Rabu, 12 Oktober 2016

Senin Spirit Fasilitator : Tentang Menikah 10 Oktober 2016 Sekolah Alam Bogor Pak Arief

Senin spirit fasilitator
10 Oktober 2016
“Tentang menikah”
Oleh: Arief Rahmawan

Alhamdulillah ada keluarga baru di SM SAB, selamat kepada Bu Yunda Ervida, yang pekan lalu baru menggenapkan keislaman dan ketakwaannya yakni menikah. Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawahdah warohmah, amiin.

Tentang menikah, banyak hikmah didalamnya, untuk yang sudah merasakan, mungkin bisa memahami keberkahan yang Pak Arief maksud, untuk yang belum mangga disegerakan. Mulai dari keberkahan hidup, sunnah Rasul, saling berbagi, tempat bercerita dan kebaikan lainnya.

“Kalau kita sudah ikhlas, pasangan apapun insyaa Allah cocok dengan kita.”

Sebuah kisah dari seorang pemuda yang sudah meniatkan dirinya untuk menikah. Setelah memberikan proposal diri kepada murabbi, langsung dikenalkan/taaruf dengan seorang akhwat. Meskipun mungkin tidak sesuai dengan tipe yang diinginkan, akan tetapi karena niatnya bukan karena nafsu (minta yang macam-macam), langsung menikah.

Alhamdulillah dengan menikah, mendapat kesempatan punya anak, membangun rumah, memiliki kendaraan, pengalaman yang lebih bahkan berangkat ke Tanah Suci, yang merupakan rizki dari pernikahan. So, menikahlah….

“Luruskan niat kita hanya untuk beribada kepada Allah swt.”

Semoga bermanfaat


Salam In Me Pak Okwan - The Ultimate yoU Sekolah Alam Bogor

The Ultimate You
Selasa, 4 Oktober 2016
Bpk Okwan Himpuni – Leader Program SM

Apa yang teman-teman pikirkan tentang kata “ULTIMATE” ?
·        Mewah
·        Limited edition
·        Unik
·        Hal yang super

Yap, betul! Yang pasti ultimate itu ibarat angka: 01 3456789, tidak ada 2 nya.

“You are a story in the making”

Semua kisah yang kita alami, adalah dari kita sendiri yang membuatnya. Kita berada di Sekolah Alam Bogor, hasil dari runutan pengalaman dan perjalanan masa lalu kita. Untuk bisa menjadi seorang “Ultimate” kita harus sadar diri, paham dimana kita berada.

Seperti halnya memesan Go-Jek, yang pertama dilakukan pengendara Go-Jek adalah mengetahui posisi konsumen yang memesan, sebelum berangkat ke tempat tujuan. Sadar dimana kita berada.

“Listen to your self first”

Kekuatan saya berada dimana? Itu adalah langkah awal menemukan ultimate. Ultimate bukan istilah baru didunia ini. Kita itu terlahir unik, tinggal bagaimana caranya bagaimana kita menjadi unik. Dengarkan diri sendiri.

Apa ultimate kita, yang orang lain tidak punya? Misal saya bisa menyanyi tapi suaranya lain. Saya bisa main gitar tapi caranya berbeda, kalau orang lain 6 senar, saya 10 senar.

Misal pak Hilal mudah menghafal Al-Qur’an dalam waktu 1 bulan dengan mudah, yang lain mungkin harus berusaha dengan sulit. Atau saya adalah seorang pengkhayal yang bisa membuat cerita imajinasi dari khayalannya (itu saya banget).

Contoh lain, Bu Nurul pernah ke Taiwan karena sebuah acara, itu ultimate bu Nurul, kesempatan yang tidak didapatkan orang lain. Atau Ultimate pak Chandra paling sering menginap di SM, dibandingkan orang lain. Pada intinya adalah membuat sebuah cerita. Bukan sesuatu hal yang mengawang-ngawang.

“Meskipun berada disuatu tempat, ceritanya pasti berbeda. Meskipun punya cita-cita yang sama, tapi keinginannya berbeda. Itulah Ultimate.”

***

“We don’t have forever – but guess what!”

Kita ini terlahir, hidup tidak punya apa-apa. Karena kita tidak punya apa-apa, itu yang membuat kita lebih hidup, gairah mendapatkan sesuatu. Terlepas apakah itu materi atau pengetahuan, tapi ketidakpunyaan itu yang membuat kita BERGERAK.

Jika kita tahu sedikit ilmu, kita akan sombong (lebih besar dari buku), kalau kita tahu lebih dalam maka sejajar dengan buku. Dan jika kita tahu banyak ilmu, maka kita seperti kecil, lebih kecil dari buku.

“This makes our lives even better J

Kita tidak punya apa-apa, tentukan mau bergerak apa, mau mencapai apa.

Contoh: 7 things | want in my life:
·        Pergi haji bersama keluarga
·        Punya rumah dan kendaraan sendiri
·        Menikah – punya anak minimal 5 anak
·        Punya usaha yang didalamnya menampung ABK sebagai karyawan dibidang craft dan kuliner
·        Punya studio musik dan sanggar budaya sunda
·        Punya buku karangan sendiri
·        Hafal Al-Qur’an 30 juz (tahfiz)

Semua yang telah kita tuliskan berdo’alah kepada Allah swt, semakin banyak berdoa semakin senang Allah swt kepada kita. KANGKUNG, Kalau Allah swt MENDUKUNG. (MestaKung, adalah judul buku-film).

Setiap cerita diatas jika dirangkai akan menjadi kisah yang menjadikan kita ULTIMATE. Ingat! Semua bertahap, tidak langsung sreg seperti diatas, pasti ada proses. Awalnya seperti apa, lalu di petakan, lalu diberi proses, dan harapannya mencapai kesuksesan.

Peta yang seseorang buat diluar kita, tidak akan berpengaruh terhadap kita. Setiap pengalaman yang bersinergi akan membentuk kita menjadi Ultimate. Kita yang berdaya, orang lain melihat daya kita, sehingga orang lain mendukung (KANGKUNG).

“Be more than great, be phenomenal”

Good – Better – Best – Awesome – Great – Phenomenal!!!

“Phenomenal itu kisahnya hanya dia!” berbeda dengan Great, setiap orang bisa Great, tapi phenomenal adalah hal yang jarang.

Misal jika kita membicarakan musik, sebut saja Pak Dhinar. Atau Ilmu IPA, kemana lagi kalau bukan Bu Furi. Bicara tentang Trip, pasti Bu Widya. Belajar Outbound, yang paling keceh Pak Lukman. Tips belajar Al-Qur’an, pasti Pak Hilal. Dan seterusnya.

Success is never about being be the best – it is about becoming your self

Kesuksesan itu bukan menjadi yang terbaik, tapi menjadi diri sendiri. Saya melakukan ini karena saya bisa, saya mau, dan inilah gaya saya. Saya mengajarkan Bahasa Inggris dengan cara saya, bukan dengan menirukan Mr. Dee. Saya mengajarkan ilmu dengan cara saya, bukan dengan cara orang lain.

Ordinary – extra – ordinary

Lakukan suatu hal luar biasa dalam kegiatan biasa kita. Bukan seperti sebuah iklan supplement, anak muda harus coba segalanya. Bukan seperti itu. Tidak harus menjadi nakal.

“Ekstra Ordinary adalah melakukan hal positif yang kita bisa semaksimal mungkindan 
memberi efek/manfaat kepada orang lain.”

Kalau anak merasa bangga karena kenalakannya, itu merupakan proses penemuan dalam hidupnya. Tinggal kita arahkan sebagai guru. Landasan utama kita adalah Al-Qur’an dan Hadits.

“Outstanding result
Require: commitment, hard work and respect to and from everyone”

Kesempurnaan hanya milik Allah swt., akan tetapi kita juga bisa membuat sesuatu yang sempurna. Semua membutuhkan:
·        Komitmen
·        Kerja keras
·        Respect

Do your best in everything you do, be happy always – you already you

Totalitas akan keluar jika bekerja secara volunteers (sukarela tanpa dibayar). Kalau dibayar, totalitas cenderung irit / stack / itungan. Begitu sebuah ide Backcraft di birokrasi oleh segelintir orang, maka  terhambat kreatifitasnya.

Be the #UltimateU


Semoga bermanfaat


Inspirasi Salam In Me Sekolah Alam Bogor Pak Indra Tentang Kehilangan tokoh

Inspirasi by Pak Indra
Jum'at, 7 Oktober 2016
"kehilangan tokoh"

Pekan lalu di daerah CBT (kampung Cibatok), telah kehilangan seorang tokoh yang berpengaruh dimasyarakat. Almarhum adalah seorang guru ngaji (baik bapak-bapak, ibu-ibu, maupun anak kecil) dan kegiatan sosial lainnya.

"Orang setelah meninggal, yang dilihat oleh masyarakat (yang masih hidup) adalah amal ibadahnya selama hidup"

Almarhum masih sangat sulit tergantikan di kampung itu. Belum ada orang lain yang mampu menyamai kemampuannya, kami merasa sangat kehilangan.

"Selama kita mampu, sehat dalam situasi yang sulit sekalipun, menebar kemanfaatan, kenapa tidak?! Didunia saja sudah terlihat, apalagi di akhirat hasilnya, insyaa Allah"

Ada 3 hal yang membuat kita ramai dikunjungi:
1. Lahir
2. Menikah
3. Meninggal
Kalau banyak memberi manfaat, banyak yang mengunjungi kita. Sebaliknya, kalau sering berbuat buruk, ketidakberadaannya justru di syukuri. Naudzubillahiminzalik.

Mudah-mudahan apa yang kita lakukan saat ini, menjadi bekal untuk dunia dan akhirat kelak.

Semoga bermanfaat


Workshop Display Bu Lina - Litbang SD Sekolah Alam Bogor 10 Oktober 2016

Workshop DISPLAY (Sekolah Alam Bogor)
Oleh : Bu Lina-Litbang SD
Senin, 10 Oktober 2016

Sambutan Bu Tya:
"Display adalah asisten guru"
Tujuan display:
·         -asisten guru/fasilitator
·         -menjelaskan topik secara visual
·         -meminimalisir energi suara
·         -mensupport menejemen kelas dan KBM fasilitator
·         -memotivasi siswa

Bu Lina:
"Display harus teratur, jangan berantakan/tersebar"

Kenapa harus display:
*Bentuk visual dapat mewakili ribuan kata
*Komperhensif/paling mudah dimengerti
*Pesan apapun akan mudah dimengerti dalam bentuk visual
*Memiliki daya pikat & komunikasi terjalin sukarela
*Retensi: pesan yang tidak mudah dilupakan

Dimanakah letak display?
·         -window display/dijendela (wellcoming greeting & hasil karya)
·         -door display/dipintu (wellcoming greeting)
·         -floor display/dilantai (3D concept)
·         -roof display/digantung
·         -table display/dimeja
·         -board display/dipapan/didinding

Karakter display:
·         *worksheet
·         *panorama (transisi suatu proses)
·         *siklus (menjelaskan setiap tahap, boleh pakai foto)
·         *grafik/diagram (ukur tinggi badan)
·         *timeline (memaparkan peristiwa waktu ke waktu)
·         *pemetaan /peta

"Jangan pernah memunculkan gambar/sesuatu yang sangat tidak rapi karena akan dicontoh siswa"

@Supporting display:
·         #information (absen, tabel akhlak, konsekwensi & reward)
·         #attandace chart
·         #daily chart (kegiatan sehari-hari)
·         #calendar chart
·         #shelf labeling

Contoh supporting display:
1. Tempat sampah, bisa dimodif jadi model injekan
2. Sign system rak sepatu
3. Jalan kelinci (untuk PS dan SD)
4. Greeting/Welcoming di gerbang atau di depan kelas
5. Buki penghubunh SQ
6. ATK kelas
7. Aturan kelas
8. Jam
9. Adm Kelas
10. Bank Soal SALAM dan DINAS

Font for Display:
·         @font untuk TK & SD harus baku (untuk adaptasi huruf & angka)
·         @font anak SMP diperbolehkan berbentuk grafity (mengajarkan design)

@Display Utama:
-English
-Math
-Language
-Social
-Science

Contoh display utama:
Misteri air, mencakup:
*Siklus air + istilah
*Dalil Al-Qur'an/Hadist yang berkaitan tentang air (manfaat, bencana, asal-muasal, dsb)
*display percobaan air garam dan tawar
*Matematika: menampilkan alata peraga seperti galon & drigen air, membuat display tentang kiloliter ke cc,
*Bahasa: dongeng tentang telaga warna, membuat narasi telaga warna dengan bahasa sendiri
*IPA: buat display siklus air, dari laut-hujan-tanah-sungai-laut kembali

Contoh: Air sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia. Namun sekarang ini sudah dirusak karena keserakahan kita.

Manfaat air: adanya usaha baju renang, kacamata renang, google, pelampung, dll.

"Kita bisa mengamalkan ayat-ayat suci Al-Qur'an dalam setiap pembelajaran untuk mendidik anak menjadi individu yang baik."

Ruang membuat display itu sangat luas, akan tetapi pemanfaatannya hanya untuk 1 tema. Tergantung pada imajinasi kita sebagai seorang guru.

Ukuran font, konten dan ruang display guru yang menentukan. Anak harus dilibatkan agar rasa memilikinya tinggi. Waktu pengerjaan harus ditargetkan, bagusnya di awal tahun pembelajaran. Akan lebih bagus jika tiap level temanya pasti, tidak berubah.


Semoga bermanfaat


Refleksi SALAM IN ME: PASSION & PURPOSE Pak AGUS GY Sekolah Alam Bogor

Refleksi SALAM In Me SMSAB 2016
Pak Agus GY
Sabtu, 8 Oktober 2016

"Alhamdulillah kegiatan Salam In Me 2016 sudah berlangsung. Energinya begitu terasa, memancar dari dalam diri teman-teman"

Ucap Pak Agus, memulai 'penutupan & refleksi acara Salam In Me'

"Energi tidak harus berupa fisik, keceriaan wajah & semangat bercerita juga termasuk energi"

Salam In Me kemarin termasuk jenis tantangan yang sangat menantang, harus kontribusi yang memberikan Impact dalam waktu singkat, yakni 2 hari 1 malam (24 jam)

IMPACT = sesuatu yang:
*Menghasilkan dampak positif
*Ada respon/penerimaan
*Ada manfaat yang besar
*Menciptakan perubahan
*Dilakukan dengan cara kreatif & inovatif

IMPACTFULL: kalau suatu perubahan bisa berlangsung dalam jangka panjang/ dalam waktu yang lama dengan sumber daya yang terbatas

Contoh pada acara IdeaFest, ada 8 kelas acara paralel yang semuanya sangat total. Energi positif bisa dirasakan, bukan hanya dari pemateri, tapi juga dari peserta yang hadir.

Kebanyakan yang bicara adalah usia muda kisaran 20-30 tahun (generasi milenial) dan sudah melakukan sesuatu yang impactfull.

Contoh lain adalah Pak Syam, usianya 30 tahun, passionnya tergambar dari cara bicara dan totalitas pada bidang yang disukainya. Melotok.

"Kalau banyak anak muda yang keren, sepertinya Indonesia tidak perlu khawatir untuk generasi masa mendatang"

Apakah anak Sekolah Alam bisa? Harus bisa, menjadi seseorang yang sibuk bukan untuk dirinya, tapi bisa berkontribusi dengan cara yang kreatif dan sangat impactfull
Kesan yang mereka (pemateri IdeaFest) sampaikan hampir sama, ajakan untuk berkontribusi, "ayo dong, pikirkan tidak untuk diri sendiri saja, tapi juga untuk orang lain"

"Passion tanpa purpose (tujuan) = tidak bermanfaat"
"Passion tanpa karya is nothing"

Hidup kita harus ada purposenya, tujuan yang pasti. Purpose lebih ke misi, apa yang harus kita kerjakan dalam hidup

Kalau sudah jelas purposenya, insyaa Allah jadi energi yang tidak akan ada habisnya
Mungkin kita mengalami jatuh - bangun, namun dengan purpose akan tetap melangkah sampai sukses, sampai finish

"Seberapa banyak yang sudah sadar akan passionnya? Sedikit. Yang sadar akan purposenya? Lebih sedikit lagi"

Hadirkan diri kita dari persitiwa-peristiwa kecil. Kalau kita resah ada yang mandi telanjang bareng (jangankan beda kelamin, sejenis pun tidak boleh), berarti kita sudah peka pada kebenaran. *Catatan Kelompok Anbu

Profesor M. Yunus saat beliau memutuskan untuk mulai kontribusi, baru mendapatkan brand image baru yang sesuai passion dan purposenya. Dari seorang dosen, resign, melihat fenomena sekitar (pengrajin berpenghasilan rendah) sebanyak 5 KK. Harus membayar 16% bunga dalam waktu pendek (tidak menjadi manusia yang merdeka), akhirnya Prof. M. Yunus resah dan menyelesaikan masalah yang ada dengan cara meminjam uang 1 dollar per orang sehingga terkumpul 300an dollar. Dengan modal itu mulai mendirikan usaha yang akhirnya menyelamatkan banyak KK.

"Purpose ditemukan dari peristiwa yang tidak terduga"

Perusahaan yang usianya lama, purposenya jelas/clear dan telah mendarah daging ke setiap sistem dan karyawannya

Saat ini tempat belajar alternatif semakin bervariasi dan mewarnai pendidikan. Giliran kita untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, terutama untuk belajar, didunia pendidikan

"Strateginya: berpikir kreatif dsn kritis"

Seorang tokoh dari Swedia menyimpulkan strategi sukses menjadi:
-Fell (rasakan)
-Imajine (bayangkan)
-Act (aksi nyata)
-Share (bagikan)

Ketika anak-anak dirangsang hal yang sama sejak dini, hasilnya akan monoton. Sedari dini harus kita rangsang dengan aktifitas yang beragam

"Design thinking bermula dari emphati"

Kalau memang membuat MCK tertutup tidak berpengaruh pada masyarakat, coba dekati dan buat hubungan empati. Cari solusi yang benar-benar diharapkan masyarakat. Mungkin MCK tanpa atap, langit-langitnya terbuka, setelah itu kita lakukan yang terbaik.

"Empati tidak hadir begitu saja, akan jauh lebih efektif jika kita datang dan merasakan langsung. Jika gagal berempati, maka solusi yang diberikan kurang tepat"

"Banyak program pemerintah tidak berhasil, karena kurang empati"

Di Kalimantan, kasus BABS sudah lumrah bagi mereka. Sebuah LSM memberikan solusi dengan cara; ngobrol asik, diskusi lebih dalam, pemetaan dengan warga, rincian kebutuhan, penyuluhan dampak buruk babs, observasi kapur kuning (ini bekas siapa?), mensederhanakan konsep, dan memberikan solusi, membuat jamban yang mereka inginkan bentuknya.

"Kolonialisme namanya, jika kita kontribusi tanpa pendekatan"

Sekolah alam punya modal seperti uang, sdm, sda dan dukungan orang tua, seperti sumbangsih buku streetwarior, hal-hal itu bisa dimanfaatkan oleh kita untuk menebar banyak kemanfaatan

Salah satu program di Sekolah Alam Tangerang, yaitu memberikan kesempatan kepada anak berkontribusi di berbagai tempat. Purposenya 'menyiapkan generasi aqilbaligh siap nikah'. Meskipun konsep belum matang (banyak perbaikan), akan tetapi karena purposenya jelas, program ini berjalan dengan sangat menarik

"Konsep peta jalan & ekspedisi SM, adalah salah satu stategi yang diterapkan di lingkungan sekolah, tambahkan stimulasi dunia sosial"

Semoga Allah swt senantiasa mengirimkan energinya untuk setiap aktfitas positif yang kita perbuat


Semoga bermanfaat


Minggu, 09 Oktober 2016

Salam In Me 2016 Kamis 6 Okt DATA InFORMASi Pa Arief Sekolah Alam Bogor

Arief Rahmawan
Kamis, 6 Oktober 2016
Persiapan perjalanan Salam In Me...

Kiat mempererat persaudaraan:

1. Mengenal latar belakang yang diajak bicara, menyesuaikan gaya bicara dan bisa lebih dekat hubungan/interaksi yang berlangsung

2. Sikap kita harus ramah, murah senyum dan sikap lain yang positif

3. Menanyakan adat istiadat, tanyakan yang boleh dan tidak boleh dilingkungan yang kita jamah

4. Dekat dengan orang-orang yang berpengaruh/disegani (positif khususnya) seperti Pak RT atau tokoh/inohong masyarakat

5. Tahu medan. Mengenal nama-nama warga (meskipun baru kenal sekalipun) bisa kita jadikan sebagai alat untuk mempererat warga

6. Low profil, ngobrol biasa, tidak seperti wawancara, mengalir dengan pembicaraan, santai, tidak tegang

7. Dukung suasana dengan kopi/makanan

8. Dapatkan nomor kontak / akun sosmed agar terjalin komunikasi lebih intens diluar obrolan (saling komentar, WhatsApp, sms, telepon, dsb)

Insyaa Allah kita mendapatkan banyak saudara diluar lingkaran nyaman kita, memperluas jaringan bahkan dengan orang asing yang baru dikenal.

Semoga bermanfaat


Sabtu, 08 Oktober 2016

Salam In Me Salam RANCAGE Bu Aling 2016 Sekolah Alam Bogor

Sejarah Rancage
Oleh : Bu Aling
Rabu, 5 Oktober 2016

SALAM : Sekolah Alam
RANCAGE : Cakap, Gesit, Tangkas, Kreatif, Lugas
Arti dari Salam Rancage adalah do’a yang harapannya mampu menjadi representative komunitas/percontohan terutama dibidang kerajinan.
Salam Rancage didirikan tahun 2012 yang merupakan pengembangan / lanjutan dari Bank Sampah yang telah berdiri tahun 2009. Mengapa perlu dikembangkan? Karena tujuan sosial yang dilakukan bank sampah, membutuhkan waktu dan fasilitas lebih.
Contoh: harga botol plastik air mineral per 1 kg adalah Rp 1.000,- Pasti membutuhkan banyak botol untuk menghasilkan uang yang lebih. Untuk itu dibuat SALAM RANCAGE yang memaksimalkan fungsi Bank Sampah (saling bersimbiosis).
Hasil sampah yang dihasilkan oleh Sekolah Alam Bogor diantaranya:
• Sampah Organik – langsung dijadikan pupuk di Kebun Salam
• Sampah Anorganik – plastik (kemasan-kemasan produk) dan kertas (koran, hvs, buku), setelah dianalisa, kertas koran sangat berlimpah karena banyak orang tua siswa yang berlangganana koran
Dari modal yang dimiliki, dicari sebuah produk yang disukai banyak orang dan memberikan manfaat yang besar. Selain itu memberi impact yang besar terhadap pengrajin yang membuatnya, dibuatlah Kerajinan Koran.
Latar belakang, membuat bisnis berbasis sosial adalah karena masih banyak masyarakat terutama ibu-ibu yang bekerja kasar dengan upah yang kecil, seperti:
• Mengupas kulit singkong 50 Kg upahnya Rp 2.500,-
• Mengambil benang ban 1 Kg upahnya Rp 1.500,-
• Membuat 100 cangkang ketupat upahnya Rp 1.000,-
• Pasang kancing kemeja (1 kemeja minimal 7 kancing) upahnya Rp 1.000,-
• Memasang mute/hiasan baju (1 bulan 1 baju) upahnya Rp 25.000,-
Adalah contoh pendapatan yang tidak layak untuk masyarakat dengan pekerjaan yang berat. Untuk itu Salam Rancage mengadakan perubahan. Sebuah bisnis yang sustainable/berkelanjutan dan mempunyai income lebih dari hanya sekedar buruh kasar seperti diatas, atau sekedar ngerumpi tanpa hasil.
“Melarang sesuatu tanpa memberikan solusi itu NIHIL”
Simbol SALAM RANCAGE adalah KUPU-KUPU (Alhamdulillah menjadi nominasi inacraft award) yang menandakan perubahan/metamorphosis yang cantik.
3 tujuan keselarasan Salam Rancage:
1. Selaras Lingkungan – mengajak ibu-ibu untuk menyelamatkan dan menjaga kelestarian lingkungan, membuat bank sampah dikomunitas/lingkungan masing-masing (mengurangi sampah)
2. Selaras Sosial – membuat kehidupan yang rukun, kalau ibunya happy maka keluarganya happy, maka 1 kampung akan happy – Kampung yang Bahagia
3. Selaras Finansial – menghasilkan pendapatan tambahan
Bank sampah yang sudah terdaftar sampai saat ini di Bogor ada 7 dan di Jakarta ada 3 Bank Sampah. 1 bank sampah di Jakarta, perbulan dapat menghimpun sampah diatas 500 Kg.
Saat mengayam produk (terutama ekspor), target yang dicapai bukan 10 – 20 produk, melainkan ratusan hingga ribuan. Konsumen pasti mencari barang yang layak jual, oleh karena itu untuk bisa membuat 1 barang minimal harus mengikuti pelatihan 40x.
“Dari proses interaksi, tercipta situasi saling belajar dan pembentukan karakter leadership”
Hubungan dengan Sekolah Alam Bogor
Untuk bisa menjadi pemimpin peradaban kelak dikemudian hari, seseorang harus:
• BENAR (memiliki keahlian, menyampaikan hal yang baik)aja ga puya follower dampak sedikit
• BESAR (memiliki follower yang banyak sehingga berpengaruh besar)
Percuma benar jika tidak punya jaringan yang luas dan percuma juga seperti Hitler, besar tapi tidak ada manfaat positif.
“Tidak hanya hebat tapi juga bisa memberi manfaat dari kehebatannya, harus punya dampak impact positif”
Ketika mendidik anak disiplin, maka gurunya harus disiplin terlebih dahulu. Begitu juga dengan sikap yang lain seperti berbagi, tepat waktu, dsb (Learning by Qudwah). Salam rancage menjadi contoh, sesuatu yang inspiratif yang mengajarkan “tentang sebuah dampak” kepada anak-anak.
“Untuk mengajarkan tentang DAMPAK kepada anak untuk menjadi hal yang berguna, pengejawantahannya/implementasinya/terapannya disekolah adalah adalah Salam Rancage”
***
“A Craft of Hope”
Tahun 2015 pernah menjadi produk souvenir kenegaraan (ada lambang Garuda) “Pride of Indoensia” pada acara Trade Expo (pencapaian yang sulit namun membanggakan)
Pernah mewakili Indonesia pada event ISD (International Sustainable Development) UNESCO, Indonesia mengirim Salam Rancage (pengembangan yang berkelanjutan)
“Kebanggan adalah sebagai penghibur-apresiasi, yang kita tanam adalah nilai dan komitmen”
Kenapa ‘ekspor’ menjadi target? Dampak kelanjutan harus ada acuan penilaian agar dapat memicu gerakan besar untuk kedepannya.
Ibarat: burung bisa terbang mengepakan 2 sayap, kalau hanya 1 maka tidak bisa terbang/jatuh. Kedua sayap itu adalah Dampak Sosial dan Dampak Bisnis (berjalan beriringan). Kalau bisnisnya besar maka keberkahannya semakin besar.
“Membesarkan skala bisnis, tembus pasar ekspor!”
Yang menginspirasi dari ibu-ibu adalah kebanyakan dari mereka tidak memiliki tradisi mengayam seperti didesa, lahir dari kecil hingga dewasa di kota. Kesungguhan mereka mendobrak paradigma untuk bisa menganyam sehingga sukses seperti sekarang.
Mereka (ibu-ibu) tangguh bukan karena uang, melainkan karena mereka tahu bahwa dengan menjadi lebih baik dan berilmu akan dapat mengubah hidup mereka.
Kisah dari mereka:
• Suatu sore ada seorang ibu mengklakson kenceng hingga berisik didepan rumah bu Aling, motor siapakah itu? Ternyata itu adalah motor baru yang diberikan kepada suaminya sebagai tukang ojek yang didapat dari tabungannya menjual kerajinan koran. Meskipun kredit, itu sudah memberikan spirit bagi yang lain.
• Kebanggaan lain adalah membeli plafon/atap rumah dari hasil menganyam yang ditabung selama 1 tahun. Bisa membahagiakan keluarga. Meningkatkan bargaining position/harga diri.
• Kisah lainnya adalah ketika ada (bahkan banyak ibu-ibu) asli Bogor yang kagum karena baru pertama masuk Kebun Raya Bogor, berkeliling dan menikmati hutan nan asri dari dalam secara langsung (hal ini ketika acara Gathering Kampung Koran).
• Dan ada ibu-ibu yang merasa jadi “manusia seutuhnya” ketika naik lift di kantor Kompas Gramedia Jakarta. Harapan dari pelatihan adalah ibu-ibu membicarakan ilmu dan sharing dengan peserta lain, namun bukan itu yang mereka ingat, melainkan pengalaman naik lift. “Ayeuna mah asa jadi jelema, sanggeus naek leift teh”
Hal-hal tersebut memang harus diperjuangkan oleh seorang IBU karena perjuangannya (melahirkan, mengurus rumah tangga, mengasuh anak, dsb). Amat sangat disayangkan fakta di negeri ini bahwa masih banyak yang menganggap bahwa naik lift adalah hal yang mewah karena keterbatasan.
“Apapun yang sedang kita kerjakan sungguh-sungguh/upaya terbaik, bukan hanya kebenaran melainkan memberikan dampak yang besar dan bermanfaat bagi orang lain.”
Mengapa harus koran? Market/pemasaran kerajinan koran dapat dijaga keberlanjutannya/sustainable, bahannya ada, tersedia banyak, mengelolanya dapat dilakukan oleh orang banyak dan hasilnya menarik perhatian. Targetnya, konsumen membeli bukan karena kasihan melainkan karena manfaat produk Rancage.
Suatu hal, apapun itu pasti menimbulkan dampak positif & negatif yang dihasilkan. Sebuah sekolah sekalipun, memberi dampak buruk seperti kemacetan, polusi suara, menghasilkan sampah, dsb. apakah kita berhenti terhadap cita-cita besar hanya karena dampak negatif? Apa karena membuat macet, sekolah dibubarkan? Apa karena berisik, acara besar ditiadakan?
Ada DAKWAH PRIORITAS, yakni keputusan prioritas yang harus diambil termasuk akibat dan konsekwensi yang terjadi.
Salam Rancage menumbuhkan nilai-nilai antar pegiat Kampung Koran, bukan money oriented. Bisa saja ibu-ibu menjadi “pelinting holic” yang lupa akan keluarganya karena mengejar target ekspor yang memesan ribuan produk. Termasuk resiko kesehatan karena terlalu sering fokus menganyam koran. Karena nilai yang prioritaskan, insyaa Allah hal-hal diatas bisa disiasati, berkurang, tidak seperti bekerja dipabrik.
Nilai yang dibangun Salam Rancage:
• Skill – kemampuan menganyam, pelatihan leadership, keahlian
• Soul – menghindari efek negatif, mengurangi nafsu pasar ekspor/tuntuan besar/gila kerja, membangun persaudaraan
“Skill bagus namun tidak menghadirkan soul, tidak akan bertahan lama. Komunitas yang mementingkan 1 sayap saja (bisnis), tanpa mementingkan sayap sosial, jarang yang bertahan lama.”
Masih membahas positif & negatif, tidak selamanya produk Rancage mendapatkan pujian seperti yang diceritakan diatas. Ada juga caci dari konsumen terhadap produk Rancage. Salah satu yang membekas/diingat adalah ketika ada konsumen yang mengatakan, “oh produk daur ulang ya? Pantes bau sampah.” Sudahlah, semoga Allah swt. mengampuninya.
“Membangun bisnis seperti halnya mengedarkan cahaya”
Lampu yang bagus, bukanlah lampu yang dipajang ditoko, atau lampu yang tertata rapi di dalam kardus dengan cashing menarik. Lampu yang bagus adalah lampu yang mendapatkan kesempatan dibeli konsumen, ketika dicoba – nyala, dan terjual (sukses).
“Percuma kemasannya bagus kalau ternyata saat dicoba tidak nyala/mati, singkatnya tidak laku.”
Manusia ibarat lampu yang belum terjual. Selalu punya kesempatan untuk berpendar dan dibeli konsumen (mencapai kesuksesan). Tergantung bagaimana kita menyalakan pendaran kita saat di coba oleh penjual lampu.
Allah swt memberikan kemampuan masing-masing yang masksimal terhadap setiap individu. Bagaimana kita mengeluarkannya. Misal, kemampuan kita 5000 watt, namun kita hanya menyalakan 10 watt, kemampuan itu kembali pada kita masing-masing.
Kiat sukses:
1. Jadi lampu yang berpendar (buat kesempatan-kesempatan hidup)
2. Maskimalkan pendaran cahaya (maksimalkan potensi yang ada)
“Jangan pedulikan terhadap kota-kotak yang dibuat orang lain, percaya pada kemampuan kita”
Setiap bisnis pasti memberikan kemanfaatan kepada orang-orang disekitarnya. Untuk bisa memperluas bisnis dan kemanfaatan yang diberikan, eratkan persaudaraan antar sesama pengelola, dalam hal ini Kampung Koran dan jangan cepat puas dengan hasil yang kecil.
“Setiap bisnis pasti mempunyai manfaat, perbesar skala manfaatnya”
Ketika kita hendak mendaki hingga puncak gunung, yang pertama pasti menguatkan tekad dalam diri kita, tidak hanya fisik yang perlu disiapkan. Begitu juga. “Kuatkan hati, lalu kuatkan kaki.” Sebelum mengajak orang lain berkeluh kesah, ajak hatinya agar punya tekad yang kuat. Project apapun bisa diselesaikan jika hatinya sudah kita pegang.
“Jangan memulai dari apa-apa, karena itu itu bisa mengantarkan kita untuk memiliki apa-apa”

Semoga bermanfaat