Senin, 19 April 2021

Rapat Sosialisasi Lurah Baru Tanah Baru di RW 01

Rapat sosialisasi Lurah Tanah Baru di RW 01
Jum'at, 26 Maret 2021
@Kediaman Ketua RW 01

*Sambutan RW:*
Notif kedepannya kalau ada acara terutama di Kolam Retensi tidak cukup hanya izin ke pemuda (apalagi hanya RT 05), harus ada tembusan ke RT, RW dan Lurah

*Sambutan Ketua DKM:*
Evaluasi kegiatan keagamaan: Rapat isra mi'raj pengurus RW tidak ada yang hadir, kedepannya mohon andil partisipasi aktif dalam setiap pertemuan, termasuk dalam pengajuan bantuan, harus dilengkapi dengan prasyarat

*Sambutan Pak Lurah:*
1. Silahkan undang lurah kapan saja, dengan syarat tidak bentrok jadwalnya

2. Setiap organisasi (bidang apapun) harus punya Status/SK meliputi; organisasi, kegiatan, tempat (hibah/wakaf) agar memudahkan pengajuan permohonan bantuan ke pemerintah

Bantuan biasanya diberikan setengah dari yang diajukan, waktu pencairannya tidak mudah dan cepat, butuh waktu proses dan administrasi

3. Agar kegiatan RT RW tetap konsisten berjalan:
• harus fungsikan kepengurusannya, Humas, Bendahara, dan lainnya.
• RT dan RW harus memiliki sumber data, dari yang pokok sampai yang sederhana. Contoh: yatim, jompo, lansia, anak sekolah, jumlah penduduk, agar ketika diminta tidak perlu mencari lagi
11 Buku Administrasi RT RW harus dibenahi dan rutin diisi untuk memudahkan
Termasuk KTD KWT Posyandu dan lembaga lain wajib punya data terkait kegiatannya
• perlu koordinasi antara pemuda, orang tua dan pengurus. Jangan sampai terjajah, warga harus mengoptimalkan potensi SDA yang dapat menggerakkan ekonomi.

_~ Ing Ngarso Sung Tulodo: memberikan tauladan di depan
~ Ing Madya Mangun Karso: ditengah membangun semangat
~ Tut Wuri Handayani: memberikan dorongan dari belakang_

• Contoh ada potensi UDANG yang bisa di kembangkan menjadi ikon Kampung Kramat, beri label yang sederhana dan mudah di ingat, tetap berkarya.
• Dengan capaian yang tinggi, bisa menjadi daya tarik orang luar, tentunya dengan kerja keras dan komitmen.

RW 01 didaftarkan 5 Mata Lomba, diantaranya;
~ Kebersihan
~ Posyandu
~ KWT & KTD (bersama-sama): tanam yang unik seperti keripik pelepah pisang, buat produk (bukan Budikdamber), optimasi tapioka/udang (bahan bakunya melimpah).
~ Dasawisma: kelompok ibu berasal dari 10 KK (kepala keluarga) rumah yang bertetangga untuk mempermudah jalannya suatu program. Pengumpulan dana, kuesioner, tertib administrasi,adalah beberapa contoh tanggungjawab ketua dawis, untuk kemudian hasilnya diteruskan ke ketua PKK.
Dasawisma RW 09 pernah menjadi percontohan, sistemnya terbentuk dengan baik, kita bisa belajar
~ Berkaitan dengan Kelurahan

4. Kita (RW 01) sedang disorot, terdekat oleh Cibuluh, Rusun, dll. Terutama warga rusunawa, RT RW wajib punya data pengelola, khawatir ada kesempatan tindak kriminal. Perlu diadakan pertemuan dengan Koordinatornya.

5. Tentang kebersihan:
• Lomba *Bogorku Bersih* semua didaftarkan, sementara fokus lubang biopori. Nanti kalau sudah 50-100 besar lebih fokus terutama KATAWIS dan KWT daerah area Kolam Retensi. Daftar setelah lebaran.
• Pengalaman Pak Lurah bisa sampai Jepang dengan modal aksi kebersihan.
• Masing-masing RT punya ciri khas tanaman hias. Atau contoh RT 1 disebut kampung hijau, dsb. Tidak harus beli.
• Sanitasi belum berjalan dengan baik, intinya sambil proses

6. Tentang Kolam Retensi
• RT RW adalah pembina, tidak masuk struktur bukan berarti terlepas perannya dalam membantu kegiatan

Semoga bermanfaat



Guru Pembelajar Sepanjang Hayat

Sapaguron SDM Salam
Rabu, 24 Maret 2021
Ust. Ahmad Rofiqi, Lc. M. Pd. I
*Guru Pembelajar Sepanjang Hayat*

Pendidikan adalah profesi yang berbeda dengan bidang lain, bukan sekedar membuat barang/jasa, bukan sekedar menyampaikan ilmu, melainkan memberikan semua yang kita miliki, diolah dan menyampaikannya untuk tumbuh-kembang peserta didik

Mendidik bukan sekedar membuat anak mengerti, lebih dari itu membangun akhlaq. Harus menghasilkan manusia yang baik, dimata Allah, didepan manusia, di alam semesta.

Sukses bukan hanya akademis, tapi di keluarga, masyarakat, profesi dan akhirat.

4 masalah pendidikan Indonesia:
• Problem Keimanan: shalat jarang apalagi baca Al Qur'an, <50% terjadi
• Problem Susila: berkaitan dengan seksual, narkoba, kekerasan, rokok (sampai tingkat anak SD)
• Problem Produktifitas: peringkat 72 dari 77 kebiasaan membaca Indonesia
• Problem Penerapan Kurikulum Akhlaq

Masih banyak kurikulum Indonesia yang mengadopsi pembelajaran dari luar, sementara: akidah tidak menyeluruh, plural (memisahkan kehidupan beragama & ilmu pengetahuan), hedonisme, individualisme

Pembelajaran: Menumbuhkan, memahamkan & menyampaikan

Misi pendidikan
1. Mukmin: menyembah Allah
2. Khalifah: mengelola alam
3. Dai: melanjutkan misi para nabi

Siswa:
• Mukmin: beriman, soleh
• Pejuang: tangguh, sabar, berani
• Khalifah: pembawa pesan, menjaga alam

Semoga bermanfaat



Sosialisasi Kesbangpol Bersama Lurah Tanah Baru

Sosialisasi Calon Penyuluh Kesbangpol
Kelurahan Tanah Baru
Selasa, 23 Maret 2021

1. Tentang program kota Bogor, dibawah binaan Kesbangpol
Kandidat: LSM, ormas dan kelurahan

2. Belum tahu metode seleksi nanti seperti apa, minimal bisa komunikasi. Hanya 2 orang yang menjadi perwakilan dari tiap kelurahan.

Seandainya tidak masuk tim, membantu kegiatan kelurahan, misal tentang covid, sosialisasi yang positif

3. Informasi tes via WhatsApp, jadwal nanti diberikan, dikoordinasikan ke kelurahan

4. Bantuan dibidang yang lain, kegiatan seperti Jumat barokah, kerjasama antar lembaga-masyarakat dan kelurahan

5. Lomba 5 bidang : 3R, KTD KWT, Posyandu, Lingkungan Bersih (fokus RW 01), memunculkan ikon kebanggaan/penemuan yang tidak ada di tempat lain baik kualitas maupun kuantitas

Menumbuhkan rasa memiliki, seperti memakai masker, dan perihal lainnya yang patut menjadi contoh

6. Meski bukan aparat kelurahan, harus paham bagian alamat dan bagian/lokasi RW se Tanah baru

Semoga bermanfaat

Selasa, 13 April 2021

Panitia Kok Begitu

Panitia Ko Gitu

Cerita ini terjadi ketika aku mengikuti sebuah perlombaan antar guru yang diselenggarakan oleh dinas. Lombanya yaitu dongeng bahasa Sunda. Dari saya pribadi sih, siap ga siap, akan tetapi karena sudah di daftarkan kepala sekolah, maka aku pun mengikutinya dengan sukarela. Ya, itung-itung mencari pengalaman dan mengukur sejauh mana kemampuanku.

Sejak awal, informasi terkait lomba ini terkesan mendadak, satu sisi kami memahami karena ini masa pandemi. Tapi apa iya? Bayangkan saja pengumuman Kamis, Senin batas pendaftaran disertai teks dongeng, Rabu perlombaan dongeng nya. Kebayangkan?

Peserta yang daftar akhirnya di input ke dalam sebuah grup peserta, yang tidak lain adalah guru bahasa Sunda. Jumlahnya mencapai 80 peserta dan 1 panitia yang menjadi penanggung jawab terhadap informasi kepada kami, kita sebut Bu S.

Seiring berjalannya waktu, lomba tersebut akhirnya di undur pekan depan karena satu dan lain hal, begitu yang di ucapkan panitia kepada kami. Ya, mungkin ini yang terbaik. Setidaknya kami mendapatkan waktu untuk persiapan. Beliau pun, Bu S, sangat antusias kepada kami semua, bahkan ia mengharap kami tidak keluar grup untuk ajang silaturahmi :-D

Sebagai pendatang baru, saya sangat senang, dan hal ini dirasakan juga oleh peserta lain berhubung ini adalah kali pertama lomba yang mengangkat potensi lokal, ada ±80 calon pendongeng yang akan mewarisi budaya bahasa Sunda.

Sebelum pelaksanaan dimulai, jauh hari ada peserta yang menginginkan diadakannya persiapan ak teknikal meeting untuk gambaran besar peserta nantinya, beberapa peserta pun setuju perihal ini, akan tetapi Bu S tidak juga menjawab/merespon ide ini. Ya mungkin berhubung pandemi, ini ditiadakan atau karena memang peserta guru bahasa Sunda yang sudah mahir, sehingga ini diabaikan.

Dari sekian banyak judul cerita yang ada, sebagai seorang entertainment saya berusaha memberikan yang terbaik. Saya membayangkan bilamana mengambil judul yang mainstream, nantinya akan digunakan juga oleh peserta yang lain, seperti si Kabayan, Sakadang Kancil, Situ Bagendit, dan lainnya. Alhasil saya mengangkat cerita Sasakala dengan judul Duloh, asal usul pocong. Meskipun literasi nya berbahasa Indonesia, sebisa mungkin saya ganti menjadi bahasa Sunda. Unik kan?

***

Pelaksanaan pun tiba, berhubung jumlahnya yang banyak, kegiatan di bagi menjadi 2 hari yakni Rabu dan Kamis, dengan masing-masing terdiri dari 2 sesi, pagi-siang 1-20 dan siang-sore 20-40. Berhubung nomor urut saya 56, saya kebagian hari Kamis pagi. Oke.

Kebetulan pekan itu sedang diisi oleh liburan siswa pasca PTS. Sekolah kami melakukan pelatihan guru yang sudah di ACC perizinannya. Sedikit kecewa sih, karena tepat di hari Kamis, ada jadwal pelatihan outdoor baik flying fox sehingga aku tidak bisa menghadirinya.

Selasa malam,
Seorang peserta mengirimkan panggung yang akan kami gunakan nanti, ternyata tidak di dalam ruang tertentu melainkan podium besar ala dinas pendidikan. Sebagian yang lain foto-foto di atasnya, karena memang tidak ada informasi dari panitia. Inisiasi ini pun dilakukan oleh peserta karena memang ada yang melakukan survey tempat, takut nyasar di hari H. Semakin deg-degan perasaanku.

Rabu malam
Singkat cerita pelaksanaan hari pertama selesai dilaksanakan, hanya sedikit yang kami tahu berhubung tidak ada dokumentasi peserta yang dikirimkan. Panitia pun hanya sekedar memberikan semangat dan tidak ada kiriman foto/video dari hari pertama. Selain syarat bahwa peserta tidak boleh di dampingi, mungkin tidak untuk di publish, mungkin ya. Tapi satu hal yang saya ingat, Bu S menjanjikan kita membuat video kolaborasi karena menurutnya penampilan peserta sangat keren ucapnya. Sementara itu, di rumah saya terus melatih dan melatih agar siap dan tidak kena mental. Hehe

Sekitar pukul 21.00 WIB, kami dikejutkan dengan infomasi yang disampaikan di grup WhatsApp oleh Bu S, siapa lagi panitia yang yang berada disana. Kabarnya adalah bahwa telah ditentukan juara 1, 2 & 3 dari perlombaan hari Rabu (40 peserta pertama), dengan semangat Bu S memberikan selamat dan informasi lanjutan yakni persiapan data diri, rekening dan nomor NPWP. Sontak kami kaget sekaligus bingung, sebagian turut memberikan ucapan selamat. Alangkah bahagianya pemenang sudah di tentukan. Mungkin dari setiap perwakilan yang menang sudah membuat nasi tumpeng, hehe.

Tapi, bukankah hanya di cari 3 juara? (Informasi dari surat dinas). Apakah ini pertanda akan ada 6 juara, karena sesi hari Kamis belum mengikuti lomba sama sekali. Ya mungkin kebaikan hati panitia berhubung peserta yang ikut sangat banyak. Perlahan kebobrokan itu mulai terungkap. Peserta yang bertanya perihal 6 juara sama sekali tidak di respon.

Dari data yang disampaikan, nilai para peserta yang di sajikan hanyalah 3 juara beserta 10 tambahan lainnya. Sisanya? Entahlah. Padahal saya tersebut sangat rapi di input via Excel dan PDF. Tapi hanya sebagian peserta yang di tampilkan. Apakah peserta lain tidak begitu bagus sehingga tidak mendapatkan nilai, atau karena juri nya tidak fair. Prasangka demi prasangka terus bermunculan. Saya antara mau tahu dan cuek, berhubung lebih fokus pada latihan.

Akhirnya ada peserta yang meminta nilai keseluruhan hari Rabu dengan penuh permohonan. Disampaikannya juga alasan dengan ketikan yang panjang lebar, namun sama sekali tidak di respon. Bagaimana tidak, dari 40 peserta hanya ±15 yang ditampilkan. Singkat cerita, Bu S memberikan data autentik coretan juri yang mencakup semua nilai, tanpa keterangan tambahan. Pertanyaannya, siapa yang membuat pdf tersebut? Polemik sekali.

Bu S yang awalnya antusias, seketika diam seribu bahasa. Banyak peserta yang dikecewakan karena nilainya tidak ada, ya mungkin untuk laporan ke sekolah atau evaluasi mandiri agar kedepannya lebih baik, namun respon nya justru sangat dingin. Berbeda 180° dari pengumuman pemenang sebelumnya. Ya mungkin alangkah lebih baiknya di klarifikasi, atau lebih sabar dalam menyampaikan infomasi.

Kamis
Tiba giliran hari ke dua, Kamis. Acara yang seharusnya mulai pukul 8, baru dimulai pukul 9.30 itupun karena ada yang melapor, baiknya tepat waktu untuk menghargai yang datang lebih awal, adapun yang telat/tidak hadir bisa gugur atau di undur penomorannya. Sungguh keterlambatan yang cukup lama.

56, menandakan bahwa aku akan maju ke-16 dari nomor 41-60. Cukup menguras keringat. Aku hanya bermodalkan kertas dan papan jalan untuk mendongeng. Secara kemampuan aku rada kurang mahir, hanya bermodalkan keberanian saja.

Benar saja perkiraan saya sebelumnya, bahwa banyak peserta yang membawakan dongeng mainstream, sebagian yang lain unik, tapi setidaknya aku membawa bahan yang cukup unik. Tidak lupa aku berkenalan dengan peserta lain yang duduk disebelah ku, ya kami saling membantu untuk dokumentasi dan juga menambahkan relasi pertemanan.

7 menit waktu yang diberikan untuk peserta. Kebayang, ada peserta lain yang membawa boneka dan juga wayang, sungguh membuat ku menjadi insecure, kena mental. Semua tampil memukau, juri selalu memberi nilai, tidak seperti yang di gambarkan pada hari pertama. Peserta bergantian sesuai protokol kesehatan dan urutan yang di bacakan MC.

Tiba giliran ku, menceritakan
Pocong Duloh, semua juri terheran-heran, di tambah pembawaan ku yang bersemangat. Namun karena tidak ada notifikasi, aku hanyut dalam ceritaku sehingga MC memotong cerita yang aku sampaikan.

Sungguh, rasa puas menjulur disetiap sel tubuhku. Sedikit kecewa karena waktu di cut begitu saja, sesuatu yang harus aku sampaikan ke panitia. Di sisi lain, salah satu guru memuji keberanian ku, keunikan yang aku miliki. Senang rasanya.

Kumandang adzan bergema, waktu nya untuk kami pamit. Sebelumnya saya di ingatkan untuk mengikuti sesi final karena dibilangnya yakin aku lolos. Hm, bukankah penilaiannya berdasarkan poin dari 3 juri, mengapa ada final? Kapan? Harus cerita apa? Kembali situasi membingungkan ini terjadi lagi. Seru juga nih kalau lolos.

Hujan lebat, aku upayakan datang meski dengan sedikit keyakinan. Dan memang benar, hanya isu saja agar Kamis sore didatangi oleh seluruh peserta. Tapi tidak masalah, yang terpenting aku mendengarkan sambutan penutup dari dewan juri yang merupakan orang-orang hebat.

Intinya adalah ada 3 juara yang merupakan akumulasi Rabu & Kamis. Dewan juri menilai semua, baik yang juara maupun nilai paling kecil, dan meminta maaf karena tidak adanya teknikal meeting sehingga peserta tidak mendapatkan gambaran. Nah loh.

Sayang seribu sayang, informasi pemenang sesungguhnya tidak di sampaikan Bu S di akhir acara, banyak peserta yang sampai hari Jum'at menanyakan hal tersebut. Adapun pemenang yang disampaikan sebelumnya tentu saja berubah. Sehingga data ini disampaikan oleh peserta lain.

Masukkan semua peserta sama sekali tidak di respon, semua hanya berpendapat tanpa nahkoda grup. Pemenang yang akhirnya tidak menang, tidak mendapatkan klarifikasi apapun dari panitia. Bu S seolah-olah hilang.

Di tengah kekecewaan peserta, banyak dari kami yang left grup, termasuk Bu S, tanpa alasan apapun. Sungguh sangat kecewa, aku sendiri masih menyayangkan karena nilai hari Kamis tak kunjung keluar -_-

Panitia kok begitu,
Seandainya memang belum siap menjadi panitia bagian humas/CP peserta, baiknya menyatakan tidak sanggup di awal, bukan menjadikan ajang coba-coba kemudian baper dan hilang. Orang dinas loh.

Umur hanya angka, dewasa diukur dari pengalaman yang dimiliki. Sayang seribu sayang, 80 peserta kini tersisa 15 peserta termasuk aku yang masih menunggu nilai hari ke-2. Cita-cita yang disampaikan diawal, mendadak usang karena panitia tidak pandai mengelola peserta, hilang sudah paguyuban pendongeng Sunda itu.

Aku sendiri akhirnya memberikan masukan melalui kepala sekolah kepada pemberi surat dinas, harapannya ada notif seperti 1 atau 2 menit lagi karena peserta dongeng pasti akan hanyut dengan ceritanya. Sayang sekali kalau di stop tiba-tiba.

Intinya, sesuai judul tulisan ini, panitia kok begitu, adalah bentuk kekecewaan saya pribadi.








Senin, 05 April 2021

Parent Orientation - values & culture

Salam Parenting School - Parents Orientation
Sabtu, 3 April 2021
Bang Lendo - Penggagas Sekolah Alam
*Values & Culture*

• Teruslah menyampaikan yang _haq_
• Tukang sapu yang jujur lebih baik dari pejabat yang korup
• Uang dan bangunan tidak mempengaruhi kualitas pendidikan, zaman Rasulullah saw. belajar di bawah pohon kurma, dan lahir pemimpin peradaban
• 90% pendidikan di pengaruhi oleh hubungan guru-murid dan cara/sistem belajar
• *Alam Semesta* adalah guru kita
• Perhatikan & amati sekitar maka kita akan berfikir, bahwa alam disediakan untuk pembelajaran manusia
• Pedoman hidup yang tidak biasa dirubah: Al-Qur'an & Hadist
• Syarat menjadi Khalifah fil Ard:
1. Akhlaq
2. Logika
3. Kurikulum Kepemimpinan
4. Kurikulum Bisnis
• Kita tidak bisa memimpin dunia kalau tidak menguasai sains dan teknologi
• Setiap kita adalah pemimpin, sayangnya hal ini hanya diberikan pada bidang militer
• Ketika orang tidak bekerja dapat disebut _fakir_ maka _nafkah_ adalah solusinya
• Pasar adalah tempat yang halal tapi dimurkai, merupakan tempat tempaan terbaik untuk mengajar entrepreneurship
• Semua anak itu sempurna, produk _the best_ dengan mengembangkan bakatnya
• Sukses bilamana manusia beraktifitas sesuai _passion_ masing-masing
• Indonesia sebenarnya memiliki semua yang dibutuhkan, SDA lengkap dengan fisik yang sempurna, hanya saja kurang dimanfaatkan dengan baik sehingga menjadi negara yang miskin/banyak hutang
• Tugas kita sebagai orang tua/yang dewasa adalah mendukung bakat minat anak

~ Bagaimana menyikapi anak yang kurang beretika di era modern seperti ini?
• Ajarkan untuk kembali ke Sunnah seperti belajar ke desa-desa, gunung, alam
• Zaman terbaik pendidikan adalah zaman Rasulullah saw, kembali menyempurnakan adalah tanggung jawab kita di masa kemunduran seperti ini
• Pendidikan paling efektif adalah lingkungan rumah, dari sejak kecil ajarkan bisnis/bekerja agar senantiasa disibukan dengan positif
• Upayakan anak memperbanyak aktifitas magang di masa pandemi, sederhananya bisnis bareng dengan orang tua jadi asisten

~ Bagaimana cara mengetahui kemampuan anak?
• Sesuatu yang di sukai anak bisa jadi bakat/minat anak, bersih-bersih sekalipun bisa menjadikan anak sukses
• Jangan pernah menitipkan mimpi ke anak kita, karena setiap orang punya mimpi
• Apa yang sering di pegang anak, di ceritakan anak, di mainkan anak bisa jadi itu yang disukai
• Ambisi / ekspektasi orang tua biasanya menjadi konflik perbedaan pandangan antara anak dengan orang tua

~ Bagaimana sikap kita terhadap anak yang berkeinginan menjadi sesuatu yang abstrak (misal menjadi konten kreator, bagaimana mensiasati/menyederhanakannya)?
• Ingat kita hanya sebagai pengantar dan pendamping
• Apapun bisa diwujudkan tanpa perlu jadi presiden, Contoh: Google mampu mengampu jawaban miliaran orang dengan teknologi, zaman semakin canggih

~ Bagaimana implementasi pendidikan satu visi dan misi antara rumah dan sekolah?
• Belajar bersama keluarga, di era pandemi ini Allah swt memaksa orang tua menjadi guru utama (kembali pada fitrah)
• Tugas sekolah adalah mengisi sesuatu yang belum dimiliki oleh orang tua seperti kurikulum leadership, bisnis dan lainnya
• Bakat: sifat dan fisik
• Bakat komen, bukan berarti cerewet dan bising, melainkan calon pemimpin kalau kita dapat menempatkannya dengan baik
• Kita harus bisa lebih unggul dari pemahaman barat, karena kita memiliki nilai akhlaq
• Orang-orang sukses lahir dari keluarga miskin, dengan peran orang tua yang mencontohkan kebaikan (memberikan teladan dan mencintai Al-Qur'an dan Hadits)

*Thomas J. Stanley:*
Menurut Riset Stanley berikut ini adalah 10 faktor teratas yang akan mempengaruhi KESUKSESAN :

01. Kejujuran (Being honest with all People)
02. Disiplin keras (Being well-disciplined)
03. Mudah bergaul (Getting along with People)
04. Dukungan pendamping (Having a supportive spouse)
05. Kerja keras (Working harder than most people)
06. Kecintaan pada yang di kerjakan (Loving my career/business)
07. Kepemimpinan (Having strong Leadership qualities)
08. Kepribadian kompetitif (Having a very competitive spirit/Personality)
09. Hidup teratur (Being very well-Organized)
10. Kemampuan menjual Ide (Having an ability to sell my Ideas/Products)

```Kita mempersiapkan anak-anak untuk masuk surga, karena kita percaya beriman pada hari akhir```

Tujuan SDG Indonesia:
1. Mengakhiri kemiskinan
2. Mengakhiri kelaparan
3. Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan
4. Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas
5. Mencapai kesetaraan gender
6. Manajemen air bersih
7. Akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern
8. Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
9. Membangun infrastruktur
10. Mengurangi ketimpangan
11. Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan
12. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
13. Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya
14. Mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim
15. Melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan terhadap ekosistem daratan
16. Mendukung masyarakat yang damai dan inklusif
17. Menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan global

Sementara pendidikan Sekolah Alam melampaui 17 poin tersebut, yakni berorientasi pada alam akhirat

_Pada intinya, semua manusia diciptakan sempurna, kitalah yang membeda-bedakan_

Semoga bermanfaat





Salam Parenting School - Parents Orientation
Sabtu, 3 April 2021
Bang Lendo - Penggagas Sekolah Alam
*Values & Culture*

• Teruslah menyampaikan yang _haq_
• Tukang sapu yang jujur lebih baik dari pejabat yang korup
• Uang dan bangunan tidak mempengaruhi kualitas pendidikan, zaman Rasulullah saw. belajar di bawah pohon kurma, dan lahir pemimpin peradaban
• 90% pendidikan di pengaruhi oleh hubungan guru-murid dan cara/sistem belajar
• *Alam Semesta* adalah guru kita
• Perhatikan & amati sekitar maka kita akan berfikir, bahwa alam disediakan untuk pembelajaran manusia
• Pedoman hidup yang tidak biasa dirubah: Al-Qur'an & Hadist
• Syarat menjadi Khalifah fil Ard:
1. Akhlaq
2. Logika
3. Kurikulum Kepemimpinan
4. Kurikulum Bisnis
• Kita tidak bisa memimpin dunia kalau tidak menguasai sains dan teknologi
• Setiap kita adalah pemimpin, sayangnya hal ini hanya diberikan pada bidang militer
• Ketika orang tidak bekerja dapat disebut _fakir_ maka _nafkah_ adalah solusinya
• Pasar adalah tempat yang halal tapi dimurkai, merupakan tempat tempaan terbaik untuk mengajar entrepreneurship
• Semua anak itu sempurna, produk _the best_ dengan mengembangkan bakatnya
• Sukses bilamana manusia beraktifitas sesuai _passion_ masing-masing
• Indonesia sebenarnya memiliki semua yang dibutuhkan, SDA lengkap dengan fisik yang sempurna, hanya saja kurang dimanfaatkan dengan baik sehingga menjadi negara yang miskin/banyak hutang
• Tugas kita sebagai orang tua/yang dewasa adalah mendukung bakat minat anak

~ Bagaimana menyikapi anak yang kurang beretika di era modern seperti ini?
• Ajarkan untuk kembali ke Sunnah seperti belajar ke desa-desa, gunung, alam
• Zaman terbaik pendidikan adalah zaman Rasulullah saw, kembali menyempurnakan adalah tanggung jawab kita di masa kemunduran seperti ini
• Pendidikan paling efektif adalah lingkungan rumah, dari sejak kecil ajarkan bisnis/bekerja agar senantiasa disibukan dengan positif
• Upayakan anak memperbanyak aktifitas magang di masa pandemi, sederhananya bisnis bareng dengan orang tua jadi asisten

~ Bagaimana cara mengetahui kemampuan anak?
• Sesuatu yang di sukai anak bisa jadi bakat/minat anak, bersih-bersih sekalipun bisa menjadikan anak sukses
• Jangan pernah menitipkan mimpi ke anak kita, karena setiap orang punya mimpi
• Apa yang sering di pegang anak, di ceritakan anak, di mainkan anak bisa jadi itu yang disukai
• Ambisi / ekspektasi orang tua biasanya menjadi konflik perbedaan pandangan antara anak dengan orang tua

~ Bagaimana sikap kita terhadap anak yang berkeinginan menjadi sesuatu yang abstrak (misal menjadi konten kreator, bagaimana mensiasati/menyederhanakannya)?
• Ingat kita hanya sebagai pengantar dan pendamping
• Apapun bisa diwujudkan tanpa perlu jadi presiden, Contoh: Google mampu mengampu jawaban miliaran orang dengan teknologi, zaman semakin canggih

~ Bagaimana implementasi pendidikan satu visi dan misi antara rumah dan sekolah?
• Belajar bersama keluarga, di era pandemi ini Allah swt memaksa orang tua menjadi guru utama (kembali pada fitrah)
• Tugas sekolah adalah mengisi sesuatu yang belum dimiliki oleh orang tua seperti kurikulum leadership, bisnis dan lainnya
• Bakat: sifat dan fisik
• Bakat komen, bukan berarti cerewet dan bising, melainkan calon pemimpin kalau kita dapat menempatkannya dengan baik
• Kita harus bisa lebih unggul dari pemahaman barat, karena kita memiliki nilai akhlaq
• Orang-orang sukses lahir dari keluarga miskin, dengan peran orang tua yang mencontohkan kebaikan (memberikan teladan dan mencintai Al-Qur'an dan Hadits)

*Thomas J. Stanley:*
Menurut Riset Stanley berikut ini adalah 10 faktor teratas yang akan mempengaruhi KESUKSESAN :

01. Kejujuran (Being honest with all People)
02. Disiplin keras (Being well-disciplined)
03. Mudah bergaul (Getting along with People)
04. Dukungan pendamping (Having a supportive spouse)
05. Kerja keras (Working harder than most people)
06. Kecintaan pada yang di kerjakan (Loving my career/business)
07. Kepemimpinan (Having strong Leadership qualities)
08. Kepribadian kompetitif (Having a very competitive spirit/Personality)
09. Hidup teratur (Being very well-Organized)
10. Kemampuan menjual Ide (Having an ability to sell my Ideas/Products)

```Kita mempersiapkan anak-anak untuk masuk surga, karena kita percaya beriman pada hari akhir```

Tujuan SDG Indonesia:
1. Mengakhiri kemiskinan
2. Mengakhiri kelaparan
3. Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan
4. Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas
5. Mencapai kesetaraan gender
6. Manajemen air bersih
7. Akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern
8. Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
9. Membangun infrastruktur
10. Mengurangi ketimpangan
11. Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan
12. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
13. Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya
14. Mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim
15. Melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan terhadap ekosistem daratan
16. Mendukung masyarakat yang damai dan inklusif
17. Menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan global

Sementara pendidikan Sekolah Alam melampaui 17 poin tersebut, yakni berorientasi pada alam akhirat

_Pada intinya, semua manusia diciptakan sempurna, kitalah yang membeda-bedakan_

Semoga bermanfaat





Rapat Bulanan KATAWIS Februari

Rapat Bulanan KATAWIS
Sabtu, 27 Februari 2021
Pukul 19.00 WIB

Mohon diketahui sebelumnya rapat ini bertujuan untuk sosialisasi kegiatan KATAWIS agar kita memiliki informasi yang sama, khususnya sosialisasi terhadap masyarakat sekitar

1. Sanggar Katawis
• Pembelajaran non-formal untuk anak-anak range usia 3-15 tahun
• Setiap hari Minggu jam 09.00-11.00 WIB area sekretariat Katawis
• Bekerjasama dengan KBM PION

2. Budikdamber
• Ember swadaya MATI MASAL umur 1-2 bulan ga k2 dua e68dcck sisa ±1.000an ekor
• Pertimbangan: kadar air, cahaya matahari, pakan, asam amoniak
• Panen kangkung pertama ±30 ikat keuntungan ± Rp 90.000,- an

Solusi:
• Dibuat jadwal pertemuan dengan Pak Iwan, koordinator ilmunya harus tinggi
• Cek sirkulasi air ember: RABU

3. Lurah Baru
• Siapapun kita harus tetap _move-on_
• Butuh sosialisasi KATAWIS terhadap Lurah Bari (waktu menyusul & sampingan RT/RW)

4. Rekrutmen Anggota Baru
• Sudah sosialisasi tiap RT 01-06
• Pembacaan AD-ART

Solusi:
• Pekan depan tanggal 6 atau 7 Maret 2021 dibuat pertemuan untuk rekrutmen anggota baru dan pembacaan AD-ART

5. Bendahara
• Saldo Bendahara Rp 48.000,-
• Tambahan Kas Rp 245.000,-
• Saldo Budikdamber Rp 1.000,-

6. Additional
• Pembentukan Koperasi

Semoga bermanfaat