Kultum SM minggu ke 9
“AIB”
Senin, 9 Maret 2015
Oleh : Salfiq SM 3 –
Pak Bagus
“janganlah sekali-kali
kalian membuka aib orang lain, karena bisa jadi orang lain yang kita bicarakan
tersebut lebih tinggi derajatnya dari kita yang membicarakan.”
Apakah yang dimaksud dengan aib?
Rahasia? Sesuatu yang buruk? Aib adalah … (pemaparan pak Bagus panjang).
Telah diterangkan dalam surat Al-Hujurat ayat 11
11. Hai orang-orang yang beriman,
janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi
yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan
perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih
baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil
dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan Barangsiapa yang tidak bertobat,
Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
[1409] Jangan mencela dirimu
sendiri Maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin
seperti satu tubuh.
[1410] Panggilan yang buruk ialah
gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada
orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan
sebagainya.
Jangan sampai kita menjadi orang yang
munafik dengan ciri: “Kalau berkata ia
berdusta, kalau berjanji dia mengingkari, kalau dipercaya ia berkhianat.”
Hati-hati ketika berkumpul, bermula
dari diskusi ringan tanpa prinsip, mengakibatkan orang-orang melakukan gibah
(membicarakan orang lain) yang mengabikatkan fitnah hingga akhirnya masuk
kedalam neraka. Naudzubillahimindzalik.
Jangan sampai kita termasuk golongan
orang yang dibenci Allah swt ketika diakhirat, yaitu orang MISKIN YANG SOMBONG,
orang TUA YANG SENANG BERMAKSIAT dan PEMIMPIN YANG TIDAK AMANAH.
“HUKUMAN DARI PENCURI”
Selasa, 10 Maret 2015
Oleh : Gilang SM 2 –
Pak Bagus
Diriwayatkan dari Aisyah, dia berkata: Rasulullah saw.
bersabda, “tangan pencuri tidak dipotong kecuali pencurinya mencapai seperempat
dinar keatas.”
Hadist Muttafaq Alaih (Hadist yang sumbernya sampai ke tahap
Rasulullah saw, tidak diragukan dan disetujui para ulama), lafadznya dari
riwayat Muslim, sedangkan riwayat Bukhari disebutkan, “tangan pencuri itu baru
dipotong jika curiannya bernilai seperempat dinar keatas.”
Sedangkan pada riwayat Ahmad disebutkan: “potonglah tangan
pencuri yang mencapai seperempat dinar dan tidak dipotong jika nilainya kurang
dari itu.”
***
Ini semua termasuk ilmu fiqh (ilmu hukum dalam Islam) yang
bersumber dari Syariat Islam (hukum menyeluruh Islam) yang mencakup segala hal,
akhlaq, adab, etika, sosial, dan lain-lain. Adapun perdebatan itu hal yang
wajar diantara para ulama.
“orang yang sudah
berusaha, berfikir dan mencari sumber dengan sungguh-sungguh namun hasilnya ‘salah’,
maka diberi 1 pahala oleh Allah swt. dan kalau hasilnya ‘benar’, maka Allah
swt. memberikan 2 pahala.”
Tangan yang dipotong termasuk dalam hukum Qishas (Qomun,
istilah di Aceh). Dalam Qishas, ada juga istilah ‘istidraj’ yang artinya
tahapan terhadap Qishas. Misal: ketika zaman Umar bin Khattab, banyak orang
yang mencuri karena kelaparan. Hal ini tidak berlaku qishas karena ada
kelonggaran oleh pemimpin.
“kalau dimaafkan oleh korban, maka qishas tidak berlaku.”
(misal merampok 5 juta dan mengembalikan seutuhnya, maka tangan pelaku tidak
sampai dipotong, melainkan dibebaskan)
Adapun di Indonesia, kita sebut istilah hukum Perdata dan
Pidana. Perdata yaitu hukum yang menyangkut kepentingan individu dengan
individu lain dengan adanya gugatan, seperti hak waris, hukum nikah, agama,
dll. Sedangkan hukum Pidana membahas tentang pelanggaran hak asasi manusia,
seperti perampokan, pencurian, pembegalan, dan lain-lain.\
“Hukum Qishas diberlakukan untuk melindungi AGAMA, JIWA,
HARTA, AKAL dan SUKU/KETURUNAN.”
“Pengalaman HAIDAR”
Rabu, 11 Maret 2015
Oleh : Haidar SM 3 –
Pak Okwan
Ini kisah tentang pengalaman Haidar Burhan…
Menurutnya, ia merasa ketika berada
dikelas SM 1 termasuk orang yang “ringan
tangan.” Hal ini terbukti dengan adanya testimony dari teman-temannya saat
mereka menuliskan sifat Haidar di buku KM 0. Termasuk salah seorang temannya
yang selalu menjadi sasarannya yaitu Nugi.
Anggapan/penilaian
dari teman-temannya tersebut membuat Haidar merasa dirinya bersalah. Diketahui
atau tidak, disadari atau tidak bahwa dirinya merupakan orang yang ringan
tangan (mungkin saja terjadi secara spontan), membuat pandangan yang kurang
menyenangkan dari orang lain terhadap diri Haidar.
“Yang namanya manusia, suatu saat pasti berubah ‘kan?”
Hingga akhirnya Haidar mulai mengakui
kesalahannya. Perlahan kebiasaan buruk tersebut mulai dikurangi dan berusaha
semaksimal mungkin dihilangkan sampai tidak terjadi lagi. Berharap orang lain
dapat menerima ia dengan sudut pandang yang lain.
Waktu demi waktu silih berganti,
hingga akhirnya pelajaran KM 0 memberikan materi yang sama di SM 3, yaitu
penilaian diri dari orang lain. Meskipun sang korban (Nugi) sudah merasakan
banyak perubahan baik bahkan sampai tidak menuliskan “ringan tangan,” melainkan
menulis “sering galau,” akan tetapi masih banyak temannya yang menilai dirinya
sebagai ringan tangan.
“Manusia bisa saja berubah, ntah dari buruk ke baik ataupun
sebaliknya. Namun perlu kita ingat pandangan orang lain terhadap kita tidak
dapat kita rubah dengan mudah.”
***
Semua yang terjadi didunia ini tidak
ada yang kebetulan, melainkan sebuah perencanaan. Haidar berada disini, berdiri
memberikan kultum dihadapan teman-teman bukan karena ketidaksengajaan tetapi
ada faktor/proses yang mendorongnya. Salah satu kesamaan yang dimiliki Haidar
dengan SM adalah Haidar orang Islam dan SM hanya menerima orang Islam. Haidar
mendaftarkan dirinya di SM SAB mungkin karena programnya sejalan dengan SD SAB.
Dan mungkin saja ada bisikan Allah swt. yang Maha Perencana kepada Hanif yang
menuliskan jadwal kultum dihari Rabu ini tanggal 11 Maret 2015.
Termasuk peristiwa Jode menganyam
karpet rotan atau Syafiq menggunakan baju berwarna merah dan masih banyak yang
lainnya. Yakinlah bahwa didunia ini tidak ada yang kebetulan, melainkan
berjalan dari sebuah proses.
“1 TAMPARAN untuk 3
PERTANYAAN”
Kamis, 12 Maret 2015
Oleh : Anggit – SM 3
& Bu Furi
Ada seorang Pemuda
yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah,
ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, Kyai atau
siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua Pemuda itupun
mencarikan orang yang dimaksud tersebut, yakni seorang Kyai.
Pemuda : Anda siapa ? dan apakah Anda bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan saya ?
Kyai : Saya Hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan Anda.
Pemuda : Anda yakin ? Sedangkan Profesor dan banyak orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kyai : Saya akan mencoba menjawab pertanyaan sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan (1) Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya! (2) Apakah itu yang dinamakan takdir?? (3) Kalau syaithan diciptakan dari api, mengapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu ?
Kyai : Saya Hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan Anda.
Pemuda : Anda yakin ? Sedangkan Profesor dan banyak orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kyai : Saya akan mencoba menjawab pertanyaan sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan (1) Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya! (2) Apakah itu yang dinamakan takdir?? (3) Kalau syaithan diciptakan dari api, mengapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu ?
Tiba – tiba Kyai tersebut menampar pipi Pemuda tadi dengan
keras.
Pemuda
: (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya ?
Kyai : Saya tidak marah …. Tamparan itu adalah jawabansaya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh – sungguh tidak mengerti.
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kyai : Jadi Anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda : Ya!
Kyai : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Saya tidak bisa.
Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama …. kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Kyai : Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya ?
Pemuda : Tidak.
Kyai : Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Kyai : Itulah yang dinamakan dengan takdir.
Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar Anda?
Pemuda : Kulit.
Kyai : Terbuat dari apa pipi Anda?
Pemuda : Kulit.
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.
Kyai : Walaupun syaithan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki, maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaithan. Dan itu adalah jawaban untuk pertanyaan terakhir.
Kyai : Saya tidak marah …. Tamparan itu adalah jawabansaya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh – sungguh tidak mengerti.
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kyai : Jadi Anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda : Ya!
Kyai : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Saya tidak bisa.
Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama …. kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Kyai : Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya ?
Pemuda : Tidak.
Kyai : Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Kyai : Itulah yang dinamakan dengan takdir.
Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar Anda?
Pemuda : Kulit.
Kyai : Terbuat dari apa pipi Anda?
Pemuda : Kulit.
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.
Kyai : Walaupun syaithan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki, maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaithan. Dan itu adalah jawaban untuk pertanyaan terakhir.
Isi kultum ini sama seperti kultum
yang pernah disampaikan Sultan ketika lomba, “tidak ada satupun yang tidak
bermanfaat yang Allah swt. ciptakan.”
Kita ambil contoh seekor nyamuk, untuk
apa ada seekor nyamuk? Adakah gunanya? Untuk makanan lalat? Untuk memberikan
virus kepada manusia? Ya, dari seekor nyamuk saja ada banyak orang hidup karena
lapangan pekerjaan terkait anti-nyamuk. Begitupun tidak sia-sia Allah
menciptakan makhluk lain seperti bakteri sekalipun. Oleh karena itu kita harus
senantiasa bersyukur dan yakin bahwa kita pasti ada manfaatnya untuk dunia ini.
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar