Rabu, 07 Juli 2021

Dari WA : Kisah Zainab

*๐Ÿ’KISAH CINTA ZAINAB BINTI ROSULULLOH๐Ÿ’*


๐Ÿ“† Ahad, 8 Jumadi Awal 1440 H / 13 Januari 2019

๐Ÿ“š Siroh dan Tarikh Islam
๐Ÿ“ DR. Saiful Bahri, M.A.

๐Ÿ“‹ Dahsyatnya Cinta dan Kesetiaan (Sebuah Elegi dari Kisah Nyata)

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐ŸŒน

Sebelum Nabi Muhammad saw diangkat menjadi rasul, Abul Ash bin Rabi’ menghadap beliau.
“Saya ingin menikahi Zainab, putri sulung Anda”

Sebuah contoh kesantunan dan tatakrama.
Nabi Muhammad saw. menjawab, “Aku tak mau melakukannya sebelum meminta izin padanya”. Sesuai syariat yang nanti akan diwahyukan kepadanya.

Nabi saw. menyampaikannya pada Zainab. “Anak pamanmu mendatangiku dan menyebut-nyebut namamu. Apakah engkau rela ia menjadi suamimu?”

Wajahnya memerah dan ia tersenyum. Malu-malu.
Nabi saw. kemudian menikahkan Zainab dengan Abul Ash. Bermulalah dahsyatnya sebuah kisah cinta. Dari pernikahan berkah ini lahirlah Ali dan Umamah.

Tiba masanya muncul sebuah masalah baru.
Yaitu, terkait diutusnya Nabi Muhammad saw sebagai Rasul Allah. Saat itu Abul Ash sedang bepergian beberapa saat lamanya. Ketika ia kembali, Zainab sudah memeluk Islam dan mengimani risalah yg dibawa ayahnya. Abul Ash pun mengetahuinya.
Zainab berkata, “Aku punya sebuah berita besar untukmu”.
Abul Ash berdiri, lalu meninggalkan Zainab.
Zainab mengejarnya, kemudian ia berkata:
“Ayahku diutus sebagai nabi dan aku telah memeluk Islam.”

Abul Ash menjawab, “Bagaimana sikapmu? Beritahu aku!”
Zainab menimpali, “Aku takkan mendustakan ayahku. Karena ia bukan pendusta. Ia adalah orang jujur dan sangat dipercaya. Bukan hanya aku yang berislam kepadanya. Ibuku dan saudara-saudaraku juga melakukannya. Ali bin Abi Thalib sepupuku juga beriman. Anak bibimu, Usman bin Affan juga memeluk Islam. Sahabatmu Abu Bakar juga menyatakan Islam”.

Kalau Aku…. kata Abul Ash.
“Aku tak mau nanti orang-orang mengatakan Abul Ash menghinakan kaumnya, kafir dengan nenek moyangnya demi istrinya. Ayahmu pasti akan tertuduh. Mohon maaf. Hargailah sikapku?”

Sebuah dialog cinta yang jauh dari memperturutkan ego dan gengsi.

Zainab tersenyum, “Jika bukan aku, siapa lagi yang akan memaklumimu? Tapi suamiku, aku adalah istrimu. Aku ingin membantumu dalam kebaikan hingga engkau bisa memutuskannya dengan benar.”

Zainab membuktikan kata-katanya selama 20 tahun. Ia bersabar. Setia dengan cintanya. Setia dengan akidahnya.
Abul Ash tetap berada dalam sikapnya. Hingga sampailah saat hijrah nabawi. Zainab menghadap ayahnya.
“Ya Rasulallah, mohon izin aku ingin menetap bersama suamiku.”
Bukti cintanya yang sangat dalam. Dan Nabi saw mengizinkannya dengan penuh sayang.
Zainab menetap di Mekah. Saat terjadi Perang Badar, suaminya memutuskan bergabung berperang bersama pasukan Quraisy. Menarget Nabi Muhammad dan kaum muslimin.
Suaminya memerangi ayahnya.

Bermalam-malam ia menangis dan merintih, tenggelam dalam duka. Ia panjatkan doa dan bermunajat penuh kepasrahan.
“Ya Allah… aku takut jika setiap matahari terbit akan menerima kenyataan bahwa anakku menjadi yatim atau aku kehilangan ayahku…”

Abul Ash bertempur masih dengan keyakinanya. Meski ia sendiri tak benar-benar yakin akan sikapnya.
Usailah pertempuran Badar. Abul Ash tertawan. Beritanya sampai ke Mekah.
Dengan penuh cemas ia menanyakan tentang kabar ayahnya
“Kaum Muslimin menang” ia mendapat kabar demikian.
Ia bersujud pada Allah, mensyukuri karunia-Nya.

Ia juga bertanya berita tentang suaminya.
Mereka menjawab, “Ia ditawan oleh mertuanya.”

Ia bergegas ingin menebus suaminya. Ia kirimkan kalung perhiasan.
Ia tak punya apa-apa yang berharga selain perhiasan dari ibunya yang ia kenakan. Perhiasan yang selalu melekat di dadanya. Kalung itu kemudian dibawa saudara kandung Abul Ash menghadap Rasulullah saw.

Nabi Muhammad saw terhenyak ketika melihat kalung istrinya, Khadijah yang sangat dikenalnya.

“Tebusan siapa ini?”
“Tebusan Abul Ash bin Rabi`”
Ada tetesan air mengalir dari pelupuk mata beliau, seraya berbisik pelan, ”Ini adalah kalung Khadijah.”
Sebuah ungkapan kesetiaan yang terpatri dalam hati. Tak luntur meski jasad pemiliknya sudah bertahun-tahun terpendam dalam tanah.

Beliau kemudian berdiri dan berkata, “Wahai manusia… Lelaki ini tidak aku cela sebagai menantu.”
Sebuah narasi pengakuan dan sikap adil yang nyata.
“Mengapa kalian tak bebaskan ia dari tawanan? Mengapa kalian tak mengembalikan kalung tebusannya kepada Zainab?”

Para sahabat menjawab , “Labbaik, wahai Rasulullah”
Kesantunan dan ketaatan tertulis dalam sejarah.

Nabi saw kemudian memberikan kalung tersebut kepada Abul Ash dan berkata, “Sampaikan kepada Zainab agar jangan mengabaikan kalung Ibunya, Khadijah.”

Sebuah pesan cinta dan kesetiaan yang dahsyat.
Nabi saw. berkata, “Wahai Abul Ash aku sampaikan sebuah rahasia.”
Kemudian Abul Ash mendekati Rasulullah saw.
“Wahai Abul Ash. Sesungguhnya Allah sudah memerintahkan kepadaku untuk memisahkan antara perempuan muslimah dan orang kafir. Maka, kembalikanlah putriku kepadaku!”

Dengan penuh penghormatan Abil Ash berkata, “Siap. Aku akan melakukannya!”
Zainab keluar rumah menuju gerbang kota Mekah hendak menyambut jantung hatinya. Sabar ia tunggu kedatangan suaminya.
Abul Ash terlihat. Tak lama kemudian ia mendekat.

Suaminya membisikinya. “Aku akan pergi”
“Ke mana?” pendar mata binar Zainab kembali meredup
“Bukan aku, tapi Engkau yang pergi. Aku berjanji menyerahkanmu pada ayahmu!”
“Mengapa?”
“Untuk memisahkan antara aku dan dirimu. Kembalilah pada ayahmu!”
Abul Ash menepati janjinya.
“Mengapa engkau tak membersamaiku saja. Masuklah Islam” Zainab membujuk penuh harap, penuh cinta.

Dan Abul Ash tetap pada pendiriannya. Zainab pun meninggalkan Mekah. Meninggalkan suaminya. Menaati perintah Allah dan ayahnya. Ia hijrah ke Madinah membawa anak-anaknya.
Sejak saat itu, selama 6 tahun silih berganti para lelaki melamarnya. Namun, Zainab tak pernah berkenan menerima. Ia tetap setia menunggu cintanya yang tertinggal di Mekah. Bersama sekeping harap agar mantan suaminya datang menghadap ayahnya dan membersamainya kembali seperti sedia kala.

Setelah tahun-tahun sulit. Menjelang terjadinya Fathu Makkah, Abul Ash sebagaimana biasa ia melakukan perjalanan, berdagang ke negeri Syam.
Dalam perjalanan pulang ke Mekah ia bersama kafilah dagang Quraisy membawa 100 ekor unta dengan 170 orang. Mereka terendus oleh pasukan mata-mata umat Islam. Mereka pun akhirnya ditawan. Namun, Abul Ash berhasil kabur, lenyap dan menghilang.
Abul Ash berlindung di balik kegelapan malam yang semakin gelap serta larut. Ia mengendap-endap memasuki kota Madinah. Bersembunyi beberapa saat.
Menjelang fajar ia semakin mendekat. Rumah Zainab yang ditujunya. Inilah tsiqoh, sebuah kepercayaan.

Zainab bertanya, “Apakah Engkau datang dalam keadaan muslim?”
Abul Ash menjawab, “Bukan. Aku kabur!”
“Mengapa engkau tidak berislam saja”
“Tidak”
Abul Ash meminta jaminan dan perlindungan. Dan Zainab bersedia melindungi. Menjamin dirinya.
“Jangan takut, anak bibiku. Selamat datang wahai Abu Ali dan Abu Umamah”

Rasulullah saw. berdiri di mihrab, mengimami kaum muslimin Shalat Fajar berjamaah. Beliau mengucapkan takbiratul ihram, para makmum di belakang beliau juga bertakbir. Saat itu dari shaf jamaah perempuan, Zainab mengangkat suaranya. Ia berkata, “Aku Zainab binti Muhammad, telah memberi jaminan kepada Abul Ash, maka lindungilah dia.”

Ketika selesai shalat, Nabi Muhammad saw. menoleh kepada para jamaah dan bertanya, “Apakah kalian semua mendengar seperti yang aku dengar?”
Mereka menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.”
Nabi Muhammad saw bersabda, “Demi Dzat yang diriku ada dalam genggaman-Nya. Aku tidak tahu kecuali apa yang aku dengar, seperti yang kalian dengar. Sungguh orang yang paling lemah di antara kaum muslimin telah memberi perlindungan.”

Nabi Saw berdiri menyeru, “Wahai para manusia. Sungguh terhadap lelaki ini sebagai menantu saya tidaklah mencelanya. Menantuku ini telah berbicara denganku dan ia membenarkanku, ia memberi janji dan ia menunaikan janjinya terhadapku”.

Penuh khidmat dan hening para sahabat Nabi saw mendengarkannya.
“Bila kalian setuju untuk mengembalikan hartanya dan membiarkannya pulang ke negerinya, maka ini lebih aku sukai. Tetapi bila kalian menolak, maka semua urusan kuserahkan kepada kalian, keputusan ada di tangan kalian. Saya takkan memprotesnya.”

Inilah musyawarah. Beliau tidak menggunakan otoritas kepemimpinannya.
“Kami bersedia menyerahkan kembali hartanya” para sahabat menyetujui Rasulullah saw. Dan inilah adab dan kesantunan sebagai balasan keteladanan dan tawadhu pemimpin.

Lalu Nabi Saw bersabda, “Wahai Zainab, kita telah memberi perlindungan kepada orang yang engkau beri perlindungan dan jaminan.”

Lalu Rasulullah membersamai putrinya ke rumahnya, “Wahai Zainab! Hormatilah Abul Ash. Dia itu putra bibimu, dia adalah ayah dari anak-anakmu. Tetapi jangan dekati dia, itu tidak halal bagimu.” Syariat dipraktekkan dan dipadu dengan akhlak mulia serta kasih sayang.

Zainab menganggukkan kepala, “Labbaik, wahai Rasulullah.”
Zainab menemui Abul Ash bin Rabi’ dan berkata, “Perceraian kita telah menyulitkan kita. Maukah engkau masuk Islam dan tinggal bersama kami?”

Harapan dan cinta menyatu, keluar dari bibir putri manusia termulia. Namun, Allah belum mengabulkannya.
Abul Ash mengambil hartanya dan pulang menuju Mekah.

Sesampai di kota Mekah ia berkata kepada penduduk Mekah, “Wahai penduduk Mekah, terimalah harta kalian. Apakah masih ada yang kurang?”
Mereka menjawab, “Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu. Engkau telah menunaikan amanah dengan sangat baik.”

Abul Ash berkata, “Aku sungguh bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya.”

Bergegas, Ia pun pergi berhijrah menuju Madinah. Menjemput hidayahnya. Menyusun kembali kepingan cinta dan kesetiaannya.
Ketika waktu fajar, ia memasuki kota Madinah. Ia bergegas menghadap Nabi Saw. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, kemarin Engkau memberi perlindungan kepadaku. Kini, saksikanlah aku datang dan bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan-Nya.”

Abul Ash melanjutkan, “Wahai Rasulullah, apakah engkau memberi izin kepadaku untuk kembali (ruju’) kepada Zainab?”

Nabi saw. memegang pundak Abul Ash dan berkata, “Mari berjalan bersamaku.”
Beliau ke rumah Zainab, mengetuk pintu dengan penuh bahagia, “Anakku, Zainab. Ini anak bibimu datang kepadaku. Dia meminta izin kepadaku untuk kembali kepadamu. Bersediakah engkau?”
Maka, nampak muka Zainab kemerahan seraya tersenyum. Malu-malu. Pertanda rela, ungkapan persetujuannya.

Seisi Madinah gegap gempita, menyambut bahagia. Merayakan pertemuan cinta dan kesetiaan. Langit cerah, seputih ketulusan cinta Zainab.

Namun, ini bukan akhir sebuah kisah…
Setahun kemudian, Zainab putri Rasulullah saw. dipanggil oleh Allah. Ajalnya telah sampai.
Isak tangis kesedihan Abul Ash terdengar. Menyayat siapa saja yang mendengarnya.
Para sahabat menyaksikan.
Rasulullah saw mengusapnya. Turut merasakan kesedihan yang mendalam. Menerima takdir Allah dengan penuh keimanan.

Suara berat Abul Ash menyeruak, “Wahai Rasulullah aku tak mampu hidup tanpa Zainab”

Dan benar, setahun kemudian ia menyusul kekasihnya.
Menghadap Allah subhรขnahu wa ta’รขlรข
Itulah kisah tentang cinta dan kesetiaan.
Bersyukurlah, Allah telah karuniakan perempuan baik mendampingimu. Rawatlah cintanya. Ajaklah membangun istana cinta di dunia. Kelak Allah akan membalasmu dengan karunia cinta yang abadi, kesetiaan yang tak pernah luntur oleh masa.

Sumber tulisan:
1. https://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=208173 atau di tautan: https://al-maktaba.org/book/31615/34748

2. Beberapa redaksi diambil dari At-Tarikh al-Islamiy karya Mahmud Syakir, Siyar a’lรขm an-Nubalรข karya Imam al-Hafizh Syamsuddin adz-Dzahabiy.

3. Hadis jaminan Zainab kepada Abul Ash juga diriwayatkan oleh ath-Thabraniy, al-Hakim dan al-Baihaqi dari riwayat Ummu Salamah ra.

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ

Tebar Salam Spirit - Ayah Azza & Naufal

Tebar Salam 'Semangat' - Inspirasi Orang Tua Siswa
Jum'at, 25 Januari 2019
SM Sekolah alam Bogor
Bpk Arya - Ayah Azza
Bpk Agus - Ayah Naufal

Berawal dari kabar gembira, masuk UGM (Universitas Gajah Mada) atau STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara), akhirnya masuk STAN. Singkat cerita, masuk dunia kedinasan dan menyelami ilmu ekonomi.

Mengapa APBN negara harus habis, sedangkan anggaran swasta harus sisa?
Karena APBN negara dipergunakan untuk roda kehidupan masyarakat/khalayak banyak orang, seperti contoh untuk membiayai: kantor, pegawai & semuanya. Itu kenapa APBN harus dihabiskan, agar semua dapat. Sedangkan anggaran swasta hanya untuk skala tertentu.

Pondasi kehidupan:
1. Ilmu
Apapun bidangnya, termasuk main bola juga ada ilmunya.
2. Pengalaman
Cari sebanyak-banyaknya, musuh utama kita saat ini adalah gadget, jangan cuma diam dirumah.
3. Berdo'a
Tanpa izin Allah swt semua tidak bisa tercapai, perbanyak berdo'a

"Zaman sekarang, kalau kita ingin menjadi bos, kendalikan sosial media, bukan dikendalikan"

Mengatasi gugup berbahasa Inggris dengan orang lain:
1. Menggunakan bahasa tangan
2. Direkam lalu pelajari setelahnya

"Semangat yang kuat bisa menghasilkan yang terbaik"

"Nilai yang besar kalau hasil nyontek, pasti tidak akan puas"

"Apapun jalannya, apa yang kita inginkan nantinya akan tercapai juga"

"Ingatlah bahwasanya ilmu itu sangat penting"

"Kalau kita sudah memilih sebuah jalan hidup, tapi ternyata tidak berhasil dan justru diarahkan pada jalan yang lain, maka bisa jadi itu yang terbaik untuk kita"

"Cintailah pekerjaan kita, dan perbanyak pekerjaan itu"

"Lakukan dengan baik dan nikmati sesuatu yang mungkin bukan bidang kita"

"Setiap pekerjaan itu berbeda, memiliki karakteristik masalah yang berbeda, agar hasilnya maksimal: Ikhlas, yakin dan sungguh-sungguh"

"Tantangan membuat hidup kita menjadi tidak jenuh"

"Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain"

"Bukan tempatnya yang salah, tapi perilaku orang-orang didalamnya"

Pesan-pesan:
1. Belajar/perbanyak ilmu
2. Bentuk karakter/passion
3. Ikhlas

Semoga bermanfaat

DDO Gamadiastha Pak Yasir

Daddy Day's Out SM 2 - Angkatan 8
Sabtu, 9 Februari 2019
Bersama: Ust. Yasir A.M.

Ayah adalah sosok pemimpin yang harus bisa segala sesuatu, khususnya dalam ranah pendidikan anak-anaknya, untuk mempersiapkan anak-anaknya menghadapi masa depan.

Pesan Luqman kepada anak-anaknya (Q.S. Luqman):
1. Jangan berbuat syirik
2. Allah mengetahui perbuatan makhluk-Nya
3. Dirikan shalat
4. Amar Ma'ruf Nahi Munkar
5. Sabar
6. Jangan sombong/rendah hati

Peran kepemimpinan seorang ayah:
1. Sebagai mas'ul (penanggungjawab)
2. Sebagai Imam (pemimpin)
3. Sebagai Wali (wakil/perwakilan)
4. Menjadi Amir (pengurus segala urusan)

"Menyiapkan anak-anak yang terus berubah, bahkan sampai ayahnya sudah tidak ada, anaknya sudah siap"

Yang harus disiapkan seorang anak: sesuatu yang tidak berubah, sesuatu yang membuat anak survive
1. Akhlaq
Cara:
-Keteladanan/inspirasi
-Proses pembiasaan & kesadaran
-Rule & konsekuensi

2. Bakat
Bakat juga merupakan sesuatu yang tidak berubah-ubah, diberikan Allah kepada setiap orang dan itu berbeda-beda.
Bisa di temukan dengan 3 cara:
*Banyak berkegiatan
*Beragam kegiatannya
*Bertemu banyak orang

Banyak hal-hal penting yang Rasulullah Saw sampaikan kepada anak-anak sambil bermain. Harapannya dengan kondisi yang menyenangkan lebih bisa diresapi anak-anak ketimbang dalam kondisi marah-marah/stress.

Mendidik anak hanya 2 garis besar:
1. Membentuk kebiasaan
2. Meninggalkan kenangan untuk anak-anak

Semoga bermanfaat 


Persiapan DDO

Alat permainan tradisional yang mau di buat :

1. Gasing : 6 buah

2. Engrang bambu : 3 pasang

3. ketapel : 6 buah

4. Engrang batok : 6 buah

5. Kolecer : 6 buah

6. Mobil2 an : 3 buah

7. Pletokan dan gatrik : masing-masing 6

8. Bakiak paralel : 2 pasang


Peralatan yg dibutuhkan :

1. Paku

2. Palu

3. Gergaji

4. Pisau

5. Amplas kasar 1,5 meter, Amplas halus 1,5 meter

Social Entrepreneur

Agus Gusnul Yakin
Minggu, 10 Februari 2019
"Social-Entrepreneur"

Kisah seseorang bernama Samuel, yang membuat prototipe pesawat dan diberitakan akan menjadi pilot pertama dengan diberi modal 5 juta dolar oleh pemerintah. Akan tetapi orang yang membuat pesawat pertama (dikenal hingga saat ini) justru Wright Bersaudara, orang-orang yang bekerja tanpa modal dan bantuan orang lain.

Mengapa?

"Kekuatan dorongan hati dan kerelaan melakukan/membuat sesuatu (tanpa di bayar dengan uang sekalipun) akan lebih maju, menghasilkan karya yang berbeda dibandingkan dengan orang yang digerakkan dengan motivasi dari luar (perintah, uang, tugas)"

Volunteer:
"Menjadi relawan bisa menjadi apapun"
"Relawan itu To Be Sociopreneur"

*Bootstrap*
Seseorang yang senang berbuat/bisnis dengan modal 'semangat' dan menjadi berhasil/sukses

"Orang digerakkan dengan niat punya perbedaan pada hasilnya"

Teman-teman yang sudah memutuskan untuk menjadi bagian dari relawan untuk berkontribusi, tentu diawali dengan KEMAUAN

Dalam hidup ada 2 lingkaran:
1. Lingkaran Isu/Circle of Concern
Orang-orang yang senang membahas sebuah masalah (Generasi Penggerutu)

2. Lingkaran Pengaruh/Circle of Influence
Orang-orang yang ikut menjadi bagian solusi terhadap masalah

"Orang biasa membicarakan peristiwa
Orang buruk membicarakan orang lain
Orang hebat membicarakan ide-ide & gagasan"

"Setiap orang memiliki perbedaan pada setiap area lingkarannya, meskipun namanya sama"

"Seiring waktu lingkaran pengaruh bisa terus membesar dengan cara: Berlatih menyelesaikan masalah kecil"

"Grafiknya: Melingkar mekar"
1. Secara Vertikal
Terus meningkatkan kapasitas diri & terus berlatih
2. Secara Horisontal
Terus menjadi relawan dan menyelesaikan masalah disekitar kita

"Latih anak-anak kita untuk menyelesaikan malah masalah mereka"

Masalah di India yaitu anak usia dini membuat dupa (mempekerjakan anak dibawah umur)
Apa yang bisa dilakukan anak-anak?
Kampanye yang dilakukan oleh anak-anak, hingga akhirnya ke sebar hingga ke India (sosok video TED)

Projects 'I CAN' mengajarkan anak-anak untuk resah terhadap masalah, membuat masalah dan memikirkan ide/solusi yang bisa dilakukan"

17 isu PBB Sustainable Development Goal'S (SDGS)

Di Singapura, SDGS dijadikan bisnis yang mengarah kesana. Memandang Indonesia sebagai bidikan karena masalah/peluang yang banyak

Sociopreneur diawali dengan: Design Thinking (Irisan antara Critical Thinking & Creative Thinking)

5 Design Thinking:
1. Empati
-Menentukan segalanya
-Semakin tajam dalam melihat masalah, bisa lebih banyak memunculkan ide
-Tidak banyak yang bisa seperti ini, tidak mudah kalau tidak terbiasa
-Ironis anak zaman sekarang mencari masalah via teknologi internet

2. Definition-Mendefinisikan isu
3. Ideation-Mengidekan
4. Prototipe-Membuat
5. Test-Mencoba
+ Evaluasi

Pertanyaan:
1. Langkah awal relawan? Asesment terhadap lapangan yang dihadapi
2. Motivasi terhadap diri sendiri agar energi mengalir terus?
-jangan lupakan kekuatan niat
-jangan mudah menyerah
-passion & flow
-bertemu banyak orang (positif)
-terus mencoba hal baru

Semoga bermanfaat

Inspirasi Lelaki Seribu Janda

Inspirasi "Lelaki Seribu Janda"
Oleh: Roel Mustafa (Om Irul)
Minggu, 10 Februari 2019

Mengapa kita tidak membagikan/share "kebaikan"?
Zaman sekarang, khususnya di Indonesia, artis-artis dengan modal 'receh' bahkan lebih banyak konten negatif, mendapatkan penghasilan 400-800 juta tiap bulan, dengan mengunggah video via YouTube yang kita kenal sebagai 'YouTubers'.

"Mengapa tidak kita mulai dari diri kita yang punya ide positif untuk di share?"

Sekarang saatnya cerita kebaikan kita bahkan pengabdian yang kita lakukan, menjadi bahan yang harus di share, sebagai inspirasi terhadap orang lain.

Takut dibilang pamer?
Takut dibilang ria?
Sekarang pilihannya, apakah konten kejahatan/negatif terus yang akan tayang disosial media kita? Tentu tidak 'kan?

Alhamdulillah, perjalanan menjadi 'Lelaki 1000 Janda' ini menuai banyak bibit inspiratif dibeberapa daerah seperti Panda (pemburu janda & duafa), dan aksi lainnya.

*Bagaimana awal mula menjadi pelopor kebaikan bagi para janda?*

Om Irul lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya pensiunan tentara, sedangkan sang ibu penjual nasi uduk. Om Irul yang lahir 9 bersaudara, menjadi pengantar makanan yang dibuat ibunya untuk para pelanggannya. Yang unik, ibunda Om Irul sering melebihkan jumlah porsi yang sengaja untuk di berikan/sedekahkan kepada lansia/fakir miskin yang membutuhkan.

Setelah ibunda meninggal dunia, aksi tersebut seolah terhenti, membuat Om Irul berinisiatif untuk melanjutkannya dengan cara yang berbeda.

'Kalau dulu kirim masakan matang, sekarang sembako/bahan mentah juga sandang yang dibutuhkan janda-janda'

Mulailah perjalanan mencari janda di jalan dan pelosok-pelosok, hingga sampai blusukan ke kampung orang.

'Perjalanan ini mengajarkan saya untuk terus bersyukur' -Om Irul

Kisah inspiratif ibu-ibu:
1. Mereka sebenarnya hanya ingin didengarkan, dikunjungi & berbagi cerita, itu sudah lebih membuat mereka bahagia

2. Ada juga janda yang ompong, namun tetap bahagia. Itu karena karena janda yang ompong tersebut merasa diberi nikmat tidak bisa makan daging (dengan keterbatasannya). Andai saja punya gigi, mungkin berkeinginan makan daging padahal ekonomi terbatas

3. Ada seorang ibu yang tuli, akan tetapi tidak pernah kelewat mengikuti majelis-majelis yang diselenggarakan di kampungnya.

4. Seorang janda setiap kali Om Irul datang, meminta uang Rp 5.000,- tanpa diminta/meminta alasannya. Pada suatu hari, janda tersebut justru meminjam uang dengan nominal yang lebih besar, yakni Rp 300.000,- bahkan dengan jaminan akta tanahnya.
Singkat cerita, janda ini meninggal dunia, barulah kita ketahui bahwa ibu tersebut meminta-minta untuk disumbangkan ke anak-anak yang membutuhkan. Jumlah yang besar, digunakannya untuk menyumbang pembangunan masjid (membeli semen). Subhanallah.

5. Kisah Ibu Yeni yang menjual gado-gado disebuah tempat, namun sepi. Setelah Om Irul coba, ternyata memang rasanya tidak enak. Ternyata ibu ini memang tidak bisa masak, setelah suaminya meninggal, dia usaha tanpa melihat kemampuan.

"Sampaikanlah ketidaksukaan kita langsung ke penjual, jangan disebarkan ke orang lain karena membuat usaha orang rugi"

Akhirnya Om Irul memberikan modal untuk menjual air. Singkat cerita ibu ini sukses menjual sembako/warung hingga menjadi ruko (bukan bisnis kuliner masak).

6. Dalam sebuah perkumpulan ibu-ibu, ada seorang ibu yang ngotot ingin diberi modal Rp 3.000.000,- untuk usaha Soto. Akhirnya Om Irul memberikan modal ratusan ribu rupiah untuk membuat spanduk, yang menjualkan produk soto milk orang lain (menjadi agen penjual).
Awalnya tidak percaya. Hingga sampai bulan ke-4, akhirnya ibu tersebut sukses membuat usaha Soto.

7. Dan kisah unik lainnya

*Mengapa harus janda?*
Tahun 2004, Om Irul ikut menjadi aktivis relawan di Aceh, melihat ribuan mayat tergeletak disana. Saat membantu mengevakuasi, banyak ketidaksukaan yang ia pikirkan, ya mungkin bukan karena passionnya.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membantu dibagian lain, mengantarkan korban sampai ke rumah sakit. Masalah biaya? Sebenarnya setiap korban bencana ada anggarannya dari pemerintah, hanya saja siapa yang mau mendampingi korban. Ini yang menjadi fokus Om Irul.

"Kita harus tahu kapasitas kita juga"

"Tugas kita menanam dan terus menanam, buah dan bunga urusan Allah nantinya"

Pesan Om Irul untuk kita semua:
1. Dampingi terus ibu kita
2. Hormati perempuan, siapapun itu

Bagaimana mendapatkan personal branding?
1. Buat kegiatan kita menjadi unik dan sebarkan dokumentasinya. Pertanyaannya adalah: 'mau jadi siapa kita?'
2. Untuk hal yang tidak bisa kita tinggalkan, utus seseorang volunteer untuk mendampingi.
3. Jangan sering berganti-ganti pola
4. Om Irul tidak mencantumkan biaya/rekening donasi, Alhamdulillah uangnya selalu ada dari donatur & sponsor-sponsor kegiatan Om Irul
5. Temui orang yang ingin membantu kita (donatur) secara tatap muka

*Bagaimana pengelolaan antara jumlah janda serta dana yang dibutuhkan?*
-Alhamdulillah uang selalu datang dari Allah swt.
-Donasi untuk janda bisa di sosialisasikan kepada rekan/media seperti: menawarkan donasi Rp 150.000,-/janda, siapa yang mau berdonasi?
-Untuk saat ini tetap mengkonsistenkan jumlah janda yang ada +-400 janda, penjumlahan angka hingga target 1.000 janda masih dalam proses.
-Dibantu komunitas daerah untuk janda-janda yang jaraknya jauh dari Om Irul.

"Aksi ini setidaknya menginspirasi tetangga & menjadi ladang pahala bagi siapapun, semakin banyak orang yang ikut, semakin terbantu"

Pernah ada donatur yang mencari konten yang lebih dramatis. Diajaklah pada seorang janda yang tinggal sebatang kara, di rumah kecil dan dimusuhi. Ibu tersebut suka berteriak-teriak hingga dimusuhi tetangganya. Akhirnya di tugaskan seorang relawan untuk mendampinginya. Dan masalah ini tidak hanya sedikit di negara kita, melainkan banyak. Betapa ironisnya kalau itu adalah orang tua kita.

"Mudahkan urusan orang lain maka engkau akan dimudahkan"

"Jangan pernah ragu berniaga dengan Allah swt"

"Hilangkan semua rasa takut untuk berbuat kebaikan, belum tentu apa yang di takutkan itu terjadi"

"Kita masuk desa dengan kondisi baik, datang dan berikan kesan yang baik pula agar selalu dinanti"

Dulu 70% warga Bojong bekerja sebagai pengemis. Setelah didampingi oleh anak-anak muda yang berjiwa leadership, kini daerah tersebut menyantuni: +-98 yatim & 202 duafa. Bantu usaha dan berikan edukasi ke masyarakat.

Kisah lain, ibunda Om Irul sering memberi makan kepada tukang judi (ayah, ibu dan anak), hingga membuat Om Irul marah sebagai pengantar makanan. Lantas sang ibu hanya menjawab:
"Kamu kerjakan saja, bisa jadi garam disayur asam ini akan menjadi hidayah mereka"
Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, keluarga tersebut menjadi keluarga solih yang senang berbuat kebaikan.

"Jangan sampai hati kita rusak karena mulut yang tidak terjaga"

Kisah lain, ada rumah makan yang menyediakan kursi khusus duafa dipojok. Suatu hari ada seseorang berpakaian rapi duduk dan makan gratis disana. Setelah ditanyakan, ternyata dia adalah seorang ayah yang sedang mencari pekerjaan

"Jangan pernah melihat seseorang dari pakaiannya, tanyakan dan engkau akan mengetahuinya"

Disebuah jalan, ada orang yang melihat kegiatan/aktifitas manusia, ada yang melihat kemewahan dan ada juga yang diberi kesempatan melihat pengemis/peminta-minta sebagai ladang kebaikan.

"Intinya, Allah-lah yang mengizinkan kita 'melihat' dunia ini"

*Bagaimana reaksi istri Om Irul melihat kegiatannya bersama dengan para janda?*
Selama itu positif akan selalu didukung. Beliau mengenal sosok mertua (ibunda Om Irul) beserta kebiasaannya, sehingga tidak ada prasangka yang aneh-aneh.

"Sayangnya, mayarakat kita itu: Kurang berinteraksi, Lebih banyak kritik"

Semoga bermanfaat

Curhatan Ramadhan 2021

Ramadhan 2021, ku kira....

Apa yang terlintas saat kita membayangkan tentang Ramadhan, pasti banyak ya. Salah satunya yaitu tentang berkurangnya kegiatan harian dikarenakan stamina tubuh yang harus dijaga.

Guru, sepertinya tidak terlalu berat untuk kita bandingkan tingkat rasa lelahnya dengan profesi lain. Paling banter menjaga kualitas suara saat melakukan pembelajaran. Tapi bagaimana jika banyak acara yang di padatkan untuk guru di bulan Ramadhan? Hm...

2021, kebetulan Ramadhan tahun ini bertepatan dengan bulan April-Mei, yang itu artinya jadwal ujian-ujian dan kelulusan sekolah. Selain itu, di sekolahku banyak kegiatan yang (sepertinya) harus diselesaikan. Mulai deh...

Padahal ceramah-ceramah menyebutkan untuk kita agar bisa mempersiapkan diri dikala Ramadhan agar ibadah maksimal dengan tujuan meraih ridho Nya, namun ternyata harapan ini tidak sesuai dengan ekspektasi, salah.

Seperti biasa kami mendapatkan libur atau mungkin istilahnya cuti bersama untuk memulai awal Ramadhan, ya jumlahnya maksimal mencapai 5 hari lamanya. Kebiasaan baru dimulai pada masa ini.

Kegiatan ibadah terasa sangat meningkat, selain euforia Ramadhan, juga karena jaminan pahala yang berlimpah. Ini seperti booster untuk umat Muslim. Betapa bahagianya saat ini.

What next? Apakah kita akan bertemu dengan kegiatan pesantren kilat aka sanlat? Belajar pendidikan agama Islam lebih dari biasanya dan pulang cepat? Hm, nyatanya tidak semudah itu.

1. Safari Masjid
Mungkin iya disekolah lain, namun disini kami mengemas dengan cara yang lain, safari masjid namanya. Berhubung pandemi, kami yang meliput kegiatan masjid dengan cara live streaming, seru kan? Lantas apakah disini kita langsung lelah?

2. Ujian kelulusan kelas 9
Inilah yang menjadi salah satu faktor, beratnya Ramadhan tahun ini. Bayangkan saja, membuat dan mengkalibrasi soal hingga 80 butir banyaknya, disertai dengan kerjasama sekolah lain yang deadlinenya begitu cepat. Bayangkan, 80, berhubung ada 3 mata pelajaran yang aku ampu disini.

Selain itu, soal tersebut dibuat sekiranya 3 jenis yang cukup menghabiskan waktu. Spread sheet Excel, Microsoft word dan juga input satu per satu via Google form. Rumitnya. Sementara data harus ekspor terlebih dahulu dari ms word, khususnya soal bergambar.

Mulai dari titik ini, Ramadhan ku tidak begitu fokus. Tolonglah...

3. Ekspo Kuliner kelas 7
Tidak hanya sampai disitu, kegiatan serupa ditambahkan dengan adanya ekspo kuliner, yang mana ini mengharuskan kami berkoordinasi dengan tempat magang, menentukan bentuk dan harga jual, hingga pamflet untuk disebar.

Andai mereka anak remaja yang mandiri, namun kelas 7, hm pertimbangan yang rumit untuk bisa dibimbing dan diarahkan untuk sesuatu yang belum pernah kami lakukan sebelumnya, jualan jarak jauh.

Satu insiden, kelompok kami telat 1 hari dari waktu kesepakatan pengiriman hingga kami menambah hari di akhir pekan untuk menyelesaikan ini, di bulan Ramadhan.

4. DDO kelas 8
Tak cukup sampai disitu, dari kelas lain kamu juga membuat persiapan acara online yang bernama Daddy's Day Out. Cukup berbenturan sebenarnya dengan kegiatan lain. Yowes, laksanakeun.

5. Sanlat
Lain disekolah lain di rumah. Sanlat kami selenggarakan di area kolam retensi. Menjelang akhir Ramadhan, ada salam aid yang juga membantu rutinitas kami.

6. Banjir
Entah bagaimana masalah ini belum juga tuntas, banjir yang memporak-porandakan area rumah ku RT 05 RW 01. Kehadiran kolam retensi belum menjadi jawaban atas masalah ini.

7. Sky Ramadhan
Awalnya saya berencana untuk istirahat dari kepadatan yang berlangsung selama ini. Berhubung semangat pemuda terus menjalar, akhirnya aku putuskan untuk ikut. Kegiatan berbelanja bersama anak yatim dan dhuafa di Bogor Square Mall.

Jauh dari lubuk hati saya terdalam, tolong untuk mengurangi porsi kegiatan tiap level kelas agar kegiatan peribadatan pribadi bisa tercapai khususnya di bulan Ramadhan.

Sungguh, Ramadhan ini jauh dari goals yang di gambarkan para penceramah.
Salam.

Rabu, 23 Juni 2021

CERPEN KE 40 : KEPUTUSAN MENABRAK METEOR

 

Cerpen ke 40

KEPUTUSAN

 

Malam ini aku bermimpi menjadi seorang pilot luar angkasa, menjadi seorang saksi dari sebuah meteor yang sangat besar menuju ke bumi. Entah bagaimana orbit meteor itu tepat sekali kearah planet tercinta dengan kecepatan yang amat sangat tinggi. Aku tak tahu, sepertinya tidak ada seorang pun yang tahu akan informasi ini karena semua satelit berjalan seperti pada biasanya, tanpa memberikan sinyal darurat sedikitpun.

Lantas apa yang aku lakukan? Sudah berkali-kali aku mengirim sinyal SOS kepada satelit lain dan juga pemancar sinyal dibumi namun tak kunjung mendapatkan respon. Hanya satu hal yang aku pikirkan ‘MENYELAMATKAN BUMI’.

15 menit berlalu tiba-tiba alarm kapal indukku berbunyi nyaring, tanda menerima sinyal yang begitu banyak. Semua komunikasi saling tumpang tindih dikarenakan informasi darurat, yang sepertinya benar-benar akan terjadi. Kiamat.

Hanya sekitar 10 menit lagi agar meteor itu tiba menghantam bumi. Belum juga ada persiapan dan pernyataan resmi dari pemerintah. Terpaksa aku mengambil tindakan, berhubung kapal luar angkasaku yang paling dekat jaraknya yaitu menabrakan meteor itu dengan kecepatan penuh. Tujuannya satu, yakni menyelamatkan dunia dari kehancuran.

Tanpar berpikir panjang, ku tarik tuas gas dan menggunakan sisa bahan bakar untuk mencapai akses kecepatan penuh. Layaknya pesawat Star Wars yang bergerak bak cahaya. Ketepatan sudut yang mencapai 90% di radar, membulatkan tekadku untuk berkorban. Dan akhirnya DUARRRRRRR!!!!!!

Setelah itu hanyalah gelap.

Sementara dibumi, tampak kilauan cahaya terang benderang di langit yang biru, sebuah ledakan dahsyat terpancar ke seluruh lapisa bumi. Sebagian bersorak ceria, seolah ada keajaiban dari harapan yang sirna. Pada akhirnya, dunia kembali berjalan seperti semula.