Rabu, 17 September 2014

mengupas nilai nilai salam, pengajian SDM jumat 12 september 2014

Pengajian bulanan SDM SALAM
Jum’at, 12 September 2014               
Oleh    : Ust. Yasir A.M.
@ Mushola SM

MENGUPAS NILAI – NILAI SALAM
Bagaimana kabar rekan-rekan semua hari ini? Semoga dalam keadaan yang baik dan senantiasa dalam bimbingan serta lindungan Allah swt. Amiin. Takbir! Allahu akbar…
Hmm baiklah, apakah teman-teman seperjuangan SALAM masih ingat poin-poin yang telah disampaikan oleh Pak Yasir dalam pertemuan kemarin? Masih membahas tentang SALAM yang insyaa Allah akan memotivasi kita dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. Ini dia “MA HUWA SALAM part 2” ala pak Yasir, cek it that!
***
Seperti biasa, sebelum pak Yasir sebagai pemateri menyampaikan isi materi yang akan disampaikan, diawali dengan pertanyaan umum seputar tema yang akan dibahas.
“Apakah yang dimaksud dengan “spirit”? Apakah yang teman-teman pikirkan tentang s-p-i-r-i-t? semangat? Ghiroh? Jihad? A’zam? Ruh? Proaktif? Berjuang? Disiplin? Antusias?”
Yap! Semuanya benar…
Spirit dalam kalau dilihat dari terjemahan bahasa Inggris artinya “semangat.” Akan tetapi, pernahkah teman-teman merenungkan lebih dalam terkait definisi ‘spirit’ yang sebenarnya? Spirit yang seperti apakah yang dapat membawa kita pada ke-RidhoanNya?
Ternyata spirit yang selalu kita ucapkan itu merupakan sebuah ‘ruh’ yang terdapat dalam diri setiap makhluk ciptaan Allah swt. Telah dijelaskan dalam surat Al–Qadr ayat 4 yang berbunyi:
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat (dengan membawa ruh) dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
(dalam penjelasan lain, ruh yang dibawa oleh malaikat adalah zat-zat yang terkandung didalam Al-Qur’an, sehingga apabila seseorang mendapatkan ruh al-qur’an akan mendapatkan kebaikan dari malam seribu bulan)
Ruh yaitu sesuatu yang sengaja dibuat oleh Allah swt. dengan maksud untuk menghidupkan dan menggerakan manusia (juga makhluk lainnya). Tercantum dalam surat As-Sajdah ayat 9:
9. kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
Dan hadist Muslim 4781 tentang sperma dan ovum yang diberi ruh oleh Allah swt.
“Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sebagai orang yang jujur dan dipercaya bercerita kepada kami: Sesungguhnya setiap individu kamu mengalami proses penciptaan dalam perut ibunya selama empat puluh hari (sebagai nutfah). Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula. Selanjutnya Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menulis empat perkara yaitu: menentukan rezekinya, ajalnya, amalnya serta apakah ia sebagai orang yang sengsara ataukah orang yang bahagia. Demi Zat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya salah seorang dari kamu telah melakukan amalan penghuni surga sampai ketika jarak antara dia dan surga tinggal hanya sehasta saja namun karena sudah didahului takdir sehingga ia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah ia ke dalam neraka. Dan sesungguhnya salah seorang di antara kamu telah melakukan perbuatan ahli neraka sampai ketika jarak antara dia dan neraka tinggal hanya sehasta saja namun karena sudah didahului takdir sehingga dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga.” (Shahih Muslim No.4781)
Dengan kata lain, Ruh dapat memberikan energi kehidupan yang nyata walaupun wujudnya tidak bisa kita lihat secara kasat mata. Berbicara tentang makhluk hidup, mereka (manusia, hewan dan tumbuhan) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·         Tumbuh dan berkembang
·         Gerak
·         Peka terhadap rangsangan
·         Adaptasi
·         (Bernafas, memerlukan makanan, berkembang biak)
Sebagai manusia, kita mempunyai ciri tersebut yang secara hakiki saling melengkapi satu sama lain. Jika kita menghubungkan ciri-ciri makhluk hidup tersebut dengan spirit/ruh kebaikan yang diharapkan oleh manusia, dapat kita simpulkan bahwa:
“Ruh adalah sebuah energi yang menjadikan kita selalu ingin tumbuh dan berkembang, bergerak menuju kemajuan, peka terhadap situasi & kondisi, dan mampu beradaptasi baik dengan lingkungan.”
Lantas, energi seperti apa yang perlu kita pelihara? E.pos (Energi Positif)? Semangat yang berkobar? Atau hal yang lain? Ternyata ada 1 kata yang menjadi kunci terkait energi kebaikan manusia didunia ini, yaitu:
“Spirit JUANG”
Bukan
“Spirit UANG”
Tentu saja harus memilih spirit juang jangan sampai “ada uang melayang (terbang), tidak ada uang nyayang (=diam).” Bedanya hanya 1 huruf yakni huruf “J.” Apa maksudnya?
Apakah Jepang? (karena semangat orang Jepang dapat kita jadikan contoh dalam berperilaku disiplin dan saling menghormati). Apakah Jerman (Negara non Islam yang menggunakan konsep Islam didalamnya). Apakah Jumpalitan (Bekerja keras/cara kita untuk meraih impian).
Ternyata, J yang dimaksudkan disini memiliki arti: “JIHAD.” Ya! berjuang dengan bersungguh-sungguh, melawan hawa nafsu yang selalu menyelimuti kita setiap waktu. “Mengerahkan segala daya dan upaya serta potensi yang dimiliki baik harta maupun jiwa untuk menjalankan perintah Allah swt. semata demi mendapatkan Riddho-Nya.” Terdapat didalam surat Ali-Imran ayat 142:
142. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad[232] diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.
[232] Jihad dapat berarti: 1. berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang-orang Islam; 2. memerangi hawa nafsu; 3. mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam; 4. Memberantas yang batil dan menegakkan yang hak.
Adapun singkatan JUANG yang perlu kita pahami adalah:
***Jihad Untuk Allah, Negeri & Generasi (JUANG)***
Apapun bentuk jihad kita insyaa Allah akan dibalas dengan berlipat-lipat kebaikan oleh Allah swt. misal kita memberikan waktu kita untuk membantu orang lain, imbalannya adalah Allah swt membalas perbuatan baik kita dan menjamin kehidupan kita dengan yang lebih baik. Perumpamaan dan janji Allah swt. terkait JIHAD, tercantum dalam surat Al-Ankabut ayat 69:
69. dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
“Kalau mau membangun “SPIRITUAL,” kita tidak boleh “SEPI RITUAL”… Oke ?!

Semoga bermanfaat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar