Refleksi SALAM In Me SMSAB 2016
Pak Agus GY
Sabtu, 8 Oktober 2016
"Alhamdulillah kegiatan Salam In Me 2016 sudah
berlangsung. Energinya begitu terasa, memancar dari dalam diri
teman-teman"
Ucap Pak Agus, memulai 'penutupan & refleksi acara Salam
In Me'
"Energi tidak harus berupa fisik, keceriaan wajah &
semangat bercerita juga termasuk energi"
Salam In Me kemarin termasuk jenis tantangan yang sangat
menantang, harus kontribusi yang memberikan Impact dalam waktu singkat, yakni 2
hari 1 malam (24 jam)
IMPACT = sesuatu yang:
*Menghasilkan dampak positif
*Ada respon/penerimaan
*Ada manfaat yang besar
*Menciptakan perubahan
*Dilakukan dengan cara kreatif & inovatif
IMPACTFULL: kalau suatu perubahan bisa berlangsung dalam
jangka panjang/ dalam waktu yang lama dengan sumber daya yang terbatas
Contoh pada acara IdeaFest, ada 8 kelas acara paralel yang
semuanya sangat total. Energi positif bisa dirasakan, bukan hanya dari
pemateri, tapi juga dari peserta yang hadir.
Kebanyakan yang bicara adalah usia muda kisaran 20-30 tahun
(generasi milenial) dan sudah melakukan sesuatu yang impactfull.
Contoh lain adalah Pak Syam, usianya 30 tahun, passionnya
tergambar dari cara bicara dan totalitas pada bidang yang disukainya. Melotok.
"Kalau banyak anak muda yang keren, sepertinya Indonesia
tidak perlu khawatir untuk generasi masa mendatang"
Apakah anak Sekolah Alam bisa? Harus bisa, menjadi seseorang
yang sibuk bukan untuk dirinya, tapi bisa berkontribusi dengan cara yang
kreatif dan sangat impactfull
Kesan yang mereka (pemateri IdeaFest) sampaikan hampir sama,
ajakan untuk berkontribusi, "ayo dong, pikirkan tidak untuk diri sendiri
saja, tapi juga untuk orang lain"
"Passion tanpa purpose (tujuan) = tidak bermanfaat"
"Passion tanpa karya is nothing"
Hidup kita harus ada purposenya, tujuan yang pasti. Purpose
lebih ke misi, apa yang harus kita kerjakan dalam hidup
Kalau sudah jelas purposenya, insyaa Allah jadi energi yang
tidak akan ada habisnya
Mungkin kita mengalami jatuh - bangun, namun dengan purpose
akan tetap melangkah sampai sukses, sampai finish
"Seberapa banyak yang sudah sadar akan passionnya?
Sedikit. Yang sadar akan purposenya? Lebih sedikit lagi"
Hadirkan diri kita dari persitiwa-peristiwa kecil. Kalau kita
resah ada yang mandi telanjang bareng (jangankan beda kelamin, sejenis pun
tidak boleh), berarti kita sudah peka pada kebenaran. *Catatan Kelompok Anbu
Profesor M. Yunus saat beliau memutuskan untuk mulai
kontribusi, baru mendapatkan brand image baru yang sesuai passion dan
purposenya. Dari seorang dosen, resign, melihat fenomena sekitar (pengrajin
berpenghasilan rendah) sebanyak 5 KK. Harus membayar 16% bunga dalam waktu
pendek (tidak menjadi manusia yang merdeka), akhirnya Prof. M. Yunus resah dan
menyelesaikan masalah yang ada dengan cara meminjam uang 1 dollar per orang
sehingga terkumpul 300an dollar. Dengan modal itu mulai mendirikan usaha yang
akhirnya menyelamatkan banyak KK.
"Purpose ditemukan dari peristiwa yang tidak
terduga"
Perusahaan yang usianya lama, purposenya jelas/clear dan
telah mendarah daging ke setiap sistem dan karyawannya
Saat ini tempat belajar alternatif semakin bervariasi dan
mewarnai pendidikan. Giliran kita untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat,
terutama untuk belajar, didunia pendidikan
"Strateginya: berpikir kreatif dsn kritis"
Seorang tokoh dari Swedia menyimpulkan strategi sukses
menjadi:
-Fell (rasakan)
-Imajine (bayangkan)
-Act (aksi nyata)
-Share (bagikan)
Ketika anak-anak dirangsang hal yang sama sejak dini,
hasilnya akan monoton. Sedari dini harus kita rangsang dengan aktifitas yang
beragam
"Design thinking bermula dari emphati"
Kalau memang membuat MCK tertutup tidak berpengaruh pada
masyarakat, coba dekati dan buat hubungan empati. Cari solusi yang benar-benar
diharapkan masyarakat. Mungkin MCK tanpa atap, langit-langitnya terbuka,
setelah itu kita lakukan yang terbaik.
"Empati tidak hadir begitu saja, akan jauh lebih efektif
jika kita datang dan merasakan langsung. Jika gagal berempati, maka solusi yang
diberikan kurang tepat"
"Banyak program pemerintah tidak berhasil, karena kurang
empati"
Di Kalimantan, kasus BABS sudah lumrah bagi mereka. Sebuah
LSM memberikan solusi dengan cara; ngobrol asik, diskusi lebih dalam, pemetaan
dengan warga, rincian kebutuhan, penyuluhan dampak buruk babs, observasi kapur
kuning (ini bekas siapa?), mensederhanakan konsep, dan memberikan solusi,
membuat jamban yang mereka inginkan bentuknya.
"Kolonialisme namanya, jika kita kontribusi tanpa
pendekatan"
Sekolah alam punya modal seperti uang, sdm, sda dan dukungan
orang tua, seperti sumbangsih buku streetwarior, hal-hal itu bisa dimanfaatkan
oleh kita untuk menebar banyak kemanfaatan
Salah satu program di Sekolah Alam Tangerang, yaitu
memberikan kesempatan kepada anak berkontribusi di berbagai tempat. Purposenya
'menyiapkan generasi aqilbaligh siap nikah'. Meskipun konsep belum matang
(banyak perbaikan), akan tetapi karena purposenya jelas, program ini berjalan
dengan sangat menarik
"Konsep peta jalan & ekspedisi SM, adalah salah satu
stategi yang diterapkan di lingkungan sekolah, tambahkan stimulasi dunia
sosial"
Semoga Allah swt senantiasa mengirimkan energinya untuk
setiap aktfitas positif yang kita perbuat
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar