Jumat, 17 Mei 2019

Tafsir Surat Al Jumu'ah ayat 1-8

Pengajian Kampung Salam
"Tadabbur Al-Qur'an Surat Al Jumu'ah ayat 1-8"
Dr. Inayatullah Hasyim
Ahad, 26 November 2017
@Mushala SD SALAM

Terjemah QS. Al-Jumu'ah ayat 1-8
1. Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

2. Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

3. dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

4. Demikianlah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki; dan Allah memiliki karunia yang besar.

5. Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

6. Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang yang Yahudi! Jika kamu mengira bahwa kamulah kekasih Allah bukan orang-orang yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu orang yang benar.”

7. Dan mereka tidak akan mengharapkan kematian itu selamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.

8. Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

Tafsir:
Rasulullah saw. adalah utusan Allah SWT yg ummiy, buta huruf/aksara. Dalam beberapa kesempatan seperti perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah saw meminta bantuan kepada sahabatnya untuk minta di bacakan.

Beliau sampai mendapatkan julukan "Rasul yang bercincin" yang fungsi dari cincin itu adalah sebagai pengganti cap jari/tanda tangan untuk menandai arsip/surat tertentu (celup-tempel). Zaman sekarang lumrah menggunakan tanda tangan, oleh karena itu, tanda tangan sebaiknya menulis nama sendiri dengan jelas.

Tambahan lain yang sebenarnya kurang diperlukan saat ini adalah pemakaian materai, sebenarnya tanda tangan sekalipun sudah cukup untuk mengesahkan/melegalkan suatu surat, adapun materai berfungsi sebagai biaya pajak negara.

Allah memberi mukjizat Al Qur'an yang bisa langsung di hafal oleh umat manusia. Alhamdulillah banyak dari kita yang sudah hafidz Al-Qur'an seperti contoh seorang siswa, Fahri Muhammad di sebuah pesantren Al Kahfi yang Rasmi dari subuh sampai malam, 2 hari khatam tanpa membaca. Teman-teman santri saat itu diminta menyimak meskipun tidak sampai hafal terjemahannya.

Runutan mempelajari Al-Qur'an:
-membaca
-menghafal
-memperhatikan/mendengarkan/ mempelajari
-mengajarkan
-mengamalkan

Sementara sebelumnya dalam kesesatan, setelah kelahiran Rasulullah saw, kaum-kaum di Arab dan dunia menjadi terang. Sebelumnya, memilliki anak perempuan di kalangan bangsawan merupakan aib, hingga Umar bin Khattab mengubur hidup-hidup anaknya, setelah itu bertaubat dan menjadi pemimpin umat Islam.

"Dia yang tidak tahu pahitnya zaman jahiliah, maka dia tidak akan tahu nikmatnya Islam"

Sebelum turunnya Al-Qur'an, tulisan yang di tempel pada dinding Kakbah adalah puisi-puisi karya manusia. Hanya 7 puisi terbaik yang di tempel dari berbagai tema termasuk pujian wanita, minuman keras, dll. Penyair biasanya mengikuti hawa nafsu ketika membuat lirik-liriknya.

Istilah "selain dari mereka" adalah penyebaran Islam diperuntukkan tidak bangga Arab saja, tapi untuk semesta alam.

Dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim, suatu hari kami duduk bersama Nabi, kemudian turun ayat dari surat Adh-Dhuha. Ketika Nabi bertanya tentang kaum yang bukan dari bangsa Arab, Salman Al farisi dari Persia (orang Iran) mengakuinya. *Sahabat yang mengusulkan perang khandaq, dalam hal ini bukan bangsa Arab.

Mengapa Islam menang saat perang khandaq? Karena aturan perangnya berbeda. Contoh, orang Belanda & Eropa harus janjian saat perang. Itulah penyebab kekalahan kolonial Belanda melawan tentara Indonesia yang menggunakan strategi gerilya. Bagi Belanda, gerilya bukan aturan perang. Bagi Arab, membuat parit bukanlah strategi perang.

USA kalah oleh Vietnam karena menggunakan teknik gerilya, masuk ke dalam tanah. Perang itu adu strategi, boleh memakai trik apa saja akan tetapi tidak di perkenankan berbohong/curang seperti: meracuni sumber mata air, bunuh anak, lansia dan perempuan.

Semoga bermanfaat

#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #islam

Sosok Ayah YAM

Daddy Day's Out SM 2 - Angkatan 8
Sabtu, 9 Februari 2019
Bersama: Ust. Yasir A.M.




Ayah adalah sosok pemimpin yang harus bisa segala sesuatu, khususnya dalam ranah pendidikan anak-anaknya, untuk mempersiapkan anak-anaknya menghadapi masa depan.

Pesan Luqman kepada anak-anaknya (Q.S. Luqman):
1. Jangan berbuat syirik
2. Allah mengetahui perbuatan makhluk-Nya
3. Dirikan shalat
4. Amar Ma'ruf Nahi Munkar
5. Sabar
6. Jangan sombong/rendah hati

Peran kepemimpinan seorang ayah:
1. Sebagai mas'ul (penanggungjawab)
2. Sebagai Imam (pemimpin)
3. Sebagai Wali (wakil/perwakilan)
4. Menjadi Amir (pengurus segala urusan)

"Menyiapkan anak-anak yang terus berubah, bahkan sampai ayahnya sudah tidak ada, anaknya sudah siap"

Yang harus disiapkan seorang anak: sesuatu yang tidak berubah, sesuatu yang membuat anak survive
1. Akhlaq
Cara:
-Keteladanan/inspirasi
-Proses pembiasaan & kesadaran
-Rule & konsekuensi

2. Bakat
Bakat juga merupakan sesuatu yang tidak berubah-ubah, diberikan Allah kepada setiap orang dan itu berbeda-beda.
Bisa di temukan dengan 3 cara:
*Banyak berkegiatan
*Beragam kegiatannya
*Bertemu banyak orang

Banyak hal-hal penting yang Rasulullah Saw sampaikan kepada anak-anak sambil bermain. Harapannya dengan kondisi yang menyenangkan lebih bisa diresapi anak-anak ketimbang dalam kondisi marah-marah/stress.

Mendidik anak hanya 2 garis besar:
1. Membentuk kebiasaan
2. Meninggalkan kenangan untuk anak-anak

Semoga bermanfaat

#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #islam

Rabu, 15 Mei 2019

Socio - Preneur

Agus Gusnul Yakin
Minggu, 10 Februari 2019
"Social-Entrepreneur"




Kisah seseorang bernama Samuel, yang membuat prototipe pesawat dan diberitakan akan menjadi pilot pertama dengan diberi modal 5 juta dolar oleh pemerintah. Akan tetapi orang yang membuat pesawat pertama (dikenal hingga saat ini) justru Wright Bersaudara, orang-orang yang bekerja tanpa modal dan bantuan orang lain.

Mengapa?

"Kekuatan dorongan hati dan kerelaan melakukan/membuat sesuatu (tanpa di bayar dengan uang sekalipun) akan lebih maju, menghasilkan karya yang berbeda dibandingkan dengan orang yang digerakkan dengan motivasi dari luar (perintah, uang, tugas)"

Volunteer:
"Menjadi relawan bisa menjadi apapun"
"Relawan itu To Be Sociopreneur"

*Bootstrap*
Seseorang yang senang berbuat/bisnis dengan modal 'semangat' dan menjadi berhasil/sukses

"Orang digerakkan dengan niat punya perbedaan pada hasilnya"

Teman-teman yang sudah memutuskan untuk menjadi bagian dari relawan untuk berkontribusi, tentu diawali dengan KEMAUAN

Dalam hidup ada 2 lingkaran:
1. Lingkaran Isu/Circle of Concern
Orang-orang yang senang membahas sebuah masalah (Generasi Penggerutu)

2. Lingkaran Pengaruh/Circle of Influence
Orang-orang yang ikut menjadi bagian solusi terhadap masalah

"Orang biasa membicarakan peristiwa
Orang buruk membicarakan orang lain
Orang hebat membicarakan ide-ide & gagasan"

"Setiap orang memiliki perbedaan pada setiap area lingkarannya, meskipun namanya sama"

"Seiring waktu lingkaran pengaruh bisa terus membesar dengan cara: Berlatih menyelesaikan masalah kecil"

"Grafiknya: Melingkar mekar"
1. Secara Vertikal
Terus meningkatkan kapasitas diri & terus berlatih
2. Secara Horisontal
Terus menjadi relawan dan menyelesaikan masalah disekitar kita

"Latih anak-anak kita untuk menyelesaikan malah masalah mereka"

Masalah di India yaitu anak usia dini membuat dupa (mempekerjakan anak dibawah umur)
Apa yang bisa dilakukan anak-anak?
Kampanye yang dilakukan oleh anak-anak, hingga akhirnya ke sebar hingga ke India (sosok video TED)

Projects 'I CAN' mengajarkan anak-anak untuk resah terhadap masalah, membuat masalah dan memikirkan ide/solusi yang bisa dilakukan"

17 isu PBB Sustainable Development Goal'S (SDGS)

Di Singapura, SDGS dijadikan bisnis yang mengarah kesana. Memandang Indonesia sebagai bidikan karena masalah/peluang yang banyak

Sociopreneur diawali dengan: Design Thinking (Irisan antara Critical Thinking & Creative Thinking)

5 Design Thinking:
1. Empati
-Menentukan segalanya
-Semakin tajam dalam melihat masalah, bisa lebih banyak memunculkan ide
-Tidak banyak yang bisa seperti ini, tidak mudah kalau tidak terbiasa
-Ironis anak zaman sekarang mencari masalah via teknologi internet

2. Definition-Mendefinisikan isu
3. Ideation-Mengidekan
4. Prototipe-Membuat
5. Test-Mencoba
+ Evaluasi

Pertanyaan:
1. Langkah awal relawan? Asesment terhadap lapangan yang dihadapi
2. Motivasi terhadap diri sendiri agar energi mengalir terus?
-jangan lupakan kekuatan niat
-jangan mudah menyerah
-passion & flow
-bertemu banyak orang (positif)
-terus mencoba hal baru

Semoga bermanfaat

#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #islam

Dari WA: 15 Kunci Kebahagiaan Hidup

Sahabat, Ini 15 Kunci Kebahagiaan Hidup 

Oleh: Imam Shamsi Ali Presiden Nusantara Foundation

Catatan ini sudah pernah saya sampaikan sebagai kompilasi dari beberapa tulisan terdahulu. Bahwa untuk tenang hidup, pelajarilah hidup itu sendiri.

Dalam catatan kecil ini pelajaran hidup itu mencakup tiga hal. Hidup pada tingkatan pribadi, keluarga, dan tentunya juga masyarakat atau komunitas.

Kali ini saya sampaikan lima belas kunci kebahagiaan pada tataran kehidupan pribadi. Tentu ini hanya bagian dari poin-poin yang mungkin saja terlewatkan. Semoga ada yang bisa menambahkan untuk manfaat luas kepada sesama.

Berikut kunci-kunci kebahagiaan hidup sebagai pribadi atau individu:

1.Forget your past shortcomings and the past of people around you.

Mendingan belajar melupakan kekurangan dan kesalahan masa lalu. Fokus untuk membenahi dan lanjutkan langkah kakimu. Terculik kesalahan masa lalu menjadi kelemahan sekarang dan masa depan)

2.Never compare your self with others. You’d never know what others really feel.

Gak perlu ukur diri dengan orang lain. Masing-masing ada limit. Kalau tidak sakit hati.

3.Don’t go beyond your capacity.

Jangan paksakan diri teman! Belajarlah mengukur diri sendiri. Jangan diukur oleh orang lain. Dan jangan merasa lebih dari kapasitas diri. Jika memaksakan akhirnya sakit hati dan marah bahkan pada diri sendiri.

4.Never be negative thinking about any thing. Pursue the positive sides and continue the walk.

Positif aja…negatif thinking itu virus yang merambah ke seluruh pori kehidupan Anda. Sebelum sekarat dengannya obatilah!

5.Don’t force you self to be perfect. None is perfect.

Jangan paksa diri merasa sempurna/hebat. Tidak ada yang hebat…hanya ada satu Yang Maha Akbar.

6.Be peaceful with your past. Busy with the past is a distraction to your current life.

Damailah dengan masa lalu anda agar hal tersebut tidak mengganggu masa kini Anda.

7.Don’t waste your life for gossiping.

Jangan membuang kesempatan hidup anda yang berharga untuk gosip, ghibah. Apalagi fitnah. Yang rusak diri Anda, ya Anda sendiri, bukan orang lain.

8.Dream while awake.

Bermimpilah di saat anda terbangun. Artinya usahalah sambil optimis. Jangan ambisi kosong…sakit nanti!

9.Envy is the most dangerous “sickness”

Iri hati itu penyakit paling berbahaya di masyarakat. Sebaliknya belajarlah berbahagia dengan kebahagiaan orang lain. Sakit hati itu jika dipenuhi oleh dengki dan irihati.

10.Know that life is a learning process (school) and you are here to learn

Ketahuilah bahwa hidup adalah sekolah, dan anda berada di sini sebagai pelajar. Masalah adalah bagian daripada kurikulum yang datang dan pergi seperti kelas aljabar (matematika). Tapi pelajaran yang Anda dapat berlangsung seumur hidup.

11.Life is too short to hate. Never hate and learn to forgive.

Hidup terlalu singkat untuk membenci siapa pun itu. Jangan pernah membenci dan belajarlah memaafkan.

12.Learn to be happy with others happiness. Learn to feel others pain. Not the opposite

bahagia dengan kabahagiaan orang lain. Belajarlah merasakan penderitaan orang lain. Jangan dibalik. Menderita karena kesuksesan orang lain!

13.None is responsible for your joy and happiness. Learn to be happy with all circumstances of your life.

Tak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas kesenangan dan kebahagiaan anda kecuali anda sendiri. Belajarlah berbahagia dalam hidup apapun keadaannya.

14.Smile and laugh as much as possible within the appropriateness to enjoy your life.

Senyumlah dan tertawalah sesering mungkin selama masih wajar. Karena itu adalah jalan menikmati hidup ini.

15.You can not win and right on all different opinions. Learn to accept others and acknowledge your shortcomings and be tolerant.

Anda tidak dapat selalu unggul dalam perbedaan pendapat. Belajarlah menerima kekalahan dan bertoleransilah.

To be continued… []

SUMBER: MINANEWS

The post Sahabat, Ini 15 Kunci Kebahagiaan Hidup appeared first on Islampos.
https://www.islampos.com/sahabat-ini-15-kunci-kebahagiaan-hidup-122436/

Artikel ini dibagikan melalui aplikasi *Media Umat

Dari WA: Kisah Cinta ZAINAB

*💐KISAH CINTA ZAINAB BINTI ROSULULLOH💐*

📆 Ahad, 8 Jumadi Awal 1440 H / 13 Januari  2019

📚 Siroh dan Tarikh Islam

📝 DR. Saiful Bahri, M.A.

📋 Dahsyatnya Cinta dan Kesetiaan (Sebuah Elegi dari Kisah Nyata)

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

Sebelum Nabi Muhammad saw diangkat menjadi rasul, Abul Ash bin Rabi’ menghadap beliau.
“Saya ingin menikahi Zainab, putri sulung Anda”

Sebuah contoh kesantunan dan tatakrama.
Nabi Muhammad saw. menjawab, “Aku tak mau melakukannya sebelum meminta izin padanya”. Sesuai syariat yang nanti akan diwahyukan kepadanya.

Nabi saw. menyampaikannya pada Zainab. “Anak pamanmu mendatangiku dan menyebut-nyebut namamu. Apakah engkau rela ia menjadi suamimu?”

Wajahnya memerah dan ia tersenyum. Malu-malu.
Nabi saw. kemudian menikahkan Zainab dengan Abul Ash. Bermulalah dahsyatnya sebuah kisah cinta. Dari pernikahan berkah ini lahirlah Ali dan Umamah.

Tiba masanya muncul sebuah masalah baru.
Yaitu, terkait diutusnya Nabi Muhammad saw sebagai Rasul Allah. Saat itu Abul Ash sedang bepergian beberapa saat lamanya. Ketika ia kembali, Zainab sudah memeluk Islam dan mengimani risalah yg dibawa ayahnya. Abul Ash pun mengetahuinya.
Zainab berkata, “Aku punya sebuah berita besar untukmu”.
Abul Ash berdiri, lalu meninggalkan Zainab.
Zainab mengejarnya, kemudian ia berkata:
“Ayahku diutus sebagai nabi dan aku telah memeluk Islam.”

Abul Ash menjawab, “Bagaimana sikapmu? Beritahu aku!”
Zainab menimpali, “Aku takkan mendustakan ayahku. Karena ia bukan pendusta. Ia adalah orang jujur dan sangat dipercaya. Bukan hanya aku yang berislam kepadanya. Ibuku dan saudara-saudaraku juga melakukannya. Ali bin Abi Thalib sepupuku juga beriman. Anak bibimu, Usman bin Affan juga memeluk Islam. Sahabatmu Abu Bakar juga menyatakan Islam”.

Kalau Aku…. kata Abul Ash.
“Aku tak mau nanti orang-orang mengatakan Abul Ash menghinakan kaumnya, kafir dengan nenek moyangnya demi istrinya. Ayahmu pasti akan tertuduh. Mohon maaf. Hargailah sikapku?”

Sebuah dialog cinta yang jauh dari memperturutkan ego dan gengsi.

Zainab tersenyum, “Jika bukan aku, siapa lagi yang akan memaklumimu? Tapi suamiku, aku adalah istrimu. Aku ingin membantumu dalam kebaikan hingga engkau bisa memutuskannya dengan benar.”

Zainab membuktikan kata-katanya selama 20 tahun. Ia bersabar. Setia dengan cintanya. Setia dengan akidahnya.
Abul Ash tetap berada dalam sikapnya. Hingga sampailah saat hijrah nabawi. Zainab menghadap ayahnya.
“Ya Rasulallah, mohon izin aku ingin menetap bersama suamiku.”
Bukti cintanya yang sangat dalam. Dan Nabi saw mengizinkannya dengan penuh sayang.
Zainab menetap di Mekah. Saat terjadi Perang Badar, suaminya memutuskan bergabung berperang bersama pasukan Quraisy. Menarget Nabi Muhammad dan kaum muslimin.
Suaminya memerangi ayahnya.

Bermalam-malam ia menangis dan merintih, tenggelam dalam duka. Ia panjatkan doa dan bermunajat penuh kepasrahan.
“Ya Allah… aku takut jika setiap matahari terbit akan menerima kenyataan bahwa anakku menjadi yatim atau aku kehilangan ayahku…”

Abul Ash bertempur masih dengan keyakinanya. Meski ia sendiri tak benar-benar yakin akan sikapnya.
Usailah pertempuran Badar. Abul Ash tertawan. Beritanya sampai ke Mekah.
Dengan penuh cemas ia menanyakan tentang kabar ayahnya
“Kaum Muslimin menang” ia mendapat kabar demikian.
Ia bersujud pada Allah, mensyukuri karunia-Nya.

Ia juga bertanya berita tentang suaminya.
Mereka menjawab, “Ia ditawan oleh mertuanya.”

Ia bergegas ingin menebus suaminya. Ia kirimkan kalung perhiasan.
Ia tak punya apa-apa yang berharga selain perhiasan dari ibunya yang ia kenakan. Perhiasan yang selalu melekat di dadanya. Kalung itu kemudian dibawa saudara kandung Abul Ash menghadap Rasulullah saw.

Nabi Muhammad saw terhenyak ketika melihat kalung istrinya, Khadijah yang sangat dikenalnya.

“Tebusan siapa ini?”
“Tebusan Abul Ash bin Rabi`”
Ada tetesan air mengalir dari pelupuk mata beliau, seraya berbisik pelan, ”Ini adalah kalung Khadijah.”
Sebuah ungkapan kesetiaan yang terpatri dalam hati. Tak luntur meski jasad pemiliknya sudah bertahun-tahun terpendam dalam tanah.

Beliau kemudian berdiri dan berkata, “Wahai manusia… Lelaki ini tidak aku cela sebagai menantu.”
Sebuah narasi pengakuan dan sikap adil yang nyata.
“Mengapa kalian tak bebaskan ia dari tawanan? Mengapa kalian tak mengembalikan kalung tebusannya kepada Zainab?”

Para sahabat menjawab , “Labbaik, wahai Rasulullah”
Kesantunan dan ketaatan tertulis dalam sejarah.

Nabi saw kemudian memberikan kalung tersebut kepada Abul Ash dan berkata, “Sampaikan kepada Zainab agar jangan mengabaikan kalung Ibunya, Khadijah.”

Sebuah pesan cinta dan kesetiaan yang dahsyat.
Nabi saw. berkata, “Wahai Abul Ash aku sampaikan sebuah rahasia.”
Kemudian Abul Ash mendekati Rasulullah saw.
“Wahai Abul Ash. Sesungguhnya Allah sudah memerintahkan kepadaku untuk memisahkan antara perempuan muslimah dan orang kafir. Maka, kembalikanlah putriku kepadaku!”

Dengan penuh penghormatan Abil Ash berkata, “Siap. Aku akan melakukannya!”
Zainab keluar rumah menuju gerbang kota Mekah hendak menyambut jantung hatinya. Sabar ia tunggu kedatangan suaminya.
Abul Ash terlihat. Tak lama kemudian ia mendekat.

Suaminya membisikinya. “Aku akan pergi”
“Ke mana?” pendar mata binar Zainab kembali meredup
“Bukan aku, tapi Engkau yang pergi. Aku berjanji menyerahkanmu pada ayahmu!”
“Mengapa?”
“Untuk memisahkan antara aku dan dirimu. Kembalilah pada ayahmu!”
Abul Ash menepati janjinya.
“Mengapa engkau tak membersamaiku saja. Masuklah Islam” Zainab membujuk penuh harap, penuh cinta.

Dan Abul Ash tetap pada pendiriannya. Zainab pun meninggalkan Mekah. Meninggalkan suaminya. Menaati perintah Allah dan ayahnya. Ia hijrah ke Madinah membawa anak-anaknya.
Sejak saat itu, selama 6 tahun silih berganti para lelaki melamarnya. Namun, Zainab tak pernah berkenan menerima. Ia tetap setia menunggu cintanya yang tertinggal di Mekah. Bersama sekeping harap agar mantan suaminya datang menghadap ayahnya dan membersamainya kembali seperti sedia kala.

Setelah tahun-tahun sulit. Menjelang terjadinya Fathu Makkah, Abul Ash sebagaimana biasa ia melakukan perjalanan, berdagang ke negeri Syam.
Dalam perjalanan pulang ke Mekah ia bersama kafilah dagang Quraisy membawa 100 ekor unta dengan 170 orang. Mereka terendus oleh pasukan mata-mata umat Islam. Mereka pun akhirnya ditawan. Namun, Abul Ash berhasil kabur, lenyap dan menghilang.
Abul Ash berlindung di balik kegelapan malam yang semakin gelap serta larut. Ia mengendap-endap memasuki kota Madinah. Bersembunyi beberapa saat.
Menjelang fajar ia semakin mendekat. Rumah Zainab yang ditujunya. Inilah tsiqoh, sebuah kepercayaan.

Zainab bertanya, “Apakah Engkau datang dalam keadaan muslim?”
Abul Ash menjawab, “Bukan. Aku kabur!”
“Mengapa engkau tidak berislam saja”
“Tidak”
Abul Ash meminta jaminan dan perlindungan. Dan Zainab bersedia melindungi. Menjamin dirinya.
“Jangan takut, anak bibiku. Selamat datang wahai Abu Ali dan Abu Umamah”

Rasulullah saw. berdiri di mihrab, mengimami kaum muslimin Shalat Fajar berjamaah. Beliau mengucapkan takbiratul ihram, para makmum di belakang beliau juga bertakbir. Saat itu dari shaf jamaah perempuan, Zainab mengangkat suaranya. Ia berkata, “Aku Zainab binti Muhammad, telah memberi jaminan kepada Abul Ash, maka lindungilah dia.”

Ketika selesai shalat, Nabi Muhammad saw. menoleh kepada para jamaah dan bertanya, “Apakah kalian semua mendengar seperti yang aku dengar?”
Mereka menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.”
Nabi Muhammad saw bersabda, “Demi Dzat yang diriku ada dalam genggaman-Nya. Aku tidak tahu kecuali apa yang aku dengar, seperti yang kalian dengar. Sungguh orang yang paling lemah di antara kaum muslimin telah memberi perlindungan.”

Nabi Saw berdiri menyeru, “Wahai para manusia. Sungguh terhadap lelaki ini sebagai menantu saya tidaklah mencelanya. Menantuku ini telah berbicara denganku dan ia membenarkanku, ia memberi janji dan ia menunaikan janjinya terhadapku”.

Penuh khidmat dan hening para sahabat Nabi saw mendengarkannya.
“Bila kalian setuju untuk mengembalikan hartanya dan membiarkannya pulang ke negerinya, maka ini lebih aku sukai. Tetapi bila kalian menolak, maka semua urusan kuserahkan kepada kalian, keputusan ada di tangan kalian. Saya takkan memprotesnya.”

Inilah musyawarah. Beliau tidak menggunakan otoritas kepemimpinannya.
“Kami bersedia menyerahkan kembali hartanya” para sahabat menyetujui Rasulullah saw. Dan inilah adab dan kesantunan sebagai balasan keteladanan dan tawadhu pemimpin.

Lalu Nabi Saw bersabda, “Wahai Zainab, kita telah memberi perlindungan kepada orang yang engkau beri perlindungan dan jaminan.”

Lalu Rasulullah membersamai putrinya ke rumahnya, “Wahai Zainab! Hormatilah Abul Ash. Dia itu putra bibimu, dia adalah ayah dari anak-anakmu. Tetapi jangan dekati dia, itu tidak halal bagimu.” Syariat dipraktekkan dan dipadu dengan akhlak mulia serta kasih sayang.

Zainab menganggukkan kepala, “Labbaik, wahai Rasulullah.”
Zainab menemui Abul Ash bin Rabi’ dan berkata, “Perceraian kita telah menyulitkan kita. Maukah engkau masuk Islam dan tinggal bersama kami?”

Harapan dan cinta menyatu, keluar dari bibir putri manusia termulia. Namun, Allah belum mengabulkannya.
Abul Ash mengambil hartanya dan pulang menuju Mekah.

Sesampai di kota Mekah ia berkata kepada penduduk Mekah, “Wahai penduduk Mekah, terimalah harta kalian. Apakah masih ada yang kurang?”
Mereka menjawab, “Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu. Engkau telah menunaikan amanah dengan sangat baik.”

Abul Ash berkata, “Aku sungguh bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya.”

Bergegas, Ia pun pergi berhijrah menuju Madinah. Menjemput hidayahnya. Menyusun kembali kepingan cinta dan kesetiaannya.
Ketika waktu fajar, ia memasuki kota Madinah. Ia bergegas menghadap Nabi Saw. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, kemarin Engkau memberi perlindungan kepadaku. Kini, saksikanlah aku datang dan bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan-Nya.”

Abul Ash melanjutkan, “Wahai Rasulullah, apakah engkau memberi izin kepadaku untuk kembali (ruju’) kepada Zainab?”

Nabi saw. memegang pundak Abul Ash dan berkata, “Mari berjalan bersamaku.”
Beliau ke rumah Zainab, mengetuk pintu dengan penuh bahagia, “Anakku, Zainab. Ini anak bibimu datang kepadaku. Dia meminta izin kepadaku untuk kembali kepadamu. Bersediakah engkau?”
Maka, nampak muka Zainab kemerahan seraya tersenyum. Malu-malu. Pertanda rela, ungkapan persetujuannya.

Seisi Madinah gegap gempita, menyambut bahagia. Merayakan pertemuan cinta dan kesetiaan. Langit cerah, seputih ketulusan cinta Zainab.

Namun, ini bukan akhir sebuah kisah…
Setahun kemudian, Zainab putri Rasulullah saw. dipanggil oleh Allah. Ajalnya telah sampai.
Isak tangis kesedihan Abul Ash terdengar. Menyayat siapa saja yang mendengarnya.
Para sahabat menyaksikan.
Rasulullah saw mengusapnya. Turut merasakan kesedihan yang mendalam. Menerima takdir Allah dengan penuh keimanan.

Suara berat Abul Ash menyeruak, “Wahai Rasulullah aku tak mampu hidup tanpa Zainab”

Dan benar, setahun kemudian ia menyusul kekasihnya.
Menghadap Allah subhânahu wa ta’âlâ
Itulah kisah tentang cinta dan kesetiaan.
Bersyukurlah, Allah telah karuniakan perempuan baik mendampingimu. Rawatlah cintanya. Ajaklah membangun istana cinta di dunia. Kelak Allah akan membalasmu dengan karunia cinta yang abadi, kesetiaan yang tak pernah luntur oleh masa.

Sumber tulisan:
1. https://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=208173 atau di tautan: https://al-maktaba.org/book/31615/34748

2. Beberapa redaksi diambil dari At-Tarikh al-Islamiy karya Mahmud Syakir, Siyar a’lâm an-Nubalâ karya Imam al-Hafizh Syamsuddin adz-Dzahabiy.

3. Hadis jaminan Zainab kepada Abul Ash juga diriwayatkan oleh ath-Thabraniy, al-Hakim dan al-Baihaqi dari riwayat Ummu Salamah ra.

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃

Dari WA: MP3 Al Qur'an

_*💽 Mendengarkan Al Qur'an 30 juz tanpa harus men-download : ⤵*_

http://www.mp3quran.net/mobile/in/afs_indonesia.html

_*📤 Kirimkan ke beberapa group sebagai Amal Ibadah kita , semoga Barokallahu fiik....🤲🏻 Aamiin Ya Rabbal'alamiin.*_

Little Hijabi: Inspirasi dari tuna rungu

Little Hijabi: Sebuah Kisah Inspiratif Tuna Rungu
Rabu, 20 Maret 2019

Galuh Sukmara, lahir dalam lingkungan keluarga yang baik. Hingga suatu hari, pada usianya yang ke-2 tahun, mengalami kecelakaan (jatuh) sehingga mengakibatkan pendengarannya lumpuh total.

Awalnya keluarga beliau menganggap dirinya memiliki pribadi yang sangat pemalu, hingga mendapatkan banyak pemakluman. Hingga pada usianya yang ke-8 barulah diketahui bahwa Galuh kecil tuna rungu.

Alhamdulillah, berkat keinginannya untuk sekolah, ia berhasil hingga lulus SMA, meskipun mengalami kesulitan dalam menerima informasi.

Singkat cerita, Galuh memakai alat bantu dengar, namun itu tidak sepenuhnya membantu. Karena suara terdengar samar dan aneh. Merasa tersiksa.

Tamat kuliah dalam waktu yang cukup lama dengan nilai yang seadanya. Melanjutkan ke luar negeri dan merasa nyaman karena mendapatkan pendampingan (disertai jurusan yang selaras).

***

Tuna rungu, selama ini merupakan bagian yang selalu dikucilkan, dihina bahkan tidak dianggap. Dimanakah letak keadilan?

Kebanyakan sekolah disabilitas terkendala dengan pembelajaran, fokus pada materi. Hingga beliau berfikir hal ini perlu di rombak. Alhasil dibuatlah kurikulum khas, lebih mengarah pada lifeskill.

Selain itu banyak penyandang disabilitas yang putus asa bahkan bunuh diri. Singkatnya, bagaimana cara memperkenalkan mereka dengan Tuhan?

Bunda Galuh pada akhirnya membangun sekolah yang memiliki kaitan erat dengan pendidikan islami untuk tuna rungu, didalamnya terdapat pembelajaran cara mengaji, adzan, berdo'a dan lainnya. Mengenalkan & mendekatkan tuna rungu kepada Tuhannya.

Bahasa isyarat adalah kebutuhan/fitrahnya tuna rungu

Allah tidak pernah melihat fisik seseorang, melainkan hatinya

Semoga bermanfaat

#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #islam