Mabit SDM SALAM
Jum'at, 14 November 2014
Pak Husnan-inspirasi pak Erfan
Alhamdulillah, ada kabar gembira
untuk kita semua! Bukan karena "kulit manggis kini ada ekstraknya"
akan tetapi, kabar dari saudara kita yang telah berhasil membawa salah satu
siswinya berkompetensi tingkat nasional dalam dunia kepenulisan. Yap, mereka
adalah Rubee yang didampingi pak Erfan. Guru spesialist bahasa itu
sudah sampai level 5 dalam menejemen kepemimpinannya, yaitu mampu mensukseskan
orang lain (sesuai kemampuannya) yang pastinya hal tersebut tidak semudah yang
kita bayangkan (selamat dan terus semangat teman-teman). Lantas bagaimana caranya?
***
Pernah suatu hari pak Husnan pergi ke
sebuah kampung dan bertemu dengan seseorang yang sedang mensiasati penebangan
akar pohon bambu. Setelah penebangan (semua pohon) selesai, banyak orang yang
telah meninggalkan dirinya karena merasa sulit untuk mencabut akar-akar sisa
penebangan tersebut. Tertinggal 1 orang yang dengan aksinya melakukan
pembakaran seluruh akar sampai terbentuk arang (hitam permukannya).
Tidak selesai sampai disana, orang
tersebut selanjutnya menanam qtela sejenis ubi disekitar akar-akar pohon dan
merawatnya sampai sekitar 1 minggu. Alhasil, seluruh akar tersebut mudah
dicabut dan mampu membuktikan kepada orang-orang bahwa tidak ada yang mustahil
didunia ini.
Setelah ditanyakan prosesnya,
ternyata ada faktor-faktor tertentu yang membuat akar tersebut mudah diambil.
Selain pertumbuhan qtela yang membuat permukaan tanah menjadi gembur, ada
molekul HCN (racun qtela) yang membantu penggemburan secara difusi terhadap
akar pohon dan penarikan akar sampai ke permukaan tanah.
Begitulah proses yang telah dilakukan
pak Erfan, memberikan stimulus maksimal sehingga membuat Rubee mengangkat
potensinya ke permukaan kehidupan. Oleh karena itu, jadilah HNC (racun positif
maksudnya) untuk ditularkan kepada orang lain.
***
Allah itu mencintai makhlukNya,
terbukti dalam setiap diri manusia dan ciptaanNya yang lain terdapat
tanda-tanda kebesaran Allah swt. Disadari atau tidak, hal itu selalu melekat
sampai akhir hayat/batas kehidupan berakhir.
Proses belajar yang baik adalah learning yang dapat memperkokoh keimanan dan menambah kedewasaan manusia. Percaya
harus dimulai dari menata visi
(spirit) dan menyesuaikan perilakunya.
Setiap kehidupan menjadi proses belajar bagi seluruh manusia. Keimanan dan
kedewasaan tumbuh dengan dibangun dari
berbagai peristiwa sehingga kita dapat belajar dari sana.
Peristiwa/masalah akan melatih
keberanian, befikir baik-baik dalam menjalani kehidupan maka akan ada momentum
(miracle) dari Allah untuk kita. Keep husnudzan.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar