Menjadi
PJ ODOJ itu……
Temans, sudah
banyak dari kita yang pastinya mengenal grup What’sApp (WA) yang satu itu ini, “OneDayOneJuz”
namanya atau seringkali disingkat “ODOJ” (untuk mempermudah pengucapannya). Seiring
berjalannya waktu, komunitas yang sudah dibentuk sejak satu tahun lalu ini
mendapatkan banyak aspirasi dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat
Indonesia, apa lagi kalau bukan visi mereka yang disegani, “demi mewujudkan kecintaan
manusia terhadap Al-Qur’an.”
Jutaan penggemar
dan likers dari seluruh penjuru tanah
air, sudah bergabung dan mengikuti grup islami yang unik ini. Tidak heran kalau
saya berada di grup Odoj 480, jumlah yang tidak sedikit untuk sebuah komunitas di
sosial media (sosmed). Awalnya saya pun meragukan kemampuan saya untuk
bergabung grup Odoj, setelah diajak beberapa kali dan direkrut oleh Pak Jonru,
saya merasa antusias dan bersemangat menekuninya.
Teknis yang dilakukan
dalam pelaksanaan Odoj, sepertinya tidak perlu saya beritahukan lagi, karena
sudah banyak informasi dan pemberitahuan berkaitan dengan masalah teknis
tersebut. Yang akan saya sampaikan disini adalah berbagi pengalaman, yang saya
dapatkan ketika mendapatkan jadwal untuk menjadi seorang PJ (penanggung jawab)
harian didalam grup Odoj 480.
***
Singkat cerita,
tepat dihari ke-12 saya mengikuti program Odoj, saat menduduki posisi juz ke-30.
Sesuai kesepakatan grup dari awal pembentukan dan penyusunan tata tertib dari
admin, menjelaskan bahwa Odojer (peserta Odoj) yang mendapatkan jatah juz ke
30, menjadi Pj harian selama satu hari. Kesepakatan ini terus berlaku kepada
semua odojer yang lain (dimana setiap odojer menjadi Pj selama 1x per 30 hari).
Secara tidak langsung, saya diamanahkan menjadi seorang Pj di hari jum’at ini.
Bagaimana tindakan
saya? Apa yang saya rasakan? Hmmm, perasaan yang saya rasakan terasa bercampur
bukan main. Disela-sela kesibukan saya mengajar, saya harus sempat meng-update kabar terbaru dari setiap odojer
agar tidak terjadi missing link selama
pelaksanaan berlangsung. Hal ini membuat saya terbangun pukul 2 dini hari demi
mempersiapkan segala sesuatunya agar pelaksanaan Odoj berjalan dengan baik.
Sebenarnya bisa
saja saya mengabaikan tuntutan yang sifatnya nonformal tersebut demi
kepentingan pribadi, tapi entahlah apa yang saya rasakan. Mereka (rekan-rekan
odoj 480) seolah berada disekililing saya untuk terus mensupport satu sama lain. Terbesit ucapan dalam hati, “beberapa Pj
sebelum saya pun berhasil melakukannya, bisa jadi mereka jauh lebih sibuk
ketimbang saya. Lantas mengapa saya tidak bisa? Coba! Pati bisa! Yakin! Allahu
Akbar! Hari ini akan menjadi momentum sejarah dalam hidup saya, pasti!”
Selama satu hari
ini saya benar-benar fokus memperhatikan grup odoj 480 (ketika senggang) demi
memperbaharui laporan yang diberikan odojer. Beberapa yang bisa saya sampaikan
tentang seorang “Pj Odoj” adalah sebagai berikut.
1. 1. Pj
harian odoj bertugas untuk mempersiapkan report
(list laporan) yang harus selalu diperbaharui sebanyak 5x dalam sehari, yakni
pukul 06.00, 12.00, 16.00, 18.00 dan 20.00. berhubungan dengan 5 waktu shalat
fardhu umat Islam dalam sehari untuk memudahkan Pj mengatur laporannya dengan
konsisten. Setiap laporan yang datang dari odojer dengan tanda, “kholas, Alhamdulillah,
oke, selesai, beres, dst.” harus segera dicatat dan diubah status nomor urutnya
dengan tanda ‘ceklist’ (yang tersedia pada fitur WA).
2. 2. Disamping
menyiapkan list dan memperbaharuinya, seorang Pj juga harus dapat memberikan
motivasi kepada odojer yang lain agar tetap bersemangat dalam membaca Al-Qur’an.
Tidak jarang seorang Pj dibantu dengan odojer lain demi terselesaikannya
khataman Al-Qur’an satu juz dalam sehari.
3. 3. Rela
menunggu perpanjangan waktu yang dimintakan oleh seseorang (atau lebih) odojer
karena berbagai alasan seperti shift
malam, kiriman barang, meeting dengan
customer/klien, dll.). tidak sedikit dari rekan odojer yang meminta waktu
karena kesibukan mereka, untuk itu seorang Pj harus dapat bersabar sampai
(maksimal pukul 23.00) agar keesokkan harinya (pukul 00.00) sudah bisa dilanjut
dengan pembacaan juz berikutnya. Disaat yang lain sudah tertidur, seorang Pj
justru harus menunggu konfirmasi akhir yang akan diberikan oleh odojer yang
meminta perpanjangan waktu terlama (sudah menjadi resiko menjadi seorang Pj
yang memimpin 29 orang untuk tetap membaca Al-Qur’an walaupun hanya satu hari).
4. 4. Bersama
dengan admin odoj (yang merekrut dan membentuk list awal pembentukan grup odoj)
saling mengingatkan terhadap odojer yang tidak mempunyai konfirmasi sampai
pukul 20.00. melalui japri (jaringan pribadi), misal: menghubungi kontak dengan
di sms agar mendapatkan kepastian terhadap pembacaan juz yang sudah disepakati.
Jika memang diberikan pesan belum juga mendapatkan balasan, memiliki
kemungkinan seorang Pj harus menelepon (meminta waktu meskipun terkesan
mengganggu) tetap harus dilaksankan agar tidak ada kekosong disetiap juz nya.
5. 5. Bersikap
tegas terhadap penguluran waktu dan menentukan juz yang hendak dilelang. Membagi
surat/ayat/lembaran yang statusnya sah “dilelang” (karena ketidaksanggupan
odojer maupun kesibukan lain). Langkah awal setelah pukul 20.00 jika satu atau
beberapa juz yang belum diselesai kan belum. Meminta kesepakatan dan konfirmasi
keikutsertaan odojer yang lain untuk mengikuti lelangan juz. Setelah mendapatkan
jumlah yang sudah fix, juz yang belum
terselesaikan dibagi menjadi beberapa bagian agar dapat dibaca secara merata. Misal
1 juz untuk lima orang (yang sudah fix), maka setiap orang mendapatkan bacaan masing-masing
2 lembar. Tidak menutup kemungkinan seseorang merapel/membaca 1 juz odojer lain
karena sedang minat (bersemangat membaca qur’an), toh tidak ada salahnya jika
kondisinya seperti ini. Justru orang seperti ini akan mendapatkan 3 keuntungan
sekaligus, yakni:
1. -Mendapatkan
double pahala dari Allah swt.
2. -Melatih
membaca Al-Qur’an menjadi 2 juz dalam sehari
3. -Terhindar
dari maksiat selama 1 jam membaca Al-Qur’an (juz orang lain)
***
Ini merupakan
hari pertama saya menjadi Pj. Sejujurnya saya sedang mengalami kesibukan
disekolah, namun Alhamdulillah ada odojer yang lain yang rela membantu saya
dalam menyusun dan memperbaharui nama-nama odojer yang sudah khatam membaca 1
juz. Dengan disengaja, saya melakukan pendaftaran paket internet 1 hari (yang
sebelumnya tidak pernah) untuk mengaktifkan WA, karena sebeblumnya WA akan
aktif jika mendapatkan sinyal wi-fi.
Bisa saja dari
awal saya bersikap acuh atau berpura-pura lupa karena telah menjadi Pj dan
menyerahkannya kepada orang lain. Tetapi dari hal ini saya, belajar banyak
tentang, “Tanggung Jawab,” terutama cara kita mengambil sikap terhadap
toleransi yang sudah kita berikan kepada odojer lain. Bisa saja odojer yang
dari awal menyatakan dirinya tidak sanggup langsung dilelang, namun karena
keputusan perpanjangan waktu (yang ditentukan oleh Pj) mau tidak mau Pj harus
menanggapi dan terjaga sampai larut malam (sampai pembaacaan do’a khatam Al-Qur’an).
Terimakasih atas
kerjasamanya, untuk hari ini. Semoga amal ibadah kalian diterima disisi Allah
swt. Amin. Tetaplah seperti ini, lanjutkan perjuangan kalian. Mohon maaf
apabila terjadi kesalahan selama pelaksanaan odoj hari ini, sepert kata-kata
yang kurang berkenan, kurang update
dalam menyampaikan informasi dan kekurangan lainnya, harap dimaklum. Semoga bermanfaat
dan tetap istiqomah dalam melaksanakan odoj. :D
“berbuat baik janganlah
ditunda-tunda”
#kutipan lagu bimbo
Jum’at, 17 januari 2014
15 Rabiul Awal 1435 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar