Diary writing: Goes
Ahad, 19 Oktober 2014
Rumah-VBI-Pemda-pulang
Gowes
Menurut saya, Gowes adalah olahraga paling menyenangkan. Banyak
keuntungan juga manfaat yang didapat ketika kita goes.
·
Turut
serta mengurangi polusi udara dari asap kendaraan
·
Melatih
stamina dan kesehatan karena aktifitasnya yang melakukan banyak gerak
·
Meningkatkan
konsentrasi
·
Menambah
banyak teman (ramah dengan sesama pengendara sepeda)
·
Menambah
wawasan lokal dari track yang telah dilalui
·
Bersahabat
dengan matahari (persiapan susur pantai)
·
Melatih
kita untuk bisa merawat benda
·
Memotivasi
diri untuk mencapai target tertentu
Banyak sekali bukan? Modalnya, kita bisa memainkan sepeda
(roda dua khususnya) dan memiliki sepeda (sesuai dengan selera kita) dan jangan
lupa berhati-hati dijalan.
Ingat kata pak Ian (LSC), “ketika kita Goes, usahakan kita
menggunakan gigi maksimal (3.7) agar kaki kita terlatih dengan perubahan gigi
dibawahnya (1.1 – 3.6), meningkatkan stamina kita ketika goes dan efektifitas
waktu tempuh.”
***
Beli masker 3 dimensi:
Masker ini pertama kali ditemukan
oleh mahasiswa IKJ yang mencoba design baru untuk mencari keuntungan dari masker.
Akan tetapi karena mereka melupakan hak paten, masker tersebut mulai ditiru
banyak orang termasuk home industry dan memasarkannya secara masal sehingga
tidak ada keuntungan yang diperoleh dari mahasiswa tersebut.
Bahannya terbuat dari karet sehingga
tidak cepat retak/robek saat dilipat. Dilapisi kain tipis sebagai
penyaring/filter yang merupakan fungsi utama dari masker ini. Tepat dibawah
hidung diberi 2 buah lubang sebagai jalur masuk dan keluarnya udara melalui
lubang hidung.
Banyak sekali variasi yang dijual, beragam
tema diangkat untuk kepentingan entertain/hiburan bagi penggunanya. Mulai dari
hantu, pewayangan, beragam wajah (senyum, marah, ompong, bergodeg, manyun, dll.)
dan bentuk-bentuk yang lain dengan warna coklat yang mendominasi (sama dengan
kulit).
Tidak sedikit orang yang tertarik
membelinya, termasuk saya. Sudah lama produk ini dipasarkan (baru sekarang
berkesempatan memilikinya). Awalnya harga masker ini mencapai Rp 100.000,- dan
seketika turun menjadi Rp 70.000,-. Lantas apakah saya membeli dengan harga
segitu? Tentu saja tidak, karena ini kaki lima, saya terus menerus menawarnya
sampai mendapatkan harga Rp 30.000,-. Hehehee…
Tukang topeng tersebut biasa
berjualan di daerah stasiun Bojong Gede dan merasa takjub dengan keuntungan
yang diperolehnya karena masih langka dipasaran. Intinya, jangan pernah
berhenti untuk berkreasi yaaa, jangan lupa ‘hak paten.’
Apa kesan keluarga?
·
Hati-hati
saat menggunakannya, ini sekedar gaya-gayaan.
Kurang baik kalau kita menggunakannya dalam jangka waktu yang lama.
·
Perlu
diperhatikan ketika digunakan didekat anak kecil, khawatir menimbulkan trauma
karena kaget saat melihatnya.
***
Es cendol hitam
Bisa dibilang minuman ini cukup
menarik perhatian karena bentuknya yang unik, cendol berwarna hitam. Campuran antara
es batu, santan, gula merah yang dicairkan dan cendol hitam, membuat saya yang
meminumnya merasakan kesegaran cendol dalam rupa yang lain. Proses pembuatan
cendol hitam dengan cendol hijau sebenarnya sama saja, bedanya kalau cendol
hitam ditambahkan ekstrak arang (lupa namanya) sehingga berwarna hitam. Dijual eceran
per gelas seharga Rp 5.000,-. Cobain deh…
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar