Sabtu, 07 Juni 2014

mabit 2 sdm salam, motivasi dari pak syaiful naumin



Mabit II SDM Salam
Rabu-Kamis, 28-29 Mei 2014 @Ibnu Hajar, Katulampa
Oleh: Ust. Syaiful Hamdi Naumin
“Seminar suksesmulia untuk guru-guru Sekolah Alam Bogor”

Temans, masih ingat dengan bapak trainer yang pernah mengisi pengajian bulanan SDM pertengahan  Maret lalu? Yupz, beliau adalah bapak kita semua, Ust. Syaiful Naumin yang alhamdulillahirabbil’alamin beliau dapat berkumpul ditengah-tengah kita dengan seperangkat motivasi yang hendak disebarkan dan ditularkan. Apa itu suksesmulia? Bagaimana cara kita meraihnya? Ssstt, bagi yang sudah tahu yuk kita review lagi. Kita sambut dengan “takbir!” Allahu Akbar!
            ***
Pertemuan diawali dengan pembacaan do’a Nabi Musa as. Merasa canggung dan tak leluasa berbicara dihadapan banyak ‘guru’ karena guru adalah orang yang sangat beliau hormati dimanapun itu. Peran guru yang tidak sedikit dalam kehidupan pak Syaiful, membuatnya merasakan sentuhan khusus sehingga beliau menuliskan 2 buku yang isinya tentang guru beliau, tentang pola mendidik, tentang kisah-kisahnya dan menjadikan inspirasi baru bagi siapapun yang membacanya.
Ada keponakan-anak angkat pak Syaiful yang disekolahkan di sekolah alam untuk mendidik ilmu baru dengan suasana baru dalam pendidikan negeri ini. Merupakan cita-cita 8 tahun silam saat usia 53 tahun untuk bisa mensekolahkan anak yatim-duafa yang membutuhkan. Alhamdulillah, 85% segala mimpi sudah terwujud. Disamping itu, sebeanrnya masih ada impian lagi yang sedang diusahakan penyelesaiannya yaitu ‘mengispirasi dan mengembangkan 1 juta anak muslim,’ yang sampai saat ini baru tercapai 530 ribu anak. Masih berhutang kepada mimpi, dan semoga saja dengan seminar kepada guru-guru ini dapat memberikan efek berantai kepada murid-murid disekolah.
***
Berbicara tentang suksesmulia, apa itu sukses? Dan apa itu mulia? Mengapa keduanya harus digabungkan?
Sukses adalah apabila seseorang meraih ‘4 TA’ dalam kehidupannya, yaitu Harta, Tahta, Kata dan Cinta. Sukses adalah memiliki rumah mewah dengan lapangan helipad diatasnya. Atau memiliki jabatan yang mampu dengan mudah mengubah nasib orang lain dengan segala instruksinya. Atau menjadi panutan dan tokoh idola yang banyak diikuti orang tingkah laku dan perkataannya. Atau kehadirannya selalu dinantikan oleh semua orang, disegani dan menjadi tempat sandaran bagi orang lain yang ada disekitarnya. Ya! Itulah SUKSES.
Dalam hidup ini, jangan sampai kita berbuat maksimal, mengabdi, berbicara sampai berbuih namun tidak ada yang mendengar. Kehadiran kita sangat disesali, tangan kita menengadah tanpa daya dan upaya demi sesuap nasi atau menjadi pegawai rendahan dengan upah minim dan pekerjaan yang tidak sesuai. Kasus ini sangat tidak rekomended, DILARANG! AMIT-AMIT! JAUH-JAUHIN! NA’UDZUBILLAH!
Sebuah fakta pada bulan Juli 2011, ada pensiunan dir.jendral yang meninggal ditengah-tengah rumahnya dan telah diketahui ketika sudah menjadi bangkai. Bau busuk yang menyengat, membuat orang lain penasaran terhadap rumah mewah seharga (paling murah) 11 miliyar dikomplek elit tersebut dan herannya adalah tidak ada seseorang pun yang mengetahui bahwa ia sudah meninggal. Hanya ada 4 kerangkai bunga duka cita yang menghiasi pemakamannya.
Apa kisah diatas merupakan tujuan kita? Apakah itu termasuk kedalam poin sukses? Jawabannya hanya satu, ‘tidak’.
Kita sebagai manusia, terutama guru dituntut mempunyai 4 TA (minimal salah satunya) karena selalu bersinggungan dengan banyak orang. Namun tidak hanya itu saja, kita juga harus ‘mulia’ dihadapan semua orang. Apa itu mulia? Mulia adalah bermanfaat yang seluas-luasnya untuk orang lain. Sukses dan mulia adalah satu kesatuan yang perlu dimiliki semua orang agar hidupnya bahagia.
Prof. Dr. Didin (di Bogor) pernah jatuh sakit dan langsung dibawa ke rumah sakit BMC. Hari pertama dirawat, sudah ada 600 orang membesuk beliau dengan latar belakang profil yang berbeda, akan tetapi mempunyai alasan yang sama terhadap momen tersebut bahwa mereka (yang membesuk) merasa pak Didin adalah bagian dari tubuhnya, bagian dari hidupnya. Pak Syaiful yang menyaksikan peristiwa tersebut sampai membelikan buku tamu untuk siapa saja yang datan membesuk. Ini yang harus kita raih, bukan hanya sekedar cerita dari orang lain!
Ibarat kita diberikan pilihan untuk memilih kopi didalam cangkir yang berbeda. 1. Cangkir biasa, 2. Cangkir sederhana (eksposer) 3. Cangkir Nescafe (merknya jelas, jaminan mutu, kwalitas terjamin) 4. Cangkir hati, bentuknya menarik 5. Gelas plastik putih 6. Cangkir lainnya. Mana yang akan kita pilih?
Tentu kita akan memilih cangkir yang sudah kita kenal brand dan isinya. Wajar kalau (mayoritas) peserta memilih cangkir nomor 3 karena kandungan dan mutunya sudah banyak dikenal orang. Inilah yang akan kita bahas sekarang.
Atau dalam tema lain, banyak orang yang mengatakan bahwa odol adalah ‘pepsodent.’ Padahal seharusnya pepsodent hanyalah salah satu produk odol yang selalu diingat orang-orang. Atau mencari air mineral dengan sebutan ‘aqua.’ Aneh memang, bahkan sudah menjadi hal yang lumrah (saat namanya disebutkan) karena brand mereka menjadi “pembeda” dengan produk yang lain.         
Sekolah Alam Bogor mempunyai branding yang bagus, bahkan sampai ke luar kota Bogor. Ada squard-step-ahead, sebagai guru yang selalu membawa nama SAB, tolong untuk sangat berhati—hati terhadap segala sesuatu diluar sana. Ada 3 hal yang membedakan sekolah alam dengan yang lain, yaitu:
1. Pengorbaan dalam membangun sekolah alam yang besar bertujuan untuk hasil yang lebih baik (mampu melawan arus pendidikan)
2. Punya tampilan, eksposer, dan modal tertentu yang orang lain belum tentu punya. Tinggal bagaimana cara memanfaatkannya
3. Semua warganya mempunyai cita-cita yang sama dan mampu bekerjasama dalam membangun impian tersebut
***
“Sesi berkenalan.” Banyak orang mengatakan bahwa fotonya terlihat lebih muda dari aslinya, hmm. Mempunyai nama lengkap Sjaiful Hamdi Naumin yang akrab disapa, Saepul. Asli dari Padang dan sudah banyak pengalaman bekerja diberbagai bidang (tak tercatat semua). Salah satu pendiri Dompet Duafa, Republika dan pabrik lain. Pemimpin perusahaan dan konsultan kantor. Menulis 8 buah buku yang dua diantaranya adalah tentang tokoh pendidikan Indonesia. Seorang trainer diberbagai tempat, salah satunya Kubik Leadership.
***
Banyak orang yang seringkali meneriakkan keinginannya didunia ini. “Saya ingin mempunyai penghasilan besar, segala kebutuhan terpenuhi, dan berpengaruh luas. Berpengaruh pada level paling tinggi.” Atau “mempunyai ilmu yang tinggi, menjadi tenaga ahli dibidang tertentu sehingga apapun yang kita ucapkan didengarkan oleh orang lain.” Atau “ingin menjadi sosok yang dicintai, disayangi dan didukung.” Atau “ingin mendapatkan kebahagiaan lahir batin dan dimudahkan disetiap urusan serta mendapatkan hal-hal baik dalam semua kehidupan yang dijalani.”
Kata siapa kita tidak boleh mempunyai cita-cita dan ambisi dalam bermimpi? Jarang sekali ada orang yang mempunyai tekad seperti ini. Apa salahnya mencoba! Benarkah saya bisa? Jawab sendiri dalam hati.
            ***
Ketika sekolah dulu, guru SMP pak Syaiful meminjamkan kamera sekolah yang waktu itu harganya cukup mahal untuk digunakan setiap akhir pekan mencari pekerjaan sambilan memotret turis di tempat wisata. Guru yang baik selalu memberikan kesempatan kepada muridnya. Dan sewaktu masih kecil, gurunya sekolahnya dulu selalu mengajak anak bermain dan belajar main peran menjadi tokoh dalam drama, secara tidak langsung mendidik anak tentang sikap percaya diri. Luar biasa pengalaman beliau dengan gurunya. Mudah-mudahan kreatif selalu terlahir disetiap sekolah.
Mengapa belum terwujud?
Banyak guru yang saat ini penghasilannya masih terhitung sedikit/kecil (tanggal 15 koma), bahkan ironinya adalah didalam sekolah ia berkibar, sedang diluar menjadi sosok yang mungkin dibenci orang. Mojok ketika arisan keluarga besar berkumpul. Kehidupan kontradiktif dari sosok guru yang didambakan. Bahkan dari seluruh impian yang dituliskan, mungkin hanya terwujud 30 %. Mengapa?
Ini semua berkaitan dengan agency-cost. Apa itu agency-cost?
Agency-cost adalah biaya, energy, waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk meraih suatu tujuan baik dalam masalah individu maupun tempat bekerja.
Di sebuah pabrik di Citeureup, pak Syaiful menjadi orang yang bekerja pada alat pembuangan (koordinator tempat sampah pabrik). Mempunyai seorang boss dari Inggris, pimpinan yang sangat sensitif terhadap teknik mesin. Ia sangat memahami bagian-bagian mesin hanya dengan mendengarnya. Kurang oli, ganti design, bagian yang rusak dan lainnya hanya tanpa diperiksa terlebih dahulu. Sayangnya orangnya sombong. Ketika berbicara mulut kita harus terbuka lebar-lebar karena ia tidak dimengerti apa yang dibicarakan. Dari sikapnya, banyak orang yang tidak senang terhadapnya.
Hingga pada suatu hari beliau diantarkan untuk pergi kesuatu tempat (acara pertemuan dengan perusahaan lain) yang diantar-jemputkan dengan mobil paling canggih saat itu, Mercedes-benz. Namun ketika mobil tersebut hendak memasuki daerah Halim, tiba-tiba mobil mewah tersebut mogok. Setelah diperiksa sekian lama (bahkan segera diderek), ternyata kerusakan terjadi pada bagian mesin yang didalamnya terdapat NaCl (garam dapur) dengan tiba-tiba. Mungkin ada sabotase karena pemimpin tersebut tidak disenangi oleh pegawainya. Pada akhirnya pemimpin tersebut dipulangkan ke Inggris. Bukan karena kepintaran ilmunya yang tidak dibutuhkan, akan tetapi disebabkan oleh Agency-Cost yang tinggi.
Contoh dalam relasi bisnis atau hubungan antara orang tua dan guru. Seringkali kedua belah pihak mencari alasan dan kesalahan. Selalu menolak jika dimintai bantuan. Atasan tidak mendukung dan menghambur-hamburkan fasilitas yang ada bahkan sampai rusak.
Agency-cost tinggi karena hubungan antarpersonal yang kurang bagus. Agency-cost rendah sebaliknya. Pepatah mengatakan bahwa jarak yang paling dekat yang paling jauh adalah jarak antara hati ke hati. Ini yang perlu semua orang perhatikan Terutama sekolah, harus selalu memperhatikan kondisi yang terjadi pada lapisan masyarakat disekolah.
Disamping itu laki-laki harus bisa memahami situasi dan kondisi terhadap perempuan, biasanya menjelang haid perempuan itu butuh perhatian. Lebih banyak bicara dari biasanya dan hanya ingin didengarkan. Kenali sebab, beri penanganan dan selesaikan.
Bagaimana cara menurunkan Agency-cost?
Perbanyak E-POS (energy positif). Ingat kisah bocah miskin bernama Howard Kelly dengan gadis berbaju pink bermata bening? Lebih indah lagi jika pak Syaiful yang menceritakan kisah ini. Silahkan ingat-ingat lagi ya, atau segera mengikuti training suksesmulia. Hhe
Cara mendapatkan tabungan epos:
1.      Berikan lebih dari apa yang kita punya, berikan secara ikhlas tanpa pamrih. Misal mendapatkan gaji sebesar 3 juta rupiah, berikan pelayanan sebesar 10 juta rupiah.
Pak Syaiful menikah saat kuliah di IPB. Hingga saat ini usia 60 tahunan, banyak acara yang sering diisinya dan tidak sampai mengenal dokter seorang pun. dirumahnya tidak mempunyai emas (perhiasan) untuk disimpan. Aneh bukan? Mendapatkan 3 memberikan 5 itulah tabungan epos. Dibayarnya? Bisa berupa cash/gaji bisa juga dalam bentuk lain seperti kesehatan, kebahagiaan dan fasilitas yang serba terpenuhi. Alhamdulillah, selama hidup tidak pernah takut, tidak pernah korup dan tidak punya musuh.
2.      Manfaatkan 4 TA secara optimal, untuk mmpercepat-tingkat hasil kerja. Berbuatlah baik, bajik & bijak semaksimal mungkin.
Ketika pak Syaiful SMP dan SMA, beliau pernah menjadi tukang foto wisata dan supir tembak, bekerja ditempat wisata. Ingin sekali mempunyai pangkas rambut untuk orang tua nya. Dan memiliki anak angkat terlebih dahulu ketimbang istri. Saat menjadi OB sekalipun, seluruh gajinya diberikan terlebih dahulu kepada anak yatim yang selanjutnya untuk keluarga. Mengutamakan kemuliaan terhadap orang lain dari keperluan pribadi.
Iskandar Zulkarnain, orang kaya sekaligus pemilik panti-pengurus dompet duafa. Sebenarnya sudah mempunyai tabungan akhirat. Tidak pernah memiliki sedikitpun hutang. Akan tetapi pola pikirnya adalah, “saya masih punya hutang yang sangat banyak kepada Allah Yang Maha Pengasih. Saya punya hutang yang sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyicil sedikit demi sedikit yang sekarang baru bayar bunga yang sudah tertumpuk. Baru saja membayar cicilan bunganya, ada lagi hutang yang baru. Hiduplah terus dengan beramal.”
***
Ingat kisah alm. Houtman Zainal Arifin? Satu-satunya OB yang setelah bekerja selama 29 tahun, keluar dengan jabatan sebagai vice-presiden, jabatan paling tinggi saat itu. Mengurus lebih banyak anak yatim, mencapai >2.000 anak yatim.
Saat rupiah turun mencapai 47%, (krisis moneter), disaat semua perusahaan menerapkan aksi TengGo (jam 4 sore Teng langsung Go pualng), semua karyawan (termasuk asmen, koordinator, departemen, bahkan tugas anak Smea) pulang jam 4, meninggalkan atasan-atasan yang mengerjakan tugas bawahan demi mempertahankan perusahaan. Tidak sedikit perusahaan bangkrut karena tidak mampu mengaji karyawannya.
Justru dengan jabatannya, pak Houtman membuat sebuah gebrakan dimana saat beliau memimpin, beliau membuat kerjasama yang harmonis dengan seluruh karyawannya. Datang lebih awal dan langsung bekerja tanpa basa-basi dan waktu istirahat. Waktu makan siang yang seharusnya membutuhkan waktu sampai satu jam, digunakan untuk bekerja dengan cara menyuruh salah satu karyawannya membeli makanan dari luar, dibungkus dan makan bersama sambil bekerja. Hingga pada pukul 4 sore, semua pulang ontime (termasuk atasan dan seluruh staf) tanpa terkecuali.
Tidak jarang beliau mengayomi anak buahnya dengan menjadi teman curhatnya. Pernah ada istri dari karyawannya menelepon, “bang, laki gue belum pulang, kemana ya? Tolong saya dong bang.” Ternyata karyawan tersebut main biliar terlebih dahulu sebelum pulang karena BT. “Nanti kalau kamu main biliar lagi, ajak-ajak gue yach!” Houtman meminta permohonan kepada karyawannya tersebut. Karena merasa malu, tak lama kemudian keluarga tersebut kembali bahagia seperti sebelumnya karena masalahnya teratasi.
Atau pada kisah yang lain, seorang staf kantor yang cantik datang meminta tolong kepada beliau bahwa anaknya hendak masuk SMA 7. Namun karena nilainya tidak mencukupi, anak tersebut tidak diterima oleh pihak sekolah, sementara anaknya hanya mau sekolah disana. Tak lama kemudian Houtman menjawab dengan kalimat singkat, “datanglah kembali ke sekolah tersebut dengan membawa kartu nama saya.” Setelah menerima kartu nama tersebut dan mencoba/melaksanakan titah yang dimaksud, ternyata pihak sekolah menyediakan satu kursi anak tersebut dan menerimanya bersekolah disana. Ternyata, kepala sekolah disana masih kerabat dengan pak Houtman yang merupakan teman dekatnya.  
Tidak sedikit masalah yang datang untuk diselesaikan oleh pak Houtman, mulai dari masalha keluarga, lingkungan, anak yang suka klepto, ujian masuk kuliah dan selama menjabat tidak ada yang berdemo. Urusan menjadi mudah saat jabatan yang dimilikinya digunakan untuk membantu orang lain.
“Semakin sedikit epos, semakin besar agency-cost. Begitupun sebaliknya, semakin besar epos maka semakin sedikit agency-cost.”
***
Bagaimana cara memperbanyak tabungan epos?
1.      Gunakan seluruh potensi diri
·         Kerja keras: Jikalau input dan output seimbang, bekerja 8 jam dengan cara yang menguras tenaga. Inilah langkah awalnya.
·         Kerja cerdas:  Tanpa kerja keras semua tidak berarti, hanya saja kita sebagai manusia perlu juga menggunakan otak saat bekerja. Menggeser titik tumpu adalah pekerjaan fisika. Jadilah orang cerdas dengan cara-cara baru untuk bisa melebihi orang-orang yang kerja keras.
·         Kerja ikhlas: buang energy negatif masukkan segala sesuatu yang positif. Untuk contoh kerja ikhlas, pak Husnan adalah pimpinan yang senyumnya tidak pernah habis. Dengan memuliakan orang lain, secara tidak langsung gairah hidup kita meningkat pesat karena keberadaan hidup kita diakui oleh orang lain.
Dunia pendidikan berbeda dengan pekerjaan lain karena didalamnya ada pendidikan karakter. Seorang guru tidak boleh bekerja dengan kacamata kuda, terpaku pada jobdesc, rutinitas dan aktifitas yang selalu dilakukan. Seharunya guru itu lebih sering memuji orang lain. Minimal mengagumi karya orang lain atau memuji setiap 2 hari sekali. Berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk sms’an atau menggunakan fitur chatting yang lain? Waktu kita yang seharusnya mendidik anak, malah digunakan untuk kepentingan pribadi.
Siswono kuswono, seorang pemimpin pabrik yang sangat disukai oleh bawahannya dikantor. Bukan karena menyukai kebersihan pabrik, terdapat mempunyai mushala besar, mengurus administasi, akan tetapi semua itu dikarenakan beliau senang memuliakan orang lain.
Ada sebuah kisah dari seorang SPG swalayan salah satu toko sepatu disebuah mall. Suatu ketika datang seorang costumer yang hendak membeli sepatu (dengan harga cukup mahal) yang ready stock. Ketika hendak dibeli, sang SPG tersebut menyadari bahwa ada kecacatan didalam sepatu tersebut, sesegera mungkin ia berkata jujur apa adanya terhadap pembeli. Karena sudah tidak ada lagi item yang serupa, pembeli tetap memilih barang tersebut dan diberikan diskon khusus oleh SPG sebagai ganti rugi (yang sebenarnya bukan kesalahan dia dalam melayani). Akhirnya barang tersebut disepakati dan dibeli oleh costumer itu. Beberapa minggu kemudian, costumer tersebut datang kembali ketempat yang sama, bukan untuk membeli sepatu, melainkan untuk mengajak SPG tersebut foto bersama. Berkenalan dan berdiskusi satu sama lain hingga akhirnya SPG tersebut dijadikan pengurus asosiasi retell Indonesia yang direkomendasikan menjadi menejer karena kejujurannya.
2.      Hidup damai
Bagaimana caranya berbuat baik? Mulailah dari orang-orang terdekat. Misalnya dengan menuliskan surat tentang kehebatan keluarga atau teman kita yang dituliskan dan dikirim via pos. Atau kepada orang-orang tertentu menghafal hari ulang tahun 107 pegawainya yang dengan itu dia memberikan karangan bunga (yang diambil dari taman) dengan sepucuk surat selamat yang terkesan mewah dengan modal 0 rupiah. Mudah bukan?
3.      Ubah cara pandang dalam melihat titik hitam.
Kebanyakan dari kita melihat dan mengingat kejelekan orang lain, padahal dibalik itu banyakkebaikan yang seharusnya kita sadari. Lupakan kesalahan orang lian dan ingat selalu kebaikannya.
4.      Nikmati masalah
Masalah adalah suatu hal yang semua orang pasti-mutlak memilikinya. Kemanapun ia kan terus ikut bahkan sampai kekamar mandi sekalipun. Pernah suatu hari Nabi Musa as diminta untuk bisa berpidato didepan raja Fir’aun dan seluruh masyarakat Mesir tanpa bantuan Nabi Harun as, sebagai jubirnya. Pengalaman masa lalunya saat makan bara api (yang diberikan Fir’aun) membuatnya menjadi gagu dan cadel. Berkat do’a nabi Musa as, semua masalah dapat diselesaiakan. Apa intinya?
Dengan hati yang LAPANG, segala urusan akan menjadi MUDAH yang dengan itu semua lisan/perkataannya lebih LANCAR diucapkan kepada orang lain, bahkan Fir’aun sekalipun.
Ubahlah hati kita menjadi seluas danau yang dengan itu, masalah sebesar apapun dapat kita terima dan kita selesaikan denan mudah, tanpa membuat kita berubah. Jangan sampai hati kita seluas gelas, yang ikut asin jika dicampurkan dengan garam.
***
Cara menikmati masalah?
1.      Maafkan & berikan kasih sayang.
Pak Syaiful pernah difitnah sampai kasusnya masuk koran. Sangat merasa kecewa saat dirinya diperlakukan seperti orang yang telah berbuat salah, padahal sebenarnya tidak. Hingga akhirnya, pelaku yang pernah membuat berita palsu tersebut datang meminta maaf kepada beliau karena suatu hal yang membuatnya terdesak. Bisa saja pak Syaiful berkata jujur untuk memasukkannya kedalam penjara (balas dendam), namun akhirnya semua masalah yang membuatnya sakit tersebut dimaafkan. Alhasil, sampai saat ini hari ulang tahunnya selalu diingat oleh anak cucu pelaku pembuat fitnah tersebut karena telah menyelamatkannya dari ancaman hukum.
2.      Siap berkorban untuk tujuan yang lebih tinggi
Jangan sampai kita puas dengan posisi yang sudah kita dapatkan hari ini, teruslah menaikkan kompetensi diri dan ingat selalu bahwa, semakin tinggi pohon semakin besar angin yang meniupnya.
Elang adalah hewan paling hebat didunia yang sampai saat ini dijadikan sebagai lambang Negara Amerika Serikat, Jerman dan Indonesia. Pada fenomena alam yang terjadi, mengatakan bahwa usia rata-rata elang adalah 40 tahun. Usia 35 tahun kukunya yang tajam untuk mecengkeram, paruhnya yang kokoh untuk merobek dan sayapnya yang kuat untuk terbang antar benua mulai melemah. Hanya sebagian elang yang pada saat-saat seperti itu pergi ke bukit batu untuk menghancurkan paruh dan mematahkan kukunya dengan disengaja. Bukan main rasa sakit yang diterimanya, namun tetap dilakukan sampai akhirnya tumbuh kuku dan paruh yang baru. Bulu sayapnya dicabut sampai rontok hingga tumbuh rambut yang baru. Selang beberapa waktu, elang baru pun perkasa kembali dan menambah usianya mencapai 75 tahun.
Atau kisah kerang mutiara yang bertahan hidup didalam laut yang memasukkan benda asing kedalam tubuhnya (yang sangat halus). Bersyukur jika lumut dan jasad renik yang masuk untuk dimakan, akan tetapi kejadiannya tidak hanya makanan yang masuk. Pasir, batu dan benda lain yang tidak diharapkan kehadirannya terpaksa harus masuk kedalam tubuh kerang yang membuatnya terus menderita. Sakitnya terus terasa sampai air mata yang dikeluarkan mengkristal hingga menghasilkan mutiara dengan harga mencapai 500 juta.
Bagaimana dengan kita? Konvensional? Atau perkasa? Bersiaplah menderita! “Innama’al ‘usri yusra.” Hidup tanpa pantangan seolah anda memakan gaji buta.
Kisah nyata dari pak Syaiful tentang masa kecilnya yang dapat kita ambil hikmahnya yaitu tentang ‘pengalaman festikora.’ Anak ke 6 dari 6 bersaudara yang merupakan anak dari tukang cukur (bapaknya) dan ibunya adalah tukang bordir pakaian yang dijahit tangan tanpa menggunakan alat (17 Agustus nanti usianya mencapai 104 tahun).
Syaiful kecil yang sangat senang berpidato, berpuisi dan mengarang mengikuti festikora (festival kesenian, olahraga dan agama) yang diselenggarakan di ibu kota sebagai perwakilan sekolah. Alhamdulillah dapat memenangkan perlombaan tersebut dalam tingkat provinsi, kebanggaan yang tak pernah terlupakan olehnya.
Jarak yang sangat jauh dari rumah mencapai 91 km dengan ongkos yang tidak murah, membuat dirinya harus menerima kondisi bahwa orang tuanya tidak bisa datang. Hingga akhirnya Kepsek Suhaimi menuntun Syaiful kecil dari kamar mandi keatas panggung bersama walikota. Bangga akan takdir yang telah diterimanya itu, namun disinilah masalahnya.
Semua pemenang lomba mendapatkan tiket khusus gratis untuk berlibur ke Singkarang, tempat paling hebat yang jaraknya 19 km dari rumah. Disaat semua anak mendapatkan izin untuk pergi, hanya pak Syaiful yang tidak berangkat kesana. Orang tuanya berpesan, “kita boleh miskin tetapi jangan pernah menjadi kacung.” Kekhawatiran orang tua yang melihat anaknya berbeda dengan anak lain.
Meskipun segala cara sudah dilakukan untuk tetap bisa ikut, meminjam piyama orang lain, menyiapkan handuk yang satu-satunya digunakan oleh keluarga dan kondisinya sudah bolong-bolong, menjual hasil jahitan dari ibu dengan setengah harga ditoko. Membuatnya belum mendapat kepastian berangkat kesana.
Menjadi orang nomor satu yang tidak pernah dipedulikan oleh orang lain. Menangis sehari penuh, mengurung diri, mengunci kamar yang satu-satunya ruangan keluarga disana sambil memaki dalam hati, “dimana Tuhan saat ini? Mengapa aku tidak seberuntung ini?”
Ditengah isak-tangis Syaiful kecil, ibunya datang menuju kamar, berdiri didepan pintu dengan membawa ‘pange-gulai ikan rasa manis’ berharap Syaiful kecil membukakan pintu untuknya. Benarsaja, karena merasa lapar, tidak tersadar Syaiful kecil membukakan pintu karena mencium makanan kesukaannya tersebut. Seketika di depan pintu, sang ibu memeluk erat meminta maaf kepada Syaiful kecil bahwa kondisi waktu itu belum siap. Kakak pertama hendak mengikuti ujian semester dengan biaya yang tidak sedikit, oleh karena itu tidak ada alasan lain kecuali meminta Syaiful tidak berangkat. Air mata yang terbendung tidak bisa tertahan lagi, kesedihan menyelimuti ruangan itu.
Akhir cerita, keesokkan harinya, disekolah mendapat kabar yang kurang menyenangkan, bahwa para pemenang festikora yang mengikuti tamasya ke Singkarang tidak masuk sekolah karena dirawat dirumah sakit. Sewaktu naik perahu dan bernyanyi-nyanyi diatasnya, perahu yang dinaiki tersebut terbalik dan beruntung semua korban dapat terapung sampai bibir pantai karena bisa berenang. Ada apa dengan Syaiful kecil? Beliau adalah satu-satunya anak yang tidak bisa berenang (bahkan sampai sekarang). Jikalau Allah swt mengkehendaki perizinannya untuk berangkat, mungkin kini beliau sudah tidak ada disini. Bersyukur terhadap rencana Allah swt yang sangat indah, bisa menjadikan kepada kita semua pelajaran berharga.
Untuk kita renungkan-Ebiet G. Ade

Semoga bermanfaat

2 komentar: