Rabu, 15 Mei 2019

Little Hijabi: Inspirasi dari tuna rungu

Little Hijabi: Sebuah Kisah Inspiratif Tuna Rungu
Rabu, 20 Maret 2019

Galuh Sukmara, lahir dalam lingkungan keluarga yang baik. Hingga suatu hari, pada usianya yang ke-2 tahun, mengalami kecelakaan (jatuh) sehingga mengakibatkan pendengarannya lumpuh total.

Awalnya keluarga beliau menganggap dirinya memiliki pribadi yang sangat pemalu, hingga mendapatkan banyak pemakluman. Hingga pada usianya yang ke-8 barulah diketahui bahwa Galuh kecil tuna rungu.

Alhamdulillah, berkat keinginannya untuk sekolah, ia berhasil hingga lulus SMA, meskipun mengalami kesulitan dalam menerima informasi.

Singkat cerita, Galuh memakai alat bantu dengar, namun itu tidak sepenuhnya membantu. Karena suara terdengar samar dan aneh. Merasa tersiksa.

Tamat kuliah dalam waktu yang cukup lama dengan nilai yang seadanya. Melanjutkan ke luar negeri dan merasa nyaman karena mendapatkan pendampingan (disertai jurusan yang selaras).

***

Tuna rungu, selama ini merupakan bagian yang selalu dikucilkan, dihina bahkan tidak dianggap. Dimanakah letak keadilan?

Kebanyakan sekolah disabilitas terkendala dengan pembelajaran, fokus pada materi. Hingga beliau berfikir hal ini perlu di rombak. Alhasil dibuatlah kurikulum khas, lebih mengarah pada lifeskill.

Selain itu banyak penyandang disabilitas yang putus asa bahkan bunuh diri. Singkatnya, bagaimana cara memperkenalkan mereka dengan Tuhan?

Bunda Galuh pada akhirnya membangun sekolah yang memiliki kaitan erat dengan pendidikan islami untuk tuna rungu, didalamnya terdapat pembelajaran cara mengaji, adzan, berdo'a dan lainnya. Mengenalkan & mendekatkan tuna rungu kepada Tuhannya.

Bahasa isyarat adalah kebutuhan/fitrahnya tuna rungu

Allah tidak pernah melihat fisik seseorang, melainkan hatinya

Semoga bermanfaat

#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #islam

Pendidikan Berlingkung

Sapaguron SDM: Pendidikan Berlingkung
Oleh: Kang Ical
Rabu, 20 Maret 2019

Masih ada, orang yang ketika dagangannya diborong, ia menolak, alasannya; untuk kehidupan di pasar, malu kalau ga bawa apa-apa.

Atau harga benda 70 ribu/kursi, jadi naik 150 ribu/kursi kalau kita beli dalam jumlah banyak (bukan lebih murah), alasannya; karena modal tenaga dan bahan lebih banyak.

"Manusia itu unik (bhinneka)"

Sebuah riddle pembunuhan Jhonny (ikan dibunuh kucing), membuktikan kita (orang Indonesia) mudah di politisasi 'de at Impera' / adu domba. Kebanyakan kita membuat kesimpulan padahal informasinya masih minim. Wajar, karena kita punya banyak bahasa, hampir 500 bahasa, sehingga mudah miskomunikasi.

Beda dengan Singapura atau Finlandia, bahasanya sedikit sehingga gampang diatur. Pernah Batam dibuat seperti Singapura, tetap tidak bisa. Untuk itu muncul sila ke-4, agar kita senantiasa bermusyawarah.

Lima unsur pendidikan berlingkung:
1. Alam fisik (tidak bernyawa)
2. Alam hayati (makhluk hidup)
3. Masyarakat (kelompok yang terjadi interaksi)
4. Budaya (hasil cipta, alat mencari kehidupan)
5. Agama (prinsip, apa-apa yang di yakini)

Cara pendidikan berlingkung:
1. Apa yang ada
2. Tidak mengada-ada
3. Tidak menembus yang tersedia

Jika kita tiba pada suatu masyarakat, buang 'kacamata kolonial' (merendahkan orang lain), dengan itu kita bisa melihat 'kekuatan masyarakat'

Pakai koteka itu tidak sembarang laki-laki, ada ritualnya, diperuntukkan bagi laki-laki yang sudah tua (nafsunya berkurang)

"Budaya itu baik, hasilnya selalu baik. Kalau buruk namanya kebiasaan"

"Generasi yang lahir, semakin hari semakin pintar dari sebelumnya"

Orang tua yang mempermasalahkan anak-anaknya yang nakal, berarti dia benar-benar sudah tua

Jadilah figur yang bisa 'mendampingi' anak, menjadi kamus (learning partner) meskipun kita tidak bisa/menguasai apa yang diinginkan

Gunakan pertanyaan satelit untuk mengetahui kepribadian siswa

Tahapan untuk memicu mayarakat lebih maju:
1. Mau
2. Mampu
3. Maju

Mulai dari pertanyaan "mengapa?", Dekati dahulu orang lain dengan mengetahui apa yang dia 'mau'

Lingkar mekar:
1. Serah
2. Olah
3. Sajikan

"Kita itu bangsa kreatif, ingatan kita disimpan dalam sebuah cara, begitu kegiatannya hilang, maka cepat lupa"

Harus tega terhadap anak, agar lebih mandiri. Anak justru harus menjadi bagian dari masalah

Apa yang bisa kita lakukan sebagai guru?
1. Luangkan waktu untuk memperhatikan anak, merasakan apa yang ada
2. Temukan maunya (melihat apa yang ada dibalik mata mereka)
3. Banyak-banyak dibenturkan dengan realitas

Semoga bermanfaat

#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #islam

Gaya Belajar

Sapaguron Mula: Gaya Belajar
Oleh: Bu Ika
Kamis, 21 Maret 2019

Tujuan:
-Mempelajari bagaimana cara anak belajar
-Menghadapi anak dari cara belajarnya

"Bagaimana anak gambar senang dalam menyerap informasi dengan ciri khas masing-masing?"

Pengalaman yang senantiasa diingat adalah pengalaman yang terjadi dengan melibatkan seluruh panca Indra

Proses gaya belajar:
Learning style
Teaching style
Warning style

Proses pengamatan:
Amati berulang
Perhatikan kata yang digunakan
Amati isyarat non verbal

Ciri-ciri
*Visual*
-Rapih teratur
-Belajar dengan cara melihat
-Lebih mudah mengikuti instruksi/membaca instruksi sendiri
-Mementingkan penampilan
-Mengingat apa yang dilihat
-Lebih suka gambar/ seni rupa/ ilustrasi
-Menggunakan mind map, pensil warna warni, membuat point

*Auditori*
-Bicara pada diri sendiri
-Terganggu dengan keributan
-Senang membaca dengan keras
-Dapat menebak nada
-Lebih suka musik
-Senang diskusi
-Bicara terpola
-Senang tanya jawab lisan

*Kinestetik*
-Bicara perlahan
-Menanggapi perhatian fisik
-Menyentuh untuk mendapatkan perhatian
-Banyak bergerak
-Senang praktik
-Menggunakan isyarat
-Tidak dapat duduk lama
-Beri peluang untuk jelajah area
-Membuat model belajar yang bergerak

Ingatlah, setiap lisan dan perbuatan kita terhadap anak akan menuai tabungan di akhirat kelak

Semoga bermanfaat

#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #islam

Berbakti Kepada Orang Tua

Kultum Masjid Andalusia
Kamis, 9 Mei 2019
"Berbakti kepada Orang Tua"

Adalah suatu keharusan, karena;
1. Agar dapat ridho Allah
2. Mendapatkan keberkahan hidup

Amal/ perbuatan yang di cintai Allah;
1. Shalat tepat waktu
2. Berbakti pada orang tua
3. Jihad di jalan Allah

Jangan ikuti perintah sesat/ melakukan dosa meski datang dari orang tua

Kalau orang tua kecewa karena sikap kita, jangan harap mencium aroma surga

Bagaimana cara kita berbakti;
1. Tunjukkan prestasi kita
2. Berkata-kata yang membuat bahagia/ senang
3. Layani dengan nyaman
4. Memberikan apa yang dibutuhkan
5. Beri perhatian kita

Jangan sampai orang tua meminta terlebih dahulu, hingga kita ingat untuk memberi

Bagaimana sikap terhadap orang tua yang telah meninggal?
1. Do'akan agar senantiasa diberikan rahmat
2. Mohon ampun
3. Lunasi janji yang belum ditepati
4. Menjalin silaturahmi yang terikat dengan orang tua (teman, sahabat)

Sudah kah orang tua senang saat ini karena perbuatan kita?

Semoga bermanfaat

#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #islam

Ramadhan Mencerdaskan

Ramadhan Yang Mencerdaskan
Jum'at, 3 Mei 2019
Ust. Yasir A. M.

Kecerdasan adalah kemampuan seseorang dari berbagai aspek. Cerdas adalah 'out of the box'. Cerdas adalah bisa membuat solusi.

Kecerdasan terbagi menjadi 5 bagian:

1. IQ: Intelegensi Quotient (kecerdasan intelektual)
Kepintaran seseorang yang di lihat dari aspek intelektualnya (membaca, berhitung, dll)

"Belajar lebih baik dalam keadaan lapar, lapar yang disengaja (saat puasa)"
Ramadhan melatih IQ kita dengan berpuasa

Mengapa? Kalau kenyang, banyak energinya digunakan untuk lambung sehingga cepat lelah/ngantuk, sedangkan kalau lapar kita lebih fokus

Ada orang yang IQ-nya tinggi tapi anti sosial, sehingga tidak sukses, maka butuh aspek kecerdasan yang lain

2. EQ: Emosional Quotient (kecerdasan emosi)
Contoh: Kemampuan untuk menghargai, mendengarkan orang lain, menahan diri.

Mungkin kita tidak pernah merasakan kelaparan hingga berhari-hari, merasakan letih & sakitnya orang fakir/miskin.

Ramadhan melatih kita untuk 'empati' (tingkat kecerdasan EQ tertinggi), merasakan apa yang orang lain rasakan

3. PQ: Physical Quotient (Kecerdasan Fisik)

Fisik yang sehat mendorong seseorang cerdas secara fisik. Fisik dapat dilatih dengan cara latihan, salah satunya yaitu berpuasa

Ramadhan melatih fisik melalui puasa. Banyak kesembuhan penyakit diobati dengan puasa karena puasa/shaum merupakan proses detoksifikasi tubuh

4. AQ: Adversity Quotient (Kecerdasan membuat masalah menjadi Peluang/Kesempatan)

Sebagai guru wajib memiliki kecerdasan AQ untuk membuat inovasi baru. Turut juga ajarkan kepada anak-anak didik kita untuk menjadi solutif

Ramadhan mengajak kita untuk terus fokus dan bisa membuat aktifitas bermanfaat di setiap waktu.

Ramadhan melatih CORE: control, ownership, reach, endurance

5. SQ: Spiritual Quotient (Kecerdasan seseorang untuk berusaha dekat dengan Tuhannya)

Salah satu kecerdasan lain yaitu kecerdasan yang mengaitkan seseorang dengan penciptanya.

"Orang cerdas adalah orang yang tidak hanya memikirkan dunia tapi juga akhirat"

Ramadhan menuntut kita untuk lebih giat dalam beribadah kepada Allah karena amal ibadah/pahala berpuasa adalah milik Allah, maka tidak heran banyak orang berlomba-lomba meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya.

Semoga bermanfaat

#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #islam

Tafsir Al-Qur'an Ali Imran 133-136

QS Ali Imran 133-136

Bersegeralah kamu mencari ampunan Allah swt, agar masuk golongan orang bertakwa
Ciri orang bertakwa:
1. Berinfak diwaktu lapang/sempit
2. Menahan amarah
3. Memaafkan kesalahan orang lain
4. Taubat bila zalim/berbuat keji

Urutan bertaubat:
1. Mengingat Allah
2. Beristighfar/mohon ampun
3. Stop/tidak melanjutkan

#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #islam

Sabtu, 02 Maret 2019

Akhlaq Rasulullah Saw untuk Guru

Pengajian Bulanan SDM - Akhlaq Rasulullah Saw.
Ust. Salman Al Farisi
Jum'at, 1 Maret 2019

Ada satu akhlak Rasulullah Saw yang wajib kita install (khususnya sebagai guru) yaitu "sabar"

Nabi diludahi, dipukul, dicaci oleh masyarakat. Banyak orang yang membantah dan menantang nabi tapi justru berhasil masuk Islam, salah satunya Umar bin Khattab, hingga ia rela membela Islam mati-matian dan menjadi pahlawan Islam.

Kebanyakan guru terlalu cepat mengambil keputusan. Tak jarang anak yang berhasil adalah justru berasal dari anak yang bandel. Jangan suka marah-marah karena itu bukan akhlak Rasulullah Saw.

Ingat kisah Rasulullah diludahi? Sudah sering dengar? Apakah sudah pernah kita amalkan?

Umar bin Khattab itu kejam ketika bertemu laki-laki jomblo; "Kamu impoten? Kamu homo seksual? Kamu punya kelamin? Nikah!"

Pesan:
1. "Wahai perempuan, jika kau masih jomblo, jangan pernah membuka komunikasi untuk berpacaran, terimalah lelaki yang siap melamarmu"

"Malu sama jilbab kalau masih pacaran"

Lihat wajah, karena lekuk wajah mencerminkan karakter/sikap orang tersebut.

2. "Jangan pernah terima lamaran laki-laki yang miskin"

Mahar Rasulullah Saw terhadap Khadijah: 20 juta x 20 = 400an juta

Jomblo itu harus bekerja supaya bisa menafkahi keluarga nantinya kalau sudah menikah.

Banyak orang tua memarahi anaknya, padahal kesalahan anak itu wajar (jika belum keterlaluan). Cari cara bagaimana agar kita tidak memarahi anak.

Kebanyakan orang zaman sekarang responnya cepat, namun tujuannya hanya untuk mencari viral, dan melupakan ajaran nabi.

Guru kebanyakan sering memanfaatkan rasa marah/amarah untuk mengajarkan muridnya.

Pesan Psikolog:
Orang yang mampu menahan amarah, muncul banyak kebijaksanaan dalam hatinya dan banyak berfikir, sehingga kita lebih luas dalam berfikir di masyarakat. Sehatnya akan lebih sempurna, terhindar dari segala macam penyakit.

Rasulullah Saw sakit hanya 2x dalam seumur hidupnya, itupun hanya demam dan flu (dari 63 tahun usianya), ditambah Sunnah yang Rasulullah Saw lakukan.

Jangan memberi kabar duka/ takut saat masuk kelas. Gagal pendidikan kalau kita langsung marah kepada siswa.

Sebandel apapun siswa pasti ada hal baik/positif. Seringnya, kita kepancing emosi dan hanya ingat suatu buruk siswa. Coba teladani Rasulullah Saw,, Yang diingat Rasulullah Saw terhadap sahabat (salah satunya) adalah kebaikan Umar bin Khattab, meskipun kepribadiannya keras/galak, sampai-sampai lupa dengan dirinya sendiri (sikap tegasnya) karena keramahan Rasul.

Coba buat siswa kita menjadi sahabat, bukan sebagai murid. Bersikap lebih kreatif dalam menangani anak. Ga ada gunanya anak bandel itu di cubit/pukul. Contoh; ajak makan bakso, karena dengan perlahan anak akan berubah.

Tidak pernah nabi memukul. Sejahat apapun Abu Jahal tak pernah dipukul, meski sudah sering dipukul & dicekek. Rasulullah Saw dalam hal mendidik kepada anak, sahabat, istri, orang lain dan siapapun tidak pernah memukul.

Rasulullah Saw sering mengajak orang lain untuk berfikir. Bedakan hukuman cambuk untuk penzina dengan memukul anak dalam pendidikan, karena beda konteksnya.

Anak tidak sholat, jangan langsung pukul, tapi berproses. Ajak bercerita, cari solusi dan lainnya. Kalau keseringan di pukul nantinya akan menjadi pemberontak. Tidak perlu marah-marah.

Kalaupun harus memukul, pukulah dengan pelan pada bagian tubuh yang tidak mudah cedera.

Kalau sebuah kesalahan ada dosanya dalam Al-Qur'an, maka sebagai guru:
-sosialisasi (contoh: ketahuan pacaran/merokok, maka kau harus pacul tanah 100 meter)
-membuat hukuman yang bermanfaat
Kalau di skors 3 hari? Anak rugi - guru rugi karena ketinggalan pelajaran. Atau dipulangkan ke rumah, belum bijak juga karena belum tentu dirumahnya akan lebih baik. Akan tetapi kembali pada kebijakan masing-masing sekolah.

Kalau anak dididik dengan amarah, mentalnya tidak bagus. Buat kesepakatan yang bijak, ringankan hukuman, buat konsekwensi yang menarik. Yuk, kita buat formula pembelajaran tanpa harus memukul siswa.

Semoga bermanfaat

#ypi #yayasanprogressinsani #sekolahalam #sekolahalambogor #salambogor #bogor #kotabogor #inspirasi #motivasi #ulasan #kultum #ceramah #kisah #berbagi #pengajian #islam