Senin, 21 September 2015

Sepucuk surat untuk Aa Fian

Sepucuk surat untuk Aa

Dari: Pak Dhinar

Tahun ini...
Adalah masa dimana engkau harus bersikap lebih dewasa dari sebelumnya
Adalah waktu pertamamu, memasuki sekolah lanjutan
Meneruskan pendidikan dengan bakat yang tidak biasa
Dengan sikap dan perilaku yang kau miliki
Menjalankan amanah
Di Sekolah Menengah

Pekan pertama…
Engkau sibuk bertanya
Kepada siapa saja yang kau temui disekolah barumu
Tentang nama
Tentang tahun lahir
Tentang apapun sesuai keinginanmu

Engkaupun meminta izin untuk berkeliling
Memasuki tiap sudut sekolah
Memperhatikan segala sesuatu yang ada
Demi kenyamananmu
Masa orientasimu
Di Sekolah Menengah

Pekan kedua…
Engkau sibuk dengan jadwal
Jadwal yang tak pernah sama
Jadwal yang selalu berubah
Menantikan matematika setelah outbound
Namun yang kau dapatkan, tidak sesuai dengan apa yang kau harapkan

Tidak jarang aku membisikkan perubahan ini
Dekat dengan telingamu, agar engkau paham
Sistem yang memacu kemandirian
Tidak bersandar pada pola
Mohon maklumi kami, sekolah barumu

Pekan ini juga…
Bersama kita memperbaiki jam tidurmu
Terkantuk karena insomnia
Saat pembelajaran berlangsung
Tidak jarang kau meminta tidur
Tidak jarang juga kau memberontak!

Maaf…
Aku tidak sepihak dengan pola ini
Aku tidak mau menjadi guru pelopor
Pelopor yang membuatmu malas
Belajar disekolah

Disiplin memang tidak mudah, kawan
Butuh waktu dan tenaga
Butuh komitmen dan kemauan yang kuat
Alhamdulillah, kau mampu menyelesaikannya… A’
Kau dapat menerima jadwal dengan baik
Kau juga dapat belajar seperti temanmu
Hingga waktu yang ditentukan

Pekan ketiga…
Engkau fokus dengan mainanmu
Koran harian Kompas langganan sekolah
Mengambilnya lalu membacanya
Tanpa menghiraukan waktu dan tempat
Kau tinggalkan kelas untuk kepuasanmu
Merupakan tantangan baru bagiku
Untuk dapat mengubah, behaviourmu

Saran demi saran
Aku dengarkan dan aku tulis
Menganalisanya satu persatu
Hingga aku mencobanya:
‘Menyembunyikan koran sekolah’

Berhasilkah?
Rupanya ide ini membuatmu semakin berani
Mengambil koran dari tempat yang lain
500 meter dari sekolah
Sebuah tempat usaha dengan bahan baku dari koran
Tanpa kau tanggapi larangan kami
Kau tetap mengambilnya
Lagi dan lagi…

Aku berusaha dan terus berusaha
Meyakinkanmu semaksimal mungkin
Mengambil koran yang membuatmu lalai
Mainan yang membuatmu pulang larut
Sampai adzan maghrib berkumandang

Lantas?
Kau merengek layaknya anak kecil
Kau kembali memukul, mencubit dan mencakar
Menyerang siapa saja yang menghalangimu
Kau merelakan waktu shalat hanya karena koran
Kau mulai ditakuti oleh teman-teman
Bahkan kau tidak peduli lagi dengan pembelajaran dikelas
Adakah kau menyadarinya?

Aku kembali bertindak
Mengembalikan koran sekolah untuk keperluanmu
Aku berharap agar engkau tidak mengganggu usaha Rancage
Aku ingin kau bisa mengerti, sedikit saja
Bahwa engkau sudah dewasa…
Bahwa engkau bukan lagi anak SD
Bahwa engkau sedang belajar ditempat yang baru
Dengan sistem dan pola yang baru
Pengalaman yang baru
Teman dan guru baru
Banyak perubahan yang harus kau sadari

Kini…
Sudah memasuki bulan ke-2 kau disekolah
Bersyukur dapat melihatmu berubah, dari pertemuan sebelumnya
Kau sudah mau menahan diri mendengarkan kultum
Kau ikut shalat rawatib, sebelum dan sesudah fardhu
Kau mulai memakai sarung dimushola
Kau ikut menggemakan do’a dhuha dan al-matsurat
Dan kau, mau belajar intensif denganku,
Shadow teachermu…

Saat ini…
Mentari pagi menyinari bumi
Dalam nuansa berbahasa inggris disekolah
SM 1 merapatkan barisan dilapangan
Bersiap melaksanakan outbound dengan kompak
Namun… Ada seseorang yang tak jua terlihat
Aku duduk diteras admin
Menantikan kehadiranmu
Menaruh rindu dengan menunggu
Hingga tiba sebuah bunyi yang menggetarkan ponselku
Sebuah pesan dari ibumu
Yang menyatakan bahwa…
“Aa Fian tidak masuk sekolah karena sakit”

Aku menghela nafas
“Syafakumullah, Aa’ semoga cepat sembuh”
Amiin…


Kamis, 17 Septermber 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar