Senin, 9 Juni 2014 pukul 22.00 – 23.30
Mimpi aneh
Pulang bekerja
sekitar pukul 20, saya segera duduk manis diruang tengah bersama ibu untuk
menyaksikan debat capres dan cawapres di tvri, hanya itu satu-satunya channel
tv yang kondisinya sedang bagus saat itu. Setelah member makan kucing dan
menonton acara tersebut, saya segera masuk kamar dan menyelesaikan odoj yang
ternyata belum selesai beberapa lembar lagi. Kegiatan pun dilanjutkan dengan
menulis surat Al-Baqarah ayat 1 sampai 5 yang dimulai sejak kemarin, membuat Al-Qur’an
dengan tulisan tangan.
Letih dan kantuk
mulai menyelimuti kondisi saat itu. Sempat juga saya membuka Whatsapp, BBM dan
sms untuk membalas kiriman-kiraman yang masuk disana. Seperti biasa, tidak ada
yang aneh sampai saya membuka lepi untuk melanjutkan penulisan rapot yang belum
selesai. Belum juga ditambahkan sedikitpun, mata sudah tidak kuat lagi menahan
dan akhirnya segera mengambil posisi tidur diatas kasur yang terdapat beberapa
buku tergeletak karena belum dirapikan. Hanya ponsel yang terakhir saya lihat
dan saya genggam sebelum tidur, bahkan membaca do’a sebelum tidur saja saya
lupa, entahlah. Petualanganpun dimulai.
***
Mimpi tersebut
diawali dari sebuah telepon (panggilan masuk) yang berdering dari ponsel
diwaktu sore hari ketika saya masih berada dirumah Alif. Panggilan dari salah
seorang sahabat terbaik, Nabilla, terhubung begitu saja tanpa ada basa-basi
sedikitpun.
“Nar, lo dimana?”
“Masih sore gini bill, lagi
dirumah Alif, kenapa emang?”
“Hmm, bisa keluar ga sebentar
aja, please”
“Kemana emang?”
“…”
Tiba-tiba saja
telepon tersebut dimatikan. Beberapa saat kemudian, saya izin ke Mama nya Alif
untuk pergi keluar rumah, kebetulan saat itu sudah ada Bapaknya, sehingga saya
diizinkan pergi. Entah mengapa, saya memahami betul ringkasan diskusi tersebut
dan mendatangi sebuah tempat yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah Alif,
namun begitu asing dan belum pernah terbayangkan oleh saya.
Sebuah tempat yang
belum pernah saya jamah sebelumnya, diwarnai dengan langit senja warna orange menambah
keindahan yang ada diwaktu itu. Bangunan terbuka dengan lampu lampion berwarna
kuning semakin gemerlap terlihat indah dengan warna cat tembok dan pagar-pagar
besi yang masih baru. Akar menjalar disepanjang dinding dengan dedaunan yang
menghiasi diatasnya, luarbiasa! Bayangkan itu kawan!
Sebuah café yang
memiliki alun-alun kecil ditengahnya dengan sunset yang semakin terlihat jelas
seolah berada dipantai yang penuh batu karang. Sangat menarik perhatian. Setelah
diperhatikan dari jarak jauh, ternyata ditempat itu sedang melakukan sebuah
acara reuni akbar/temu kangen dengan tema “hari special.”
Aku hanya berdua
dengan Nabilla saat itu dan ditengah keramaian yang ada, saya diberikan kertas
yang isinya adalah 2 buah kolom yang harus kita isi seputar tanggal dan
peringatannya berdasarkan fakta dan opini (keinginan). Kolom pertama untuk
menuliskan tanggal-bulan dan disebelahnya adalah keterangan dari tanggal
tersebut yang perlu kita isi.
Tidak sedikit
pengetahuan umum yang harus kita kembangkan untuk menjawab pertanyaan seputar
tanggal-tanggal tertentu dengan peringatannya (misal, 10 Oktober adalah hari
pahlawan). Ada kolom yang sudah diketahui bagian tanggalnya, ada juga kolom
yang sudah diisi peringatannya. Dan dibagian bawah kolom-kolom tersebut adalah
kolom yang kosong, yang boleh kita isi sesuai keinginan kita. Sebagai contoh,
disana tertulis ‘hari persahatan’ tanggal?
Semakin bingung
dengan segala kondisi yang ada, saya hanya bisa memandang sekitar dimana semua
orang terfokus mengerjakan worksheet
tersebut yang entah dari mana sumbernya. Saat lamunan itu tersadar, saya mulai
memperhatikan lagi kertas milik saya yang ternyata sudah diisi sebagiannya oleh
orang lain. Terkejut memang, bahkan menganggap ini seperti nyata.
Nabilla yang
saat itu memakai baju berwarna hitam dengan rambut pendek sampai leher, mulai
mengeluarkan sesuatu yang cukup besar. Sebuah papan yang telah diberi kaki
dibawahnya dengan ukiran kolase kertas bertuliskan dibagian tengahnya, “Hi, my
name is Nabilla!” dengan kumpulan foto-foto dan tempelan catatan-catatan kecil
berwarna kuning semakin menghiasi papan tersebut. Entah apa isinya, mungkin
akan digunakan sebagai kado untuk orang lain.
Tak lama benda
itu saya pandang, Nabill pergi dengan membawa papan itu kesuatu tempat dan
meninggalkan saya sendiri ditengah-tengah café anak gaul tersebut. Sambil memberikan
ponsel Samsung S3 miliknya, bermaksud untuk dititipkan kepada saya, Nabill pun
pergi.
Penasaran dengan
gallery foto yang terdapat diponsel itu, dengan mudah saya buka dan mulai
memperhatikan gambar-gambar yang ada disana. Banyak foto tidak saya rekam jelas
dipikiran, karena memang gelap dan tidak jelas. Namun ada satu foto yang
membuat saya tertarik dan terkejut melihatnya yaitu foto laki-laki sebaya,
memakai jaket berwarna merah dan rambut setengah putih. Yang ternyata setelah
rotasinya saya perbaiki dan semakin diperhatikan ternyata dia adalah sahabat
baik saya yang lain, ya dia adalah Kiki Rizki dengan tampilan yang berbeda.
Melihat foto
itu, tersadar saya sudah ditinggalkan cukup lama oleh Nabilla dan sesegera
mungkin saya mencari jejaknya. Kerumunan anak gaul yang sedang duduk-duduk,
makan, ngobrol dan berkumpul saya lewati hanya untuk menemukan Nabill. Ditengah
pencarian, beruntung saya mendengar suara yang tidak asing dengan lawan
bicaranya, Nabilla dan Kiki.
“Bill, sebenarnya gua malu”
“Tapi lo keren banget Ki,
perfect!”
“Oke, tapi jangan bilang
siapa-siapa ya? Btw, makasih buat ini” (sambil menerima papan yang dibawa
Nabilla)
“ya sama-sama”
Ternyata benar
insting saya, bahwa benda tersebut dipersiapkan untuk diberikan kepada orang
lain. Perlahan saya menghampiri dan melihat dengan jelas penampilan Kiki yang
sangat berbeda dari biasanya. Lama saya memandanginya, tiba-tiba saya masuk
dunia mimpi yang lain. Saya melihat Kiki berperan langsung dalam sebuah film residen
evil 4 seperti game PS 2, yang berperan sebagai Leon. Tak lama dia berubah
menjadi Spiderman yang bertarung melawan Sandman (bahkan lebih mirip mummy yang
tulang rusuknya mulai keropos) di saluran air. Lucu memang, cukup lama saya
menonton film aneh tersebut sampai akhirnya Spiderman menang.
Apakah cukup sampai disitu?
Ternyata tidak,
saya kembali pada posisi sebelum menonton film, bertiga dengan Kiki dan Nabill.
Kehadiran Sofi dan Dama telah saya tunggu-tunggu akan tetapi mereka tidak juga
hadir ditengah-tengah kami. Tak ingin kehilangan momen tersebut, Nabill
berinisiatif mengajak kami berfoto-foto ditempat tersebut. Konon Nabill bilang
itu “di Sentul,” ya karena saya tidak tahu terpaksa saya mengiyakan.
Sebelum pergi,
saya dan Kiki berwudhu terlebih dahulu dengan alasan “kita belum shalat, cari
tempat lain yang sepi untuk shalat,” ucap Kiki. Kemudian kami pergi ketempat
yang cukup tinggi, naik keatas tangga menara komunikasi dan berdiri diatasnya. Tegang,
sejuk dan terkesan mustahil bagi teman-teman yang membacanya.
Nabill dan Kiki
sepakat memakai sepatu bertali, sedangkan saya memakai sandal jepit carvil
berwarna hijau tua dan hitam milik Aajim. “Kok curang, kalian mah pake sepatu!”
teriak saya kepada Nabilla dan Kiki. Takut memang, tapi itu semua sangat
mengesankan. Tidak jarang saya terbangun dan tidur kembali karena ketakutan,
sekaligus merasakan bahwa jantung seolah copot dari dalam dada ini.
Ketika hendak
melanjutkan perjalanan, saya diingatkan oleh seseorang yang katanya ada anak
yang ikut bersama saya dan tertinggal dibawah, dia adalah Mas Odi, salah satu
murid ABK saya disekolah yang takut akan ketinggian. Merasa bahwa Mas Odi tidak
saya ajak dari awal, seketika Mas Odi diajak pulang oleh orang lain.
Saya merasa bersalah
terhadap pulangnya Mas Odi namun tetap merasa bahwa hari itu adalah khusus
untuk saya. Ini adalah “hari special,” berharap tidak mendapatkan kejanggalan
lagi kedepannya, karena saya terus menikmati hari itu.
Angin kencang
meniup dari segala arah dan jembatan kayu berada diatas ketinggian membuat saya
semakin penasaran akan tempat tersebut. Belum selangkahpun berjalan, tiba-tiba
ada Papa Alif yang memotret saya dari kejauhan. Nabilla yang posisinya masih
dibawah, mengingatkan bahwa disebelah saya ternyata ada Alif yang sedang
berdiri. Foto sebentar, perjalananpun dilanjutkan. Kiki memimpin barisan yang
diikuti oleh saya, Alif, papa Alif dan nabilla.
Ada raut muka
yang kurang senang saat itu, Nabilla merasa bahwa ini adalah hari FRIEND,
merasa canggung dengan kehadiran orang lain disekitarnya. Tiba-tiba Nabilla
pergi menghindar yang terus dikejar oleh semua. Entah mengapa, kecepatan lari
saya berkurang dan tertinggal jauh dari rombongan.
Melewati tangga
besi yang melingkar turun, juga taman bunga-bunga yang penuh warna. Saya merasa
bahwa mereka akan mampir ke salah satu pondok/penginapan yang berada disana
bersama dengan Alif, akan tetapi saya terus tertinggal hingga akhirnya saya
harus melompati batu-batu besar dihalaman penginapan yang dibawahnya ada air
seperti rawa bentuknya.
Fokus saya
mencari batu yang bisa diinjak, terlihat disana ada Ichi (keyboardis skylife)
yang tiba-tiba menyapa diteras penginapan. Tidak sempat melakukan percakapan, saya
melanjutkan perjalanan yang seketika terdengar bunyi benda jatuh. Ternyata itu
adalah dompet coklat milik saya dengan tali hitam bertuliskan ‘sekolah alam
bogor’ yang merupakan tali gantungan untuk idcard SDM.
Entah arah mana
yang saya lalui, tiba-tiba menjelang maghrib saya sudah sampai diteras rumah. Motor
revo sudah tersimpan dirumah, padahal seharusnya masih berada dirumah Alif
karena waktunya belum selesai. Ibu yang keheranan, bertanya kepada saya,
“kok geus uih? Lainna masih di
Alif keneh? (kok sudah pulang? Bukannya masih dirumah Alif?)”
“Abis main sama Nabill dan Kiki,
ga tau atuh, kasih kejutan mah engga tapi malah jalan-jalan.”
“Nah, rerencangan ayeuna dimana?”
“Ketinggalan Mah, capek
ngejarnya. Udah deuh, mau istirahat dulu” (sambil masuk ke kamar dan segera
mengambil posisi tidur seperti biasa)
***
Tiba-tiba mata
saya terbuka dan merasa tidak bisa tidur meskipun sudah dipaksakan. Melihat
ponsel masih digenggaman tangan (saya kira sudah terjatuh karena mengigau) saya
segera bangun dan menyalakan lampu. Cerita yang masih hangat itu pun, segera
saya tuliskan sampai saat ini pukul 01.00 malam, dihari Selasa tanggal 10 Juni
2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar