Rabu, 26 Agustus 2015

pekan gumbira 17an 2015

Pekan Gumbira, benar-benar menggembirakan!
17-23 Agustus 2015
Oleh    : Muhammad Dhinar Zulfiqar

Yap, menurut saya pekan itu benar-benar sangat menggembirakan bagi hati kecil saya. Mengapa tidak? Satu pekan itu benar-benar terisi penuh oleh beragam kegiatan yang tidak hanya bermanfaat tapi juga membahagiakan bagi para pesertanya. Ada beberapa hal yang dapat saya simpulkan dalam acara 1 pekan kemarin (yang membuat saya senang bin bahagia), diantaranya:
1.      Melakukan acara 17’an (tanggal 17 Agustus) di Gunung Halimun-Salak dengan pak Lukman, pak Iqbal dan pak Agus. Awalnya hanya diskusi sederhana yang dimotivasi dan diwujudkan dengan sebuah gerakan, akhirnya kami berhasil mencapai Puncak Salak 1 yang ketinggiannya 2211 mdpl. Mudah-mudahan ini terus berlanjut dan bisa memotivasi yang lain. Rencananya kami akan membuat komunitas KOMPAS (Komunitas Pencinta Alam Salam) yang targetnya 1 bulan sekali melakukan summit, ya semoga saja terkabul.
2.      Upacara dengan kostum pejuang kemerdekaan. Walau letih dan lelah masih membungkus tubuh ini, sehari setelah summit saya mengikuti Upacara Bendera di Sekolah Alam Bogor dengan kostum sebagai “Soedirman”. Semaksimal mungkin saya berpenampilan total agar semangat para pejuang masa lalu bisa ditransformasikan dalam aktifitas saya sehari-hari, Alhamdulillah bisa mengejutkan teman-teman dengan modal yang sangat sederhana (pakaian dari lemari Almarhum Bapak saya, meski sudah kusam, saya tetap bangga).
3.      Mendampingi & Menang. Setelah upacara selesai, saya ikut mendampingi anak ABK mengikuti lomba ABK se-Bogor di GOR Padjadjaran (lapangan futsal). Alif berhasil menjadi juara 1 lomba menyanyi dengan lagu 17’an & Nadya hanya dengan bermodalkan bermain gitar diatas panggung. Selain itu, Aa Fiandi juga mendapatkan juara 2 lomba makan kerupuk di GOR, sehingga kami pulang dengan sebuah prestasi dan kebanggaan.
4.      Juara 1 lomba balap karung. Masih tertatih dengan kondisi fisik yang kurang recovery setelah summit, saya mengikuti lomba balap karung estafet perwakilan SDM SM sepulang dari GOR Padjadjaran. Bersama Pak Denih dan Pak Heri, kami berhasil merebut juara 1 dalam pertandingan tersebut, mengelilingi jalanan antar PS-SM. Meskipun tumit kanan saya sakit karena terkena batu, saya merasa sangat bahagia.
5.      SC 17’an teman-teman SM. Meskipun tidak turun secara langsung seperti tahun lalu, menjadi SC pada tahun ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya. Bisa berbagi pengalaman dan menjadi rujukan serta penasihat atas segala kegiatan yang dilakukan di SM bersama teman-teman OSIS. Terimakasih atas kepercayaan & kesempatannya.
6.      Panitia Gatrik & Galasin. Menjadi panitia tentu saja harus mengorbankan waktu, tenaga & pikiran yang lebih agar acara terlaksana dengan baik. Tidak jarang saya pulang sore untuk merencanakan permainan-permainan yang akan ditandingkan pada Pekan Gembira bersama pak Iqbal dan kawan-kawan. Menjadi juri dan pencatat skor dari pertandingan yang diselenggarakan adalah hal yang menyenangkan, karena bisa membahagiakan orang lain. Meskipun tidak ikut berpartisipasi dalam permainan, Alhamdulillah SDM SM dapat mengantungi juara 1 Gatrik & Transfer Air juga juara 2 pada permainan Galasin.
7.      Semi-Finalis Olahraga Jari. Pertandingan yang cukup unik ini memberikan kesan tersendiri bagi siapapun yang mengikutinya. Dalam perlombaan ini, saya menang 3x berturut-turut. Kok bisa? Pertama, menang WO dengan pak Lukman karena beliau lomba masak. Kedua, menang WO dengan Pak Ajid karena tak kunjung datang di RK. Ketiga, menang pinalti dengan Pak Abi (awalnya mengalahkan pak Hilman 3-0). Keesokan harinya, saya dikalahkan 2-0 oleh pak Iqbal (Madrid Vs Milan). Hingga akhirnya pertandingan itu dimenangkan oleh pak Rusli.
8.      Juara 1 Salam Got Tallents. Kembali kami merebut juara 1 pada perlombaan SGT. Bermodalkan tekad yang kuat dan latihan 1 malam, kami berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk menghibur seluruh warga SAB dengan kabaret ala perjuangan kemerdekaan. Idenya tercetus karena kami sudah jenuh menampilkan perkusi, disamping itu, soundsystem sekolah selalu bermasalah ketika melakukan pementasan, sehingga kami menyajikan parody dengan cara lipsing (yang saat ini sedang booming, seperti dubsmash), sehingga menghasilkan suara yang jelas tanpa menggunakan microphone. Bersama Pak Heri, Pak Chandra, Pak Didit, Bu Furi, Bu Yunda & Bu Sonia, kami berhasil merebut hati para juri dan mendapatkan juara 1 pada perlombaan puncak ini. seneeeeeeeeeeeeng bangeeetzzzzz… :D
9.      Menjadi pemateri #1 kelas ide SM. Meskipun waktu itu kondisinya mati listrik, Alhamdulillah acara dapat berlangsung dengan seru dan mendapatkan antusias dari teman-teman SM, terlebih lagi ada pak Satria yang mampir dari SD mengikuti pembahasan tentang “menulis”. Dengan modal ‘berteriak-teriak’ saya dapat menjawab tantangan menjadi pemateri kelas ide #1 di SM, semoga kalian semua (teman-teman) bisa menjadi penulis yang professional, amin.
10.  Mendapatkan Kaos Jogja & Sarung. Kedatangan salah satu fasilitator SM, memberikan buah tangan berupa kaos Jogja yang diberikan kepada seluruh SDM ikhwan SM dan dompet untuk SDM akhwat SM. Oleh-oleh yang anti-mainstream, membuat saya bungah karena bisa digunakan berkali-kali dikemudian hari. Disamping itu, ada juga bingkisan yang isinya adalah sarung tenun dari Ka Hana M. Mendapatkan hadiah yang dibungkus kertas kado, membuat perasaan saya semakin kompleks. Terimakasih ya Hana M, bu Riz. :D
11.  Ikut kelas malam SM 3. Dimintai tolong oleh orang lain adalah hal yang paling membahagiakan, apalagi kalau pertolongan itu adalah karena bakat/keahlian kita, tentu sangat mendebarkan hati, bukan? Hhe. Berawal dari tawaran oleh Pak Indra untuk menjadi MC pada acara kelas malam SM 3, langsung saya accept. Malam harinya, setelah pemaparan tentang LTM, kami bisa bernyanyi-nyanyi sambil bakar ikan bersama teman-teman porji. Keesokan harinya, saya menjadi instruktur senam dan olahraga pagi. Lengkap sudah pekan kemarin.
12.  Masih banyak lagi yang membuat pekan kemarin begitu utuh dan berkesan. Saya menyaksikan Alif, Mario & Saga yang super sekali melakukan speech didepan teman-teman SM. Saya bertemu dengan orang-orang hebat seperti Kang Rizky (pemateri tebar salam) & temannya pak Arief yang senang bersepeda bahkan sampai tingkat antar-provinsi. Saya juga berhasil menemukan rumah HanaM di Perum Pura Bojong Gede bersama Alif yang jaraknya begitu jauh. Mendapat gelar ‘orang ke-2’ yang main ke rumahnya setelah Yaya, hm, semoga berkesan ya HanaM, terimakasih untuk jamuannya. Dipenghujung pekan itu, saya mendapatkan oleh-oleh khas Jepara, yaitu ‘kue intip’ dari Alif yang dimakan bersama teman-teman SMA sambil menikmati mie ayam & nasi uduk malam senin kemarin.

Alhamdulillahirabbilalamin, terimakasih ya Allah…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar