Liqo
Ahad Sore @SMKN 2 Bogor
Ahad, 2 Februari 2014
Ahad, 2 Februari 2014
Allah swt. berfirman dalam Q.S. An-Nur ayat 27 dan 61 bahwa
manusia diharuskan untuk memberikan salam sebelum memasukki rumah yang kita
kunjungi sekalipun tidak ada penghuni (manusia didalamnya). Ini merupakan
sebuah dalil yang merupakan ‘perintah’ dari Allah swt. kepada kita sebagai
makhluk-Nya.
Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah
saw., “Islam apakah yang paling baik?” maka Rasulullah saw. bersabda, “memberi
makan kepada orang lain dan mengucapkan salam kepada semua orang, baik yang
kita kenal maupun orang yang tidak kita kenal.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadist
Bukhari, Rasulullah saw. menyarankan 7 perkara diantaranya:
1.
Menjenguk orang sakit
2.
Mengiringi jenazah
3.
Mendo’akan orang yang
bersin
4.
Memenuhi undangan
5.
Menyebarkan salam
6.
Menolong orang yang
didzalimi
7.
Melaksanakan sumpah
Dan
melarang 7 perkara yang lain, yaitu:
1.
Lelaki tidak boleh memakai
(perhiasan) emas
2.
Minum dari perak
3.
Mayasir/bermain dadu (judi)
4.
Qassiy
5.
Harir
6.
Dibaj
7.
Istabraq (pakaian dari
sutra)
Manfaat salam disamping sebagai alat untuk berkenalan juga
memberikan rasa kasih sayang (saling menyayangi) yang merupakan tanda-tanda
orang beriman. Salam merupakan Hak bagi setiap orang (ucapan muslim terhadap
saudaranya). Selain itu Salam merupakan perkataan yang mengandung keberkahan
karena didalamnya terdapat do’a untuk yang menerima salam, berbeda dengan
kalimat ‘selamat siang’, ‘salam sejahtera’ atau yang lainnya (bersifat temporer).
Memberikan salam hukumnya sunnah, namun menjawabnya adalah
fardu kifayah (dalam sebuah majlis, perkumpulan/lebih dari seorang yang
mendengarkan salam) dan juga wajib untuk jika hanya ada satu orang yang
mendengarkan salam tersebut.
Penggunaan kata “kum” pada akhir salam mengarah kepada semua
orang (tidak menggunakan ‘ka’ untuk laki-laki dan ‘ki’ untuk perempuan). Bermakna
jamak yang menandakan salam diberikan untuk semua orang (bukan golongan
tertentu). Tidak sah hukumnya jika menjawab salam dengan kata yang lain seperti
‘selamat pagi’ atau ‘kebaikan untuk anda’ karena salam merupakan tahiyah
(penghormatan).
Waspadai pula penggunaan salam yang disalahkan seperti “kum –
lam” (biasanya digunakaan saat terburu-buru) karena tidak pernah Rasulullah saw.
mencontohkan kalimat yang seperti ini. Artinya akan lain sehingga bukan do’a
yang kita dapat, melainkan bisikan syaithan. Juga penulisan salam seperti: ass,
asslm, aww, dll. karena belakangan ini banyak doktrin kesesatan yang dibungkus
dengan sangat menarik. Oleh karena itu berhati-hatilah. :-D
Semoga
bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar