Senin, 30 Juni 2014

tarawih ke-2 mesjid daruttamam btn blok H, ahad, 29 juni 2014 ramadhan itu



Tarawih hari ke-2
Ahad, 29 Juni 2014
Mesjid Daruttamam BTN blok H
Ust. …… (berkacamata)

            Berbicara tentang bulan Ramadhan, sudah kita ketahui sebelumnya bahwa Ramadhan merupakan bulan suci yang penuh berkah. Ada nilai pahala yang tidak bisa kita hitung jumlahnya dan samasekali tidak dapat diprediksikan oleh manusia dimanapun berada. Oleh karena itu, isilah Ramadhan ini dengan segala kegiatan baik yang disertai dengan “keikhlasan” dan “mengharapkan ridha Allah swt.” jangan sampai terlewatkan begitu saja.
            Dalam bulan Ramadhan, banyak sekali manfaat dan kebaikan yang disetiap waktunya. Hanya dibulan Ramadhan ini Allah membuka semua pintu surge, menutup semua pintu neraka, dijabah do’a-do’a hambaNya, mengampuni kesalahan dan dosa terdahulu. Nafasnya adalah zikir, perkataan dan ucapan adalah do’a bahkan tidurnya orang yang berpuasa merupakan sebuah ibadah. Luar biasa bukan!
            Melihat sejarah yang pernah dialami Rasulullah saw., perang Badar terjadi dibulan Ramadhan. Islam dimenangkan oleh Allah swt untuk memenuhi janjiNya melawan kaum kafir Quraisy, padahal waktu itu Islam dalam keadaan hina (jumlah pasukan 313 menghadapi musuh ribuan prajurit). Berkat do’a Rasulullah saw yang dijabah Allah swt, Alhamdulillah Islam mendapatkan kemenangan.
            Infak, shadaqah dan zakat yang kita keluarkan dibulan ini segera dilipat-gandakan jumlahnya oleh Allah swt. Segala kemuliaan diberikan kepada orang-orang yang melaksanakan ibadah (shaum, tarawih dan lainnya) dibulan Ramadhan.
            ***
            Suatu hari dizaman Rasulullah saw. ada seorang kakek-kakek berjanggut panjang yang dapat ke mesjid untuk melakukan ibadah, seketika Rasulullah saw. bersabda kepadanya, “dialah ahli surge.” Kejadian ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut dan selama itu pula Rasulullah saw mengatakan hal yang sama sebanyak 3x, sehingga membuat penasaran salah satu sahabatnya, yaitu Umar bin Khattab.
            Menyengaja Umar pergi kerumah kakek tersebut dan tinggal bersamanya selama 1 minggu penuh sambil memperhatikan gerak-gerik dan kegiatannya dari bangun tidur sampai menjelang tidur. Herannya, ia tidak mendapati kakek tersebut berpuasa, shalat tahajud secara rutin, berinfak-shadaqah dalam jumlah yang besar, dan tidak melihat keistimewaan lain yang ada pada diri kakek tersebut. Hingga akhirnya Umar bertanya kepada kakek tersebut dan mendapati jawaban, “tidak ada yang istimewa dalam ibadahku, hanya saja aku tidak ingin kehilangan amal baik harian yang telah aku lakukan dengan menghapuskan segala kedengkian yang masih melekat terhadap orang lain sebelum tidur.”
            Lantas masihkah kita mau melewatkan bulan Ramadhan ini dengan hal yang sia-sia?

Semoga bermanfaat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar