Rabu, 03 Januari 2024

Kembali Fitrah atau Kembali Fatrah

Kamis, 13 April 2023
Ust Yasir Amarullah M.
Buka Bersama Salam Bogor
"Kembali Fitrah atau Kembali Fatrah"

Fitrah keadaan awal penciptaan manusia. 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَاَ قِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا ۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّا سَ عَلَيْهَا ۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَـلْقِ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ۙ وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّا سِ لَا يَعْلَمُوْنَ 
fa aqim waj-haka lid-diini haniifaa, fithrotallohillatii fathoron-naasa 'alaihaa, laa tabdiila likholqillaah, zaalikad-diinul qoyyimu wa laakinna aksaron-naasi laa ya'lamuun

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,"
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 30)

Fitrah masih sebatas potensi untuk kebaikan selanjutnya, belum sampai tahap aksi.

Bulan Ramadhan membuat kondisi lingkungan kondusif untuk lebih giat beribadah. Belum tentu menjadi orang yang bisa memanfaatkan.

Dibuka pintu-pintu surga (untuk meningkatkan keimanan dan mengenakan kebenaran), maka seharusnya setelah Ramadhan kita lebih baik dalam berbuat kebaikan.

Fatrah, keadaan sebelum kedatangan Islam (seperti futur: mengalami kemalasan setelah kemajuan)

Jangan sampai tidak memiliki dampak yang maksimal. Mari kita muhasabah diri agar menjadi lebih baik lagi.

Semua bermanfaat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar