Senin spirit:
"kunci bahagia"
18 Mei 2015
Oleh: pak Agus
Ada
sebuah kerajaan yang makmur karena dipimpin oleh raja yang bijaksana. Suatu
hari ada seorang pemuda yang belajar dari Lc (yang hampir selesai dari
tugasnya), bertanya,
"apa
yang harus aku lakukan sekarang?"
Gurunya
memberikan nasihat untuk menemui raja, untuk belajar kepadanya terkait RAHASIA
KEBAHAGIAAN.
Tanpa
banyak prosedur (karena keterbukaan sang raja), pemuda tersebut masuk dan
menemui raja diistananya. Pemuda tersebut menyampaikan pertanyaannya,
"wahai
baginda raja, jelaskan kepadaku tentang rahasia kebahagiaan?"
Seketika
raja memberikannya sendok yang berisi minyak zaitun diatasnya seraya berkata,
"Bawalah
sendok ini berkeliling istana untuk menikmati pemandangan yang ada disini."
(Bergegas
pemuda melakukan amanah sang raja).
Setelah
puas berkeliling setiap sudut istana, pemuda tersebut kembali kehadapan raja.
"Bagaimana
perasaanmu?"
"Luarrr
biasaaa, istana ini begitu megah, indah, luas & nyaman."
"Bagaimana
keadaan minyak disendokmu?"
Tak
sadar, minyaknya telah habis menetes ketika ia bawa berkeliling.
"Bagaimana
perasaanmu?"
"..."
Pemuda kecewa tidak bisa membawa minyak tersebut kembali.
Kemudian,
hal yang sama dilakukan kembali. Raja memberikan kesempatan kedua agar amanah
tersebut terlaksana. Tentu saja kondisi pemuda yang sekarang lebih berhati-hati.
Ia membawa sendok dengan perlahan, dan tiba dihadapan sang raja dengan rentan
waktu yang lebih lama.
"Bagaimana
sekarang?" Tanya raja.
"Aku
benar-benar puas karena telah menunaikan amanahmu & menikmati keindahan
istana ini"
***
Rahasia
kebahagiaan ada 2, yaitu:
1.
FOKUS terhadap apa yang dilakukan
2.
MENIKMATI & MENSYUKURI yang lain
Keduanya
harus bersinergi. Fokus mencapai target jangan sampai kehilangan kesempatan
untuk berinteraksi dengan yang lain.
Kombinasi
keduanya, membuat kita insan yang berbahagia. 1 saja tidak tercapai, tidak
berinteraksi & bersyukur, kita akan stressssss, begitu juga kalau target
tidak terpenuhi, akan lalai dari tugas utama kita. Sama seperti ke Rinjani,
teman-teman harus tetap fokus kepada pendampingan anak dan juga 'disambil'
dengan menimati perjalanan kesana.
*semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar