Kamis, 12 Maret 2015

Kultum SM minggu ke 9

Kultum SM minggu ke 9

AIB
Senin, 9 Maret 2015
Oleh    : Salfiq SM 3 – Pak Bagus

janganlah sekali-kali kalian membuka aib orang lain, karena bisa jadi orang lain yang kita bicarakan tersebut lebih tinggi derajatnya dari kita yang membicarakan.”
Apakah yang dimaksud dengan aib? Rahasia? Sesuatu yang buruk? Aib adalah … (pemaparan pak Bagus panjang).
Telah diterangkan dalam surat Al-Hujurat ayat 11
11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
[1409] Jangan mencela dirimu sendiri Maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh.
[1410] Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.
Jangan sampai kita menjadi orang yang munafik dengan ciri: “Kalau berkata ia berdusta, kalau berjanji dia mengingkari, kalau dipercaya ia berkhianat.”
Hati-hati ketika berkumpul, bermula dari diskusi ringan tanpa prinsip, mengakibatkan orang-orang melakukan gibah (membicarakan orang lain) yang mengabikatkan fitnah hingga akhirnya masuk kedalam neraka. Naudzubillahimindzalik.
Jangan sampai kita termasuk golongan orang yang dibenci Allah swt ketika diakhirat, yaitu orang MISKIN YANG SOMBONG, orang TUA YANG SENANG BERMAKSIAT dan PEMIMPIN YANG TIDAK AMANAH.


HUKUMAN DARI PENCURI
Selasa, 10 Maret 2015
Oleh    : Gilang SM 2 – Pak Bagus

Diriwayatkan dari Aisyah, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda, “tangan pencuri tidak dipotong kecuali pencurinya mencapai seperempat dinar keatas.”
Hadist Muttafaq Alaih (Hadist yang sumbernya sampai ke tahap Rasulullah saw, tidak diragukan dan disetujui para ulama), lafadznya dari riwayat Muslim, sedangkan riwayat Bukhari disebutkan, “tangan pencuri itu baru dipotong jika curiannya bernilai seperempat dinar keatas.”
Sedangkan pada riwayat Ahmad disebutkan: “potonglah tangan pencuri yang mencapai seperempat dinar dan tidak dipotong jika nilainya kurang dari itu.”
***
Ini semua termasuk ilmu fiqh (ilmu hukum dalam Islam) yang bersumber dari Syariat Islam (hukum menyeluruh Islam) yang mencakup segala hal, akhlaq, adab, etika, sosial, dan lain-lain. Adapun perdebatan itu hal yang wajar diantara para ulama.
orang yang sudah berusaha, berfikir dan mencari sumber dengan sungguh-sungguh namun hasilnya ‘salah’, maka diberi 1 pahala oleh Allah swt. dan kalau hasilnya ‘benar’, maka Allah swt. memberikan 2 pahala.”
Tangan yang dipotong termasuk dalam hukum Qishas (Qomun, istilah di Aceh). Dalam Qishas, ada juga istilah ‘istidraj’ yang artinya tahapan terhadap Qishas. Misal: ketika zaman Umar bin Khattab, banyak orang yang mencuri karena kelaparan. Hal ini tidak berlaku qishas karena ada kelonggaran oleh pemimpin.
“kalau dimaafkan oleh korban, maka qishas tidak berlaku.” (misal merampok 5 juta dan mengembalikan seutuhnya, maka tangan pelaku tidak sampai dipotong, melainkan dibebaskan)
Adapun di Indonesia, kita sebut istilah hukum Perdata dan Pidana. Perdata yaitu hukum yang menyangkut kepentingan individu dengan individu lain dengan adanya gugatan, seperti hak waris, hukum nikah, agama, dll. Sedangkan hukum Pidana membahas tentang pelanggaran hak asasi manusia, seperti perampokan, pencurian, pembegalan, dan lain-lain.\
“Hukum Qishas diberlakukan untuk melindungi AGAMA, JIWA, HARTA, AKAL dan SUKU/KETURUNAN.”

Pengalaman HAIDAR
Rabu, 11 Maret 2015
Oleh    : Haidar SM 3 – Pak Okwan

Ini kisah tentang pengalaman Haidar Burhan…
Menurutnya, ia merasa ketika berada dikelas SM 1 termasuk orang yang “ringan tangan.” Hal ini terbukti dengan adanya testimony dari teman-temannya saat mereka menuliskan sifat Haidar di buku KM 0. Termasuk salah seorang temannya yang selalu menjadi sasarannya yaitu Nugi.
            Anggapan/penilaian dari teman-temannya tersebut membuat Haidar merasa dirinya bersalah. Diketahui atau tidak, disadari atau tidak bahwa dirinya merupakan orang yang ringan tangan (mungkin saja terjadi secara spontan), membuat pandangan yang kurang menyenangkan dari orang lain terhadap diri Haidar.
“Yang namanya manusia, suatu saat pasti berubah ‘kan?”
Hingga akhirnya Haidar mulai mengakui kesalahannya. Perlahan kebiasaan buruk tersebut mulai dikurangi dan berusaha semaksimal mungkin dihilangkan sampai tidak terjadi lagi. Berharap orang lain dapat menerima ia dengan sudut pandang yang lain.

Waktu demi waktu silih berganti, hingga akhirnya pelajaran KM 0 memberikan materi yang sama di SM 3, yaitu penilaian diri dari orang lain. Meskipun sang korban (Nugi) sudah merasakan banyak perubahan baik bahkan sampai tidak menuliskan “ringan tangan,” melainkan menulis “sering galau,” akan tetapi masih banyak temannya yang menilai dirinya sebagai ringan tangan.
“Manusia bisa saja berubah, ntah dari buruk ke baik ataupun sebaliknya. Namun perlu kita ingat pandangan orang lain terhadap kita tidak dapat kita rubah dengan mudah.”
***
Semua yang terjadi didunia ini tidak ada yang kebetulan, melainkan sebuah perencanaan. Haidar berada disini, berdiri memberikan kultum dihadapan teman-teman bukan karena ketidaksengajaan tetapi ada faktor/proses yang mendorongnya. Salah satu kesamaan yang dimiliki Haidar dengan SM adalah Haidar orang Islam dan SM hanya menerima orang Islam. Haidar mendaftarkan dirinya di SM SAB mungkin karena programnya sejalan dengan SD SAB. Dan mungkin saja ada bisikan Allah swt. yang Maha Perencana kepada Hanif yang menuliskan jadwal kultum dihari Rabu ini tanggal 11 Maret 2015.
Termasuk peristiwa Jode menganyam karpet rotan atau Syafiq menggunakan baju berwarna merah dan masih banyak yang lainnya. Yakinlah bahwa didunia ini tidak ada yang kebetulan, melainkan berjalan dari sebuah proses.

1 TAMPARAN untuk 3 PERTANYAAN
Kamis, 12 Maret 2015
Oleh    : Anggit – SM 3 & Bu Furi

Ada seorang Pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah, ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, Kyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua Pemuda itupun mencarikan orang yang dimaksud tersebut, yakni seorang Kyai.
Pemuda : Anda siapa ? dan apakah Anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya ?
Kyai : Saya Hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan Anda.
Pemuda : Anda yakin ? Sedangkan Profesor dan banyak orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kyai : Saya akan mencoba menjawab pertanyaan sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan (1) Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya! (2) Apakah itu yang dinamakan takdir?? (3) Kalau syaithan diciptakan dari api, mengapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu ?
Tiba – tiba Kyai tersebut menampar pipi Pemuda tadi dengan keras.
Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya ?
Kyai : Saya tidak marah …. Tamparan itu adalah jawabansaya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh – sungguh tidak mengerti.
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kyai : Jadi Anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda : Ya!
Kyai : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Saya tidak bisa.
Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama …. kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Kyai : Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya ?
Pemuda : Tidak.
Kyai : Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Kyai : Itulah yang dinamakan dengan takdir.
Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar Anda?
Pemuda : Kulit.
Kyai : Terbuat dari apa pipi Anda?
Pemuda : Kulit.
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.
Kyai : Walaupun syaithan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki, maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaithan. Dan itu adalah jawaban untuk pertanyaan terakhir.

Isi kultum ini sama seperti kultum yang pernah disampaikan Sultan ketika lomba, “tidak ada satupun yang tidak bermanfaat yang Allah swt. ciptakan.”
Kita ambil contoh seekor nyamuk, untuk apa ada seekor nyamuk? Adakah gunanya? Untuk makanan lalat? Untuk memberikan virus kepada manusia? Ya, dari seekor nyamuk saja ada banyak orang hidup karena lapangan pekerjaan terkait anti-nyamuk. Begitupun tidak sia-sia Allah menciptakan makhluk lain seperti bakteri sekalipun. Oleh karena itu kita harus senantiasa bersyukur dan yakin bahwa kita pasti ada manfaatnya untuk dunia ini.


Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar