Minggu, 06 September 2015

kelas inspirasi: Ary Okta

Kelas inspirasi: Ary okta
Menggambar atau melukis itu harus selalu dilatih setiap hari. Jangan pernah takut salah saat membuat goresan dikanvas atau buku gambar. Ibarat kita adalah seorang bayi yang sedang belajar berjalan, meskipun jatuh, terus bangkit dan bangun kembali. Itulah semangat yang harus kita adopsi saat sedang melatih sesuatu, apapun itu.
Karya 2004 'ada rasa yang hilang' terinspirasi karena melepas/memberikan barang kesayangan milik pribadi kepada orang lain.
Karya 'diperut ikan ada apa ya?' menerangkan tentang isu polusi dan kemacetan yang saat ini mencemari pangan kita.
Karya 2006 'rumah pohon' Sapi & Kucing diatas pohon? Inilah bentuk imajinasi, manusia itu harus dituntut berimajinasi untuk membuka ruang kreatifitas. Gambar dalam bentuk apapun sebenarnya memiliki arti.
Karya 2007 'kerakusan kota' menggambarkan kondisi kota yang penuh godaan, dimanapun disetiap sudut kota, manusia merasa haus ingin memiliki & ingin membeli.
Karya 2010 'anakku masuk dapur' menggambarkan kebahagiaan orang tua, yakni ketika anak dapat membantu bundanya didapur. Membantu keperluan untuk keluarganya.
Karya 2008 'jatuh cinta' menggambarkan kesetiaan, istri yang menyayangi suaminya dan mempertahankan cintanya. Proses membuat lukisan ini membutuhkan waktu lebih dari 10 hari.
Karya 2005 'sang raja mencari cinta' menggambarkan seseorang yang mencari belahan jiwanya mulai dari darat, udara & air untuk dibawa kedalam istana
Karya 2014 'tentang kemaritiman', bagaimana cara kita menjaga kekayaan laut milik kita, negeri Indonesia. Lukisan ukuran 2x2 meter.
Karya 2014 'Transformasi kaleng' terinspirasi dari lingkungan disekitar kita. Semua bahan makanan saat ini sudah dalam kemasan kaleng.
Karya 2014 'Spirit kopi' menggambarkan tentang kecintaan terhadap kopi, 'alangkah indah jika kita bisa berdiskusi dengan kopi'
Karya 2013 'Our Home' terinspirasi dari 1 pohon besar yang sangat bermanfaat untuk kita sebagai makhluk hidup. Banyak sekali kehidupan yang ada/terjadi disebuah pohon. Dalam 1 pohon itu banyak sekali keluarga hidup, dari pagi-malam. Sungguh malu jika kita justru menyakiti, menggores & menebang, semua habitat/komunitas 1 pohon.
Karya 2011 'Ruang Hijau' terinspirasi dari zaman sekarang yang sedikit sekali ruang hijau yang tersisa saat ini.
Karya 2012 'mencari jodoh' untuk para jomblo yang belum memiliki pasangan hidup. Bergambarkan mata yang melirik seluruh sudut dunia demi mencari cinta sejatinya.
Karya 'pangan lokal' menggambarkan tentang politik yang rakus seperti tikus, tidak hanya uang bahkan pangan masyarakat pun dimakan
***
Kanvas itu bersifat nomaden, sehingga kita bisa mengajak anak-anak bermain sambil belajar, sekaligus pendekatan dengan anak.
Imajinasi anak-anak, terutama ketika masa balita itu sangat banyak dan semakin dewasa (SD, SMP, dst) imajinasi itu berkurang menjadi hal yang realistis. Hati-hati dengan komentar sepele (yang menjatuhkan) karena hal tersebut dapat menghapus kreatifitas anak-anak.
Jam 21.00 (jam 9 malam), ketika anak-anak tertidur, bu Ary berkarya.
Pameran: Luar ruangan: halaman rumah, taman, dipantai, lapangan, pasar, dll Dalam ruangan: tempat pameran, gedung, rumah, dll
Suasana pameran digaleri harus tetap meriah 2 minggu sebelum-selama- dan 2 minggu setelah pameran. Lakukan pameran dibeberapa tempat untuk lebih memahami seluk-beluk pameran.
Saung Palakali-Citra Alam Berdiri 2008. Dimanapun, dengan bahan apapun, kita bisa berkarya bahkan dengan siapapun (tidak mengenal batas usia).
Terdapat beberapa kelas: Reguler, Daur ulang, mengandalkan limbah sebagai modal (seperti rancage), lukis, dll.
Modal nekat dan terus berusaha, alhamdulillah kini menjadi saung yang besar & dipercaya banyak pihak sebagai ajang kreatifitas.
***
Bagaimana mengoptimalkan bakat? Apapun jenis bakatnya, harus dikelola. Cara mengembangkannya yaitu dengan kesungguhan. Ada yang pnya bakat tapi tidak punya kesungguhan, maka tidak akan menjadi apa-apa. (hardskill tanpa softskill is nothing)
Bagaiamana cara melabeli anak yang baik agar terus berkarya? Label/image diri manusia itu sudah ada sejak kecil. Peran orang tua, kakak, guru & lingkungan sekitar itu sangat mempengaruhi. Kita harus selalu memotivasi, katakan, "gambarmu keren, nak! Berbeda dengan anak lain!" Lakukan itu kepada anak didik kita, mudah-mudahan anak menjadi termotivasi.
Bagaimana mendamaikan ide & skill? Karya bu Ari itu, apakah itu ide murni? Ataukah temuan yang dikolektifkan (Yureka bu Ari)? Atau kumpulan kreatif dari waktu ke waktu? Mengkompromikan ide ke tangan untuk orang dewasa itu cukup rumit, berbeda dengan anak-anak yang langsung dituang. Orang dewasa biasanya ragu-ragu untuk bertindak, tapi ini bukan alasan untuk tidak berkarya. Bisa disimpulkan ini bukan seni murni, melainkan konsep (ada buku catatan, dioret-oret) lalu diolah.
Terkait ciri khas yang lebih condong ke kartun, bagaimana cara menciptakan frame itu? Awalnya suka dengan kartun, lalu mencoba mendalami frame kartun, berlatih dan bisa/menjadi mahir dibidang kartun. Tidak sebentar melatih sebuah karya menjadi bernilai, butuh waktu & proses
Semoga bermanfaat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar