Selasa, 25 Maret 2014

al hijr ahad 23 maret 2014



Al Hijr
Ahad, 23 Maret 2014
Kajian Al-Hijr dapat kita saksikan di www.salingsapa.com dan dapat diakses diseluruh dunia.
Al-Qur'an surat Asy-Syuara: 213-216. Ayat tersebut dikhususkan untuk Rasulullah saw. yaitu larangan menyembah selain Allah. Larangan ini sering kita kenal dengan istilah "kemusyirkan," yang dapat menyebabkan orang-orang diazab oleh Allah swt. Turunnya wahyu ini membuat Rasulullah saw berdiri dari tempatnya dan ditugaskan untuk memberi peringatan kepada kerabat terdekatnya (kabar yang menakutkan/peringatan akan adanya azab Allah).
Kepada seluruh sahabat Rasul bahkan keluarganya (bibi, anak-anaknya) Rasul menyampaikan, "Aku bisa memberikanmu apapun yang dapat saya lakukan tetapi aku tidak dapat menolong engkau dari Allah sedikit pun." Diperintahkan juga untuk menundukkan wajah saat sedang menyampaikan dakwahnya agar lebih bermanfaat terkait isi yang disampaikannya. Jikalau ada umatnya yang durhaka, "maka sesungguhnya aku tidak bertanggungjawab terhadap apa yang kau kerjakan."
Musyrik merupakan kezaliman yang sangat besar, Islam sangat melarang keras terhadap larangan ini. Dalam surat Al-Baqarah: 22, yang melarang kita untuk menjadi tandingan Allah padahal kita mengetahuinya.
Dosa paling besar diantara dosa-dosa besar lainnya (induk dosa besar) adalah:
1. Mempersekutukan Allah swt.
2. Durhaka kepada kedua orang tua.
Pernah ketika Rasulullah saw. hendak khotbah, beliau mengatakan "aamiin" sebanyak 3x padahal tidak ada siapapun disana. Ketika sahabat bertanya, Rasulullah saw menerangkan bahwa malaikat Jibril telah datang kepadanya dengan memberikan pesan bahwa, "akan jauh 3 golongan manusia dari rahmat Allah, yaitu
·         berlumuran dosa menjelang Ramadhan (tidak menyambut datangnya Ramadhan),
·         tidak bershalawat kepada Rasul ketika namanya dibacakan, dan
·         tidak memasukkan kedua orang tua kedalam surga.
3. Perkataan yang bohong/persaksian palsu. Hati-hati terhadap orang yang demikian, mengatakan A padahal B.
Adapun akibat yang ditimbulkan ketika berbuat kemusyrikan:
·         -tidak akan diampuni dosanya sampai manusia bertaubat nasuha (sungguh-sungguh, tidak mengulangnya). An-Nisa 48: menyebutkan bahwa Allah akan mengazab seluruh manusia (baik laki-laki maupun perempuan) yang musyrik.
·         -haram masuk surga (Al-Maidah: 72)
·         -hilangnya amal ibadah yang telah dilakukannya. Misal seorang manusia sekalipun sudah berumur 70 tahun dengan amalan baik selama 69 tahun, namun ketika menjelang ajalnya berbuat musyrik, hilanglah semua amalannya. (Al-An'am 68: maka gugurlah semua perbuatan baiknya)
Kita harus mengetahui substansi aqidah masing-masing, minimal 2 tauhid: ububiyah (percaya bahwa Allah adalah Khalik yang layak disembah) dan Ulukhiyah (berserah seluruhnya hanya kepada Allah). Sadarlah bahwa semua yang ada dalam kehidupan ini datangnya dari Allah. Ilmu, kesehatan, rizki, anugrah, suka-duka diberikan oleh Allah, maka anggapan selain itu adalah 'musyrik.' Jangan sampai kita mengagungkan sesuatu untuk disembah termasuk menyembah Rasulullah saw. sekalipun, DILARANG!
Untuk umat yang senang ziarah ke makam, mohon niatkan hanya untuk mendo'akan, bukan untuk meminta sesuatu karena ‘meminta’ sudah termasuk perbuatan syirik. Do'akan juga orang yang masih hidup, karena beberapa syarat/waktu yang do'anya cepat dijabah, diantaranya:
·         -do'a orang yang dianiaya
·         -sedang berpuasa
·         -do'a sesesorang terhadap orang lain tanpa sepengetahuan orang yang dido'akan.
Potensi menikmati hidup janganlah bersandar pada dunia (Hud: 15). Ketika Allah memberikan ujian kepada kita bersabarlah untuk mengobati situasi agar tidak terhasut godaan syaithan dan bersyukur bahwa teguran Allah bertujuan mengubah kita kearah yang lebih baik.
Bahkan seseorang istri yang terlalu mencintai suaminya itu merupakan tindakan yang berlebihan dan dilarang oleh Islam (bisa sampai kearah kemusyrikan). Berupaya saling mengingatkan dalam kebajikan itulah yang terbaik.
Cinta (iman):
-mencintai Allah & Rasul-Nya lebih dari mencintai dirinya sendiri
-cinta terhadap saudara seimannya. Dalam aplikasinya, mengutamakan saudara yang sedang lapar. Seperti kisah perantau yang menjadi tamu Rasulullah saw. karena ketidaksanggupan menjamu tamu, maka diserahkan kepada rumah sahabatnya dan dijamu dengan suasana remang-remang. Tamu dan tuan rumah (dengan makanan terbatas) bisa makan bersama tanpa ada yang mengetahuinya (sungguh amat mulia kondisi seperti ini).
Riya=syrik kecil adalah melakukan amal kebajikan mengharap ridho Allah dan “mengharap balasan manusia.” Sekalipun amalan yang dilakukannya adalah kebaikan, namun akan sia-sia hasilnya jika prioritas yang dimaksud adalah untuk manusia.
Pertanyaan:
Siraman, apakah termasuk itu termasuk kemusyrikan?
Jika ada anggapan/keyakinan yang diyakini mampu memberikan keselamatan selain Allah itu musyrik. Dari segi agama jelas itu mubazir karena membuang-buang materi yang bukan pada tempatnya (upacara pernikahan adat yang berlangsung tidaklah murah), langkah kita dalam menyikapinya adalah anggap bahwa siraman itu dapat membuat kita lebih segar (terutama ada kembang didalamnya), urusan lain mintalah ke Allah swt.
Bisa dilihat di:
Semoga bermanfaat
Muhammad Dhinar Zulfiqar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar