Sepucuk surat untuk
Aa
Dari: Pak Dhinar
Tahun
ini...
Adalah masa dimana
engkau harus bersikap lebih dewasa dari sebelumnya
Adalah waktu pertamamu,
memasuki sekolah lanjutan
Meneruskan pendidikan
dengan bakat yang tidak biasa
Dengan sikap dan perilaku
yang kau miliki
Menjalankan amanah
Di Sekolah Menengah
Pekan pertama…
Engkau sibuk bertanya
Kepada siapa saja
yang kau temui disekolah barumu
Tentang nama
Tentang tahun lahir
Tentang apapun sesuai
keinginanmu
Engkaupun meminta
izin untuk berkeliling
Memasuki tiap sudut
sekolah
Memperhatikan segala
sesuatu yang ada
Demi kenyamananmu
Masa orientasimu
Di Sekolah Menengah
Pekan
kedua…
Engkau sibuk dengan
jadwal
Jadwal yang tak
pernah sama
Jadwal yang selalu
berubah
Menantikan
matematika setelah outbound
Namun yang kau dapatkan,
tidak sesuai dengan apa yang kau harapkan
Tidak jarang aku
membisikkan perubahan ini
Dekat dengan telingamu,
agar engkau paham
Sistem yang memacu kemandirian
Tidak bersandar pada
pola
Mohon maklumi kami,
sekolah barumu
Pekan ini juga…
Bersama kita
memperbaiki jam tidurmu
Terkantuk karena
insomnia
Saat pembelajaran
berlangsung
Tidak jarang kau
meminta tidur
Tidak jarang juga
kau memberontak!
Maaf…
Aku tidak sepihak
dengan pola ini
Aku tidak mau menjadi
guru pelopor
Pelopor yang membuatmu
malas
Belajar disekolah
Disiplin memang
tidak mudah, kawan
Butuh waktu dan
tenaga
Butuh komitmen dan
kemauan yang kuat
Alhamdulillah, kau
mampu menyelesaikannya… A’
Kau dapat menerima
jadwal dengan baik
Kau juga dapat
belajar seperti temanmu
Hingga waktu yang
ditentukan
Pekan ketiga…
Engkau fokus dengan
mainanmu
Koran harian Kompas
langganan sekolah
Mengambilnya lalu
membacanya
Tanpa menghiraukan
waktu dan tempat
Kau tinggalkan kelas
untuk kepuasanmu
Merupakan tantangan baru
bagiku
Untuk dapat mengubah,
behaviourmu
Saran demi saran
Aku dengarkan dan aku
tulis
Menganalisanya satu
persatu
Hingga aku
mencobanya:
‘Menyembunyikan koran
sekolah’
Berhasilkah?
Rupanya ide ini
membuatmu semakin berani
Mengambil koran dari
tempat yang lain
500 meter dari sekolah
Sebuah tempat usaha
dengan bahan baku dari koran
Tanpa kau tanggapi
larangan kami
Kau tetap
mengambilnya
Lagi dan lagi…
Aku berusaha dan
terus berusaha
Meyakinkanmu semaksimal
mungkin
Mengambil koran yang
membuatmu lalai
Mainan yang
membuatmu pulang larut
Sampai adzan maghrib
berkumandang
Lantas?
Kau merengek
layaknya anak kecil
Kau kembali memukul,
mencubit dan mencakar
Menyerang siapa saja
yang menghalangimu
Kau merelakan waktu
shalat hanya karena koran
Kau mulai ditakuti
oleh teman-teman
Bahkan kau tidak
peduli lagi dengan pembelajaran dikelas
Adakah kau menyadarinya?
Aku kembali bertindak
Mengembalikan koran
sekolah untuk keperluanmu
Aku berharap agar
engkau tidak mengganggu usaha Rancage
Aku ingin kau bisa
mengerti, sedikit saja
Bahwa engkau sudah
dewasa…
Bahwa engkau bukan
lagi anak SD
Bahwa engkau sedang belajar
ditempat yang baru
Dengan sistem dan
pola yang baru
Pengalaman yang baru
Teman dan guru baru
Banyak perubahan
yang harus kau sadari
Kini…
Sudah memasuki bulan
ke-2 kau disekolah
Bersyukur dapat melihatmu
berubah, dari pertemuan sebelumnya
Kau sudah mau
menahan diri mendengarkan kultum
Kau ikut shalat
rawatib, sebelum dan sesudah fardhu
Kau mulai memakai
sarung dimushola
Kau ikut menggemakan
do’a dhuha dan al-matsurat
Dan kau, mau belajar
intensif denganku,
Shadow teachermu…
Saat ini…
Mentari pagi
menyinari bumi
Dalam nuansa
berbahasa inggris disekolah
SM 1 merapatkan
barisan dilapangan
Bersiap melaksanakan
outbound dengan kompak
Namun… Ada seseorang
yang tak jua terlihat
Aku duduk diteras
admin
Menantikan kehadiranmu
Menaruh rindu dengan
menunggu
Hingga tiba sebuah bunyi
yang menggetarkan ponselku
Sebuah pesan dari
ibumu
Yang menyatakan bahwa…
“Aa Fian tidak masuk
sekolah karena sakit”
Aku menghela nafas
“Syafakumullah, Aa’ semoga
cepat sembuh”
Amiin…
Kamis, 17
Septermber 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar