarang saja beberapa aturan dikatakan haram karena perubahan kondisi. Bukan berarti ulama terdahulu tidak tahu apa-apa. Kalau sampai kita selalu memperdebatkan tafsir (terutama perbedaan zaman), berhati-hatilah karena itu merupakan penyakit sekulerisme. Dakwah itu tidak datar, adakalanya melenceng dan tersesat, namun usahakan tidak tersasar terlalu jauh, tetap pada rute/jalan utama. Golput berkurang, pemilih semakin banyak maka lebih memperkecil kemungkinan kemudharatan. Jikalau sudah bertemu musuh, bersatu dan jadilah kokoh. Terus yakinkan orang-orang yang golput untuk memilih.
Apasaja wilayah yang dapat kita dakwahi/perbaiki?
Kita sebagai manusia bekerja sesuai porsi, seperti jatah rizki, amalan dan lain-lain. Tetapi berada terlalu lama di zona nyaman juga tidak terlalu baik. Buat peta konsep untuk kita melakukan dakwah, dan utamakan keluarga.
Semoga bermanfaat