Rabu, 15 Mei 2019

Pendidikan Berlingkung

Sapaguron SDM: Pendidikan Berlingkung
Oleh: Kang Ical
Rabu, 20 Maret 2019

Masih ada, orang yang ketika dagangannya diborong, ia menolak, alasannya; untuk kehidupan di pasar, malu kalau ga bawa apa-apa.

Atau harga benda 70 ribu/kursi, jadi naik 150 ribu/kursi kalau kita beli dalam jumlah banyak (bukan lebih murah), alasannya; karena modal tenaga dan bahan lebih banyak.

"Manusia itu unik (bhinneka)"

Sebuah riddle pembunuhan Jhonny (ikan dibunuh kucing), membuktikan kita (orang Indonesia) mudah di politisasi 'de at Impera' / adu domba. Kebanyakan kita membuat kesimpulan padahal informasinya masih minim. Wajar, karena kita punya banyak bahasa, hampir 500 bahasa, sehingga mudah miskomunikasi.

Beda dengan Singapura atau Finlandia, bahasanya sedikit sehingga gampang diatur. Pernah Batam dibuat seperti Singapura, tetap tidak bisa. Untuk itu muncul sila ke-4, agar kita senantiasa bermusyawarah.

Lima unsur pendidikan berlingkung:
1. Alam fisik (tidak bernyawa)
2. Alam hayati (makhluk hidup)
3. Masyarakat (kelompok yang terjadi interaksi)
4. Budaya (hasil cipta, alat mencari kehidupan)
5. Agama (prinsip, apa-apa yang di yakini)

Cara pendidikan berlingkung:
1. Apa yang ada
2. Tidak mengada-ada
3. Tidak menembus yang tersedia

Jika kita tiba pada suatu masyarakat, buang 'kacamata kolonial' (merendahkan orang lain), dengan itu kita bisa melihat 'kekuatan masyarakat'

Pakai koteka itu tidak sembarang laki-laki, ada ritualnya, diperuntukkan bagi laki-laki yang sudah tua (nafsunya berkurang)

"Budaya itu baik, hasilnya selalu baik. Kalau buruk namanya kebiasaan"

"Generasi yang lahir, semakin hari semakin pintar dari sebelumnya"

Orang tua yang mempermasalahkan anak-anaknya yang nakal, berarti dia benar-benar sudah tua

Jadilah figur yang bisa 'mendampingi' anak, menjadi kamus (learning partner) meskipun kita tidak bisa/menguasai apa yang diinginkan

Gunakan pertanyaan satelit untuk mengetahui kepribadian siswa

Tahapan untuk memicu mayarakat lebih maju:
1. Mau
2. Mampu
3. Maju

Mulai dari pertanyaan "mengapa?", Dekati dahulu orang lain dengan mengetahui apa yang dia 'mau'

Lingkar mekar:
1. Serah
2. Olah
3. Sajikan

"Kita itu bangsa kreatif, ingatan kita disimpan dalam sebuah cara, begitu kegiatannya hilang, maka cepat lupa"

Harus tega terhadap anak, agar lebih mandiri. Anak justru harus menjadi bagian dari masalah

Apa yang bisa kita lakukan sebagai guru?
1. Luangkan waktu untuk memperhatikan anak, merasakan apa yang ada
2. Temukan maunya (melihat apa yang ada dibalik mata mereka)
3. Banyak-banyak dibenturkan dengan realitas

Semoga bermanfaat

#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar