Program K3 untuk Sekolah Alam Bogor
Ibu Dr. Lelitasari
Selasa, 19 Juli 2016
Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillah, pada kesempatan ini saya mendapatkan
kesempatan lagi untuk bisa mendengarkan dan menyerap dan menuliskan informasi seputar P3K, K3 dan
safety di Sekolah Alam Bogor. Hari ini, kami dibimbing dengan sangat baik oleh
bu Dr. Leli terkait pencegahan, cara dan resiko jika suatu waktu terjadi
kecelakaan yang tidak terduga. Mudah-mudahan rangkuman yang singkat ini dapat
dipahami oleh pembaca dengan baik. Selamat membaca…
***
K-3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) merupakan program
yang ditujukan untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan saat beraktifitas.
Hal ini disebabkan karena proses “mencegah lebih mudah dari mengobati.”
Program keselamatan jika tidak dilaksanakan dengan baik akan beresiko
terjadi kecelakaan yang bersifat akut (terjadi secara cepat seperti iritasi
kulit) / kronis (bertahun-tahun).
Mulai identifikasi hazard (bahaya potensial) dengan safety
& healt risk assessment, adapun jenis-jenis Hazard diantaranya:
1. Hazard Fisika
·
Kebisingan (paku-palu tukang bangunan, bor-jalan)
·
Suhu panas (saat melakukan susur pantai, ukur suhu
alam dengan alat, sarankan kepada anak untuk menggunakan topi dan pakaian
cerah)
·
Suhu dingin (kulkas insdustri atau saat sedang naik
gunung didalam hutan malam hari setelah hujan, diperlukan penghangat yang
sesuai standar)
·
Pencahayaan (minimal 100 lux yang disahkan oleh
departemen kesehatan untuk belajar), khawatir mengganggu proses penerimaan
informasi dan membuat mata menajadi letih jika redup/gelap.
·
Radioaktif
·
Gelombang elektromagnetik
2. Hazard Kimia
·
Asam (zat yang bersifat asam, PH 0-6,9)
·
Basa (zat yang bersifat basa, sabun, PH 7,1-14)
·
Solvent (cat sablon)
·
Logam berat (Hg, Cr, Pb)
·
Asbestos
3. Hazard Biologi
·
Bakteri
·
Virus
·
Parasit
·
Jamur
·
Serangga
·
Hewan buas
·
Hewan berbisa (ular, sengatan lebah)
·
Blood borne pathogen (cipratan darah yang memancar)
4. Hazard ergonomi
·
Awkward posture
·
Gerakan berulang (contoh: seorang kuli yang pekerjaannya
mempersiapkan 1.500 rak telor sehari)
·
Manual lifting (membawa beban berlebih). Tulang
belakang maksimal menampung beban 20-25 % dari berat badan tubuh. Usahakan
ditimbang antara tas carier dengan bobot anak agar tidak melebih batas. Cara
mengambil beban berat dipunggung yaitu jongkok, tehnik membungkukan badan dapat
menambah beban 10x lebih berat dan kurang disarankan.
5. Hazard Psikososial
·
Peran ganda (contoh: ibu buruh pabrik dan ibu rumah
tangga, terkadang membuat stress untuk sebagian orang)
·
Beban kerja berlebihan/kurang
·
Hubungan atasan dan bawahan kurang baik
·
Hubungan sesama rekan kurang baik
·
Pelecehan seksual
·
Bekerja jauh dari keluarga
·
Bullying
Kondisi dan perilaku yang kurang safety:
·
Unsafe condition :
lantai licin, beraktifitas diketinggian, bahan mudah terbakar, dan kondisi lainnya
·
Unsafe behavior :
berada diketinggian tanpa alat pengaman, kurang penyediaan signsystem ditempat
yang berbahaya
Yang awalnya tidak apa-apa jika tidak sesuai standar prosedur
keamanan dan keselamatan, sewaktu-waktu akan menjadi sesuatu yang membahayakan
(seperti berdiri ditumpukan kaleng untuk menjangkau sesuatu yang tinggi).
5 Hierarchy at control (yang harus dilakukan terhadap unsafe):
1.
Eliminasi/dihilangkan sama sekali
2.
Substitusi/diganti dengan yang aman
3.
Engineering control/cek berkala, meredam alat,
menambah bantalan dan pelumas (pada sesuatu yang bising)
4.
Administrative control/mengubah cara kerja (hal ini
terjadi pada kasus buruh yang memperhatikan botol berjalan-diantisipasi dengan
cara bergantian setiap 10 menit dan buruh pemeriksa resleting)
5.
PPE/menggunakan alat perlindungan diri
Seorang “first aider” hanya menggunakan kit yang terbatas,
tidak sampai mengobati secara utuh. Kesembuhan pasien adalah penanganan pihak
Dokter dan Rumah Sakit (perbedaannya pada perlengkapan kit dan
pendidikan/ilmu). Adapun yang harus dilakukan oleh first aider:
1. Selamatkan jiwa (diri sendiri dan korban) agar tetap
bernafas
2. Mencegah terjadinya cacat
3. Memberi rasa nyaman yang menunjang proses pertolongan dan
kesembuhan
a. Pemeriksaan awal (premier)
Tujuan memeriksa kondisi yang mengancam kehidupan dan untuk memberikan
perawatan tindakan pertolongan pertama.
·
K :
Keselamatan (melihat sekitar khawatir ada yang mengancam keselamatan penolong
dan korban)
·
P :
Periksa Respon (memanggil dan menggerakan bahu, tidak boleh menampar pipi
korban ketika tidak sadar) korban dekatkan telinga kita ke lubang hidung
korban, jika masih terdengar nafas berarti masih hidup
·
P :
Panggil Bantuan (meminta bantuan pada orang lain, sebagai saksi dan penanganan
lebih lanjut seperti menelopon medis)
·
A : Open
Air Way (membuka jalan nafas)
·
B :
Check Breathing (memeriksa nafas, telinga dekatkan pada lubang hidung dan mata
memperhatikan perut)
·
C : Check
Circulation (memeriksa peredaran darah, memegang urat nadi dileher korban)
b. Pemeriksaan lanjutan (sekunder)
Tujuan : memeriksa keadaan korban dari ujung kepala hingga
ujung kaki untuk segera diketahui penyebab dan sumber penyakit/tidak sadarkan
diri.
·
Kepala: periksa kepala dengan menggunakan telapak
tangan, jika ada benjol kemungkinan ada pendarahan di otak
·
Telinga: cairan keluar dari telinga tanda pendarahan
otak dan bagian wajah/muka, saat diperiksa kita harus berputar, tidak boleh
menggoyang-goyangkan kepala korban
·
Pupil: jika salah satu ukurannya berbeda (besar dan
kecil) kemungkinan terjadi geger otak, jika kedua pupil mengecil kemungkinan
yang terjadi adalah overdosis
·
Bau mulut: jika bau sesuatu, kemungkinan korban
meminum alkohol atau racun serangga.
·
Bibir bagian dalam: pada umumnya berwarna merah muda,
jika pucat kemungkinan tenggelam/dibekam, warna
biru pertanda kurang Oksigen
·
Bagian Leher: periksa apakah tulang selangka depan
atau tulang belikat belakang ada yang patah?
·
Tulang Iga: apakah ada yang patah atau bengkok?
Bagaimana jika iga perempuan, apakah harus diperiksa juga? Ya, yang pasti
pemeriksaannya harus singkat, fokus pada proses penyembuhan, bukan hal lain.
·
Tekan Perut: semua perut orang normal baik kurus
maupun gemuk pasti lunak, jika keras kemungkinan terjadi pendarahan dalam, tanda
memar pada bagian samping pertanda ada benturan pada hati, biasanya terjadi
pada kecelakaan sepeda motor dimana posisi perut terbentur stang motor.
·
Air seni/Ompol: dalam hal ini bukan karena kaget, bisa
kemungkinan ada tekanan pada ginjal atau pada orang yang jatuh ketinggian
(patah tulang bagian punggung), sum-sum tulang belakang ada saraf yang tidak
tersambung, sendinya kemungkinan bermasalah
·
Paha, betis dan kaki: apakah ukurannya sama? Kalau
bengkok (salah satu bagiannya kecil) kemungkinan terjadi pendarahan
·
Lengan atas dan bawah: periksa ukuran dan kondisinya
seperti paha
Kulit menentukan warna, suhu dan kondisi dengan ciri
(terutama bagian bibir dalam untuk menganalisa korban):
·
Pink =
normal
·
Pucat/putih, abu-abu =
shock
·
Merah
= CO, TD, demam
·
Biru =
hipoksia
·
Kuning =
cedera, gagal hati, hepatitis, sirosis
Pertolongan TERSENDAK/kebesekan:
·
Lakukan pukulan dipunggung berturut-turut sebanyak 5x
·
Jika gagal kombinasikan dengan hentakan di perut
(Heimlich manuevere), menarik bagian diafragma dari belakang, posisi korban
membungkuk
·
Jika hilang kesadaran segera cek ABC
·
Jika hilang nafas segera lakukan CPR
Hati-hati dengan makanan yang dikemas dengan steples/hekter (sangat
membahayakan, butuh perhatian lebih), sebaiknya menggunakan solatip.
Kasus tersendak mayoritas disebabkan oleh: biji rambutan, cilok,
agar-agar, permen dan adonan sagu yang kenyal. Kebanyakan anak-anak yang
menjadi korban (tidak menutup kemungkinan orang dewasa)
Apapun makanan yang tertelan sampai ke lambung itu tidak
masalah (sepebiji kecapi atau biji manggis), yang parah adalah tersangkut di
leher.
Untuk tersendak, sebaiknya tidak mencolokan sesuatu ke dalam
kerongkongan korban karena dikhawatirkan benda akan lebih tersangkut dan
iritasi pada kulit dalam (lebih membahayakan).
MIMISAN
Disebabkan: bisa terjadi karena pembuluh darah dihidung pecah
saat berada dibawah terik mataharik atau tekanan darah tinggai atau karena
mengorek hidung berlebihan. Tahapan pertolongannya:
·
Duduk
·
Kepala menunduk
·
Bernafas lewat mulut
·
Pencet cuping hidung 5-10 menit (lakukan maksimal
setengah jam)
·
Jika ada kompres es pada bagian batang hidung dan dahi
(untuk mempersempit pembuluh darah)
PINGSAN
Definisi pingsan yaitu kehilangan kesadaran sesaat karena
kurangnya aliran darah ke otak sementara, gejala/tandanya:
·
Pucat
·
Kulit dingin
·
Nadi normal atau lambat
LUKA TERBUKA
# Gejala & Tanda Luka Terbuka
·
Kulit rusak
·
Tampak pendarahan
·
Tindakan pertolongan pertama luka terbuka
·
Menghentikan pendarahan
·
Mencegah infeksi
·
Mencegah shock
# Pertolongan pertama luka terbuka
·
Tekan langusng
·
Rest, istirahatkan
·
Ice cimpression kompres es
·
Compression balut tekan
Gejala dan tanda patah tulang tertutup:
·
Suara derik tulang
·
Kelainan bentuk
·
Nyeri
·
Nyeri tekan
·
Bengkak
·
Memar
·
Ketidakmampuan gerak
POSISI STABIL (posisi pemulihan/recovery position)
·
Kapan? Tidak sadar, bernafas tanpa trauma
·
Mengapa?
o
Mencegah lidah jatuh ke belakang dan menyumbat jalan
nafas
o
Mencegah sumbatan jalan nafas dan aspirasi muntah
o
Memperlancar keluar cairan asing dari mulut
*Tarik (untuk korban lebih kecil)
o
Posisi duduk penolong, lutut tegak
o
Tangan terdekat korban memegang belakang paha
o
Tangan yang jauh disilangkan ke dada
o
Tarik dengan kuat, korban menghadap penolong
*Dorong (untuk korban lebih besar, perhatikan juga sekitar,
apakah ada jurang?)
o
Posisi duduk penolong, lutut tegak
o
Tangan terdekat korban disilangkan ke dada
o
Tangan yang jauh memegang belakang paha
o
Dorong dengan kuat, korban membelakangi penolong
BALUT BIDAI
Bidai/slayer digunakan untuk menahan daerah yang terluka,
terutama pada patah tulang. Ada beberapa jenis lipatan, lipatan 2 (1x lipat),
lipatan 4 (2x lipat), lipatan 8 (3x lipat). Ukuran disesuaikan dengan kondisi
korban.
o
Posisi melipat bidai pra-pemakaian harus mengarah ke
tengah tumpuan agar mudah dibuka saat hendak digunakan.
o
Posisi penolong harus berada disebelah luka untuk
memudahkan proses pertolongan.
1. Lengan bawah: ujung bidai di siku tangan yang luka,
diikatkan dibelakang leher
2. Lengan atas: tangan disilangkan, ujung bidai di siku tangan,
eratkan ke sela tangan, ikat dibelakang leher, tambahkan lipatan 2 bila perlu
3. Kepala: tahan luka dengan bidai, bungkus kepala dengan
melilitkan bidai lain dengan erat dan ikat dibelakang leher (tidak menahan
rahang)
4. Leher: tahan luka dengan bidai, lilitkan bidai lain ke
leher dan lengan atas disebelahnya, ikat dengan kuat
5. Bidai donat: digunakan untuk menahan luka yang bendanya
masih tertancap. Sebaiknya tidak dicabut, tahan dan bawa ke rumah sakit agar
pihak rumah sakit yang mencabut, akan tetapi jika dalam kondisi darurat, hal
ini perlu dicabut.
Pertanyaan, contoh kasus, cara pencegahan, solusi dan
antisipasi…
Resiko laki-laki kecelakaan lebih besar dari perempuan karena
lebih banyak gerak yang menghasilkan cedera.
Kegiatan tidak tetap seperti ragam kegiatan di sekolah (susur
pantai, naik gunung, magang, arung jeram, dsb) memiliki resiko yang berbeda. Menilai
dan mengidentifikasi resiko dalam setiap kegiatan luar ruangan perlu
diperhatikan.
Sistem BPJS mengubah mindset masyarakat. Singkatnya orang sakit berbondong-bondong
masuk rumah sakit karena gratis, seketika rumah sakit membludak dan beberapa
petugasnya kerepotan. Seharusnya ada program penyuluhan kesehatan upaya pencegahan
penyakit.
Contoh K3 di ruangan bambu yaitu kebakaran, kena kabel
listrik dan hujan angin. Perlu perhatian lebih dan sosialisasi kepada
anak-anak.
Untuk anak yang magang di tempat sablon, hati-hati memakai
bahan sulvane, bahan organik yang mudah menguap seperti tiner karena mengandung
zat Benzene yang menyebabkan ‘kanker darah’ dalam jangka panjang serta ‘leukemia’.
Ada HCl dikamar Fitri tumpah, perlu penanganan pembuangan
limbahnya karena termasuk limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya), tidak boleh
sembarangan.
Sungai Citarum adalah sungai paling kotor karena banyak
limbah industri (tidak hanya sampah rumah tangga, ada juga limbah B3 yang
membahayakan).
Serat asbes utuh tidak masalah, serat asbes yang terkelupas/retak
akan menghasilkan debu dan menyebabkan sakit paru-paru jika terhirup, sebaiknya
cepat diganti jika sudah rusak atau mengganti dengan media lain.
Jika kita ngobrol jarak 1 meter sambil berteriak, berarti ada
kebisingan yang mengganggu, getaran suaranya lebih dari 85 dB.
Hindari penggunaan earphone karena dapat mengganggu
pendengaran jangka panjang, apalagi dipakai sampai tidur.
Masalah katering:
·
Katering bisa menyebabkan keracunan masal, istilah
kedokteran disebut KLB (Kejadian Luar Biasa)
·
Lakukan inspeksi tempat masak: Apakah kokinya mandi?
Membersihkan tangan setelah dari toilet? Khawatir hepatitis A, Tipes dan diare.
·
Nyerokin nasi/makanan untuk anak sebaiknya yang
mengambil makanan menggunakan masker atau alas dagu dan tidak boleh berbicara
(menahan liur).
·
Spons cuci piring wadah plastik sulit dibersihkan
terutama minyak. Sebaiknya menggunakan air panas untuk mengurangi minyak atau
mengajarkan cara cuci piring yang benar agar bersih. Minyak tersisa
berkemungkinan tumbuh jamur.
·
Spons/sabut kelapa cuci piring yang sudah dipakai
sebaiknya diangkat dari wadahnya, dicuci dan ditiriskan dengan cairan pemutih
dengan perbandingan 1:5 untuk menghindari pertumbuhan bakteri. Cairan ini juga
efektif untuk menyiram kotoran peliharaan.
·
Bakteri setiap 3 jam berkembang 2x lipat, perkenalkan
lendir dan tekstur makanan yang tidak sehat pada anak.
Asap tetangga setiap pagi bisa disosialisasikan dengan ketua
RT, sebagai bentuk toleransi, jangan diguyur air, sebaiknya mengalah pindah ke
tempat yang aga jauh dari sumber asap.
Tukang bangunan yang merokok, perlu dibuat aturan: selama
sekolah mohon tidak merokok, mandor menegur, atau berikan ruang merokok dan
waktu yang tepat untuk istirahat, atau kurangi upahnya.
Penggunaan crayon merk terkenal seperti titi, fabercastel,
dsb. aman digunakan. Hati-hati dengan crayon murah (yang tidak diketahui
bahannya).
Spidol ditutup saat tidak digunakan, aromanya berbahaya untuk
hidung dan spidol cepat kering.
Magang dipeternakan (domba, kambing, sapi, ayam) perlu
menggunakan sepatu boots dan sarung tangan rumah tangga, bau kambing hanya
mengganggu (tidak berdampak buruk). Buat list ceklis sebelum magang.
Kasus salah minum, minum air putih yang banyak (ga perlu susu
atau air kelapa muda), lebih baik minum jika zat cairan yang mengakibatkan iritasi,
jika yang tertelan benda padat sebaiknya dimuntahkan. Lalu pergi ke UGD untuk
kuras lambung.
Dalam P3K, cedera serius/luka berat perlu ditandai dan
diberikan penanganan khusus (prioritas utama), luka ringan bisa dinomor-duakan.
P3K adalah termasuk pembahasan dari K3.
Sebagai penolong keselamatan diri sendiri harus diutamakan, jangan
sampai korban bertambah. Kasus disumur ada 3 korban: mungkin awalnya hanya ada
1 korban, karena gegabah, korban bertambah. Atau tidak bisa berenang tapi
menolong orang yang tenggelam.
Perlu ada prosedur K3 yang jelas yang dipahami semua warga,
jika ada kasus, siapa yang dihubungi? siapa yang menghubungi? Siapa yang
menolong? Alatnya apa? Kendaraan apa? Rumah sakit apa? Alat perlindungan
dirinya apa? Lakukan simulasi dengan siswa.
Heparin berfungsi mengencerkan bekas darah, Trombocop
diberikan pada luka lebih dari 2 hari.
Rivanol kuning untuk kompres luka lama, borok, bertujuan
menyerap nanah dan koreng (bisa juga digunakan untuk mencuci luka)
Patah tulang di semua tubuh? Yang penting kepalanya harus
dijaga. Anggota tubuh korban harus digotong, kepada ditahan dengan bidai.
Jika ada luka intinya ditekan dan ditinggikan (utamakan
bidai, boleh juga dengan daun babadotan, atau media lain, akan tetapi perlu
diperhatikan juga).
Dinginkan cedera otot dengan chlorethyl (lebih fleksibel)
atau es batu.
Pembuluh darah kecil tidak boleh terkilir, itu sebabnya luka
otot tidak boleh langsung diurut. Biasanya hasil urut bisa menjadikan luka
membengkak.
Balut dengan bidai elastis untuk cedera, lakukan sampai 2x 24
jam, posisi kaki lurus, utamakan membalut mata kaki, lalu membuat angka 8
dikaki sampai gulungan habis.
Pernah ada korban patah tulang dan dibawa ke tukang urut,
alhasil tulang pahanya membuat tulang baru, sehingga bisa ditekuk, korban tidak
bisa berjalan normal, harus dibantu dengan alat (salah penanganan).
Kompres hangat untuk masalah sakit pinggang yang berbulan-bulan.
Benda asing jangan cabut, harus dilakukan oleh ahli (rumah
sakit)
Kurap, panu, jamur disebabkan karena minyak/kotoran dari
tubuh yang lembab. Sebaiknya mengganti pakaian, merawat tubuh dengan mandi
rutin, mengganti sprei berkala. Scabies, jalur kutu dibawah kulit adalah kasus
penyakit kulit yang parah.
Sarung tangan karet yang berdarah harus dibuang sebagai
sampai medis atau dibakar. Tarik bagian bawah sarung tangan agar tidak terkena
darah korban, bungkus dan buang pada tempat sampah medis.
Denyut nadi normal manusia adalah 60-90 kali permenit. Untuk atlet
50x termasuk normal. Jika kita letih/habis olahraga biasanya lebih. Nafas manusia
normal 12-20x permenit.
Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum wr.wb.