Rabu, 24 Desember 2014

APA KATA MEREKA #1

APA KATA MEREKA? #1
(pengalaman menggunakan baju adat sunda)

Sudah lama saya mempunyai baju daerah khas sunda (yang biasa digunakan oleh pengantin atau pun acara busana daerah), lengkap dengan perlengkapannya seperti liontin, blangkon, selop dan kain samping yang motifnya sama dengan blangkonnya. Terlalu lama dilemari, membuat saya gerah dan iba, sehingga saya memakainya dipermulaan pekan dalam beraktifitas, yaitu hari senin.

Tanpa ada alasan apapun, saya mengambilnya dari lemari dan langsung menggunakannya untuk dipakai kesekolah, SM SAB. Awalnya saya mengira suasana akan BIASA SAJA, ternyata justru malah berdampak lain. Tidak sedikit kritik/masukkan yang diucapkan oleh teman-teman (baik guru maupun murid) di SALAM yang mengomentari penampilan saya pada hari itu. Hm, Lantas apa kata mereka?

1.      Mau NIKAHAN pak?
2.      Mau jadi PAGAR BAGUS dimana pak?
3.      Oh, jadi PENGANTIN kali, ciyeee…
4.      Wah pak Dhinar ngikutin MODE anak sekolah SMP & SMA di Jepang ya?
5.      Blangkon dan kainnya mana pak? (sedang disimpan di loker)
6.      Mau jadi TUKANG HIPNOTIS ya? (melihat liontin yang menggantung di baju)
7.      Pak Dhinar lama-lama bawa bible nih jadi PENDETA (hush, sembarangan)
8.      Mau ikut KOMPETISI MOKA (MOJANG JAJAKA) dimana pak?
9.      Bajunya SEWA ya?
1.  Pak iket kepalanya mana? (kok iket kepala?)
1.  Pak, pakaiannya BAGUS! (terimakasih ya)
1.  Ini bahannya keras, gak GERAH pak?
1.  TAMBAH GANTENG ih! (fly…fly…fly…) :p
1.  Tumben KELIATAN RAPI (berarti selama ini gak rapi dong, hmm)
1.  KERISnya mana? (o_O)
1.  Pak Dhinar kaya anggota DEWAN (aamiin)
1.  Pak, gradasi warnanya matching, COCOK pak
1.  Mau jadi KONDEKTUR MUSIK/DRIGEN dimana pak?
1.  Ngomong-ngomong, apa nih ALASANnya pakai baju ini?
2.  Gak MALU pak? (kalau malu, bukan pak Dhinar namanya)
2.  Cari SENSASI ya pak biar POPULER?
2.  Hebat geuning pak, JADI PELOPOR busana daerah sunda di SM
2.  Pak, coba besok PAKAI LAGI baju busana daerahnya, tapi motifnya ganti.
2.  Pak, punya berapa dirumah? PINJAM dong
2.  BELL BOY HOTEL dari mana nih? Bawain tas saya dong! (azzzzzz)
2.  Kaya PELAYAN RESTORAN masakan khas sunda
2.  MODEL MAJALAH apa nih?
2.  Pak, ANGGOTA GAMELAN dari sanggar ya?
2.  Seharusnya BAJU KEPRET pak dan digunakan di hari Rabu (ini kata pak Ridwan YPI) :-)

(dan beberapa komentar lainnya yang lupa saya ketik)

Luaaaarrrrrrrrrrr biasa, terimakasih untuk pendapatnya teman-teman SM. Sungguh diluar dugaan mendapatkan banyak julukan dari teman-teman SM. Meskipun Perda belum mewajibkan “menyunda” untuk sekolah swasta, saya tetap berbangga hati menggunakan pakaian daerah disekolah.

TUJUAN dari busana yang saya gunakan, diatas sudah tersirat, “karena saya lagi kepengen dan kasihan sama baju tersebut karena jarang sekali digunakan,” hanya itu. Alasan lain mulai saya pikirkan setelahnya, “karena saya peduli dengan budaya sendiri dan ikut serta melestarikan kebudayaan sunda dari kepunahan dan agar bisa menjadi contoh kepada teman-teman yang lain, bahwa NEGERI KITA MEMILIKI RAGAM KEBUDAYAAN YANG PERLU DIAPRESIASI.”

*Sederhana, hanya menggunakan baju daerah (yang cukup gerah) dan celana bahan berwarna biru tua (agar terkesan matching) serta tambahan liontin pakaian, samping dan blangkon sunda. Punya ‘kan? Ayo buktikan kecintaanmu!

“KALAU BUKAN KITA, SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG, KAPAN LAGI?”

Semoga bermanfaat

(to be continued…)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar