Kamis, 07 April 2016

Aku sakit dan aku bergerak!

Hidup itu pilihan, aku sakit dan aku bergerak
Kamis, 7 April 2016

Hari ini, bisa saja aku beristirahat penuh dirumah karena kondisi tubuhku yang kurang fit. Tadi pagi mendadak tubuhku demam, suhu tubuh meningkat dari biasanya saat aku membukakan mata. Alhasil aku malas bergerak dan meminta kepada diri sendiri untuk beristirahat. Dalam keadaan setengah terbangun, aku memanggil ibu untuk mengobati penyakitku dengan menggunakan kop angin dan minyak kayu putih. Seketika aku berbaring sambil diurusi oleh ibu dan aku tertidur.

Matahari mulai memancarkan sinarnya, aku kembali terbangun dengan kondisi tubuh yang mulai pulih dari beberapa waktu sebelumnya. Aku shalat subuh, mengambil makan dan memasak air untuk mandi dengan hitungan waktu yang cukup lama, dengan gerak yang lamban. Ada rasa malas yang timbul untuk pergi ke sekolah karena rasa sakit ini, tak lama kemudian, aku ditelepon oleh rekan kerjaku untuk memberikan surat keterangan sehat milik anak-anak yang aku rapikan sepulang magang Bandung pekan lalu. Aku sudah memberi tahu bahwa surat itu ada disekiar kantor, hanya saja tidak berhasil ditemukan. Berhubung surat tersebut sangat dibutuhkan, aku memaksakan diri untuk pergi kesekolah, lebih siang dari biasanya untuk mencari surat sehat yang menjadi tanggung jawabku.

Sampai disana aku berhasil menemukan kumpulan surat sehat yang dimaksud, tepatnya berada dikolong meja. Mungkin terjatuh karena berbenturan dengan benda lain. Setelah itu aku diminta tolong oleh rekan kerjaku yang lain untuk mengantarkan surat simaksi persiapan Summit Gunung Gede. Dengan perasaan sedikit bimbang, akhirnya aku meladeni tawaran tersebut dan aku yang mengendarai sepeda motornya.

Aku ingat instruksi saat berada di gunung, bahwa kondisi tubuh yang lemah harus diantisipasi dengan cara bergerak. Bergerak dan bergerak. Aku merasa cukup bergerak saat aku berada disekolah, terlebih aku pergi ke Bantar Kemang sebanyak 2x (bolak-balik) untuk memberikan uang simaksi sekolah kepada salah satu mitra yang membantu kami dalam urusan persiapan summit kelas 7 nanti. Aku mendapatkan inspirasi baru saat berdialog dengan guide Gunung Gede tersebut dan kami melakukan shalat Dzuhur berjamaah di mesjid.

Sesampainya disekolah, aku membantu merapikan arsip anak-anak yakni fotokopi kartu pelajar dan surat sehat untuk disusun dan disteples, lalu aku ikut bergabung dengan panitia untuk mendiskusikan hitungan biaya summit tahun ini. Tak kuasa menahan kantuk, aku tertidur.

Adzan Ashar berkumandang, aku terbangun dan melakukan shalat Ashar berjamaah. Tentu saja aku dipertanyakan oleh beberapa siswa, “kemanakah pak Dhinar hari ini?” Ya, aku tidak terlalu show-up pada anak-anak untuk hari ini karena tugas keluar sekolah. Hal tersebut didukung karena amanahku hari ini sedang sakit, tidak masuk sekolah sehingga aku mempunyai banyak waktu senggang disekolah. Hanya sedikit yang dapat aku sampaikan kepada siswa, “aku sakit dan aku perlu istirahat.” Aku juga memberikan sedikit buah-buahan kepada beberapa rekan kerja yang kubeli dari pinggir jalan, sepulang dari pembayaran simaksi.

Setelah anak-anak pulang, aku diajak oleh rekan lama ku untuk pergi membesuk siswa yang sudah 4 hari sakit, namun karena harus menunggu dalam waktu yang cukup lama, akhirnya aku memutuskan untuk pergi menemui siswa lain untuk belajar musik, tentunya dengan guru musik, yang lebih mahir bermain musik. Kesempatan ini aku ambil karena sangat jarang sekali bisa mengajarkan musik bersamaan dirumah siswa berhubung guru musik kami adalah orang sibuk, alasannya kelas memanahnya hari ini sedang libur. Ini merupakan momen pertama untuk bisa sharring.

Disana, kami makan malam disuguhi banyak cemilan. Disela latihan, kami menyempatkan shalat maghrib berjamaah dirumah karena kondisi diluar sedang hujan deras. Setelah itu kami bermain musik kembali sampai adzan isya berkumandang lalu kami berdiskusi tentang banyak hal. Pukul 20:00, kami memutuskan untuk pulang kerumah dan beristirahat. Tak lupa aku mengambil si Acer yang dipinjam untuk mengedit kartu pelajar siswa yang hilang di sekolah.

Pelajaran yang dapat dipetik adalah:
·         Aku bisa membantu rekan kerja menyelesaikan simaksi
·         Aku mengetahui rumah mitra Gunung Gede dan mendapatkan inspirasi darinya
·         Si Acer bisa bermanfaat untuk 4 orang sekaligus
·         Aku mendapatkan cemilan untuk dibawa pulang, oleh-oleh khas Jawa
·         Aku bisa menikmati buah naga, lemon tea, semangka, tekwan, sop dan jeruk bali
·         Aku bisa tertawa lepas bercanda dengan rekan kerjaku
·         Aku turut membantu menghitung biaya proposal Summit Gunung Gede
·         Aku bisa bersedekah
·         Aku mendapatkan cerita inspirasi tentang “penolakan 3x saat ta’aruf”
·         Aku dibutuhkan untuk menemukan surat sehat dan mensteples kartu pelajar
·         Aku berdiskusi dengan ibu dirumah tentang film jadul, ksatria Ateng di TV kabel

Andai saja hari ini aku memutuskan untuk tetap dirumah sampai esok hari, mungkin hasilnya tidak akan sama. Mungkin aku akan menghabiskan hari ini dengan mengeluh (karena sakit), menonton film box-office diinternet/tv kabel, bermain, bermalas-malasan dan berbaring lesu dirumah. Alhamdulillah Allah memberikanku kesempatan hidup hari ini, terimakasih ya Allah…


Syafakumullah pak Dhinar, semoga lekas sembuh. Amin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar