Senin spirit “egrang”
Senin, 16 Februari 2015
Oleh : Bu Diena
Suatu kisah, pernah ada
seorang anak dokter yang merasa hampa setelah belajar diberbagai universitas
demi meraih cita-cita yang diinginkannya. Mengapa hampa? Karena dalam hidupnya
terpola sistem yang lebih dominan menggunakan otak kiri (kurang hiburan).
Hingga akhirnya ayahnya membawa anak tersebut ke kampung halamannya.
Setelah puas bermain
dengan anak-anak pedesaan yang lebih ramah sikapnya, sang anak mulai merasa
senang. Setelah puas bermain, akhirnya ia membuat sebuah permainan baru yaitu
berjalan diatas bambu. Dengan sedikit bantuan penopang, akhirnya ia menemukan
permainan baru yang sampai sekarang dikenal dengan istilah ‘egrang.’
Awalnya permainan ini
hanya dilakukan secara individu saja, akan tetapi sesuai dengan perkembangan
zaman, permainan ini berkembang dan terus berkembang. Sampai saat ini, kampung
tersebut selalu memainkan permainan tersebut dan menjadikannya sebuah
kompetisi/perlombaan yang pesertanya mencapai tingkat mancanegara.
*ooo0ooo*
Senin spirit “FOTOSINTESIS 2”
Senin, 23 Februari 2015
Oleh : Pak Husnan
Aktifitas kita (seperti
survival, ekspedisi dan magang) melatih ujung-ujung akar bagian dari tubuh
kita. Pohon salam, memiliki pucuk merah, buahnya merah berbentuk bulatan kecil.
Morfologi berbedaan dan kesamaan pada bebrapa bagian bagian tersebut, seperti
sebuah keluarga. Kita punya ragam aktivitas yang berbeda tapi dalam satu kita
keluarga. Salah satu salam dan pucuk merh adalah keluarga.
Yang menyamakan adalah nilai-nilai
yang dipegang. Seperti pucuk merah yang ditanam dibeberapa tempat. Tapi tetap
keluarga. Hati-hati dengan proses mutasi. Dampaknya adalah kanker. Mutasi
nilai-nilai kita terjadi karena pengaruh lingkungan yang menjadi sel kanker dalam
tubuh kita. Oleh karena itu, pegang terus nilai-nilai yang telah disepakati
keluarga agar tidak tercerai berai.
Kemarin saya ( Pak Husnan ) melihat pak Agus membaca
buku berjudul " Biji Pohon Salam ".
Ketika di Ibnu Hajar saya* juga menemui sebuah tanaman yang memiliki biji yang
sama seperti biji pohon salam, namanya Biji "Daun Pucuk Merah" .
Setelah diperhatikan kedua tanaman ini memiliki biji dengan ukuran yang sama
akan tetapi bentuk dan pohon berbeda, secara morfologi berbeda.
Dengan kesamaan ciri-cirinya kedua tanaman ini dapat digolongkan
dalam satu famili.
filosofi dari kedua tanaman ini..
Di sekolah alam bogor terdapat kumpulan SDM
yang secara fisik maupun latar belakang berbeda baik laki-laki maupun
perempuan. Sehingga perlu adanya
pengikatan tersendiri atau harus ada yang disamakan. Apakah yang harus
disamakan ??
Jika pohon salam dan pucuk daun merah memiliki
ciri-ciri sehingga dapat diikat/ digolongkan dalam satu keluarga dalam
bentuk bijinya.
Maka di sekolah alam bogor memiliki jenis pengikatan
tersendiri yaitu NILAI- NILAI
SALAM apa saja nilai nilai
tersebut? yaitu " spirit,
akhlak, learning, advance, meaning ".
Nilai-nilai tersebut yang akan jadi pengikat dalam keluarga besar yakni
keluarga salam.
Kemudian ada pula yang disebut jenis mutasi gen
yakni jenis yang menyebabkan perubahan sifat individu tanpa adanya perubahan
jumlah (ilmu biologi ) . Pada tanaman pohon salam dan pucuk daun merah meski
memiliki perbedaan dari segi morfologi ketika ditanam ditempat berbeda tetap
dikatakan satu famili.
Demikian pula ketika SDM salam berada disatu tempat
bukan dilembaga akan memiliki tujuan dan pandangan berbeda, tetapi ketika
bertemu satu sama lain akan ada ciri khas tersendiri yang menggambarkan yakni
ciri dari nilai-nilai salam.
Kesimpulan yang dapat diambil.. *****
" Jadikan Keimanan sebagai pengikat, jadikan
nilai-nilai salam sebagai pengikat pula ketika berkumpul dalam satu
lembaga. Perbedaan tujuan diluar tidak menjadi halangan untuk bisa
menjadi satu keluarga ketika diterapkan nilai-nilai salam tersebut ."
*ooo0ooo*
Senin Spirit "Pucuk
Daun"
Senin, 2 Maret 2015
Oleh : Pak Husnan
Masih membahas tentang POHON, ada salah satu bagiannya yang
berhadapan langsung dengan sinar matahari, yaitu "PUCUK DAUN." Daun
yang posisinya menghadap matahari akan lebih berkualitas dan berumur lebih
panjang ketimbang daun-daun yang lain. Begitupun kolerasinya dengan kehidupan
ini, ORANG yang BERSEDIA untuk BERHADAPAN dengan MASALAH, LEBIH UNGGUL dari
orang lain yang hanya DIAM.
*Modal
menghadapi masalah: Rasa Percaya Diri *Sumber Percaya Diri: Ilmu &
Pengalaman yang dipupuk sedikit demi sedikit *Sertai dengan
"kepercayaan" yang diberikan kepada anak-anak kita.
Contoh:
#Dimas kelas 1 berbeda dengan Dimas saat ini. Hal ini disebabkan karena adanya
kepercayaan yang diberikan kepada Dimas. #Pak Arief meyakinkan &
mempercayakan anak-anak bisa melakukan ekspedisi. Berdampak anak-anak
mendapatkan ilmu & pengalaman baru. Lalu timbul rasa percaya diri dan
akhirnya bisa menghadapi rintangan yang sedang/akan dihadapinya.
Kita
(SDM) hadir disini karena diberikan kepercayaan, oleh karena itu jangan sampai
kita sia-siakan kepercayaan itu untuk mendidik anak-anak di SAB.
"Kepemimpinan
membutuhkan keberanian, keikhlasan, pengambilan sikap dan kesediaan kita saat
berhadapan dengan masalah."
Resiko:
tidak disukai orang lain (dihujat), kemungkinan gagal, ketakutan, dsb. Harus
dilalui untuk menjadi seorang pemimpin.
Daun
yang menghasilkan pucuk berikutnya adalah daun yang saat ini terkena langsung
dengan cahaya matahari, bukan daun yang berada dibawah matahari.
*Pengalaman
+ Ilmu = PERCAYA DIRI *Percaya Diri + Kepercayaan = KEPEMIMPINAN *Kepemimpinan
+ Resiko = Manusia yang Lebih Unggul ---> siap menghasilkan pucuk yang baru
*ooo0ooo*
Senin spirit – tidak ada
karena SM sepi (SM 1 Magang, SM 3 Try Out)
Senin,
9 Maret 2015
*ooo0ooo*
Senin
spirit “ENJOYING & MEANING”
Senin,
16 Maret 2015
Oleh : Pak Agus G.Y.
Kalau boleh tahu, apakah yang sedang
dicari oleh teman-teman semua? Sudah adakah itu (impian) ketika kita berdiri
disini (Sekolah Alam Bogor)? Atau bagaimana menurut teman-teman tentang sekolah
ini? Jawablah dihati masing-masing.
Memang kami belum bisa memberikan
hasil yang terbaik untuk diberikan kepada teman-teman semua yang berada disini.
Secara takdir, kita dipertemukan dengan sebuah maksud tertentu dari Allah swt.
Entah apa itu, semoga dalam hal kebaikan.
Terkait pertanyaan diatas, sebenarnya sekolah
sudah berusaha semaksimal mungkin agar teman-teman merasa nyaman berada disini.
Secara materi, memang tidak banyak yang dapat kami berikan, akan tetapi
lihatlah sisi yang lain. Ilmu yang bisa didapatkan teman-teman disini, itu
semua difasilitasi agar teman-teman NYAMAN-ENJOY berada disekolah dan tetap
bisa memberikan MANFAAT-MEANING kepada orang lain seluas-luasnya.
*ooo0ooo*
Senin
spirit “sekolah air”
Senin,
23 Maret 2015
Oleh : bu Diena Syarifa
Ada sebuah sekolah di daerah Sidoarjo yang
berpapasan dengan air laut. Kalau mereka hendak sekolah, murid dan gurunya
harus rela berangkat melalui track yang tidak biasa. Berdiri pada tahun 1978,
SD negeri ini hampir semua tenaga pendidiknya adalah guru honor.
1 hal yang menarik dari sekolah ini adalah,
guru-gurunya harus datang lebih pagi dari murid-muridnya. Lho kenapa? Kalau
tidak demikian, maka orang tua akan menyuruhnya pulang kembali dan lebih
mementingkan menangkap kepiting yang lebih jelas hasilnya ketimbang sekolah.
Awal masuknya sekolah ini berdiri yaitu pukul 12.00 hingga akhirnya mereka
berkomitmen untuk datang 30 menit lebih pagi setiap tahunnya. Tahun ini mereka
menetapkan waktu masuk sekolah yaitu pukul 08.00. Kalau telat? Muridnya gak
ada.
Prestasi mereka adalah melawan waktu
keterlambatan. 1 hal yang membuat mereka bangga adalah seorang muridnya saat
ini berada dikelas 2 SMA di kota. 1 hal yang membuat mereka terus bersemangat
karena harus menjaganya sampai benar-benar sukses, apalagi karena anak itu
adalah seorang perempuan, yang tidak menutup kemungkinan menikah dalam waktu
cepat.
Kalau memang harus dibandingkan, Sekolah Alam
Bogor jauh lebih nyaman untuk teman-teman semua. Adapun sekolah tersebut, dapat
kita jadikan sebagai rujukan dan kita pelajari nilai spiritnya. Informasi ini
didapat dari teman bu Diena yang sudah S2, banyak informasi yang diberikan dari
teman yang satu ini. Semoga bermanfaat, terus berkarya, minimal tidak
terlambat.