Selasa, 19 Mei 2015

Senin spirit 'kunci kebahagiaan' 18-05-2015

Senin spirit:
"kunci bahagia"
18 Mei 2015
Oleh: pak Agus
Ada sebuah kerajaan yang makmur karena dipimpin oleh raja yang bijaksana. Suatu hari ada seorang pemuda yang belajar dari Lc (yang hampir selesai dari tugasnya), bertanya,
"apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Gurunya memberikan nasihat untuk menemui raja, untuk belajar kepadanya terkait RAHASIA KEBAHAGIAAN.
Tanpa banyak prosedur (karena keterbukaan sang raja), pemuda tersebut masuk dan menemui raja diistananya. Pemuda tersebut menyampaikan pertanyaannya,
"wahai baginda raja, jelaskan kepadaku tentang rahasia kebahagiaan?"
Seketika raja memberikannya sendok yang berisi minyak zaitun diatasnya seraya berkata,
"Bawalah sendok ini berkeliling istana untuk menikmati pemandangan yang ada disini."

(Bergegas pemuda melakukan amanah sang raja).

Setelah puas berkeliling setiap sudut istana, pemuda tersebut kembali kehadapan raja.
"Bagaimana perasaanmu?"
"Luarrr biasaaa, istana ini begitu megah, indah, luas & nyaman."
"Bagaimana keadaan minyak disendokmu?"

Tak sadar, minyaknya telah habis menetes ketika ia bawa berkeliling.

"Bagaimana perasaanmu?"
"..." Pemuda kecewa tidak bisa membawa minyak tersebut kembali.
Kemudian, hal yang sama dilakukan kembali. Raja memberikan kesempatan kedua agar amanah tersebut terlaksana. Tentu saja kondisi pemuda yang sekarang lebih berhati-hati. Ia membawa sendok dengan perlahan, dan tiba dihadapan sang raja dengan rentan waktu yang lebih lama.
"Bagaimana sekarang?" Tanya raja.
"Aku benar-benar puas karena telah menunaikan amanahmu & menikmati keindahan istana ini"
***
Rahasia kebahagiaan ada 2, yaitu:
1. FOKUS terhadap apa yang dilakukan
2. MENIKMATI & MENSYUKURI yang lain
Keduanya harus bersinergi. Fokus mencapai target jangan sampai kehilangan kesempatan untuk berinteraksi dengan yang lain.
Kombinasi keduanya, membuat kita insan yang berbahagia. 1 saja tidak tercapai, tidak berinteraksi & bersyukur, kita akan stressssss, begitu juga kalau target tidak terpenuhi, akan lalai dari tugas utama kita. Sama seperti ke Rinjani, teman-teman harus tetap fokus kepada pendampingan anak dan juga 'disambil' dengan menimati perjalanan kesana.

*semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar