Senin, 24 Agustus 2015

mabit SM 3

Mabit SM 3     : Learn To Maestro
Jum’at, 21 Agustus 2015

Pak Agus
Ada kata-kata yang harus kita pahami terkait “Learn to Maestro” yakni
*Maestro        : ahli, jago, pakar, master, spesialis, menghasilkan, bermanfaat, sukses, expert, kreatif, easy, pemimpin & hebat
(Boleh juga kita belajar pada hewan, seperti citah maestro kecepatan, akan tetapi pada kesempatan kali ini, kita belajar kepada seseorang.)
Banyak contoh yang dapat kita jadikan maestro di Indonesia, diantaranya: Yudi Sardi-maestro biola, Affandi-lukis, Soedirman & AH. Nasution-maestro strategi perang, Bambang Pamungkas-maestro pesepak bola Indonesia dan lain-lain. Belum lagi yang bermunculan diluar negeri, sangat banyak.
*Magang         : biasanya belajar keterampilan secara langsung, terkait pekerjaan, tempat, dan lainnya (pada kesempatan ini, kita belajar kepada empu/Begawan/orangnya, bukan usahanya)
*Learn             : Belajar (bentuk pertanyaan 5W + 1H)
·         Bagaimana cara mencapai target?
·         Bagaimana cara menjadi seorang maestro?
·         Apa motivasi awal menekuni bidang ini?
·         Kenapa mengambil bidang ini?
·         Kapan mulai tertarik pada bidang ini?
·         Bagaimana cara menggabungkan kreativitas dengan inovasi?
·         Siapakah yang menjadi teladan bapak/ibu?
Bahkan Rasulullah saw. sekalipun belajar kepada maestro dagang yaitu pamannya sendiri, Abu Thalib. So, kalau kita mau sukses harus ada pementor/guru yang dapat mengarahkan kita. bisa saja kita berjalan sendiri, akan tetapi butuh waktu yang cukup lama dibandingkan dengan bermaestro.

Bu Diena
Magang SM 3 itu harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Usia dini seperti kalian sudah mendapatkan pembimbing dan magang dengan tema yang luar biasa patut disyukuri. Selama kita duduk disamping maestro, jangan sampai kita hanya berdiam diri tanpa mengeluarkan pertanyaan/pelit pertanyaan. Jangan pernah sungkan, mumpung kalian bersama maestro, tanyakan sebanyak-banyaknya. Jangan sampai kita mendapatkan informasi yang minim selama magang. Ayo semangat!

Kak Nugi & Kak Galih
Nugi: dari kecil senang sekali dengan binatang hingga akhirnya magang profesi SM 2 di kedokteran hewan, akan tetapi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Akhirnya mengambil magang konservasi hewan kukang di magang maestro SM 3.  Awalnya kurang greget karena harus melakukan demonstrasi. Setelah ditunjuk menjadi wakil panitia (secara dadakan), disana mulai terbuka ‘kunci’ penasaran yang selama membelegu Nugi, hingga akhirnya ia puas dengan magangnya yang sudah tinggal 5 hari lagi.
Galih    : Magang di MD Entertainment bagian design, awalnya kaget karena masuk ketempat magang yang sangat besar & popular (tempat produksi serial Adit-Sopo-Jarwo) dan sempat dipertanyakan dan dipertegas oleh karyawan disana bahwa Galih masih SMP. Banyak sekali pembelajaran yang didapatkan. Tidak hanya design, ke-maestro-an pemilik perusahaan tersebut berhasil Galih dapatkan ketika magang. Menurut Galih waktunya kurang lama, walaubagaimanapun, itu merupakan salah satu pengalaman Galih yang tidak terlupakan.
Kesimpulannya            :
·         waktu magang itu sebentar, oleh karena itu manfaatkan sebaik mungkin, jangan sampai menyesal
·         jangan jadikan magang LTM ini sebagai formalitas belaka, ikuti alurnya dan nikmati perjalanannya, insyaa Allah akan sangat bermanfaat untuk kehidupan ananda
·         pilih tempat magang yang benar-benar sesuai dengan minat-bakat kita, tanyakan sebanyak-banyaknya pertanyaan agar kita benar-benar puas


Pak Natiq
Ngomong-ngomong soal magang, kita merujuk pada kisah Rasulullah saw. yang ketika kecilnya dulu, ia menjadi penggembala kambing dan belajar berdagang pertamakali bersama kakeknya, Abdul Muthalib. Sampai usia 8 tahun, kakeknya meninggal dunia, Rasulullah saw. tumbuh dan besar bersama pamannya Abu Thalib.
Sejak diasuh oleh pamannya, Rasulullah saw. sangat bersungguh-sungguh belajar (magang) terkait ilmu perdagangan. Berinvestasikan barang-barang dari seorang janda muda kayaraya, Khadijah (waktu itu usianya masih 25 tahun), Rasulullah saw. membantu pamannya berdagang bahkan sampai keluar kota Mekkah dengan jarak yang jauh dan waktu kembali yang tidak sebentar.
Selama Rasulullah saw. bersama pamannya, pamannya selalu mendapatkan keberuntungan, mengapa? Karena Rasulullah saw. kecil sudah mempunyai charisma yang tidak dimiliki oleh orang lain. Disamping itu Rasulullah saw. kecil sudah dikenal sebagai pedangan yang sangat jujur (tanpa merusak harga pasar).
Misal, jikalau ada permadani seharga Rp 100.000,- dipasaran, ia menjual dengan harga Rp 90.000,- (menjual tanpa mendapatkan untung yang banyak dan tetap menjaga kestabilan harga pasar). Rasulullah saw juga menjelaskan secara rinci dan jujur ketika barang dagangannya ada rusak/cacat. Hal ini membuat orang lain terkagum-kagum dengan cara Rasulullah saw. berjualan.
Siapa bilang Rasulullah saw. miskin? Hasil berjualannya itu membuat Rasulullah saw dikenal dengan julukan Al-Amin (orang yang dapat dipercaya) sekaligus pemuda kayaraya (secara materi), sehingga dengan sigap Rasulullah saw. melamar Khadijah dengan mahar 100 unta (bulatkan harga 1 unta adalah Rp 2.000.000,- dikalikan dengan 100 maka terbilang 2 Miliyar). Rasulullah saw. tahu bahwa Khadijah bukanlah perempuan sembarangan, sehingga maharnya sangat besar/mahal.
Semasa muda, Rasulullah saw. itu senantiasa hidup sederhana. Beliau mencontohkan kepada kita untuk selalu berusaha dan menjalani kehidupan ini dengan pementor/guru/pembimbing. Bersama seorang maestro, hidup kita akan lebih mudah dan terarah. Itulah sebabnya anak-anak SM melakukan aktifitas ‘magang’.

Semoga bermanfaat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar