Selasa, 15 November 2016

Aku Muslim dan aku bangga: aksi 411 di sekolah alam Bogor

Senin spirit: Aku Muslim & Aku Bangga
Senin, 7 November 2016
Pak Okwan

1. Tentang akhwat
Akhwat adalah makhluk yang sangat mulia. Mereka itu sangat mahal. Layaknya sesuatu yang mewah, maka kita harus menyikapinya dengan cara menghargainya

Akhwat yang dapat menjaga nilai harga dirinya tidak mudah dirayu oleh laki-laki. Mereka akan berusaha untuk menjaga jiwa & raganya untuk mencari ridho Allah SWT

2. Propaganda
Belakangan ini, hampir di semua media baik itu dari televisi, radio, internet dan akun-akun media sosial banyak informasi yang menbolak-balikan fakta. Hati-hati, untuk tidak langsung percaya informasi yang beredar. Istilahnya "tabayun". Kita kroscek lagi kebenarannya.

Propaganda adalah sesuatu yang membingungkan. Di dunia ini ada orang yang senang membuat chaos, rusuh, membuat sesuatu yang awalnya tentram menjadi kacau. Butuh filter untuk teman-teman semua, banyak bertanya kepada guru yang paham dibidangnya.

Bahkan pernah di Mesir (cerita dari gubernur NTB), kala itu sedang ramai konspirasi dan kudeta, dari surat kabar yang beredar seperti koran yang halamannya 34 halaman, hanya 1 halaman yang BENAR, yakni tentang informasi orang meninggal (halaman 10). Parahnya, pernah sampai fitnah besar-besaran terjadi, termasuk orang yang sudah meninggal dibilang demo & orang hidup di kabarkan meninggal dunia.
Naudzubillahiminzalik...

3. Aksi 51
Aksi yang kita lakukan kemarin bukan demo. Kalau dicermati, dari setiap fasilitator tidak ada yang mengatakan istilah 'demo', 'turunkan seseorang', atau 'kesan marah'.

Lebih dari itu kita semua melakukan DAKWAH. Itulah tugas kita sebagai muslim, tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa melakukannya. Prinsipnya adalah 'sampaikan meski hanya dari ayat', itu pedoman kita.

Untuk teman-teman yang sudah memasuki tahap aqil baligh, bisa berdakwah dimana saja dengan cara apa saja. Fasilitator sekalipun bisa belajar dari teman-teman. Bisa jadi dalam satu bidang ilmu tertentu, pelajar solih seperti teman-teman SM ada yang lebih paham.

Kalau masih ada yang menganggap kita 'demo', itu kurang tepat. Untuk apa kita mengeluarkan suara, tenaga dan waktu untuk sebuah kasus di Jakarta? Nihil. Kita bukan warga Jakarta. Membakar gedung sekolah pun tidak akan di respon. Seperti halnya warga Malaysia yang demo menurunkan pejabat Indonesia, ya NIHIL, karena bukan warga negaranya.

Kemarin kita memanfaatkan momen kebersamaan dalam rangka dakwah dan lebih mencintai Al Qur'an. Kita bertasbih, bershalawat dan memuji Allah SWT bersama-sama dari SM menuju SD.

Urusan dengan aqidah, kita tidak bisa netral. Satu hal yang dapat kita kerjakan sebagai saudara seiman adalah saling mendoakan sesama dan berupaya melindungi Al Qur'an dengan cara kita.

Diam sekalipun adalah bentuk upaya dalam melakukan sesuatu. Jangan hanya pasrah pada kondisi. Perlu di tanya keimanannya jika sikap kita netral.

4. Tentang tembok ratapan
Tahukah kamu maksud tujuan dibuatnya sosial media seperti Facebook, twitter dan lainnya? Itu mengadopsi dari 'tembok ratapan' tempat ibadahnya orang Yahudi.

Amat sangat disayangkan kalau kita sebagai muslim bersandar dan curhat pada postingan Facebook. Lebih baik wudhu, shalat dan berdoa kepada Allah yang sudah pasti akan kebenaran, keberkahan dan jawabannya.

"Dulu di negara Bosnia, Islam dan non Islam berkapasitas sama, hidup rukun dan damai. Saat Natal mereka saling merayakan dan Idul Fitri pun demikian.

Suatu hari pemimpin non Islam membuat ultimatum untuk menghabisi umat Islam, seketika umat Islam berkurang dan menjadi minoritas. Non muslim yang awalnya baik langsung mengucilkan, akses logistik terbatas, dsb. Hikmahnya, mereka terlalu dekat sehingga menjadi bumerang dengan yang lainnya."

Sebentar lagi teman-teman SM punya KTP, jangan jadikan Islam sebagai status belaka, 'Islam KTP'. Saat ini banyak Muslim yang hanya sekedar status di KTP nya. Jadikan nilai Islam mendarah daging di setiap hembusan nafas yang kita keluarkan saat ini, yakni Islam yang kaffah (menyeluruh).

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar