Little Hijabi: Sebuah Kisah Inspiratif Tuna Rungu
Rabu, 20 Maret 2019
Galuh Sukmara, lahir dalam lingkungan keluarga yang baik. Hingga suatu hari, pada usianya yang ke-2 tahun, mengalami kecelakaan (jatuh) sehingga mengakibatkan pendengarannya lumpuh total.
Awalnya keluarga beliau menganggap dirinya memiliki pribadi yang sangat pemalu, hingga mendapatkan banyak pemakluman. Hingga pada usianya yang ke-8 barulah diketahui bahwa Galuh kecil tuna rungu.
Alhamdulillah, berkat keinginannya untuk sekolah, ia berhasil hingga lulus SMA, meskipun mengalami kesulitan dalam menerima informasi.
Singkat cerita, Galuh memakai alat bantu dengar, namun itu tidak sepenuhnya membantu. Karena suara terdengar samar dan aneh. Merasa tersiksa.
Tamat kuliah dalam waktu yang cukup lama dengan nilai yang seadanya. Melanjutkan ke luar negeri dan merasa nyaman karena mendapatkan pendampingan (disertai jurusan yang selaras).
***
Tuna rungu, selama ini merupakan bagian yang selalu dikucilkan, dihina bahkan tidak dianggap. Dimanakah letak keadilan?
Kebanyakan sekolah disabilitas terkendala dengan pembelajaran, fokus pada materi. Hingga beliau berfikir hal ini perlu di rombak. Alhasil dibuatlah kurikulum khas, lebih mengarah pada lifeskill.
Selain itu banyak penyandang disabilitas yang putus asa bahkan bunuh diri. Singkatnya, bagaimana cara memperkenalkan mereka dengan Tuhan?
Bunda Galuh pada akhirnya membangun sekolah yang memiliki kaitan erat dengan pendidikan islami untuk tuna rungu, didalamnya terdapat pembelajaran cara mengaji, adzan, berdo'a dan lainnya. Mengenalkan & mendekatkan tuna rungu kepada Tuhannya.
Bahasa isyarat adalah kebutuhan/fitrahnya tuna rungu
Allah tidak pernah melihat fisik seseorang, melainkan hatinya
Semoga bermanfaat
#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar