Doclang pembatal shaum
Hari senin (31 Maret 2014) ini
saya mulai dengan santap sahur dirumah dengan pecel ayam. Entahlah siapa yang
membelinya, sudah tersedia diatas meja makan dan sudah dihangatkan oleh ibu
dengan menggorengnya kembali agar terasa hangat. Dugaanku merasa bahwa kakak
telah membelinya semalam, mungkin ketika aku sudah tertidur dikamar. Maklum,
kemarin begitu melelahkan karena telah membantu kawan-kawan komunitas 'bagikaliseru'
dalam acara nobar (nonton bareng) anak-anak yatim dhuafa di Sekolah Alam Bogor.
Selesai tahajud dan witir, saya
melanjutkan kegiatan ibadah pagi dengan membaca Al-Qur'an, untuk memenuhi
kebutuhan ruhaniah sebagai manusia sekaligus menantikan adzan subuh
berkumandang. Tahun ini merupakan tahun pertama saya ikut komunitas odoj
(onedayonejuz) yang membuat saya rajin tilawah setiap sehari sebanyak 1 juz
sehari, padahal sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan melakukan hal seperti
ini. Alhamdulillah perkembangan yang baik untuk meningkatkan kompetensi diri
dalam membaca Al-Qur'an.
Hari ini, tidak terlalu sibuk
karena perayaan Nyepi bertepatan dengan hari senin ini. Meskipun sekolah
diliburkan dan saya tetap mempunyai kegiatan yaitu yang sangat sesuai dengan
passion saya, dimintakan tolong membawakan acara outbound. Datang paling awal
dari waktu yang telah ditentukan membuat saya menikmati bincang pagi dengan
security SD pak Irwan waktu itu.
Tak lama kemudian pak Soleh
(sebagai koordinator outbound) dan pak Syamsul datang, kami pun bergegas
memasang instalasi yang belum dipasang, yaitu pipe line, halang rintang dan
belay flying fox. Untuk instalasi yang lain (menangkap ikan, two line bridge
dan arena flying fox) sudah dipasang sejak kemarin.
Seperti biasa, kami briefing
sekaligus sarapan sebelum outbound. Biasanya acara ini dilakukan dihari sabtu,
namun karena kesepakatan dengan costumer, untuk saat ini dilakukan dihari
senin. Tantangan yang cukup berat untuk bisa menahan godaan saat menerima jatah
sarapan berupa doclang. Makanan ketupat khas sunda dengan dilumuri bumbu
kacang, kecap dan bawang goreng diatasnya. Ditambah kerupuk semakin menambah
selera bagi yang memakannya. Sungguh tak kuasa menahan godaan makanan itu
karena sudah sebulan lamanya saya ngidam (ingin sekali) makan makanan itu.
Awalnya masih ragu untuk bisa menahan shaum sampai sore, karena sudah menjadi
habit baik untuk melatih diri. Tetapi pada akhirnya, saya benar-benar tergoda
makan doclang tersebut.
'Doclang pembatal' sebutannya,
nikmat sekaligus penggugur niat baik agenda shaum mingguan yang selalu
dilakukan. Hahaa…
Adapun latar belakangnya
disamping karena ketidaksanggupan menahan nafsu, juga disertai faktor lain yang
mungkin dapat memaklumi kondisi ini.
1. Hari ini saya akan membawakan
acara dilapangan yang memungkinkan saya untuk menahan power suara dan menjaga
daya tahan tubuh selama outbound. Khawatir serak/lemas saat outbound, justru
membuat peserta mungkin akan merasa jenuh juga. Logikanya, energi negatif yang
disalurkan (rasa lelah karena menahan shaum dibawah terik matahari) akan ikut
terkontaminasi dengan peserta sehingga acara menjadi tidak kondusif. Bukan itu
yang aku harapkan.
2. Ada agenda lain setelah
outbound, yaitu persiapan autismday 2014 yang agendanya yaitu memasang
umbul-umbul (bendera sponsor) dan spanduk kesetiap program. Lagi-lagi pekerjaan
lapangan yang harus dilakukan pada hari ini. Tidak dapat ditentukan akan
selesai sore atau malam, yang pasti agenda ini cukup menghabiskan banyak
energi. Lebih repot lagi jikalau keesokan harinya saya sakit, misal tipes, maag
atau yang lainnya (na'udzubillah jauh-jauhin) dan tidak dapat bekerja maksimal
selama hajatan LSC, autismday 2014 yang diselenggarakan selama 4 hari
berturut-turut dengan jumlah panitia yang terbilang minim.
3. Sudah menjadi sudut pandang
baru (bagi saya) bahwa hari senin harus shaum, bukan baik jadinya tetapi
berbahaya. Ingat pesan Rasulullah saw. yang menyengaja membatalkan puasa
sunnahnya karena keperluan lain, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk
membedakan yang wajib dan yang sunnah. Lagi pula ini hanya sunnah, dilaksanakan
'mangga' (silahkan), tidak pun tidak masalah.
Akhirnya, disantaplah doclang
pembatal itu. Bersyukur makanan lain banyak saya terima diantaranya jatah makan
siang, traktiran mie ayam orang tua murid LSC (persiapan autismday 2014) dan
snack peserta outbound. Alangkah senangnya hari ini. Semoga Allah memahami apa
yang rasakan dan memaklumi semuanya, aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar