Siang itu, aku langsung menuju parkir dan bergegas
mengendarai motor untuk mencari sebuah mesjid. Bersama temanku, Pak Chandra,
kami masuk ke sebuah perumahan dengan niat menunaikan ibadah shalat jum’at
dimesjid. Kebetulan saat itu kami menemukan sebuah mesjid yang kondisinya cukup
sepi. Dari luas keseluruhan mesjid yang megah tersebut, hanya ada sekitar 2 shaff
yang memasuki mesjid tersebut. Berhubung waktu adzan sudah berkumandang, kami
berhenti dan segera memasuki mesjid tersebut.
Seperti biasa, sebelum kami memasuki mesjid, kami mengambil
air wudhu terlebih dahulu. Setelah itu kami masuk dan mengambil posisi duduk
dibaris ke 2 untuk mengoptimalkan shaff. Adzanpun selesai dan sang khatib
langsung memberikan khutbahnya didepan para jamaah yang hadir saat itu. Dalam
hati kecil, aku terus bertanya, “mengapa mesjid ini tidak begitu ramai?”
Khutbah saat itu menceritakan tentang perjalanan seorang
Abdul yang berdakwah kepada kaumnya yang masih musyrik. Ditengah-tengah
khutbah, khatib meminta jamaah yang mendengarkan (termasuk kami) untuk
membacakan kalimah syahadah. Singkatnya, kami harus mengulang kalimah syahadah
yang diucapkan sang khatib. Aneh bukan?
“Asyhadu alaa illaaha ilallah wa asyhadu ali rasulullah…”
Detik itu juga, setengah dari jamaah shalat jum’at langsung
meninggalkan mesjid, termasuk diantaranya aku dan pak Chandra. Hampir semua
jamaah kaget dengan perkataan khatib yang ternyata Syi’ah (merasulkan sahabat Ali
r.a.). Selepas perkataan syahadah tersebut, kami jamaah yang keluar mesjid
menghiraukan suara khutbah dari mesjid yang semakin sepi tersebut.
Seketika kami mengambil langkah seribu untuk mencari mesjid
lain dan menunaikan ibadah shalat jum’at. Hampir setengah jam berlalu didalam
perjalanan, akhirnya kami menemukan mesjid yang sangat ramai. Jamaah yang
shalat sampai ke area parkir dan halaman rumput.
Sayang seribu sayang, shalat jum’at yang dilaksanakan
dimesjid ramai tersebut sudah berakhir. Ucapan salam terdengar tepat ketika
kami berhenti disana. Akhirnya kami melaksanakan shalat dzuhur berjamaah tanpa
mengurangi niat kami dalam melaksanakan ibadah shalat jum’at.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar