Cerpen 21 Kamar hotel yang sempit
…
Akhirnya kami sepakat untuk melaksanakan acara pelantikan
siswa baru disebuah hotel di daerah Bogor. Setelah melakukan tawar-menawar,
antara jumlah kamar dan harga yang disepakati, kami berhasil menyewa beberapa
kamar dengan harga yang relatif murah. Ditambah layanan makan dan ruang aula ball-room
untuk tempat kami berkumpul.
Hari rabu, seluruh siswa MOS berangkat dengan menggunakan
angkot. Kami charter sekitar 10 angkot untuk 150 siswa dan 3 mobil lain untuk
panitia yang notabenenya adalah guru.
Setibanya dihotel yang dituju, seluruh siswa di arahkan untuk
mengambil tas dengan tertib dan berbaris rapi. Pak Tedi mengarahkan siswa
sekaligus membuat kesepakatan agar tidak ada yang berbuat onar alias rusuh. Segala
macam kesepakatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan di informasikan dengan
sangat detail, sanggahan tiap sanggahan menjadikan aturan itu menjadi lebih
valid.
Setiap anak sesuai dengan kelompoknya mengambil kunci dan
mulai memasuki kamar masing-masing. Sesuai instruksi bellboy, anak-anak
terlihat sangat antusias saat memasuki kamar. Ada yang langsung beristirahat,
diatas kasur yang empuk, ada juga yang berkeliling kamar untuk adaptasi.
***
Dari 15 kelompok yang masing-masing terdiri dari 10 orang,
ada 1 kelompok yang mendapatkan zoonk/apes karena kamarnya tidak tersedia kamar
mandi. Awalnya mereka tidak tahu kalau hanya kelompoknya yang tidak dilengkapi
kamar mandi, namun setelah mendengar kabar dari beberapa anak, Rendi, ketua
kelompok mulai merasakan sesuatu yang tidak beres.
Langsung mereka melapor dengan nada mengeluh karena
ketidaklengkapan fasilitas urgent, yaitu kamar mandi. Terpaksa bagi mereka yang
kebelet harus memakai kamar mandi umum pun dengan aktifitas kamar mandi lainnya
seperti mandi dan gosok gigi. Sementara Rendi dan panitia berdebat, akhirnya
Rendi menerima dengan berat hati. Tidak ikhlas rasanya jika harus dibedakan
dengan 9 kelompok lain. Entah karena alasan apa, ya, mereka harus survive.
Seketika Rendi dan teman-temannya memonopoli kamar mandi umum
yang letaknya berada ditengah-tengah hotel yang berbentuk letter U tersebut. Anak
dari anggota lain yang kebelet untuk ke kamar mandi, sementara ada orang lain
dikamar mandi ruangannya, terpaksa harus meminta izin Rendi. Perdebatanpun terjadi.
Banyak anggota kelompok lain yang menyalahkan panitia karena
tidak adil, membuat kamar mandi umum yang lokasinya strategis dikuasai 1
kelompok, tidak dengan 9 kelompok lain.
Panitia yang sengaja mempersiapkan adegan ini, hanya
mengamati diskusi yang terjadi antar sesama siswa. Beberapa anak ada yang
mengambil jalan kekerasan yang segera langsung dilerai oleh panitia.
Menjelang sore, pak Tedi memberikan kesimpulan yang amat mendalam.
Bahwasanya, peristiwa yang terjadi pada hari itu merupakan sebuah rencana yang
sengaja dibuat. Untuk akhwat, tidak masalah kalau harus mengantri karena kamar
mandi yang tertutup memang sangat direkomendasikan, sedangkan ikhwan, menjadikan
masalah yang cukup sulit, padahal cukup sederhana.
Pak Tedi merefleksikan semua kejadian dengan sebuah kultum
bertemakan rasa syukur. 9 kelompok lain seharusnya merasa bersyukur mendapatkan
kamar mandi yang tersedia dikamar, tidak menyalahkan 1 kelompok yang terpaksa
harus mendapatkan kamar mandi umum. Pun demikian dengan kelompok Rendi harus
bersyukur karena masih ada kesempatan untuk memakai kamar mandi umum
dibandingkan kelompok lain yang harus izin kepadanya.
Menjelang maghrib, mereka makan malam bersama dan saling
bermaaf-maafan. Ketegangan yang sempat terjadi pada hari itu, perlahan membaur
menjadi kehangatan yang dirindukan.
Pada malam hari, seluruh siswa diberikan penguatan berupa
materi motivasi dan games indoor oleh panitia. Semua merasakan aura positif
dari setiap siswa. Tidak ada yang menyimpan dendam antar satu dengan yang lain.
Pagi esok harinya, seluruh siswa bermain outdoor dengan
beragam permainan outbound oleh instruktur yang telah disewa oleh panitia. Permainan
yang mempererat kekompakan mereka. Begitulah kisah yang terjadi selama
pelantikan siswa baru disalah satu sekolah. Mereka pulang dengan membawa
keceriaan dan oleh-oleh ilmu yang menambah pengalaman.
Selesai…
Obat Aborsi Termanjur
BalasHapuspenggugur kandungan Termanjur
Jual Obat Aborsi Di Bandung
Jual Obat Aborsi Di Medan
Jual Obat Aborsi Di Cikarang
Jual Obat Aborsi Di Jakarta
Jual Obat Aborsi Di Banjarmasin
Jual Obat Aborsi Di Karawang
Jual Obat Aborsi Di Tegal
Jual Obat Aborsi Di Semarang
Jual Obat Aborsi Di Surabaya
Jual Obat Aborsi Di Papua
Jual Obat Aborsi Di Balikpapan
Jual Obat Aborsi Di Palembang
Jual Obat Aborsi Di Lampung
Jual Obat Aborsi Di Solo
Jual Obat Aborsi Di Lombok
Jual Obat Aborsi Di Malaysia
Jual Obat Aborsi Di Hongkong
Jual Obat Aborsi Di Taiwan
Jual Obat Aborsi Di Arab Saudi
Jual Obat Aborsi Di Korea
Jual Obat Aborsi Di Jepang
Waw .. Suka menulis cerpen juga ya. Sip.
BalasHapusIya, berdasar kan apa yg saya alami saat mimpi
Hapus