Selasa, 23 September 2014

OMT Sekolah Alam... Jum'at-Sabtu, 19-20 September 2014

Open Mind Training (OMT)
Jum’at – Sabtu, 19-20 September 2014
@ SM Sekolah Alam Bogor
Oleh    : Pak Agus, Pak Pingky, Pak Hendi, Pak Syafir & Pak Iman

Pak Agus G.Y.  : School kill kreativity
Alhamdulillah kita sudah melaksanakan acara luar biasa yang sangat bermanfaat untuk bekal kita sebagai “guru” di Sekolah Alam Bogor. Ini merupakan bentuk “me-time” nya guru-guru yang harus dilakukan agar kita semua dapat merefresh lagi pikiran kita dari kepenatan keseharian saat mengajar. Ya kalau anak-anaknya selalu bermain dan mendapatkan hal-hal baru dari gurunya, lantas apakah gurunya hanya diam saja (tanpa mendapatkan hal-hal baru juga)? Tidak bukan?
Berdasarkan nilai-nilai SALAM yang diaplikasikan oleh Sekolah Alam Bogor, kegiatan ini merujuk pada nilai ADVANCE. Akan tetapi untuk sampai pada tahap ini, tidak bisa kita langsung berada di depan anak-anak, dibutuhkan LEARNING (Luas wawasan), juga AKHLAK dan SPIRIT mengikutinya. Gak keren kesannya kalau tematik pembelajaran anak tanpa disertai dengan guru yang wawasannya sedikit. Tidak hanya dikelas tapi juga untuk kehidupan seluruhnya.
Melihat kenyataan bahwa saat ini kebanyakan pendidikan memisahkan antara materi-teori mata pelajaran dengan kehidupan nyata, maka ini adalah tugas kita untuk membawa alam nyata ke dalam sistem pembelajaran. Dalam hal ini, guru adalah penyaringnya.
Disamping anak-anak yang subhanallah, bahkan orang tuanya pun demikian (tidak sedikit yang memiliki profesi diatas rata-rata), sangat disayangkan jika kita sebagai guru-fasilitator hanya mempunyai bekal-wawasan yang sedikit. Gak nyambung, sulit berkomunikasi, canggung, kuper bukanlah hal yang kita inginkan. Beda kiranya jika kita berusaha sedikit demi sedikit mempelajari berbagai macam informasi dan bidang ilmu, apapun itu (ekonomi, politik, seni, olahraga, dll.) akan terasa lebih Percaya Diri dan mudah ‘nyambung’ dengan orang tua.
Penyakit guru pada umumnya terkotak hanya pada pembelajaran.
·         Guru biasa mengajar
·         Guru hebar menginspirasi
·         Guru sejati menerangi
Naik level-nya seorang guru tidak mungkin terjadi kalau kita tidak mempunyai wawasan yang luas. PERLUAS Iqra’ –  Bacaan kita, tidak hanyak pendidikan & mempersiapkan materi untuk esok hari. Cari tuntunan sebanyak-banyaknya yang bermanfaat.
Di era cyber ini, segalanya serba modern. Belanja pengetahuan itu mudah dan murah. Misal jika kita ingin kursus bahasa inggris kita bisa browsing dan menemukan berbagai macam situs terkait hal-hal yang ingin kita pelajari, yang hebohnya lagi didalamnya sudah ada tutorial bahkan video yang sangat membantu kita terhadap apa-apa yang ingin kita cari. Atau jika kita ingin memperdalam ilmu agama, cukup buka situs tertentu (salingsapa.com misalnya) maka kita akan melihat banyak ceramah dan kajian agama dari sumber yang kita inginkan. Semuanya sudah transparan, kembali kepada sikap kita untuk mengelola dan memanfaatkannya.
Berbicara mengenai inspirasi dan informasi, ada sebuah forum yang sangat rekomended untuk kita semua para guru yaitu TED.COM. didalamnya terdapat banyak sekali pembicara-pembicara sukses yang mendiskusikan hal-hal luar biasa. Adapun TedEx yang sering kita dengar itu adalah komunitas local yang hanya mencakup beberapa wiliyah saja, seperti Anis Baswedan, Bang Lendo, dan lain sebagainya.
Ted itu sendiri merupakan singkatan dari Technology-Entertain-Design, yang awalnya hanya membahas seputar teknologi yang saat ini meluas ke berbagai macam persoalan. Memiliki durasi waktu 18 menit yang sangat sayang sekali kalau kita lewatkan begitu saja. Mengadopsi dari TED, insyaa Allah sekolah alam mengadakan acara Tea Talk yang waktunya berseling dengan Cakrawala. Selain memotivasi SDM agar lebih berani, juga untuk berbagi ilmu kepada yang lain. (Hayu mangga bagi yang berminat mengikuti tantangan kami)
Mari kita saksikan salah satu tayangan TED yang membahas tentang guru dan pendidikan oleh Tn. Sir Robins… (lupa)
***
Kita sering melihat anak-anak kita bersikap tidak biasa terhadap segala sesuatu, KREATIF. Akan tetapi hal tersebut justru hilang saat mereka sudah menjadi dewasa. 
Menceritakan tentang seorang anak hiperaktif-kinestetik yang tidak bisa serius mengikuti proses pembelajaran, sehingga orang tuanya memasukkan anak tersebut kedalam kelas balet untuk menuangkan hobinya tersebut. Beberapa tahun kemudian anak tersebut sukses membuka kursus menari dikotanya.
Apakah salah kalau seorang pria berteriak didalam hutan meskipun di hutan tersebut tidak ada wanita? (menurut wanita, segala ucapan pria adalah kebohongan)… hahaha tonton berulang kali untuk memahami video tersebut.
***
Apakah sekolah bisa membunuh kreativitas anak?
·         Anak sejatinya memiliki krativitas. Kenapa sekolah dapat menghilangkan kreativitas anak, itu karena sekolah tidak memperhatikan pendidikan secara utuh. Tidak mendidik secara jiwa dan raga, lebih cenderung meningkatkan mutu sekolah, visi dan misi kognitif, sehingga apa-apa yang diajarkan kepada anak,berbeda dengan kebutuhan anak secara keseluruhan. *Abdul Syukur
·         Guru yang mendidik muridnya tidak memiliki dimensi yang menyeluruh. Segala sesuatu yang disampaikan guru, murid wajib mendengarkan. Guru tidak merasa bersalah sedikitpun ketika anak tidak/belum memahami konsep materi yang sedang berlangsung. *Bu Atikah
·         Guru cenderung otoriter dengan menggunakan 3 aturan yang kejam (1. Guru selalu benar, 2. Murid selalu salah, 3. Jika murid benar, kembali kepada aturan 1 & 2). Fokus pada pemberian nilai-angka, secara tidak langsung memaksa anak agar lebih patuh terhadap kurikulum yang saklek meskipun bukan pada bidangnya. *jawaban peserta lain
Dulu, ketika tahun 2002 saat dimana Lembah Parigi (awal mula sekolah alam) berada ditengah-tengah kota dengan situasi didekat sungai (sama seperti di SM), terdapat salah satu murid di Tk-A yang karena perilakunya, kami member julukan anak tersebut “Si Profesor.” Bagaimana tidak? Apapun yang dia temui pasti selalu ditanyakan sampai ia benar-benar paham dari rasa penasarannya. Bahkan ketika pak Agus hendak pergi ke Kecamatan, definisi, fungsi dan tugas-tugas Kecamatan ia tanyakan tanpa ada rasa malu ketika bertanya. Bangga rasanya mempunyai anak didik yang bersikap seperti itu.
Akan tetapi kebahagiaan tersebut hanya dapat dinikmati sekejap saja. Seiring berjalannya waktu, saat ditemukan kembali Si Profesor tersebut, perilakunya sudah benar-benar berubah dari sebelumnya. Kini ia menjadi anak yang sangat pendiam bahkan sulit untuk berkomunikasi. Orang tuanya menyatakan bahwa hal tersebut salah satunya adalah karena pengaruh lingkungan sekolahnya.
Anak dengan modal kreativitas dan fitur harus segera dioptimalkan, dan Sekolah Alam hadir untuk itu. Mengantarkan potensi diri kita dan anak didik kita kepada titik maksimal kesuksesannya. Antara guru dan murid, yang HEBAT bukanlah anak, melainkan GURUNYA yang menemukan bintang terang masing-masing anak dan menuntunnya sampai anak benar-benar bisa mengelola kemampuannya.
Apa yang bisa kita lakukan sehingga kreativitas kita tidak hilang?
Teruslah mencoba dan bereksperimen. SEKOLAH ADALAH TEMPATNYA SALAH, lebih baik salah di sekolah daripada salah di kehidupan nyata. Tidak masalah jika kita dan anak-anak mencoba hal yang tidak biasa, justru itu harus difasilitasi. Akan sangat berbahaya kalau guru-guru di negeri ini tidak di Open Mind, hidup dalam dunia yang monoton dan tidak menjadi diri sendiri. Hasilnya akan sama saja dengan yang lain.
Target lulus SM 3 adalah “Peta jalan keluar” yang menjadi pedoman dan bekal untuk kehidupan setelah lulus. “Your job is not career,” semuanya berangkat dari diri kita sendiri. “Start & end in mind,” kalau kita tidak mengenal (diri kita dan lingkungan), kesulitan akan menimpa kita. 
Untuk apa sih kita disini? Pensiun di usia 40 bukan berarti berhenti bekerja, melainkan hidup dalam bintang terang kehidupan yang lebih baik. Guru sejati adalah guru yang melebihi kemampuan professional, lebih tepatnya expert. Ada 3 kunci kehidupan ini, yaitu berangkat dari HATI, yakin pada pilihan dan siap berbuat-AKSI, dan memberikan manfaat yang BERARTI.
“Jika lebih baik itu mungkin maka baik saja tidak cukup.”
Terinspirasi dari istrinya Bang Lendo yang melihat segala sesuatunya dari kacamata guru. Passionnya sudah jelas terlihat sehingga kita kalau mendengarkan ceritanya pasti antusias dan terbawa oleh suasana yang dibuatnya. Nahnu guru kobla syai’i yang artinya “kita guru sebelum yang lainnya.”
Hilang semua batasan-batasan yang menjadi pengahalang kita. Berikan slot waktu untuk anak dengan fasilitas yang mengesankan. Misalnya saja kita mengajarkan anak “berjalan mengendap-endap.” Ajarkan dengan symbol dan kinestetik sekaligus praktek agar anak lebih memahami. Berikan permainan yang komunikatif, hingga akhirnya kita bisa memberikan penjelasan diakhir agar anak memahami apa-apa yang telah dilakuakannya.
“Guru sekolah alam itu GAK BOLEH JAIM untuk berinteraksi dengan anak-anak.”
Arvind Gupta, seorang ‘inspiring people’ dari India yang mampu mengelola barang bekas menjadi mainan. Sedotan, botol, kayu dan yang lainnya bisa dijadikan menjadi mainan yang seru, coba lihat videonya di internet.
“Intinya, saat mendidik HATI dan PIKIRAN harus BERSIH.”

Pak Hendi    : Belajar bersama alam
Guru sekolah alam itu seperti apa sih?
Pelatihan terkati guru itu membutuhkan waktu 3 hari, akan tetapi kelemahan kita adalah MATERI banyak, WAKTU sedikit/singkat, dan TIDAK/JARANG diulang. Sehingga pelatihan-pelatihan yang didapat biasanya hanya bertahan sebentar. Kembali kepada kita semua ingin menjadikan setiap pertemuan adalah momen yang bermanfaat atau sia-sia, itu adalah pilihan.
Berbicara tentang sekolah ada korelasinya dengan masyarakat yang terbentuk saat ini. Kesimpulannya, ”kebudayaan masyarakat Indonesia saat ini sudah membias.” Pernah suatu hari, Botani Square ramai dikunjungi oleh banyak orang. Mulai dari pintu masuk sampai ujung kios penuh dan sesak. Ada kondisi dimana orang-orang bersikap tidak biasa dari hari-hari biasanya, hanya karena kedatangan Al (artis-anak Ahmad Dhani). Tujuan mereka tidak lain dan tidak bukan hanya untuk bertemu langsung, meminta tanda tangan dan foto bersama. Bahkan tidak sedikit yang hanya ingin melihat saja.
Berbeda jikalau di mall tersebut terdapat seorang ahli surga. Orang yang baik, bertakwa dan bermanfaat untuk orang lain, justru malah sedikit orang yang akan melihatnya. Sekalipun tidak ada bodyguard yang menjaganya.
Aneh bukan? Realita kehidupan yang jauh dari harapan.
Oleh karen itu kita berada disini yang insyaa Allah mencari kebenaran yang hakiki. Adapun output seorang “guru hebat” yang ditargetkan adalah:
·         Akhlak karimah, Salimul aqidah
·         Leadership
·         Cinta lingkungan
·         Seni & Kreatifitas
·         Logika berfikir
·         Bisnis
3 pilar utama pendidikan:
·         Guru yang baik
·         Metode yang tepat
·         Buku sebagai gerbang ilmu pengetahuan
Kedudukan seorang guru:
1.      Sebagai orang tua disekolah
2.      Pewaris para nabi dan ulama
Menyesalkah teman-teman menjadi seorang guru? Ayo pikirkan lagi. Guru adalah profesi yang sangat mulia. Banyak sekali keutamaan yang didapatkan oleh seorang guru, diantaranya yaitu didoakan oleh penduduk bumi.
Jika sahabat zaman dahulu sampai menyumbangkan tangannya (rela berkorban saat perang sampai anggota tubuhnya putus) sebagai bentuk kontribusi terbaik kepada Allah swt., maka kita cukup bersungguh-sungguh memberikan ilmu kepada murid kita yang akan dihitung sebagai amal jariyah (tidak pernah terputus bahkan setelah kita meniggal).
Guru mempunyai waktu terhadap muridnya (otoritasi sistem), sehingga mampu mengendalikan muridnya dan inilah kesempatan yang harus dioptimalkan agar lebih baik. Murid yang patuh mengikuti instruksi gurunya dengan benar, akan berbeda hasilnya kalau guru justru menyalahgunakaan wewenangnya tersebut dan menyesatkan murid kejalan yang salah. Jadilah guru yang dapat menerangi siswa.
Selesai sudah pembahasan mengenai D’GURU…
***
Tayangan video           : seorang ibu, pengamen & alam (serangga & tanaman)
Memiliki kesamaan yaitu memotivasi, memberikan harapan, memperhatikan orang lain, merasakan sakit dan kesempitan.
Uang 100.000 milik orang kaya, yang dengan mudah mendapatkan-mempunyai uang dengan nominal tersebut biasanya akan habis begitu saja tanpa pikir panjang saat membelanjakannya. Berbeda dengan seseorang yang susah payah mendapatkan uang `100.000 sampai harus banting tulang dan bercucuran keringat, pasti akan lebih bijak menggunakan uang tersebut. Bahkan bisa sampai untuk bertahan hidup sampai waktu 2 minggu. Bisa kita lihat perbedaannya.
“Miskin bukan batasan untuk menjadi sukses. Justru karena kita miskin, kita harus menjadi kaya raya”


Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar