Inspirasi pagi
Pembukaan Raker SAB
Senin, 7 Juli 2014 @Aula SM
*Pak Agus
“Mapan itu… waspada!”
Kita (SAB) yang
sudah mampu bertahan sampai 10 tahun lebih dengan segala keberhasilan yang
telah kita genggam, membawa kita kepada puncak titik terang dalam grafik
kehidupan lembaga ini. Minimal kita harus bisa mempertahankan yang sudah ada,
jangan sampai kita terlena dan terjatuh karena rasanya akan sangat sakit. Naik
dan berkembang lagi? Itu lebih baik untuk kita semua dan semoga tetap
istiqomah.
Sekolah mempunyai
visi besar yaitu membuat “peradaban.” Setidaknya dalam lingkup yang paling
kecil, kita melakukan simulasi peradaban tersebut. Untuk menghubungkan
cita-cita dengan kondisi masyarakat yang sudah ada, perlu jembatan-jembatan
yang dapat bergerak keluar dan menghubungkan semuanya. Jembatan itu adalah
komunitas sekolah. Senang rasanya mendengar berbagai kegiatan-kegiatan dari
komunitas cakrawala, bagikali dan yang lainnya semoga dapat dipertahankan.
Mencari dan
menelusur arti kata “salam.” Salam merupakan sebuah perkataan surga yang banyak
ditemukan didalam Al-Qur’an. Adapun salam dapat ditemukan dalam kehidupan dunia
dalam akhir surat Al-Qadr yang artinya berupa kebaikan pula. Begitu mulianya
sebuah salam yang selalu kita ucapkan dilingkungan ini semoga dapat memotivsi
kita semua.
Dalam surat
Maryam dijelaskan bahwa didalam surga Adn tidak ada perkataan lain kecuali
salam. Hanya 3 syarat agar manusia dapat memasuki surga Adn yaitu taubat,
beriman dan beramal shaleh.
7 kebajikan pahala mengalir
sekalipun sudah meninggal:
·
pahala pendidik yang mengajarkan ilmu kepada
muridnya. Termasuk didalamnya orang tua, guru-guru bahkan siapapun yang
memberikan nasihat kepada orang lain dan berpengaruh kepadanya.
·
orang-orang yang membuat irigasi kemudian
digunakan untuk bertani dan berlahan (membuat jalan penghidupan untuk orang
lain).
·
orang-orang yang membuat sumur yang kemudian
dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak tanpa memberatkan orang lain (tanpa
pemungutan biaya ataupun administrasi lainnya terhadap orang lain yang
mengkonsumsinya)
·
orang-orang yang menanam pohon (baik berbuah
maupun tidak). Pohon apapun yang telah ditanam itu sudah pasti memberikan
manfaat, minimal memberikan oksigen ke alam semesta, atau sebagai tempat
berteduh orang lain, dan tempat bersarangnya burung-burung.
·
Orang-orang yang mendirikan mesjid dan
memakmurkannya
·
Orang-orang yang mewakafkan Al-Qur’an
·
Orang-orang yang mempunyai amalan soleh
Selain itu,
kita sebagai manusia yang beradab sebisa mungkin untuk menghindari keburukan
dengan orang lain seperti ghibah, fitnah, dan lainnya agar dimanapun kita
berada kita merasa nyaman dengan siapapun.
Apa dampak jika kita melakukan
kebiakan diatas? Yaitu kebaikan dunia & akhirat…
*Pak Husnan
Pada kesempatan
kali ini, pak Husnan akan bercerita sedikit mengenai “puncak.” Tepat berada
dimusim debat capres-cawapres RI, sekaligus puncak dari momen kampanye yang
belakangan ini sedang ramai diperbincangkan orang-orang.
Hikmah yang
dapat dipetik dari segala puncak (apapun kondisinya) adalah menjaga titik
keseimbangan, tidak terlalu ekspresif dalam kegembiraan dan tidak larut dalam
kesedihan. Stabilitas kejiwaan yang terjaga, dapat menjaga hubungan yang telah
terbentuk selama itu dalam hal yang positif.
Potensi tidak
dapat dilihat dengan kacamata biasa, melainkan kacamata cinta. Dan bagaimana
caranya menjaga cinta? yaitu dengan cara menjalinnya dan mempertahankannya. Perjalananan
kita masih panjang, tetap semangat untuk teman-teman semua.
“setiap pembicaraan harus
disertakan dengan kesadaran untuk menjaga stabilitas ketenangnan dan isi yang
disampaikan.”
*Bu Diena
Runutan siklus sebuah menejemen:
·
Refleksi-Evaluasi-Action-New plan
·
PDCA (plan-do-check-action)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar