Sabtu, 12 April 2014

Pengalaman: Doclang Pembatal Shaum



Doclang pembatal shaum
Hari senin (31 Maret 2014) ini saya mulai dengan santap sahur dirumah dengan pecel ayam. Entahlah siapa yang membelinya, sudah tersedia diatas meja makan dan sudah dihangatkan oleh ibu dengan menggorengnya kembali agar terasa hangat. Dugaanku merasa bahwa kakak telah membelinya semalam, mungkin ketika aku sudah tertidur dikamar. Maklum, kemarin begitu melelahkan karena telah membantu kawan-kawan komunitas 'bagikaliseru' dalam acara nobar (nonton bareng) anak-anak yatim dhuafa di Sekolah Alam Bogor.
Selesai tahajud dan witir, saya melanjutkan kegiatan ibadah pagi dengan membaca Al-Qur'an, untuk memenuhi kebutuhan ruhaniah sebagai manusia sekaligus menantikan adzan subuh berkumandang. Tahun ini merupakan tahun pertama saya ikut komunitas odoj (onedayonejuz) yang membuat saya rajin tilawah setiap sehari sebanyak 1 juz sehari, padahal sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan melakukan hal seperti ini. Alhamdulillah perkembangan yang baik untuk meningkatkan kompetensi diri dalam membaca Al-Qur'an.
Hari ini, tidak terlalu sibuk karena perayaan Nyepi bertepatan dengan hari senin ini. Meskipun sekolah diliburkan dan saya tetap mempunyai kegiatan yaitu yang sangat sesuai dengan passion saya, dimintakan tolong membawakan acara outbound. Datang paling awal dari waktu yang telah ditentukan membuat saya menikmati bincang pagi dengan security SD pak Irwan waktu itu.
Tak lama kemudian pak Soleh (sebagai koordinator outbound) dan pak Syamsul datang, kami pun bergegas memasang instalasi yang belum dipasang, yaitu pipe line, halang rintang dan belay flying fox. Untuk instalasi yang lain (menangkap ikan, two line bridge dan arena flying fox) sudah dipasang sejak kemarin.
Seperti biasa, kami briefing sekaligus sarapan sebelum outbound. Biasanya acara ini dilakukan dihari sabtu, namun karena kesepakatan dengan costumer, untuk saat ini dilakukan dihari senin. Tantangan yang cukup berat untuk bisa menahan godaan saat menerima jatah sarapan berupa doclang. Makanan ketupat khas sunda dengan dilumuri bumbu kacang, kecap dan bawang goreng diatasnya. Ditambah kerupuk semakin menambah selera bagi yang memakannya. Sungguh tak kuasa menahan godaan makanan itu karena sudah sebulan lamanya saya ngidam (ingin sekali) makan makanan itu. Awalnya masih ragu untuk bisa menahan shaum sampai sore, karena sudah menjadi habit baik untuk melatih diri. Tetapi pada akhirnya, saya benar-benar tergoda makan doclang tersebut.
'Doclang pembatal' sebutannya, nikmat sekaligus penggugur niat baik agenda shaum mingguan yang selalu dilakukan. Hahaa…
Adapun latar belakangnya disamping karena ketidaksanggupan menahan nafsu, juga disertai faktor lain yang mungkin dapat memaklumi kondisi ini.
1. Hari ini saya akan membawakan acara dilapangan yang memungkinkan saya untuk menahan power suara dan menjaga daya tahan tubuh selama outbound. Khawatir serak/lemas saat outbound, justru membuat peserta mungkin akan merasa jenuh juga. Logikanya, energi negatif yang disalurkan (rasa lelah karena menahan shaum dibawah terik matahari) akan ikut terkontaminasi dengan peserta sehingga acara menjadi tidak kondusif. Bukan itu yang aku harapkan.
2. Ada agenda lain setelah outbound, yaitu persiapan autismday 2014 yang agendanya yaitu memasang umbul-umbul (bendera sponsor) dan spanduk kesetiap program. Lagi-lagi pekerjaan lapangan yang harus dilakukan pada hari ini. Tidak dapat ditentukan akan selesai sore atau malam, yang pasti agenda ini cukup menghabiskan banyak energi. Lebih repot lagi jikalau keesokan harinya saya sakit, misal tipes, maag atau yang lainnya (na'udzubillah jauh-jauhin) dan tidak dapat bekerja maksimal selama hajatan LSC, autismday 2014 yang diselenggarakan selama 4 hari berturut-turut dengan jumlah panitia yang terbilang minim.
3. Sudah menjadi sudut pandang baru (bagi saya) bahwa hari senin harus shaum, bukan baik jadinya tetapi berbahaya. Ingat pesan Rasulullah saw. yang menyengaja membatalkan puasa sunnahnya karena keperluan lain, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk membedakan yang wajib dan yang sunnah. Lagi pula ini hanya sunnah, dilaksanakan 'mangga' (silahkan), tidak pun tidak masalah.
Akhirnya, disantaplah doclang pembatal itu. Bersyukur makanan lain banyak saya terima diantaranya jatah makan siang, traktiran mie ayam orang tua murid LSC (persiapan autismday 2014) dan snack peserta outbound. Alangkah senangnya hari ini. Semoga Allah memahami apa yang rasakan dan memaklumi semuanya, aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar