Mabit II SDM Salam
Rabu-Kamis, 28-29 Mei 2014 @Ibnu Hajar, Katulampa
Oleh: Ust. Syaiful Hamdi Naumin
“Seminar suksesmulia untuk guru-guru Sekolah Alam
Bogor”
Temans, masih ingat dengan bapak
trainer yang pernah mengisi pengajian bulanan SDM pertengahan Maret lalu? Yupz, beliau adalah bapak kita
semua, Ust. Syaiful Naumin yang alhamdulillahirabbil’alamin beliau dapat
berkumpul ditengah-tengah kita dengan seperangkat motivasi yang hendak
disebarkan dan ditularkan. Apa itu suksesmulia? Bagaimana cara kita meraihnya?
Ssstt, bagi yang sudah tahu yuk kita review
lagi. Kita sambut dengan “takbir!” Allahu Akbar!
***
Pertemuan diawali dengan
pembacaan do’a Nabi Musa as. Merasa canggung dan tak leluasa berbicara
dihadapan banyak ‘guru’ karena guru adalah orang yang sangat beliau hormati
dimanapun itu. Peran guru yang tidak sedikit dalam kehidupan pak Syaiful,
membuatnya merasakan sentuhan khusus sehingga beliau menuliskan 2 buku yang
isinya tentang guru beliau, tentang pola mendidik, tentang kisah-kisahnya dan
menjadikan inspirasi baru bagi siapapun yang membacanya.
Ada keponakan-anak angkat pak
Syaiful yang disekolahkan di sekolah alam untuk mendidik ilmu baru dengan
suasana baru dalam pendidikan negeri ini. Merupakan cita-cita 8 tahun silam
saat usia 53 tahun untuk bisa mensekolahkan anak yatim-duafa yang membutuhkan.
Alhamdulillah, 85% segala mimpi sudah terwujud. Disamping itu, sebeanrnya masih
ada impian lagi yang sedang diusahakan penyelesaiannya yaitu ‘mengispirasi dan
mengembangkan 1 juta anak muslim,’ yang sampai saat ini baru tercapai 530 ribu
anak. Masih berhutang kepada mimpi, dan semoga saja dengan seminar kepada
guru-guru ini dapat memberikan efek berantai kepada murid-murid disekolah.
***
Berbicara tentang suksesmulia, apa itu sukses?
Dan apa itu mulia? Mengapa keduanya harus digabungkan?
Sukses adalah apabila seseorang
meraih ‘4 TA’ dalam kehidupannya, yaitu Harta, Tahta, Kata dan Cinta. Sukses
adalah memiliki rumah mewah dengan lapangan helipad diatasnya. Atau memiliki
jabatan yang mampu dengan mudah mengubah nasib orang lain dengan segala
instruksinya. Atau menjadi panutan dan tokoh idola yang banyak diikuti orang
tingkah laku dan perkataannya. Atau kehadirannya selalu dinantikan oleh semua
orang, disegani dan menjadi tempat sandaran bagi orang lain yang ada
disekitarnya. Ya! Itulah SUKSES.
Dalam hidup ini, jangan sampai
kita berbuat maksimal, mengabdi, berbicara sampai berbuih namun tidak ada yang
mendengar. Kehadiran kita sangat disesali, tangan kita menengadah tanpa daya
dan upaya demi sesuap nasi atau menjadi pegawai rendahan dengan upah minim dan
pekerjaan yang tidak sesuai. Kasus ini sangat tidak rekomended, DILARANG!
AMIT-AMIT! JAUH-JAUHIN! NA’UDZUBILLAH!
Sebuah fakta pada bulan Juli
2011, ada pensiunan dir.jendral yang meninggal ditengah-tengah rumahnya dan
telah diketahui ketika sudah menjadi bangkai. Bau busuk yang menyengat, membuat
orang lain penasaran terhadap rumah mewah seharga (paling murah) 11 miliyar
dikomplek elit tersebut dan herannya adalah tidak ada seseorang pun yang
mengetahui bahwa ia sudah meninggal. Hanya ada 4 kerangkai bunga duka cita yang
menghiasi pemakamannya.
Apa kisah diatas merupakan
tujuan kita? Apakah itu termasuk kedalam poin sukses? Jawabannya hanya satu,
‘tidak’.
Kita sebagai manusia, terutama guru
dituntut mempunyai 4 TA (minimal salah satunya) karena selalu bersinggungan
dengan banyak orang. Namun tidak hanya itu saja, kita juga harus ‘mulia’
dihadapan semua orang. Apa itu mulia? Mulia adalah bermanfaat yang
seluas-luasnya untuk orang lain. Sukses dan mulia adalah satu kesatuan yang
perlu dimiliki semua orang agar hidupnya bahagia.
Prof. Dr. Didin (di Bogor) pernah
jatuh sakit dan langsung dibawa ke rumah sakit BMC. Hari pertama dirawat, sudah
ada 600 orang membesuk beliau dengan latar belakang profil yang berbeda, akan tetapi
mempunyai alasan yang sama terhadap momen tersebut bahwa mereka (yang membesuk)
merasa pak Didin adalah bagian dari tubuhnya, bagian dari hidupnya. Pak Syaiful
yang menyaksikan peristiwa tersebut sampai membelikan buku tamu untuk siapa
saja yang datan membesuk. Ini yang harus kita raih, bukan hanya sekedar cerita
dari orang lain!
Ibarat kita diberikan pilihan
untuk memilih kopi didalam cangkir yang berbeda. 1. Cangkir biasa, 2. Cangkir
sederhana (eksposer) 3. Cangkir Nescafe (merknya jelas, jaminan mutu, kwalitas
terjamin) 4. Cangkir hati, bentuknya menarik 5. Gelas plastik putih 6. Cangkir
lainnya. Mana yang akan kita pilih?
Tentu kita akan memilih cangkir
yang sudah kita kenal brand dan isinya. Wajar kalau (mayoritas) peserta memilih
cangkir nomor 3 karena kandungan dan mutunya sudah banyak dikenal orang. Inilah
yang akan kita bahas sekarang.
Atau dalam tema lain, banyak
orang yang mengatakan bahwa odol adalah ‘pepsodent.’ Padahal seharusnya
pepsodent hanyalah salah satu produk odol yang selalu diingat orang-orang. Atau
mencari air mineral dengan sebutan ‘aqua.’ Aneh memang, bahkan sudah menjadi
hal yang lumrah (saat namanya disebutkan) karena brand mereka menjadi “pembeda”
dengan produk yang lain.
Sekolah Alam Bogor mempunyai
branding yang bagus, bahkan sampai ke luar kota Bogor. Ada squard-step-ahead, sebagai
guru yang selalu membawa nama SAB, tolong untuk sangat berhati—hati terhadap
segala sesuatu diluar sana. Ada 3 hal yang membedakan sekolah alam dengan yang
lain, yaitu:
1. Pengorbaan dalam membangun sekolah alam yang
besar bertujuan untuk hasil yang lebih baik (mampu melawan arus pendidikan)
2. Punya tampilan, eksposer, dan modal tertentu
yang orang lain belum tentu punya. Tinggal bagaimana cara memanfaatkannya
3. Semua warganya mempunyai cita-cita yang sama
dan mampu bekerjasama dalam membangun impian tersebut
***
“Sesi berkenalan.” Banyak orang
mengatakan bahwa fotonya terlihat lebih muda dari aslinya, hmm. Mempunyai nama
lengkap Sjaiful Hamdi Naumin yang akrab disapa, Saepul. Asli dari Padang dan
sudah banyak pengalaman bekerja diberbagai bidang (tak tercatat semua). Salah
satu pendiri Dompet Duafa, Republika dan pabrik lain. Pemimpin perusahaan dan
konsultan kantor. Menulis 8 buah buku yang dua diantaranya adalah tentang tokoh
pendidikan Indonesia. Seorang trainer diberbagai tempat, salah satunya Kubik
Leadership.
***
Banyak orang yang seringkali
meneriakkan keinginannya didunia ini. “Saya ingin mempunyai penghasilan besar,
segala kebutuhan terpenuhi, dan berpengaruh luas. Berpengaruh pada level paling
tinggi.” Atau “mempunyai ilmu yang tinggi, menjadi tenaga ahli dibidang
tertentu sehingga apapun yang kita ucapkan didengarkan oleh orang lain.” Atau
“ingin menjadi sosok yang dicintai, disayangi dan didukung.” Atau “ingin
mendapatkan kebahagiaan lahir batin dan dimudahkan disetiap urusan serta
mendapatkan hal-hal baik dalam semua kehidupan yang dijalani.”
Kata siapa kita tidak boleh
mempunyai cita-cita dan ambisi dalam bermimpi? Jarang sekali ada orang yang
mempunyai tekad seperti ini. Apa salahnya mencoba! Benarkah saya bisa? Jawab
sendiri dalam hati.
***
Ketika sekolah dulu, guru SMP
pak Syaiful meminjamkan kamera sekolah yang waktu itu harganya cukup mahal
untuk digunakan setiap akhir pekan mencari pekerjaan sambilan memotret turis di
tempat wisata. Guru yang baik selalu memberikan kesempatan kepada muridnya. Dan
sewaktu masih kecil, gurunya sekolahnya dulu selalu mengajak anak bermain dan
belajar main peran menjadi tokoh dalam drama, secara tidak langsung mendidik
anak tentang sikap percaya diri. Luar biasa pengalaman beliau dengan gurunya. Mudah-mudahan
kreatif selalu terlahir disetiap sekolah.
Mengapa belum terwujud?
Banyak guru yang saat ini penghasilannya
masih terhitung sedikit/kecil (tanggal 15 koma), bahkan ironinya adalah didalam
sekolah ia berkibar, sedang diluar menjadi sosok yang mungkin dibenci orang.
Mojok ketika arisan keluarga besar berkumpul. Kehidupan kontradiktif dari sosok
guru yang didambakan. Bahkan dari seluruh impian yang dituliskan, mungkin hanya
terwujud 30 %. Mengapa?
Ini semua berkaitan dengan
agency-cost. Apa itu agency-cost?
Agency-cost adalah biaya,
energy, waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk meraih suatu tujuan baik dalam
masalah individu maupun tempat bekerja.
Di sebuah pabrik di Citeureup,
pak Syaiful menjadi orang yang bekerja pada alat pembuangan (koordinator tempat
sampah pabrik). Mempunyai seorang boss dari Inggris, pimpinan yang sangat sensitif
terhadap teknik mesin. Ia sangat memahami bagian-bagian mesin hanya dengan
mendengarnya. Kurang oli, ganti design, bagian yang rusak dan lainnya hanya
tanpa diperiksa terlebih dahulu. Sayangnya orangnya sombong. Ketika berbicara
mulut kita harus terbuka lebar-lebar karena ia tidak dimengerti apa yang
dibicarakan. Dari sikapnya, banyak orang yang tidak senang terhadapnya.
Hingga pada suatu hari beliau
diantarkan untuk pergi kesuatu tempat (acara pertemuan dengan perusahaan lain)
yang diantar-jemputkan dengan mobil paling canggih saat itu, Mercedes-benz.
Namun ketika mobil tersebut hendak memasuki daerah Halim, tiba-tiba mobil mewah
tersebut mogok. Setelah diperiksa sekian lama (bahkan segera diderek), ternyata
kerusakan terjadi pada bagian mesin yang didalamnya terdapat NaCl (garam dapur)
dengan tiba-tiba. Mungkin ada sabotase karena pemimpin tersebut tidak disenangi
oleh pegawainya. Pada akhirnya pemimpin tersebut dipulangkan ke Inggris. Bukan
karena kepintaran ilmunya yang tidak dibutuhkan, akan tetapi disebabkan oleh
Agency-Cost yang tinggi.
Contoh dalam relasi bisnis atau
hubungan antara orang tua dan guru. Seringkali kedua belah pihak mencari alasan
dan kesalahan. Selalu menolak jika dimintai bantuan. Atasan tidak mendukung dan
menghambur-hamburkan fasilitas yang ada bahkan sampai rusak.
Agency-cost tinggi karena hubungan
antarpersonal yang kurang bagus. Agency-cost rendah sebaliknya. Pepatah
mengatakan bahwa jarak yang paling dekat yang paling jauh adalah jarak antara
hati ke hati. Ini yang perlu semua orang perhatikan Terutama sekolah, harus selalu
memperhatikan kondisi yang terjadi pada lapisan masyarakat disekolah.
Disamping itu laki-laki harus
bisa memahami situasi dan kondisi terhadap perempuan, biasanya menjelang haid
perempuan itu butuh perhatian. Lebih banyak bicara dari biasanya dan hanya
ingin didengarkan. Kenali sebab, beri penanganan dan selesaikan.
Bagaimana cara menurunkan Agency-cost?
Perbanyak E-POS (energy
positif). Ingat kisah bocah miskin bernama Howard Kelly dengan gadis berbaju
pink bermata bening? Lebih indah lagi jika pak Syaiful yang menceritakan kisah
ini. Silahkan ingat-ingat lagi ya, atau segera mengikuti training suksesmulia.
Hhe
Cara mendapatkan tabungan epos:
1.
Berikan lebih dari apa yang kita punya, berikan secara
ikhlas tanpa pamrih. Misal mendapatkan gaji sebesar 3 juta rupiah, berikan
pelayanan sebesar 10 juta rupiah.
Pak Syaiful menikah saat kuliah di IPB. Hingga
saat ini usia 60 tahunan, banyak acara yang sering diisinya dan tidak sampai
mengenal dokter seorang pun. dirumahnya tidak mempunyai emas (perhiasan) untuk
disimpan. Aneh bukan? Mendapatkan 3 memberikan 5 itulah tabungan epos.
Dibayarnya? Bisa berupa cash/gaji bisa juga dalam bentuk lain seperti
kesehatan, kebahagiaan dan fasilitas yang serba terpenuhi. Alhamdulillah,
selama hidup tidak pernah takut, tidak pernah korup dan tidak punya musuh.
2.
Manfaatkan 4 TA secara optimal, untuk
mmpercepat-tingkat hasil kerja. Berbuatlah baik, bajik & bijak semaksimal
mungkin.
Ketika pak Syaiful SMP dan SMA, beliau pernah
menjadi tukang foto wisata dan supir tembak, bekerja ditempat wisata. Ingin
sekali mempunyai pangkas rambut untuk orang tua nya. Dan memiliki anak angkat
terlebih dahulu ketimbang istri. Saat menjadi OB sekalipun, seluruh gajinya
diberikan terlebih dahulu kepada anak yatim yang selanjutnya untuk keluarga.
Mengutamakan kemuliaan terhadap orang lain dari keperluan pribadi.
Iskandar Zulkarnain, orang kaya sekaligus pemilik
panti-pengurus dompet duafa. Sebenarnya sudah mempunyai tabungan akhirat. Tidak
pernah memiliki sedikitpun hutang. Akan tetapi pola pikirnya adalah, “saya
masih punya hutang yang sangat banyak kepada Allah Yang Maha Pengasih. Saya
punya hutang yang sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyicil sedikit demi
sedikit yang sekarang baru bayar bunga yang sudah tertumpuk. Baru saja membayar
cicilan bunganya, ada lagi hutang yang baru. Hiduplah terus dengan beramal.”
***
Ingat kisah alm. Houtman Zainal
Arifin? Satu-satunya OB yang setelah bekerja selama 29 tahun, keluar dengan
jabatan sebagai vice-presiden, jabatan paling tinggi saat itu. Mengurus lebih
banyak anak yatim, mencapai >2.000 anak yatim.
Saat rupiah turun mencapai 47%, (krisis
moneter), disaat semua perusahaan menerapkan aksi TengGo (jam 4 sore Teng
langsung Go pualng), semua karyawan (termasuk asmen, koordinator, departemen,
bahkan tugas anak Smea) pulang jam 4, meninggalkan atasan-atasan yang
mengerjakan tugas bawahan demi mempertahankan perusahaan. Tidak sedikit
perusahaan bangkrut karena tidak mampu mengaji karyawannya.
Justru dengan jabatannya, pak
Houtman membuat sebuah gebrakan dimana saat beliau memimpin, beliau membuat
kerjasama yang harmonis dengan seluruh karyawannya. Datang lebih awal dan
langsung bekerja tanpa basa-basi dan waktu istirahat. Waktu makan siang yang
seharusnya membutuhkan waktu sampai satu jam, digunakan untuk bekerja dengan
cara menyuruh salah satu karyawannya membeli makanan dari luar, dibungkus dan
makan bersama sambil bekerja. Hingga pada pukul 4 sore, semua pulang ontime
(termasuk atasan dan seluruh staf) tanpa terkecuali.
Tidak jarang beliau mengayomi
anak buahnya dengan menjadi teman curhatnya. Pernah ada istri dari karyawannya
menelepon, “bang, laki gue belum pulang, kemana ya? Tolong saya dong bang.”
Ternyata karyawan tersebut main biliar terlebih dahulu sebelum pulang karena
BT. “Nanti kalau kamu main biliar lagi, ajak-ajak gue yach!” Houtman meminta
permohonan kepada karyawannya tersebut. Karena merasa malu, tak lama kemudian
keluarga tersebut kembali bahagia seperti sebelumnya karena masalahnya
teratasi.
Atau pada kisah yang lain,
seorang staf kantor yang cantik datang meminta tolong kepada beliau bahwa
anaknya hendak masuk SMA 7. Namun karena nilainya tidak mencukupi, anak
tersebut tidak diterima oleh pihak sekolah, sementara anaknya hanya mau sekolah
disana. Tak lama kemudian Houtman menjawab dengan kalimat singkat, “datanglah
kembali ke sekolah tersebut dengan membawa kartu nama saya.” Setelah menerima
kartu nama tersebut dan mencoba/melaksanakan titah yang dimaksud, ternyata
pihak sekolah menyediakan satu kursi anak tersebut dan menerimanya bersekolah
disana. Ternyata, kepala sekolah disana masih kerabat dengan pak Houtman yang
merupakan teman dekatnya.
Tidak sedikit masalah yang
datang untuk diselesaikan oleh pak Houtman, mulai dari masalha keluarga,
lingkungan, anak yang suka klepto, ujian masuk kuliah dan selama menjabat tidak
ada yang berdemo. Urusan menjadi mudah saat jabatan yang dimilikinya digunakan
untuk membantu orang lain.
“Semakin sedikit epos, semakin besar agency-cost.
Begitupun sebaliknya, semakin besar epos maka semakin sedikit agency-cost.”
***
Bagaimana cara memperbanyak tabungan epos?
1.
Gunakan seluruh potensi diri
·
Kerja keras: Jikalau input dan output seimbang,
bekerja 8 jam dengan cara yang menguras tenaga. Inilah langkah awalnya.
·
Kerja cerdas: Tanpa kerja keras semua tidak berarti, hanya
saja kita sebagai manusia perlu juga menggunakan otak saat bekerja. Menggeser
titik tumpu adalah pekerjaan fisika. Jadilah orang cerdas dengan cara-cara baru
untuk bisa melebihi orang-orang yang kerja keras.
·
Kerja ikhlas: buang energy negatif masukkan
segala sesuatu yang positif. Untuk contoh kerja ikhlas, pak Husnan adalah
pimpinan yang senyumnya tidak pernah habis. Dengan memuliakan orang lain,
secara tidak langsung gairah hidup kita meningkat pesat karena keberadaan hidup
kita diakui oleh orang lain.
Dunia pendidikan berbeda dengan
pekerjaan lain karena didalamnya ada pendidikan karakter. Seorang guru tidak
boleh bekerja dengan kacamata kuda, terpaku pada jobdesc, rutinitas dan
aktifitas yang selalu dilakukan. Seharunya guru itu lebih sering memuji orang
lain. Minimal mengagumi karya orang lain atau memuji setiap 2 hari sekali. Berapa
banyak waktu yang kita gunakan untuk sms’an atau menggunakan fitur chatting
yang lain? Waktu kita yang seharusnya mendidik anak, malah digunakan untuk
kepentingan pribadi.
Siswono kuswono, seorang
pemimpin pabrik yang sangat disukai oleh bawahannya dikantor. Bukan karena
menyukai kebersihan pabrik, terdapat mempunyai mushala besar, mengurus
administasi, akan tetapi semua itu dikarenakan beliau senang memuliakan orang
lain.
Ada sebuah kisah dari seorang
SPG swalayan salah satu toko sepatu disebuah mall. Suatu ketika datang seorang
costumer yang hendak membeli sepatu (dengan harga cukup mahal) yang ready
stock. Ketika hendak dibeli, sang SPG tersebut menyadari bahwa ada kecacatan
didalam sepatu tersebut, sesegera mungkin ia berkata jujur apa adanya terhadap
pembeli. Karena sudah tidak ada lagi item yang serupa, pembeli tetap memilih
barang tersebut dan diberikan diskon khusus oleh SPG sebagai ganti rugi (yang
sebenarnya bukan kesalahan dia dalam melayani). Akhirnya barang tersebut
disepakati dan dibeli oleh costumer itu. Beberapa minggu kemudian, costumer
tersebut datang kembali ketempat yang sama, bukan untuk membeli sepatu,
melainkan untuk mengajak SPG tersebut foto bersama. Berkenalan dan berdiskusi
satu sama lain hingga akhirnya SPG tersebut dijadikan pengurus asosiasi retell
Indonesia yang direkomendasikan menjadi menejer karena kejujurannya.
2.
Hidup damai
Bagaimana caranya berbuat baik?
Mulailah dari orang-orang terdekat. Misalnya dengan menuliskan surat tentang
kehebatan keluarga atau teman kita yang dituliskan dan dikirim via pos. Atau
kepada orang-orang tertentu menghafal hari ulang tahun 107 pegawainya yang
dengan itu dia memberikan karangan bunga (yang diambil dari taman) dengan
sepucuk surat selamat yang terkesan mewah dengan modal 0 rupiah. Mudah bukan?
3.
Ubah cara pandang dalam melihat titik hitam.
Kebanyakan dari kita melihat dan mengingat
kejelekan orang lain, padahal dibalik itu banyakkebaikan yang seharusnya kita
sadari. Lupakan kesalahan orang lian dan ingat selalu kebaikannya.
4.
Nikmati masalah
Masalah adalah suatu hal yang semua orang
pasti-mutlak memilikinya. Kemanapun ia kan terus ikut bahkan sampai kekamar
mandi sekalipun. Pernah suatu hari Nabi Musa as diminta untuk bisa berpidato
didepan raja Fir’aun dan seluruh masyarakat Mesir tanpa bantuan Nabi Harun as,
sebagai jubirnya. Pengalaman masa lalunya saat makan bara api (yang diberikan
Fir’aun) membuatnya menjadi gagu dan cadel. Berkat do’a nabi Musa as, semua
masalah dapat diselesaiakan. Apa intinya?
Dengan hati yang LAPANG, segala urusan akan
menjadi MUDAH yang dengan itu semua lisan/perkataannya lebih LANCAR diucapkan
kepada orang lain, bahkan Fir’aun sekalipun.
Ubahlah hati kita menjadi seluas
danau yang dengan itu, masalah sebesar apapun dapat kita terima dan kita
selesaikan denan mudah, tanpa membuat kita berubah. Jangan sampai hati kita
seluas gelas, yang ikut asin jika dicampurkan dengan garam.
***
Cara menikmati masalah?
1.
Maafkan & berikan kasih sayang.
Pak Syaiful pernah difitnah
sampai kasusnya masuk koran. Sangat merasa kecewa saat dirinya diperlakukan
seperti orang yang telah berbuat salah, padahal sebenarnya tidak. Hingga
akhirnya, pelaku yang pernah membuat berita palsu tersebut datang meminta maaf
kepada beliau karena suatu hal yang membuatnya terdesak. Bisa saja pak Syaiful
berkata jujur untuk memasukkannya kedalam penjara (balas dendam), namun
akhirnya semua masalah yang membuatnya sakit tersebut dimaafkan. Alhasil,
sampai saat ini hari ulang tahunnya selalu diingat oleh anak cucu pelaku
pembuat fitnah tersebut karena telah menyelamatkannya dari ancaman hukum.
2.
Siap berkorban untuk tujuan yang lebih tinggi
Jangan sampai kita puas dengan
posisi yang sudah kita dapatkan hari ini, teruslah menaikkan kompetensi diri
dan ingat selalu bahwa, semakin tinggi pohon semakin besar angin yang
meniupnya.
Elang adalah hewan paling hebat
didunia yang sampai saat ini dijadikan sebagai lambang Negara Amerika Serikat,
Jerman dan Indonesia. Pada fenomena alam yang terjadi, mengatakan bahwa usia
rata-rata elang adalah 40 tahun. Usia 35 tahun kukunya yang tajam untuk
mecengkeram, paruhnya yang kokoh untuk merobek dan sayapnya yang kuat untuk
terbang antar benua mulai melemah. Hanya sebagian elang yang pada saat-saat
seperti itu pergi ke bukit batu untuk menghancurkan paruh dan mematahkan kukunya
dengan disengaja. Bukan main rasa sakit yang diterimanya, namun tetap dilakukan
sampai akhirnya tumbuh kuku dan paruh yang baru. Bulu sayapnya dicabut sampai
rontok hingga tumbuh rambut yang baru. Selang beberapa waktu, elang baru pun
perkasa kembali dan menambah usianya mencapai 75 tahun.
Atau kisah kerang mutiara yang
bertahan hidup didalam laut yang memasukkan benda asing kedalam tubuhnya (yang
sangat halus). Bersyukur jika lumut dan jasad renik yang masuk untuk dimakan,
akan tetapi kejadiannya tidak hanya makanan yang masuk. Pasir, batu dan benda
lain yang tidak diharapkan kehadirannya terpaksa harus masuk kedalam tubuh
kerang yang membuatnya terus menderita. Sakitnya terus terasa sampai air mata
yang dikeluarkan mengkristal hingga menghasilkan mutiara dengan harga mencapai
500 juta.
Bagaimana dengan kita?
Konvensional? Atau perkasa? Bersiaplah menderita! “Innama’al ‘usri yusra.”
Hidup tanpa pantangan seolah anda memakan gaji buta.
Kisah nyata dari pak Syaiful
tentang masa kecilnya yang dapat kita ambil hikmahnya yaitu tentang ‘pengalaman
festikora.’ Anak ke 6 dari 6 bersaudara yang merupakan anak dari tukang cukur
(bapaknya) dan ibunya adalah tukang bordir pakaian yang dijahit tangan tanpa
menggunakan alat (17 Agustus nanti usianya mencapai 104 tahun).
Syaiful kecil yang sangat
senang berpidato, berpuisi dan mengarang mengikuti festikora (festival
kesenian, olahraga dan agama) yang diselenggarakan di ibu kota sebagai
perwakilan sekolah. Alhamdulillah dapat memenangkan perlombaan tersebut dalam
tingkat provinsi, kebanggaan yang tak pernah terlupakan olehnya.
Jarak yang sangat jauh dari
rumah mencapai 91 km dengan ongkos yang tidak murah, membuat dirinya harus
menerima kondisi bahwa orang tuanya tidak bisa datang. Hingga akhirnya Kepsek Suhaimi
menuntun Syaiful kecil dari kamar mandi keatas panggung bersama walikota.
Bangga akan takdir yang telah diterimanya itu, namun disinilah masalahnya.
Semua pemenang lomba
mendapatkan tiket khusus gratis untuk berlibur ke Singkarang, tempat paling
hebat yang jaraknya 19 km dari rumah. Disaat semua anak mendapatkan izin untuk
pergi, hanya pak Syaiful yang tidak berangkat kesana. Orang tuanya berpesan, “kita
boleh miskin tetapi jangan pernah menjadi kacung.” Kekhawatiran orang tua yang
melihat anaknya berbeda dengan anak lain.
Meskipun segala cara sudah
dilakukan untuk tetap bisa ikut, meminjam piyama orang lain, menyiapkan handuk
yang satu-satunya digunakan oleh keluarga dan kondisinya sudah bolong-bolong,
menjual hasil jahitan dari ibu dengan setengah harga ditoko. Membuatnya belum
mendapat kepastian berangkat kesana.
Menjadi orang nomor satu yang
tidak pernah dipedulikan oleh orang lain. Menangis sehari penuh, mengurung
diri, mengunci kamar yang satu-satunya ruangan keluarga disana sambil memaki
dalam hati, “dimana Tuhan saat ini? Mengapa aku tidak seberuntung ini?”
Ditengah isak-tangis Syaiful
kecil, ibunya datang menuju kamar, berdiri didepan pintu dengan membawa
‘pange-gulai ikan rasa manis’ berharap Syaiful kecil membukakan pintu untuknya.
Benarsaja, karena merasa lapar, tidak tersadar Syaiful kecil membukakan pintu
karena mencium makanan kesukaannya tersebut. Seketika di depan pintu, sang ibu
memeluk erat meminta maaf kepada Syaiful kecil bahwa kondisi waktu itu belum
siap. Kakak pertama hendak mengikuti ujian semester dengan biaya yang tidak
sedikit, oleh karena itu tidak ada alasan lain kecuali meminta Syaiful tidak
berangkat. Air mata yang terbendung tidak bisa tertahan lagi, kesedihan
menyelimuti ruangan itu.
Akhir cerita, keesokkan
harinya, disekolah mendapat kabar yang kurang menyenangkan, bahwa para pemenang
festikora yang mengikuti tamasya ke Singkarang tidak masuk sekolah karena
dirawat dirumah sakit. Sewaktu naik perahu dan bernyanyi-nyanyi diatasnya, perahu
yang dinaiki tersebut terbalik dan beruntung semua korban dapat terapung sampai
bibir pantai karena bisa berenang. Ada apa dengan Syaiful kecil? Beliau adalah
satu-satunya anak yang tidak bisa berenang (bahkan sampai sekarang). Jikalau Allah
swt mengkehendaki perizinannya untuk berangkat, mungkin kini beliau sudah tidak
ada disini. Bersyukur terhadap rencana Allah swt yang sangat indah, bisa
menjadikan kepada kita semua pelajaran berharga.
Untuk kita renungkan-Ebiet G. Ade
Semoga bermanfaat
Terimakasih sudah menreview materi ini :D
BalasHapussangat bermanfaat!
Sami-sami bu Melati,
BalasHapusalhamdulillah :)