Jumat, 01 Mei 2015

kultum minggu 14 & 15

Kultum SM minggu ke 15

Pengalaman live in
Senin, 13 April 2015
Oleh    : Alif SM 2 & Pak Natiq
            Pengalamanku saat live-in dan susur pulau, dimulai ketika saya berangkat maghrib ke stasiun. Setelah berpamitan, saya dan teman-teman berangkat ke Kota Tua naik kereta kemudian naik angkot sampai Muara Angke. Kami shalat isya dan tidur disana.
            Hari pertama sampai hari ke-3, kami melakukan live-in, menginap dan berkeluarga dengan masyarakat disana. Melakukan aktifitas seperti seorang nelayan. Memancing, naik perahu, makan, bercerita, dan aktifitas lainnya.
            Hari ke-4 sampai hari ke-6 kami melakukan aktifitas susur pulau di pulau Bira. Kami melakukan perjalanan survival/bertahan hidup, menanam mangrove, membuat bivak, dan snokling. Perasaan kami sangat senang.
            1 hal yang paling disegani kepada teman-teman SM 2 yaitu toleransi kepada orang tua saat berada dikereta. Kursi prioritas (anak-anak, lansia, dan orang cacat), diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Kisah Nabi Sulaiman a.s.
Selasa, 14 April 2015
Oleh    : Dzaky SM 2 & Pak Kabul
            Salah satu kisah Nabi Sulaiman as. yaitu saat memindahkan singgasana Ratu Balqis dalam waktu sekejap mata. Pada awalnya, Ratu Balqis tidak percaya terhadap apa-apa yang diucapkan, akan tetapi karena kuasa Allah swt. semuanya terjadi. Peristiwa ini terjadi karena bantuan jin yang diperintahkan Nabi Sulaiman as.
            Kita sebagai manusia mempunyai derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan jin, jangan sampai kita terperdaya oleh jin.
            Pernah pak Kabul bertanya kepada teman-teman, lebih memilih mana; kaya tapi sok sederhana atau sederhana tapi sok kaya. Teman-teman memilih nomor 1, kaya tapi sok sederhana. Benar! Lebih baik kita bersikap sederhana padahal sebenarnya kita kaya.

tentang iman
Senin, 27 April 2015
Oleh    : Nisrina SM 1 & Bu Sonia
            Iman itu berada didalam setiap diri manusia. Orang yang beriman akan bergetar hatinya jika mendengar nama Allah swt. yang dapat mengukur kadar keimanan seseorang dalam meraih Ridho Allah swt. hanyalah Allah swt. sendiri.
            Tentang iman, ada sebuah kisah dari serial lorong waktu yang salah satu kisahnya membahas tentang keimanan seorang marbot mesjid yang setiap waktu beribadah. Hingga suatu hari dia digoda oleh setan yang menjelma sebagai manusia. Setan berperilaku sedang shalat hanya saja posisinya terbalik, mengahadap Timur.
            Melihat kondisi seperti itu, sang marbot mendekati dan menegur setan tersebut yang sedang menyamar sebagai seorang bapak tua. Menanggapi hal tersebut, setan menangis tersedu-sedu karena ia mengaku sedang beribadah yang amat sangat khusyuk. Sang marbot menjadi iba dan semakin penasaran olehnya sehingga ia mulai mempertanyakan cara beribadah yang dilakukan setan sampai level sangat khusyuk.
            Kesempatan emas tersebut akhirnya digunakan oleh setan untuk membujuk marbot mesjid yang berada dalam kebingungan (terkait kondisi ibadahnya yang segitu-gitu aja). Setan menceritakan pengalamannya, bahwa khusyuknya dia dalam beribadah merupakan hasil kerja keras melawan kemaksiatan yang pernah ia perbuat. Kesimpulannya, sebelum khusyuk, manusia harus melakukan perbuatan maksiat terlebih dahulu, kata setan.
            Mendengar hal tersebut, sang marbot mulai mencoba meminum-minuman keras dengan kadar yang sedikit. Karena rasa candunya, ia menambah lagi minuman keras hingga akhirnya ia mabuk tidak sadarkan diri. Mendengar bujukan setan yang beranggapan bahwa meminum-minuman keras saja kurang untuk bermaksiat, ia membisikan untuk melakukan aksi jambret kepada seorang perempuan. Diluar kesadarannya, sang marbot mulai menjambret tas seorang perempuan yang lewat ditengah jalan yang gelap.
            Khawatir perempuan tersebut melapor kepada polisi, akhirnya dia membunuh perempuan tanpa dosa tersebut seketika dan menghilangkan barang bukti atas kejahatannya. Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Begitulah kisah marbot malang yang akhirnya tertangkap polisi karena ulahnya, yang disebabkan oleh bisikan setan. Keburukan yang besar diawali dari keburukan yang kecil, oleh karena itu, kita jangan lalai terhadap perbuatan kita sekecil apapun.

Tidur
Selasa, 28 April 2015
Oleh    : Yaya SM 2 & Bu Rizky

            Tidur merupakan hak mendasar bagi manusia. Siapa yang hobinya tidur? Tidur tidak hanya hobi, melainkan keharusan. Apabila ada seseorang yang tidak suka tidur, bersiaplah menanggung akibatnya yaitu mengantuk. Ada jam biologis yang mengatur kita untuk tidur, disamping untuk beristirahat, tidur juga dapat menenangkan jiwa kita.
            Rasulullah saw tidur diawal malam dan bangun dipertengahan malam untuk melakukan shalat. Tidur tidak perlu banyak, sedikit juga sudah cukup karena Allah swt. tidak menyukai yang berlebihan. Siapa yang menganggap bahwa tidur itu membuang waktu? Bisa ya bisa juga tidak, kembali kepada kesadaran masing-masing. Have a nice day…

jangan terlambat!
Rabu, 29 April 2015
Oleh    : Galih SM 3 & Pak Natiq
            Ini kisah teman saya, sudah pernah saya ceritakan kepada teman-teman SM 3, dan akan diceritakan ulang untuk kultum ini. Teman saya, sebut saja si A, rumahnya sangat dekat dengan sekolahnya. Saking dekatnya, ia pernah terlambat karena mengulur-ngulur waktu keberangkatannya. Walaupun sudah diprediksikan sebelumnya, ternyata teman saya ini mengalami kejadian yang tak terduga yaitu pintu rumahnya terkunci dari dalam (oleh bibinya yang mungkin sedang mandi). Setelah menunggu sekitar 15 menit, akhirnya dia datang ke sekolah dalam keadaan terlambat.
            Sejauh & sedekat apapun jarak dari rumah kita ke sekolah harus kita syukuri. Mengapa? Ada hitungan amal yang dicatat oleh malaikat kepada orang-orang yang mencari ilmu. Orang yang rumahnya jauh, dihitung tiap langkahnya atau mungkin tiap kopling kendaraannya/rotasi ban dengan jarak yang ditempuh. Nah, untuk rumahnya yang dekat, tidak perlu menunggu waktu habis/terlambat untuk kesekolah. Orang yang rumahnya dekat, bisa datang lebih pagi dan mungkin membantu custodian membersihkan lingkungan sekolah. Itu juga merupakan amal ibadah yang ada hitungan pahalanya. Lantas? Sama saja bukan? Ayo beramal.

Ibu
Kamis, 30 April 2015
Oleh    : Firsya SM 2 & Bu Samiah
            Pernah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw., “siapakah yang harus kita hormati?” Beliau menjawab, “ibumu”. kemudian sahabat tersebut bertanya kembali, “lalu siapa?” beliau menjawab, “ibumu” kemudian ditanya kembali, “lalu?” jawaban serupa terlontar, “ibumu” dan akhirnya jawaban tersebut ditutup dengan kata “bapakmu.”
            Perbandingan seorang ibu dengan seorang ayah adalah 3 berbanding satu. Tidak salah kalau kita harus mengutamakan ibu terlebih dahulu karena jasa seorang ibu lebih berat (dalam merawat anak) ketimbang seorang ayah.

            Dalam sebuah komik vbi-berjanggut, ada seorang anak yang hendak memberikan sisa bakso yang ia miliki kepada orang tuanya. Saat ayahnya meminta seluruh bakso tersebut, yang si anak berikan hanya 1, lebihnya (yang berjumlah 3) untuk ibunya, hal ini karena kecintaan anak tersebut kepada ibunya lebih besar dari ayahnya. Seorang ibu itu rela begadang sampai pagi demi anaknya, sedangkan ayah, biasanya hanya bangun sesaat dan tidur kembali. Hargai ibumu ya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar