Rabu, 20 Juli 2016

3 Tujuan Komunikasi

3 Tujuan Komunikasi
Senin, 18 Juli 2016

Tidak perlu saya ulas apa itu komunikasi secara detail, singkatnya komunikasi menyampaikan informasi dari 1 orang/pihak kepada audiens (orang lain atau instansi). Apapun isi/konten yang disampaikan dan cara penyampaiannya, yang pasti teknis dan tujuan komunikasi ada 3 poin, yaitu:

1. Komunikasi yang tidak membutuhkan respon

Komunikasi ini tidak memaksa pendengar untuk menjawab. Ada banyak contoh komunikasi jenis ini contohnya:

·        Pidato            : seperti yang dilakukan presiden untuk menyampaikan informasi penting pada publik, atau seorang guru yang sedang berbicara didepan kelas, atasan kepada bawahan dan contoh lainnya.

·        Khutbah/ceramah : hal ini disampaikan oleh da’i untuk menyampaikan dakwah, informasinya tentang kebenaran dan pemahaman agama.

·        Monolog : menyampaikan laporan atau skrip naskah dengan tegas dan lugas secara serius tanpa harus ditertawakan.

·        Stand-Up Comedy : semakin tertawa audiens, semakin lucu aksi komunikasi yang disampaikan (komik, pelawak, drama lucu)

2. Komunikasi yang membutuhkan persetujuan (meng-iya-kan)

Seperti namanya, cukup kita setujui / ‘iya’ kan perkataannya sebagai pendengar. Contoh yang paling sering kita dengar adalah ‘curhat’. Harapan dari komunikasi ini adalah bisa meluapkan perasaan orang lain dan memperbaiki hubungan antar satu dengan yang lain.

Contoh kasus:
Si A pergi ke Jakarta dengan menggunkana kereeta, sedangkan si B pergi ke Jakarta dengan menggunakan mobil. Suatu hari mereka ngobrol dan sampailah mereka pada pembahasan “perjalanan ke Jakarta.”

Si A dengan bangga menceritakan tentang kereta, karena disamping harganya murah dan meriah juga sudah menjadi hobinya naik kereta sejak kecil (dan faktor lainnya). Tambahannya, si A menceritakan pengalamannya bertemu dengan teman baru saat berada di dalam kereta, membuatnya semakin gaul.

Begitupun si B sangat senang dengan perjalanannya menggunakan mobil ke Jakarta. Si B mengatakan bahwa mobil jauh lebih keren dengan segala kelebihannya. Masalah uang, si B terfasilitasi.

Keduanya akan akur/solid jika mereka saling mengiyakan satu sama lain. Misal si A ikut senang karena si B membawa mobil ke Jakarta pun demikian dengan si B yang turut senang si A naik kereta padahal mereka tahu bahwa mereka tidak mungkin berjalan bersama (karena jarak rumah yang berbeda).

Tujuan utamanya adalah menjaga ukhuwah islamiah, menjaga persaudaraan dalam komunikasi. Berawal dari sikap saling menghargai itu, suatu saat jika mereka ada project dari kantornya, maka akan saling mengandalkan satu sama lain, secara tidak langsung akan saling percaya.

Berbeda hasilnya jika mereka justru melakukan perdebatan saat sedang ngobrol, asik dengan dunianya masing-masing. Endingnya bisa jadi konflik yang mengakibatkan satu sama lain saling memusuhi.
***
Akan lebih baik ketika selesai kita mendengarkan orang lain dan meng-iya-kannya, kita tutup dengan kesimpulan yang baik, contoh:
“Aku kesel sama dia! Aku ingin membalas perbuatannya!”
“Hm, gapapa kesel, tapi kalau musuhan sama orang lain, efeknya tanggung sendiri ya… bukankah tidak baik kalau kita saling bertengkar?”

3. Komunikasi yang membutuhkan respon

·        Membalas dialog: tidak afdol jika seseorang ngobrol lalu tidak kita balasan dari lawan bicara. Jika memang sedang ngobrol, bersikaplah seperti biasa.

·        Sesi tanya-jawab: Seusai pidato, seminar atau pelatihan mungkin ada sesi tanya jawab dan ini berkesempatan audiens untuk mengutarakan argumennya.

·        Debat/mempertahankan argument: Kata siapa debat dilarang? Debat itu diperbolehkan jika kita terpojokkan dan berada pada situasi yang tidak menguntungkan, seperti bentrok pada satu waktu.

Intinya adalah 3 jenis komunikasi:
Tidak perlu direspon, di-iya-kan dan boleh dijawab.


Semoga bermanfaat


Program K3 untuk Sekolah Alam Bogor Dr Lelitasari

Program K3 untuk Sekolah Alam Bogor
Ibu Dr. Lelitasari
Selasa, 19 Juli 2016

Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillah, pada kesempatan ini saya mendapatkan kesempatan lagi untuk bisa mendengarkan dan menyerap  dan menuliskan informasi seputar P3K, K3 dan safety di Sekolah Alam Bogor. Hari ini, kami dibimbing dengan sangat baik oleh bu Dr. Leli terkait pencegahan, cara dan resiko jika suatu waktu terjadi kecelakaan yang tidak terduga. Mudah-mudahan rangkuman yang singkat ini dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Selamat membaca…
***
K-3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) merupakan program yang ditujukan untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan saat beraktifitas. Hal ini disebabkan karena proses “mencegah lebih mudah dari mengobati.”
Program keselamatan jika tidak dilaksanakan dengan baik akan beresiko terjadi kecelakaan yang bersifat akut (terjadi secara cepat seperti iritasi kulit) / kronis (bertahun-tahun).
Mulai identifikasi hazard (bahaya potensial) dengan safety & healt risk assessment, adapun jenis-jenis Hazard diantaranya:
1. Hazard Fisika
·        Kebisingan (paku-palu tukang bangunan, bor-jalan)
·        Suhu panas (saat melakukan susur pantai, ukur suhu alam dengan alat, sarankan kepada anak untuk menggunakan topi dan pakaian cerah)
·        Suhu dingin (kulkas insdustri atau saat sedang naik gunung didalam hutan malam hari setelah hujan, diperlukan penghangat yang sesuai standar)
·        Pencahayaan (minimal 100 lux yang disahkan oleh departemen kesehatan untuk belajar), khawatir mengganggu proses penerimaan informasi dan membuat mata menajadi letih jika redup/gelap.
·        Radioaktif
·        Gelombang elektromagnetik

2. Hazard Kimia
·        Asam (zat yang bersifat asam, PH 0-6,9)
·        Basa (zat yang bersifat basa, sabun, PH 7,1-14)
·        Solvent (cat sablon)
·        Logam berat (Hg, Cr, Pb)
·        Asbestos

3. Hazard Biologi
·        Bakteri
·        Virus
·        Parasit
·        Jamur
·        Serangga
·        Hewan buas
·        Hewan berbisa (ular, sengatan lebah)
·        Blood borne pathogen (cipratan darah yang memancar)

4. Hazard ergonomi
·        Awkward posture
·        Gerakan berulang (contoh: seorang kuli yang pekerjaannya mempersiapkan 1.500 rak telor sehari)
·        Manual lifting (membawa beban berlebih). Tulang belakang maksimal menampung beban 20-25 % dari berat badan tubuh. Usahakan ditimbang antara tas carier dengan bobot anak agar tidak melebih batas. Cara mengambil beban berat dipunggung yaitu jongkok, tehnik membungkukan badan dapat menambah beban 10x lebih berat dan kurang disarankan.

5. Hazard Psikososial
·        Peran ganda (contoh: ibu buruh pabrik dan ibu rumah tangga, terkadang membuat stress untuk sebagian orang)
·        Beban kerja berlebihan/kurang
·        Hubungan atasan dan bawahan kurang baik
·        Hubungan sesama rekan kurang baik
·        Pelecehan seksual
·        Bekerja jauh dari keluarga
·        Bullying

Kondisi dan perilaku yang kurang safety:
·        Unsafe condition    : lantai licin, beraktifitas diketinggian, bahan mudah terbakar, dan kondisi lainnya
·        Unsafe behavior     : berada diketinggian tanpa alat pengaman, kurang penyediaan signsystem ditempat yang berbahaya
Yang awalnya tidak apa-apa jika tidak sesuai standar prosedur keamanan dan keselamatan, sewaktu-waktu akan menjadi sesuatu yang membahayakan (seperti berdiri ditumpukan kaleng untuk menjangkau sesuatu yang tinggi).

5 Hierarchy at control (yang harus dilakukan terhadap unsafe):
1.     Eliminasi/dihilangkan sama sekali
2.     Substitusi/diganti dengan yang aman
3.     Engineering control/cek berkala, meredam alat, menambah bantalan dan pelumas (pada sesuatu yang bising)
4.     Administrative control/mengubah cara kerja (hal ini terjadi pada kasus buruh yang memperhatikan botol berjalan-diantisipasi dengan cara bergantian setiap 10 menit dan buruh pemeriksa resleting)
5.     PPE/menggunakan alat perlindungan diri

Seorang “first aider” hanya menggunakan kit yang terbatas, tidak sampai mengobati secara utuh. Kesembuhan pasien adalah penanganan pihak Dokter dan Rumah Sakit (perbedaannya pada perlengkapan kit dan pendidikan/ilmu). Adapun yang harus dilakukan oleh first aider:
1. Selamatkan jiwa (diri sendiri dan korban) agar tetap bernafas
2. Mencegah terjadinya cacat
3. Memberi rasa nyaman yang menunjang proses pertolongan dan kesembuhan

a. Pemeriksaan awal (premier)
Tujuan memeriksa kondisi yang mengancam kehidupan dan untuk memberikan perawatan tindakan pertolongan pertama.
·        K          : Keselamatan (melihat sekitar khawatir ada yang mengancam keselamatan penolong dan korban)
·        P          : Periksa Respon (memanggil dan menggerakan bahu, tidak boleh menampar pipi korban ketika tidak sadar) korban dekatkan telinga kita ke lubang hidung korban, jika masih terdengar nafas berarti masih hidup
·        P          : Panggil Bantuan (meminta bantuan pada orang lain, sebagai saksi dan penanganan lebih lanjut seperti menelopon medis)
·        A         : Open Air Way (membuka jalan nafas)
·        B          : Check Breathing (memeriksa nafas, telinga dekatkan pada lubang hidung dan mata memperhatikan perut)
·        C          : Check Circulation (memeriksa peredaran darah, memegang urat nadi dileher korban)

b. Pemeriksaan lanjutan (sekunder)
Tujuan : memeriksa keadaan korban dari ujung kepala hingga ujung kaki untuk segera diketahui penyebab dan sumber penyakit/tidak sadarkan diri.
·        Kepala: periksa kepala dengan menggunakan telapak tangan, jika ada benjol kemungkinan ada pendarahan di otak
·        Telinga: cairan keluar dari telinga tanda pendarahan otak dan bagian wajah/muka, saat diperiksa kita harus berputar, tidak boleh menggoyang-goyangkan kepala korban
·        Pupil: jika salah satu ukurannya berbeda (besar dan kecil) kemungkinan terjadi geger otak, jika kedua pupil mengecil kemungkinan yang terjadi adalah overdosis
·        Bau mulut: jika bau sesuatu, kemungkinan korban meminum alkohol atau racun serangga.
·        Bibir bagian dalam: pada umumnya berwarna merah muda, jika pucat kemungkinan tenggelam/dibekam, warna  biru pertanda kurang Oksigen
·        Bagian Leher: periksa apakah tulang selangka depan atau tulang belikat belakang ada yang patah?
·        Tulang Iga: apakah ada yang patah atau bengkok? Bagaimana jika iga perempuan, apakah harus diperiksa juga? Ya, yang pasti pemeriksaannya harus singkat, fokus pada proses penyembuhan, bukan hal lain.
·        Tekan Perut: semua perut orang normal baik kurus maupun gemuk pasti lunak, jika keras kemungkinan terjadi pendarahan dalam, tanda memar pada bagian samping pertanda ada benturan pada hati, biasanya terjadi pada kecelakaan sepeda motor dimana posisi perut terbentur stang motor.
·        Air seni/Ompol: dalam hal ini bukan karena kaget, bisa kemungkinan ada tekanan pada ginjal atau pada orang yang jatuh ketinggian (patah tulang bagian punggung), sum-sum tulang belakang ada saraf yang tidak tersambung, sendinya kemungkinan bermasalah
·        Paha, betis dan kaki: apakah ukurannya sama? Kalau bengkok (salah satu bagiannya kecil) kemungkinan terjadi pendarahan
·        
Lengan atas dan bawah: periksa ukuran dan kondisinya seperti paha

Kulit menentukan warna, suhu dan kondisi dengan ciri (terutama bagian bibir dalam untuk menganalisa korban):
·        Pink                                        = normal
·        Pucat/putih, abu-abu       = shock
·        Merah                                  = CO, TD, demam
·        Biru                                        = hipoksia
·        Kuning                                   = cedera, gagal hati, hepatitis, sirosis

Pertolongan TERSENDAK/kebesekan:
·        Lakukan pukulan dipunggung berturut-turut sebanyak 5x
·        Jika gagal kombinasikan dengan hentakan di perut (Heimlich manuevere), menarik bagian diafragma dari belakang, posisi korban membungkuk
·        Jika hilang kesadaran segera cek ABC
·        Jika hilang nafas segera lakukan CPR

Hati-hati dengan makanan yang dikemas dengan steples/hekter (sangat membahayakan, butuh perhatian lebih), sebaiknya menggunakan solatip.

Kasus tersendak mayoritas disebabkan oleh: biji rambutan, cilok, agar-agar, permen dan adonan sagu yang kenyal. Kebanyakan anak-anak yang menjadi korban (tidak menutup kemungkinan orang dewasa)

Apapun makanan yang tertelan sampai ke lambung itu tidak masalah (sepebiji kecapi atau biji manggis), yang parah adalah tersangkut di leher.

Untuk tersendak, sebaiknya tidak mencolokan sesuatu ke dalam kerongkongan korban karena dikhawatirkan benda akan lebih tersangkut dan iritasi pada kulit dalam (lebih membahayakan).

MIMISAN
Disebabkan: bisa terjadi karena pembuluh darah dihidung pecah saat berada dibawah terik mataharik atau tekanan darah tinggai atau karena mengorek hidung berlebihan. Tahapan pertolongannya:
·        Duduk
·        Kepala menunduk
·        Bernafas lewat mulut
·        Pencet cuping hidung 5-10 menit (lakukan maksimal setengah jam)
·        Jika ada kompres es pada bagian batang hidung dan dahi (untuk mempersempit pembuluh darah)

PINGSAN
Definisi pingsan yaitu kehilangan kesadaran sesaat karena kurangnya aliran darah ke otak sementara, gejala/tandanya:
·        Pucat
·        Kulit dingin
·        Nadi normal atau lambat

LUKA TERBUKA
# Gejala & Tanda Luka Terbuka
·        Kulit rusak
·        Tampak pendarahan
·        Tindakan pertolongan pertama luka terbuka
·        Menghentikan pendarahan
·        Mencegah infeksi
·        Mencegah shock

# Pertolongan pertama luka terbuka
·        Tekan langusng
·        Rest, istirahatkan
·        Ice cimpression kompres es
·        Compression balut tekan

Gejala dan tanda patah tulang tertutup:
·        Suara derik tulang
·        Kelainan bentuk
·        Nyeri
·        Nyeri tekan
·        Bengkak
·        Memar
·        Ketidakmampuan gerak

POSISI STABIL (posisi pemulihan/recovery position)
·        Kapan? Tidak sadar, bernafas tanpa trauma
·        Mengapa?
o   Mencegah lidah jatuh ke belakang dan menyumbat jalan nafas
o   Mencegah sumbatan jalan nafas dan aspirasi muntah
o   Memperlancar keluar cairan asing dari mulut

*Tarik (untuk korban lebih kecil)
o   Posisi duduk penolong, lutut tegak
o   Tangan terdekat korban memegang belakang paha
o   Tangan yang jauh disilangkan ke dada
o   Tarik dengan kuat, korban menghadap penolong

*Dorong (untuk korban lebih besar, perhatikan juga sekitar, apakah ada jurang?)
o   Posisi duduk penolong, lutut tegak
o   Tangan terdekat korban disilangkan ke dada
o   Tangan yang jauh memegang belakang paha
o   Dorong dengan kuat, korban membelakangi penolong

BALUT BIDAI
Bidai/slayer digunakan untuk menahan daerah yang terluka, terutama pada patah tulang. Ada beberapa jenis lipatan, lipatan 2 (1x lipat), lipatan 4 (2x lipat), lipatan 8 (3x lipat). Ukuran disesuaikan dengan kondisi korban.
o   Posisi melipat bidai pra-pemakaian harus mengarah ke tengah tumpuan agar mudah dibuka saat hendak digunakan.
o   Posisi penolong harus berada disebelah luka untuk memudahkan proses pertolongan.
1. Lengan bawah: ujung bidai di siku tangan yang luka, diikatkan dibelakang leher
2. Lengan atas: tangan disilangkan, ujung bidai di siku tangan, eratkan ke sela tangan, ikat dibelakang leher, tambahkan lipatan 2 bila perlu
3. Kepala: tahan luka dengan bidai, bungkus kepala dengan melilitkan bidai lain dengan erat dan ikat dibelakang leher (tidak menahan rahang)
4. Leher: tahan luka dengan bidai, lilitkan bidai lain ke leher dan lengan atas disebelahnya, ikat dengan kuat
5. Bidai donat: digunakan untuk menahan luka yang bendanya masih tertancap. Sebaiknya tidak dicabut, tahan dan bawa ke rumah sakit agar pihak rumah sakit yang mencabut, akan tetapi jika dalam kondisi darurat, hal ini perlu dicabut.

Pertanyaan, contoh kasus, cara pencegahan, solusi dan antisipasi…

Resiko laki-laki kecelakaan lebih besar dari perempuan karena lebih banyak gerak yang menghasilkan cedera.

Kegiatan tidak tetap seperti ragam kegiatan di sekolah (susur pantai, naik gunung, magang, arung jeram, dsb) memiliki resiko yang berbeda. Menilai dan mengidentifikasi resiko dalam setiap kegiatan luar ruangan perlu diperhatikan.

Sistem BPJS mengubah mindset masyarakat.  Singkatnya orang sakit berbondong-bondong masuk rumah sakit karena gratis, seketika rumah sakit membludak dan beberapa petugasnya kerepotan. Seharusnya ada program penyuluhan kesehatan upaya pencegahan penyakit.

Contoh K3 di ruangan bambu yaitu kebakaran, kena kabel listrik dan hujan angin. Perlu perhatian lebih dan sosialisasi kepada anak-anak.

Untuk anak yang magang di tempat sablon, hati-hati memakai bahan sulvane, bahan organik yang mudah menguap seperti tiner karena mengandung zat Benzene yang menyebabkan ‘kanker darah’ dalam jangka panjang serta ‘leukemia’.

Ada HCl dikamar Fitri tumpah, perlu penanganan pembuangan limbahnya karena termasuk limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya), tidak boleh sembarangan.

Sungai Citarum adalah sungai paling kotor karena banyak limbah industri (tidak hanya sampah rumah tangga, ada juga limbah B3 yang membahayakan).

Serat asbes utuh tidak masalah, serat asbes yang terkelupas/retak akan menghasilkan debu dan menyebabkan sakit paru-paru jika terhirup, sebaiknya cepat diganti jika sudah rusak atau mengganti dengan media lain.

Jika kita ngobrol jarak 1 meter sambil berteriak, berarti ada kebisingan yang mengganggu, getaran suaranya lebih dari 85 dB.

Hindari penggunaan earphone karena dapat mengganggu pendengaran jangka panjang, apalagi dipakai sampai tidur.

Masalah katering:
·        Katering bisa menyebabkan keracunan masal, istilah kedokteran disebut KLB (Kejadian Luar Biasa)
·        Lakukan inspeksi tempat masak: Apakah kokinya mandi? Membersihkan tangan setelah dari toilet? Khawatir hepatitis A, Tipes dan diare.
·        Nyerokin nasi/makanan untuk anak sebaiknya yang mengambil makanan menggunakan masker atau alas dagu dan tidak boleh berbicara (menahan liur).
·        Spons cuci piring wadah plastik sulit dibersihkan terutama minyak. Sebaiknya menggunakan air panas untuk mengurangi minyak atau mengajarkan cara cuci piring yang benar agar bersih. Minyak tersisa berkemungkinan tumbuh jamur.
·        Spons/sabut kelapa cuci piring yang sudah dipakai sebaiknya diangkat dari wadahnya, dicuci dan ditiriskan dengan cairan pemutih dengan perbandingan 1:5 untuk menghindari pertumbuhan bakteri. Cairan ini juga efektif untuk menyiram kotoran peliharaan.
·    
    Bakteri setiap 3 jam berkembang 2x lipat, perkenalkan lendir dan tekstur makanan yang tidak sehat pada anak.

Asap tetangga setiap pagi bisa disosialisasikan dengan ketua RT, sebagai bentuk toleransi, jangan diguyur air, sebaiknya mengalah pindah ke tempat yang aga jauh dari sumber asap.

Tukang bangunan yang merokok, perlu dibuat aturan: selama sekolah mohon tidak merokok, mandor menegur, atau berikan ruang merokok dan waktu yang tepat untuk istirahat, atau kurangi upahnya.

Penggunaan crayon merk terkenal seperti titi, fabercastel, dsb. aman digunakan. Hati-hati dengan crayon murah (yang tidak diketahui bahannya).
Spidol ditutup saat tidak digunakan, aromanya berbahaya untuk hidung dan spidol cepat kering.

Magang dipeternakan (domba, kambing, sapi, ayam) perlu menggunakan sepatu boots dan sarung tangan rumah tangga, bau kambing hanya mengganggu (tidak berdampak buruk). Buat list ceklis sebelum magang.

Kasus salah minum, minum air putih yang banyak (ga perlu susu atau air kelapa muda), lebih baik minum jika zat cairan yang mengakibatkan iritasi, jika yang tertelan benda padat sebaiknya dimuntahkan. Lalu pergi ke UGD untuk kuras lambung.

Dalam P3K, cedera serius/luka berat perlu ditandai dan diberikan penanganan khusus (prioritas utama), luka ringan bisa dinomor-duakan. P3K adalah termasuk pembahasan dari K3.

Sebagai penolong keselamatan diri sendiri harus diutamakan, jangan sampai korban bertambah. Kasus disumur ada 3 korban: mungkin awalnya hanya ada 1 korban, karena gegabah, korban bertambah. Atau tidak bisa berenang tapi menolong orang yang tenggelam.

Perlu ada prosedur K3 yang jelas yang dipahami semua warga, jika ada kasus, siapa yang dihubungi? siapa yang menghubungi? Siapa yang menolong? Alatnya apa? Kendaraan apa? Rumah sakit apa? Alat perlindungan dirinya apa? Lakukan simulasi dengan siswa.

Heparin berfungsi mengencerkan bekas darah, Trombocop diberikan pada luka lebih dari 2 hari.

Rivanol kuning untuk kompres luka lama, borok, bertujuan menyerap nanah dan koreng (bisa juga digunakan untuk mencuci luka)

Patah tulang di semua tubuh? Yang penting kepalanya harus dijaga. Anggota tubuh korban harus digotong, kepada ditahan dengan bidai.

Jika ada luka intinya ditekan dan ditinggikan (utamakan bidai, boleh juga dengan daun babadotan, atau media lain, akan tetapi perlu diperhatikan juga).

Dinginkan cedera otot dengan chlorethyl (lebih fleksibel) atau es batu.

Pembuluh darah kecil tidak boleh terkilir, itu sebabnya luka otot tidak boleh langsung diurut. Biasanya hasil urut bisa menjadikan luka membengkak.

Balut dengan bidai elastis untuk cedera, lakukan sampai 2x 24 jam, posisi kaki lurus, utamakan membalut mata kaki, lalu membuat angka 8 dikaki sampai gulungan habis.

Pernah ada korban patah tulang dan dibawa ke tukang urut, alhasil tulang pahanya membuat tulang baru, sehingga bisa ditekuk, korban tidak bisa berjalan normal, harus dibantu dengan alat (salah penanganan).

Kompres hangat untuk masalah sakit pinggang yang berbulan-bulan.

Benda asing jangan cabut, harus dilakukan oleh ahli (rumah sakit)

Kurap, panu, jamur disebabkan karena minyak/kotoran dari tubuh yang lembab. Sebaiknya mengganti pakaian, merawat tubuh dengan mandi rutin, mengganti sprei berkala. Scabies, jalur kutu dibawah kulit adalah kasus penyakit kulit yang parah.

Sarung tangan karet yang berdarah harus dibuang sebagai sampai medis atau dibakar. Tarik bagian bawah sarung tangan agar tidak terkena darah korban, bungkus dan buang pada tempat sampah medis.

Denyut nadi normal manusia adalah 60-90 kali permenit. Untuk atlet 50x termasuk normal. Jika kita letih/habis olahraga biasanya lebih. Nafas manusia normal 12-20x permenit.

Semoga bermanfaat

Wassalamu’alaikum wr.wb.