Rabu, 03 Januari 2024

Petualangan Ke Rumah Nenek

Petualangan Ke Rumah Nenek

Adegan 1: Rumah

Narator: (Suatu hari di sebuah keluarga yang rukun, terceritakan seorang anak bernama Anya dengan semangat yang tinggi, mengeluhkan tentang liburannya yang ia habiskan di rumah. Bersama adiknya, Anya memutuskan untuk mengajak keluarganya silaturahmi ke rumah Nenek)

Anya: ayah bunda, liburan kali ini kita cuma di rumah aja ya?
Ayah: iya nak
Adik: ah bosen
Anya: main yuk? Kita keluar
Bunda: sekarang kan pendemi, jadi kita ga boleh kemana-mana
Anya: Bunda, sekarang itu mudik aja udah boleh, shalat juga udah, hmmm sekolah pun udah tatap muka bahkan tempat hiburan juga udah rame
Adik: iya ya, gimana kalau kita ke rumah nenek
Ayah: hmmm tapi saat ini ayah lagi banyak pekerjaan, begitu pun dengan Bunda
Bunda: maaf in ayah bunda ya, kita belum bisa berlibur
Adik: yaaaaahhhh
Anya: bagaimana kalau aku berpetualang sama adik untuk pergi ke rumah nenek
Adik: setujuuuuuu, asik
Ayah: bagaimana Bunda? Apakah anak-anak boleh berpetualang berdua?
Anya: kan sekarang jaman udah canggih, ayah dan bunda bisa telepon aku setiap saat
Adik: iya ayah, lagipula rumah nenek kan tidak terlalu jauh
Ayah: baik anak-anak, karena libur telah tiba, kalian boleh berpetualang ke rumah nenek
Bunda: hati-hati di jalan ya, tetap jaga kesehatan
Anya: siap Bunda
Adik: horeeeeee

Lagu 1 : Libur telah tiba
10 orang perempuan

(Akhirnya mereka berdua mendapatkan izin dari orang tua nya. Bergegas mereka bersiap, berpamitan dan perjalanan pun dimulai.)

Adegan 2: Bertemu pengemis

Anya: Bismillahirrahmanirrahim, De, kita berangkat ya
Adik: yeaaaayyyyyy

(Dalam perjalanan, Anya selalu menjaga adiknya dengan sigap. Menyebrang jalan, ramah terhadap tetangga, bahkan selalu mengucapkan permisi bilamana melewati orang yang lebih tua. Kemudian....)

Adik: Kak, lihat! Kasihan banget ya orang itu (melihat pengemis cilik bersama orang tuanya di ujung jalan)
Adik: Padahal mereka 'kan seumuran dengan kita
Anya: yuk kita bantu, kakak ada sedikit uang saku dari ayah

Pengemis 1-ibu
Pengemis 2-anaknya
(Pakaian lusuh iba)

Anya: Assalamualaikum, ibu 
Pengemis 1: Waalaikumsalam, eh nak
Anya: ibu, ini ada sedikit uang untuk ibu
Pengemis 1: wahhh, Alhamdulillah wasyukurillah. Semoga rejekinya bertambah ya nak
Adik: hey, kamu kamu, umur kamu berapa tahun?
Pengemis 2: aku 6 tahun
Pengemis 1: wah, adiknya ramah ya
Anya: hehe, iya ini adik aku, maaf ya Bu
Pengemis 1: ih gapapa, oh iya nak, ngomong-ngomong mau kemana?
Anya: oh, ini aku sama adik mau ke rumah nenek, do'ain aku ya Bu
Pengemis 1: oh, iya, hati-hati di jalan ya....
Anya: terimakasih banyak Bu, dadahhh

Lagu 2 : Sedekah Opick
7 orang laki-laki

(Perjalanan pun dilanjutkan, Anya dan adiknya menatap kedepan dengan penuh semangat. Ketika melewati pasar.....)

Adegan 3: Belanja

(Suasana penuh dengan lalu lalang orang dan penjual disana-sini)

Anya: De, ini namanya pasar Salam
Adik: iya, aku tahu ko, 'kan mama sering belanja disini, kadang-kadang aku diajak
Anya: nah, mumpung banyak toko kue, bagaimana kalau kita beli sesuatu untuk oleh-oleh nanti
Adik: ide bagus tuh kak

(Mereka pun memasuki toko kue)

Anya: haloooo, abang
Penjual: oh iya, mau cari apa dek?
Adik: kak disini harum banget, wangiiiii
Anya: sttttt jangan malu-malu in ah
Adik: hehe, jadi pengen semuanya
Anya: hmmm, abang, ada kue bolu tiramisu gak? Aku mau 1 dong
Penjual: oh ada dek, mau yang mana?
Anya: yang ukuran besar ya
Penjual: okeeeee

Lagu 3: Ke Pasar Ke Pasar
8 orang laki-laki dan perempuan campur

(Mendekati rumah nenek, mereka berdua membawa sesuatu pada sebuah goodybag, perjalanan pun di lanjutkan)

Adegan 4: Bertemu Preman Pasar

(Disebuah lorong kecil)

Adik: kakkkkk, takuuutt, jalannya gelap
Anya: tenang, sebentar lagi kita sampai ko
Adik: tapi aku takut!!!!

(Tiba-tiba, datang orang-orang berbadan besar dengan rompi denim sobek, tato dan rantai yang menggantung)

Rekomendasi preman: Omar dkk

Preman 1: heh anak kecil!!!!!!! Ngapain kamu disini!!!!!
Adik: aaaaaaaaaaaaa, kak aku takut
Anya: (dengan berani Anya menjawab), pak kita hanya numpang lewat ko
Preman 2: heh! Berani kamu ya!!!
Anya: ada masalah apa bapak-bapak?
Preman 3: gimana nih bos? Rampas aja duitnya!
Adik: aaaaaaaaaaaaa, kakak kita harus gimana?
Anya: (menenangkan adiknya) tenang De, kamu pasti aman ko
Preman 1: mana sini duit-duit!!!! 
Anya: oh bapak beraninya sama anak kecil! Saya laporin ke polisi
Preman 2: mana polisi? Mana? Kita ga takut!
Anya: pak, ini bumi Allah, ga boleh bapak bersikap seenaknya ke kita
Preman 3: bodo amat! Yuk cepat ambil aja tas nya
Adik: tolooooooooooong!!!!!!

(Tiba-tiba, datang seorang ibu dan anaknya membantu Anya dan adiknya yang sedang dihampiri preman)

Pengemis 1: hei kamu!!!! Beraninya sama anak kecil, sini kalau berani, lawan sayaaaaa
Anya: ibu?
Preman 1: hey, ngapain ibu ikut-ikutan, ini urusan kita
Preman 2: jangan ikut campur! Pergi!
Pengemis 1: jangan ikut campur katamu? Mana mungkin aku membiarkan anak-anak baik ini diperlakukan kejam oleh orang-orang seperti kalian
Preman 3: ah ganggu aja, gimana kalau kita kasih pelajaran juga nih bos
Adik: tidakkkkkkkkk

*Ini terlalu ekstrim, bisa di hapus

(Tiba-tiba warga pasar datang menghampiri lokasi Anya)

Penjual: ada apa ini?
Orang lain: eh itu lihat, preman lagi malak anak-anak dan pengemis itu
Penjual: emang meresahkan preman-preman itu, kita hakimi data saja!
Adik: takuttttttttt

(Kondisi berbalik, preman-preman tersebut kini tersudutkan. Ketika perkelahian hendak dimulai, tiba-tiba Anya berteriak)

*Langsung kesini

Anya: stooooopppp
(Seketika suasana hening)
Anya: kita ga boleh berkelahi, ga boleh juga merampas hak orang lain
Pengemis 1: betul apa kata anak ini, kalian harus bisa lebih baik
Anya: Allah ga suka kalau sesama manusia saling bermusuhan, nanti bisa masuk neraka!
Preman 1, 2, 3: ampun! Ampun! Kita janji ga akan jahat lagi

(Alternatif nya preman di nasehatin pengemis dan taubat)

Anya: aha! Bagaimana kalau kita berteman saja
Adik: hah? Masa kita berteman sama preman kak?
Anya: kan tidak ada larangan, lagipula semakin banyak teman, semakin bagus kan?
Adik: hmmmmm
Preman 2: memang kalian mau kemana? Boleh kami ikut?
Pengemis 1: iya nak, kami juga ikut ya
Anya: oh iya boleh kok, aku mau ke rumah nenek, yuk kesana sama-sama

Lagu 4: Sherina - Dia pikir dia yang paling hebat

(Akhirnya, perjalanan panjang pun selesai, Anya yang sejak awal hanya berdua, kini ditemani oleh teman-teman barunya yang ia temukan dijalan. Setibanya dirumah nenek.....)

Adegan 5: Tiba Dirumah Nenek

(Suara telepon berdering. Nenek masuk panggung, memakai kemben, kebaya dan kamacata besar, jalan menggunakan tingkat menuju sebuah kursi dekat telepon. Duduk, dan telepon pun diangkat)

Nenek: haaaloooo (nada lirih) assalamualaikum
Ayah: halo nek, ini Ayah
Nenek: oh Ayah, ada apa?
Ayah: kita izinkan Anya dan Adik untuk pergi silaturahmi ke rumah Nenek, apakah sudah sampai Nek? Mereka pergi berdua
Nenek: hm, belum
Ayah: wah, ayah khawatir kemana ya mereka

(Tidak lama kemudian)

Assalamualaikum!!!!!!
Nenek: nah seperti nya ada yang datang (sambil mengintip jendela), Oalah mereka banyak sekali, 7 orang
Ayah: hah, 7 orang?????
Nenek: seperti nya Anya berkawan baik dengan mereka, sudah dulu ya
Ayah: iya Nek....

Sambil membuka pintu
Nenek: waalaikumsalam, haloooo cucuku
Anya: Nenekkkkkk
Adik: Nenekkkkk

(Mereka pun berpelukan haru)

Nenek: loh ini siapa nak?
Anya: ini teman-teman ku yang baruuuu
Nenek: yuk masuk semua
Adik: asyiiiiikkkkk
Anya: oh iya, ini buat nenek (memberi kue yang sudah di beli)

(Mereka pun berbahagia, makan bersama dan bercengkerama. Tak lama ayah dan bunda pun datang, haru, canda, suka, berbalut menjadi satu. Inilah kisah petualangan mereka. Bagaimana dengan petualangan mu??? Dan sampai jumpa di petualangan selanjutnya, dadahhhh)

Lagu 5: Contoh lagu keluarga Cemara
Semua masuk panggung
Drama: Ramadhan in Action

Cast:
1. Pemeran Utama - Kakak: aktif, senang menulis, senang membaca, semangat, antusias (nama bisa disesuaikan) BU DARI
2. Teman pemeran utama (4 orang - ABCD): follower, ikut-ikutan (nama disesuaikan) BU ALGI, BU FARA, PAK FATIN, PAK SADAM
3. Mr. S: penghasut, menyeramkan tapi lucu (costum: bandu tanduk merah, jubah hitam, muka make up gelap) BU ERRYA
4. Ramadhan: humble, ramah, senang mengajak pada kebaikan (costum: pakaian muslim, lingkaran bulan di kepalanya bahan kardus bertuliskan RAMADHAN BU NACHAN
5. Al-Qur'an: senang murajaah (sama seperti Ramadhan, bentuk seperti buku terbuka, bertuliskan AL-QUR'AN PAK IKHSAN
6. Figuran (jumlah disesuaikan) BU LIA BU AYU 
7. Narator BU NENDEN

*Adegan 1* Introducing 
🎸 Musik semangat
Narator: Assalamualaikum wrw. Di sebuah kampung salam terdapat 5 sekawan yang senang melakukan aktifitas bermanfaat untuk orang lain, mereka adalah: Kakak, A, B, C dan D

Panggung berisi kegiatan positif dengan musik semangat:
*Ada orang jatuh, di bantu berdiri
*Ada pengemis di kasih makanan
*Ada nenek-nenek nyebrang di bantu
(5 sekawan+figuran tanpa dialog, hanya gimik pantomim secara bergantian, narator terus bercerita)

Setelah rangkaian aktifitas selesai, mereka duduk bersama (setengah melingkar, menghadap penonton)
D: wah keren banget ya tadi
A: iya iya
B: apalagi ya nanti???
C: waktu bantuin orang jatuh, kita itu udah kaya pahlawan
A: iya iya
D: eh jangan di bahas lagi dong, nanti pahala kita hilang
B: oh gitu ya?
Kakak: (sambil membaca buku catatannya) betul itu, istilahnya tangan tangan kiri kita tidak boleh tahu
C: maksudnya?
Kakak: dalam hidup ini, tanamkan prinsip berikut; lupakan kebaikan diri sendiri, ingat kebaikan orang lain dan lupakan kekurangan orang lain, ingat kekurangan diri sendiri
C: wih keren (tepuk tangan)
A: iya iya
B: hm oh iyaaa, buat agenda selanjutnya apa ya?
Kakak: Aha! Aku tahu! Gimana kalau kita persiapan menyambut Ramadhan
B: maksudnya?
Kakak: barangsiapa yang berbahagia menyambut Ramadhan, maka Allah akan memberikan pahala yang besar
A: hayu-hayu
B: aku mau infaq yang besarrrrr banget!
C: aku mau itikaf dimasjid!!!!
D: aku mau shalat 5 waktu di tambah shalat sunnah! Pasti keren
A: mau mau mau 
Kakak: Masya Allah, nanti kita juga sama-sama cari Lailatul Qadar ya....
ABCD: hayuuuu
Kakak: tunggu ya, aku ambil dulu pelengkapannya, oke
C: oke kak, cepet ya, ga sabar nih!
(Kakak pergi mengambil kertas dan crayon untuk persiapan tarhib)

Ketika Kakak pergi, tiba-tiba Mr. S datang dengan bujuk rayu dan tipu dayanya untuk menggoda iman manusia 

(Datang pelan-pelan menuju 4 sekawan, musik seram)
Mr. S: (monolog) HAHAHAHAHAHA!!! Aku dengar disini ada kebaikan? Tunjukkan padaku! Tidak! Tidak! Tidak boleh terjadi! (sambil melambaikan tangan)
A: Aaaaaaaaaaaaaa!
B: Siapa itu, aku takut!
Mr. S: tenang, aku ini orang baik, coba teman-teman PS semua, siapakah aku?
Penonton: setaaaaaan!
Mr S: betul betul betul, HAHAHAHAHA...
C: kamu mau apa?
Mr S: hah? Kamu ga percaya? Aku mau bagi-bagi mainan sama kalian semua (Mr S bagi-bagi mainan ke 4 sekawan, ada mobilan, boneka, pistol, dll), *beberapa ke penonton antusias
(Tiba-tiba Kakak datang)
Kakak: hei teman-teman, stop! Jangan terima barang dari orang asing yang belum kita kenal! Bahaya! Apalagi dia berwajah seram!
Mr S: kamu mau juga anak baik???
Kakak: (diam kebingungan, hanya lirik kanan-kiri) yah, mau gimana lagi (bingung)
D: wahhhh makasih ya pak..... Keren banget mainannya
A: Asyik
B: makasih ya
Mr S: (dalam hati), heh, mereka tidak tahu kalau mainan itu akan membuatnya lalai dibulan Ramadhan nanti, hehehehe... Selamat bermain anak-anak baik, sampai jumpa lagi
Kakak: hei C siapa orang itu? Yuk kita gambar buat persiapan tarhib
C: lebih asik main mainan ini ah
A: iya iya
Kakak: kalian kenapa sih? Main boleh aja, tapi jangan lupa waktu ya
D: iya deh iya, yuk kita sambut Ramadhan (mereka mulai menggambar sambil memegang maianan barunya dari Mr S)
Adegan ditutup dengan mereka yang mulai menggambar untuk tarhib, dan semua keluar panggung

*Adegan 2* Ramadhan Awakening 
🎸 Musik Opick - Ramadhan Tiba 
Bulan suci Ramadhan akhirnya tiba, Ramadhan dan Al-Qur'an memasuki panggung sambil melambaikan tangan ke penonton

R: halo teman-teman semua? Siapa yang senang dengan kedatangan ku? Cung! (Semua penonton mengacungkan tangan) Alhamdulillah
R: aku datang dengan membawa keberkahan, bulan yang di nanti oleh semua orang (baca QS Al Baqarah ayat 183)
R: oh iya, aku datang tidak sendiri loh, ini Al-Qur'an, salam kenal, karena di bulan Ramadhan Al Qur'an di turunkan
Q: halooo (dadah-dadah), coba kita bacakan salah satu surat pendek Al-Ikhlas (baca bersama penonton)
Mr S: (diikat seluruh tubuhnya, masuk ke dalam panggung sambil gerakan memberontak) sial! Sial! Lepaskan ini semua
R: (nada kalem) nah teman-teman, di bulan ini, semua setan di belenggu, jadi kita tidak usah takut untuk melakukan aktifitas apapun, oke?
(Mr S bergeser, terikat di pinggir panggung selama drama berlangsung tidak! Tidak!)

Tak lama kemudian 5 sekawan datang
Kakak: Ramadhan!!!! Ramadhaaaaaan!!!! (Peluk haru)
Ramadhan: iya, sesuai janji, aku datang kembali, yuk kita ngaji sama-sama (kembali membacakan surat pendek, surat An-Nas)

*Adegan 3* Lailatul Qodar 
🎸 Musik sedih (instrumen Ramadhan Maher Zain)

Hari berganti hari, Ramadhan senantiasa menemani, 5 sekawan terus melakukan kebaikan demi kebaikan yang tak terhitung jumlahnya, namun tipu daya Mr S sudah melekat di hati manusia yang kini sudah mendekati akhir

Kakak: teman-teman, kita mau ke masjid apa lagi nih? Ada ide? 
B: hm, aku mau main mainan dari Mr S nih
D: sama aku juga lagi senang mainin mainan nih dari Mr S
A: aku juga aku juga
(Kawan-kawan Kakak turun ke penonton, fokus bermain mainannya dengan penonton, Kakak terlihat lesu duduk sendiri ditengah panggung, Ramadhan dan Al-Qur'an masuk menemani)
R: Kakakaaaaaaaa! Kamu kenapa?
Kakak: teman-temanku sibuk semua, padahal kita udah janji mau cari Lailatul Qadar
R: Masya Allah Kakak, semangat sekali, Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari 1.000 bulan, malam itu dirahasiakan waktunya, bagaimana kalau Kakak mengingatkan kembali teman-teman Kakak?
Kakak: tapi gimana? 
(Ramadhan dan Al-Qur'an memegang bahu Kakak)
KEKUATAN LAILATUR QADAR! 🔥

(Suara mario bross dapat bintang)

Kakak turun ke penonton membujuk kembali teman-temannya
Kakak: B bukannya kamu mau infaq yang banyak di bulan Ramadhan? 
Kakak: C bukannya kita mau itikaf bareng di masjid?
Kakak: D bukannya kita mau nambah shalat sunnah
Akhirnya mereka sadar dan bersama kembali, scene ditutup dengan menggelar sajadah dengan niat itikaf;
_nawaytu i'tikaf fii hadzaa masjid lillahitaala_

*Adegan 4* Takbiran, Good Bye Ramadhan
🎸 Gemma takbiran
B: yeayyyyy besok lebaran!
A: asyikkkkk.....
C: eh, besok mau lebaran dimana?
D: iya ya, dimana ya?
Kakak: teman-teman, jikalau gema takbiran sudah berkumandang, itu tandanya, Ramadhan akan meninggalkan kita (mulai menangis)
B: Yahhhh, berarti ga ada lagi pahala yang berlipat ganda dong
Kakak: iya, mulai besok, tidak ada lagi pahala yang berkali-kali lipat, tidak ada lagi ampunan Allah swt Yang Maha Luas, semuanya akan kembali di tahun depan, itupun kalau kita masih punya umur yang panjang 
(Ramadhan dan Al-Qur'an datang, musik biola sedih)
R: Kakak dan teman-teman semua, insyaallah besok saya pamit, la takhof wa la tahzan, jangan bersedih dan berputus asa akan ampunan Allah, innallaha maa anna, sesungguhnya Allah bersama kita
(Semua berpelukan)
R: meskipun begitu, saya titip Al-Qur'an yang sudah sering kita baca kepada kalian, semoga kalian tetap menjaga kesucian Al-Qur'an dengan cara: membacakan, menghafal, memahami artinya, menggunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan senantiasa mengajarkan kepada sesama, bukan begitu Al-Qur'an?
Q: iya betul
R: dengan ini sampai jumpa, assalamualaikum wr.wb dadahhhhh
(Menangis haru)

*Adegan 5* Spirit of Ramadhan
🎸 Musik semangat
Setelah Ramadhan pergi, Mr S terlepas kembali kekangannya
Mr S: Aaaaaaaaaaaarrrgghhhh, akhirnya selesai juga Ramadhannya, HAHAHAHAHA, kembali lagi aku akan membuat kesesatan untuk manusia
(5 sekawan & Al-Qur'an masuk panggung dan mulai di hasut oleh Mr S)
Mr S: HAHAHAHA, kali ini kalian tidak akan bisa lepas lagi
B: tidak, kami tidak takut sekarang!
D: kami akan selalu ingat Allah
Q: ayo semua, kita ucapkan taawudz (bersama penonton)
Kakak: untuk menghilangkan gangguan sihir, ayo kita baca bersama-sama surat Al Falaq
(bersama penonton)
Mr S: tidak! Tidak! Tidak! Suara apa ini!!!!!! Tidaaaaaaaaakkkkkkkk! (Mr S teriak histeris berguling-guling keluar panggung)
B: Yeayyyyyyyyy.... Kita bisa mengalahkan Mr S
Kakak: Alhamdulillah, intinya, bermain boleh aja, tapi jangan lupa waktu yaaaaa dan jangan lupakan semangat bulan Ramadhan dan Al-Qur'an setelah lebaran
(Semua berteriak sorak-sorai sambil melompat gembira)
YAYYYYYYYYYYYYYY!!!!!!!

Akhirnya, sebuah kisah dibulan Ramadhan pun selesai dengan akhir yang bahagia, 5 sekawan tetap melakukan perjalanan kebaikannya, dimanapun dan kapanpun. Nah, kalau kamu, siapa nih kawan terdekat kamu?
Akhir kalam, kami pamit undur diri
Wassalamu'alaikum wrwb.

(Kalau kebanyakan skip aja, intinya pahami alurnya dulu ya, sesuaikan dengan durasi, properti tiap adegan mohon di siapkan agar lebih totalitas)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar