Senin spirit Senin, 28 September 2015
Oleh: Pak Arief
"Kisah 2 Tampayan"
Alkisah-disebuah desa,
terceritakan sesosok kakek tua (sebut saja Pak Tua) yang memiliki 2 tampayan
besar untuk mengambil air (tempayan adalah suatu wadah/bejana dari yang terbuat
dari tanah liat). Sumber air dan tempat ia tinggal memerlukan waktu tempuh yang
cukup jauh, namun kegiatan tersebut selalu ia lakukan karena didesanya
kekurangan air (kekeringan). Pak Tua memanggul air yang disimpan dalam 2
tempayan sebanyak 2x sehari, pagi hari untuk keperluan siang dan sore hari
untuk keperluan malam.
Suatu hari, salah satu
bejananya bocor (retak) sehingga menguras volum air, setetes demi setetes
selama melakukan perjalanan. Hingga malam harinya, ketika Pak Tua istirahat,
kedua tampayan tersebut saling berdiskusi. Singkat cerita, tampayan yang utuh
merasa angkuh & unggul karena berhasil mengangkut air secara penuh, tidak
seperti tampayan bocor, yang tidak sanggup membawa air dalam volum yang penuh.
Merasakan perbedaan
tersebut, tampayan bocor berkata kepada Pak Tua agar posisinya digantikan
dengan tempayan yang baru, yang tidak bocor. Menjawab keluhan dari tampayan
bocor, Pak Tua mengajaknya menyusuri jalanan yang tiap hari mereka tempuh
selama mengambil air.
Tampak perbedaan
diantara jalan setapak yang sering mereka lalui tersebut dalam kurun waktu 2
tahun. Jalan yang dulu gersang, kini menjadi hijau dengan pemandangan aneka
bunga-bungaan yang tumbuh disepanjang jalan. Tidak hanya sampai disana, lumut-rumput
& tanaman lain yang tumbuh tersebut berlanjut sampai dimana tempat tampayan
bocor disimpan.
"Sekarang, coba
lihat disebelahmu?" Ucap Pak Tua sambil menunjuk pada tampayan utuh.
Kondisinya kering dan tidak ada keistimewaan disana. Mendengar hal tersebut,
tampayan bocor merasa senang.
***
"Kita harus bisa mengoptimalkan potensi
masing-masing"
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar