Selasa, 15 Juni 2021
IPB ICC
Sesi 1: Taufik Abdullah
Ada negara yang memiliki keunikan karena kebesaran, luas dan kemajemukannya. Sehingga bisa disebut negara ini adalah negara kesepakatan. Indonesia.
Karena heterogen, mengelola negeri ini tidaklah mudah. Terlebih lagi, jangan sampai perbedaan ini menjadi perpecahan.
Saat zaman reformasi (masa awal khususnya), Pancasila kurang dijadikan peran penting. Pemerintah takut mengucapkan Pancasila. Mengapa? Karena zaman sebelumnya dielaborasi sedemikan rupa oleh penguasa, sehingga memiliki banyak perspektif, parahnya dijadikan alasan tidak majunya Indonesia.
Hal tersebut dibungkam hingga tiba era reformasi. Semua paham mulai bermunculan, mulai dari yang halus hingga ekstrimis.
Ada situasi beraneka ideologi muncul, hingga pada puncaknya Pilpres 2014. Harapannya semua bisa didiskusikan dan diselesaikan tanpa kekerasan.
Miris, banyak dewasa yang tidak hapal Pancasila, (dihafal oke) bukan karena harus dihafal, melainkan bagaimana caranya kita mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum covid, Indonesia bekerjasama dengan ±60 negara bebas visa. Itu artinya persaingan kita sudah tingkat internasional. Siapa kita? Indonesia.
Semoga bermanfaat
4 Pilar MPR RI
Selasa, 15 Juni 2021
IPB ICC
Sesi 2: Muzzammil Yusuf
Kelompok pemberontak sudah ada sejak zaman Rasulullah saw dulu. Mereka akan selalu ada disetiap agama.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ
wa maaa arsalnaaka illaa rohmatal lil-'aalamiin
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 107)
Ekstrimis tidak selamanya muncul dari suatu kelompok, bisa jadi dibuat (disengaja) untuk memerangi/adu domba atau kelompok. Seperti halnya ISIS.
Pancasila adalah hadiah toleransi dari Islam sebagai ideologi untuk bangsa Indonesia. Perubahan sila pertama diganti (susunan katanya) demi mempertahankan Indonesia Timur.
• Pasal 29 ayat 1 & 2 : Negara menjamin penduduk menganut agamanya.
• Pasal 31 ayat 3:
Pemerintah mengusahakan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur undang-undang.
Kasus yang bersinggungan dengan konstitusi harus diluruskan. Perlu dibuka banyak dialog terbuka bebas, bukan dengan buzzer.
Ada istilahnya amal jariyah, maka sampaikan pesan positif bukan provokasi atau pemecah belah. Jauhi dosa jariyah.
Orang yang adil dan beradab, akan selalu melakukan kebaikan baik vertikal maupun horisontal. Tugas kita semua.
Alur:
Ingat Tuhan - melahirkan manusia yang adil & beradab - timbul persatuan bangsa - dipilihlah pemimpin/aturan yang bijaksana - tercipta keadilan sosial.
Nabi menjadi teladan bukan karena teknologi (karena akan berubah dari zaman ke zaman), melainkan nilai-nilai manusia (sikap baik).
3 jenis pendidikan itu penting: formal, informal & non-formal.
Semoga bermanfaat
4 Pilar MPR RI
Selasa, 15 Juni 2021
IPB ICC
Sesi 3: Ibu Mercy
Subsidi energi mau dihapus? Tabung gas 3kg, subsidi PLN mau diganti dengan kebijakan lain? Sementara di tanah Papua sampai hari ini belum ada listrik.
Masalah akan terus datang, dari tingkat kecil sampai yang besar, tidak akan selesai. Sejenak kita renungkan sejenak tentang Pancasila.
Pancasila adalah ideologi sakral, karena seluruh funding father kita dulu membahas sebuah warisan, filosofi chrome, sumber segala sumber.
Masalah-masalah:
1. Segmentasi masyarakat terjadi benturan
2. Masyarakat terkena dampak dari sebuah peristiwa/kebijakan
3. Politik lebih cenderung pada bahasan -isme -isme
Perubahan tidak pernah terhindarkan. Spesies yang tidak bisa adaptasi akan punah. Seleksi alam.
Pancasila saat ini seperti sesuatu yang ada dilangit, tidak bisa diraih. Padahal harus ditanamkan dan hadir dalam keseharian kita. Pancasila itu ada bersama kita.
Dampak globalisasi:
1. Yang dekat menjadi jauh, pun sebaliknya
2. Cenderung cinta budaya lain
3. Kesenjangan sosial
4. Muncul fundamentalisme/gerakan-gerakan yang kuat
200 tahun yang akan datang, seandainya Indonesia terpecah-belah sedih rasanya. Oleh karenanya mari kita isi kegiatan kita dengan aktifitas yang positif. Pahami betul kondisi kita, kedepankan kesatuan & persatuan.
Bung Karno:
Satu untuk semua, semua untuk satu, semua untuk semua.
Semoga bermanfaat
4 Pilar MPR RI
Selasa, 15 Juni 2021
IPB ICC
Sesi 4: Aa Oni Suwarman
Bukan cuma sosialisasi, yang terpenting implementasi di lapangan.
Penting pemerintah membangun infrastruktur, tapi lebih penting membangun karakter budaya bangsa.
"Siga heureuy tapi enyaan."
Bagaimana cara kita membuat anak-anak cinta terhadap bangsa dan negara, dengan alam lingkungan sekitar, budaya dan warisan nilai-nilai luhur.
Macet? Tidak seimbang antara jumlah mobil dengan luas jalan. Begitupun hidup akan macet kalau kita tidak cinta dengan alam dunia dan akhirat.
Ingat:
Silih asah, silih asih, silih asuh.
Bhineka Tunggal Ika
Kujang: Kukuh kana jangji
Semoga bermanfaat
4 Pilar MPR RI
Selasa, 15 Juni 2021
IPB ICC
Sesi 5: Arteria Dahlan
Guru adalah investasi paling efektif, karena dari mereka akan lahir tokoh-tokoh hebat. Adalah ladang pengabdian terbaik.
Kalau bisa kita melahirkan redaksi yang hebat, jangan terhenti di 1945. Teruslah berkarya.
Amanat:
1. Pancasila dan Islam tidak saling menegasikan
2. Pancasila adalah jiwa masyarakat
3. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa
4. Pancasila sebagai dasar negara
5. Pancasila adalah rumah demokrasi
Masalah kita sudah banyak; covid, pemulihan ekonomi nasional, perbedaan bendera, dan lainnya. Janganlah menambah masalah lagi.
Semoga intisari ini bisa di syiarkan, di bagikan kepada seluruh masyarakat luas atas nama Indonesia.
Aku Melihat Indonesia
Karya: Bung Karno
Jika aku berdiri di pantai Ngliyep
Aku mendengar lautan Indonesia bergelora
Membanting di pantai Ngeliyep itu
Aku mendengar lagu – sajak Indonesia
Jikalau aku melihat
Sawah menguning menghijau
Aku tidak melihat lagi
Batang padi menguning – menghijau
Aku melihat Indonesia
Jika aku melihat gunung-gungung
Gunung Merapi, gunung Semeru, gunung Merbabu
Gunung Tangkupan Prahu, gunung Klebet
Dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia
Jikalau aku mendengar pangkur palaran
Bukan lagi pangkur palaran yang kudengarkan
Aku mendengar Indonesia
Jika aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia
Jika aku melihat wajah anak-anak di desa-desa
Dengan mata yang bersinar-sinar
(berteriak) Merdeka! Merdeka!, Pak! Merdeka!
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia!
Semoga bermanfaat
4 Pilar MPR RI
Selasa, 15 Juni 2021
IPB ICC
Sesi 6: Syaifullah Tamliha
Presiden adalah WNI yang lahir dan besar di Indonesia, tidak menunjukk memiliki kewarganegaraan ganda dan dipilih secara demokratis.
Revisi/amandemen undang-undang perlu dilakukan agar kita bisa menyesuaikan dengan kondisi terkini. Tapi tidak semua bisa di amandemen.
Semoga bermanfaat
4 Pilar MPR RI
Selasa, 15 Juni 2021
IPB ICC
Sesi 7: Moreno Soeprapto
Pembentukan Jati Diri Bangsa dibentuk saat usia 0-6 tahun. Bagaimana pentingnya membersamai anak-anak, khusunya di masa pandemi (melalui layar/jarak jauh). Nilai luhur Pancasila tetap harus di pertahankan.
Minder, reaksi anak ketika bertemu orang lain, maka dari itu tugas kita membangun kepercayaan terhadap anak serta membangun jati dirinya.
Semoga bermanfaat
4 Pilar MPR RI
Selasa, 15 Juni 2021
IPB ICC
Sesi 8: M. Saleh
MOU Sekolah Alam dengan MPR merupakan upaya pentingnya menjaga integritas Indonesia. Bagaimana implementasi ini bisa berjalan, karena Ini merupakan tanggung jawab bersama.
Semoga bermanfaat
#Ilmu #catatan #ulasan #notulen #inspirasi #hikmah #hidayah #gagasan #ide #élmu #kajian #ypi #yayasanprogressinsani #ypibogor #salamsynergi #morethanschoolitsacommunity #komunitas #salam #salambogor #sekolahalambogor #sekolahalam #sekolahperadaban #proudtobesalam