Sapaguron Hambalan Mula
"Kenali Dirimu, Rangkul Anakmu"
Rabu, 2 Oktober 2019
Ibu Hapsiawati S. Psi
Sebelum bisa mengenal karakter anak, alangkah lebih baik jika kita mengenal karakter diri sendiri. Mungkin, dalam tahapannya, orang tua kita merawat kita dengan cara yang salah/keliru/terlewatkan.
"Tapi 'kan kita sekarang baik-baik saja?"
Belum tentu, bisa jadi ada trauma tertentu yang membuat kita menjadi seperti ini.
Beda guru dengan fasilitator?
Fasilitator adalah orang yang memimpin sekelompok orang untuk menciptakan/mengkreasikan sebuah instrumen/media menjadi sebuah ilmu untuk dipelajari.
Guru adalah orang yang mengajarkan sesuatu/transfer ilmu kepada muridnya.
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" (HR. Ahmad)
"Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik untuk diri sendiri"
A. Kenali Dirimu
1. Flashback adalah salah satu cara mengenali karakter kita
-Perasaan apa yang muncul saat kita mengingat orang tua kita, partner/teman kita
-Mengenali hutang perkembangan & perasaan waktu dulu
2. Memaafkan orang tua kita, mereka seperti itu karena mereka pun seperti itu oleh orang tanya.
Jangan bawa terus-menerus, capek.
3. Memutus/menyaring pola orang tua kita yang salah, mengganti dengan yang positif
Menurut ilmu pendidikan, "karakter tidak dapat dirubah setelah mencapai usia baligh", akan tetapi dalam pandangan Islam:
"Karakter seseorang dapat berubah sewaktu-waktu karena Hidayah Allah bisa datang kapan saja"
B. Kenali Emosimu
1. Menghancurkan pola pikir negatif
2. Mengembangkan siap positif
3. Menumbuhkan rasa empati untuk dapat mengenal orang lain
"Bagaimana kita mau bermanfaat, kalau pribadi kita cuek?"
C. Terbuka
-Ceritakan tentang diri kita kepada teman
-Tanyakan kelebihan & kekurangan diri kita
Peserta pelatihan yang tidak antusias, berarti dia tidak terbuka
D. Tujuan yang ingin dicapai
-Menuliskan minimal tiga target positif sebagai tujuan
-Ex: aku akan bersikap santun, berkata jujur, melihat lawan bicara, aku akan bertutur kata lembut dengan orang lain, dll.
E. Action
-Menjaga bahasa tubuh positif saat berinteraksi
-Berkomunikasi santun dengan orang lain
-Menggunakan kata positif
-Tidak mendominasi saat berbicara
-Menunjukkan minat & mendengarkan saat berbicara
-Mengurangi perilaku negatif
-Mengembangkan perilaku positif
F. Pribadi Baru
-Karakter positif
-Kebiasaan positif
-Membuat perubahan
"Untuk membuat karakter positif, lakukan kebiasaan yang positif"
"Pola pendekatan yang paling mudah untuk anak; menggunakan shirah (kisah nabi) karena banyak teladannya"
Tanya-jawab:
*Bertemu orang yang suka membantah?
1. Fase orang itu hanya sampai mendengarkan. Kalau terus dipatahkan, tidak masalah. Cukup.
2. Atau berikan 2 kemungkinan/solusi. Coba dulu, lakukan, jangan suka berandai-andai (hilangkan kata 'tapikan!'). Tapi tidak mudah.
*Apakah kita harus bersikap 'kuat' dalam situasi yang buruk/merugikan kita?
Adakalanya kita harus marah & menangis. Tidak salah. Justru kalau ditekan, suatu waktu akan meledak. Wajar kalau jatuh terus menangis, kalau bersikap 'sok kuat', justru akan membuat sifat baru.
Ada anak perempuan yang memakai baju warna-warni karena keinginan ibunya, karena tidak tersampaikan (ketidaksukaannya tersebut), ia tumbuh menjadi tomboy
Semoga bermanfaat
#Inspirasi #motivasi #semangat #ceramah #kajian #pengajian #salam #ypi #yayasanprogressinsani #bogor
#Salambogor #sekolahalambogor #ilmu #belajar #kreatif #inovatif #karya #dhinar #spirit #learning
Tidak ada komentar:
Posting Komentar