Rabu, 25 Maret 2015

Pak Natiq show @ maret 2015

Pak Natiq show…

Iman manusia biasa & Iman para Nabi – Rasul
Kamis, 19 Maret 2015
Oleh    : Pak Natiq

Apakah yang dimaksud dengan iman? Percaya? Ya! Iman itu sama dengan percaya namun percaya belum tentu iman. Misal kita beriman kepada Malaikat, maka kita percaya kepada malaikat. Berbeda jika kita percaya kepada Udin, mutlak kita tidak boleh beriman kepadanya. Itulah perbedaannya.
Iman kita sebagai manusia biasa itu diibaratkan seperti akuarium. Mengapa akuarium? Karena iman kita harus selalu diperbaharui agar tetap terjaga kebaikannya. Berbeda dengan keimanannya para Nabi dan Rasul yang keimanannya seluas samudra, sudah benar-benar mantap untuk berdakwah mengajak kepada kebaikan. Apa saja perbedaannya?
Akuarium        :
·         Tempat terbatas, ada sekat-sekat (relatif kecil)
·         Air harus dikuras (kalau tidak bisa lumutan/kotor)
·         Harus selalu diberi pakan/makanan ikan
·         Ikan yang dimasukkan berukuran kecil
Lautan/samudra         :
·         Tempat tidak terbatas, tidak ada sekat-sekat
·         Air tidak harus dikuras (apakah ada tukang kuras air laut?)
·         Tidak harus diberikan pakan/makanan (bisa mencari sendiri)
·         Baik ikan kecil maupun besar bisa hidup didalamnya
Begitulah perbedaan antara keimanan kita (manusia biasa) dengan keimanan para Nabi dan Rasul. Renungkan sendiri, sudah sejauhmanakah kita berusaha?
Semoga bermanfaat

Tebar Salam:  AKHLAQ
Jum’at, 20 Maret 2015
Oleh    : Pak Natiq

Assalamu’alaikum?
Piye kabare? Apa kabar? Apakareba? Kumaha damang sadayana?
Ngomong-ngomong soal segitiga, kita akan membahas tentang segitiga. Atau jangan-jangan karena pak Kabul trauma sama segitiga. *hahahapasih…
Bicara tentang hadist, ada sebuah hadist membahas tentang kekerabatan sesama muslim, yaitu:
“Barangsiapa membantu saudara sesama muslim, maka Allah swt. akan meringankan masalah tersebut.” -HR. Turmudzi
Siapa yang lagi banyak masalah? Kalau kita bermasalah dengan orang lain, maka Allah akan memberikan masalah kepada kita. Kalau gak pengen, jangan buat masalah. Kalau kita ingin menyelesaikan masalah, Allah akan membantu. Hayo kita selesaikan masalah tanpa masalah (seperti pegadaian). ckckck
Usia remaja teman-teman SM belum sampai tahap merasakan hiruk-pikuk, asam manis kehidupan, mayoritas masih disuapin oleh orang tuanya (secara konotasi). Dari sekian banyak kisah, kita bahas tentang seseorang ustad bernama Ust. Hapi, yang berarti orangnya selalu hepi.
Ketika masih kuliah, ibu kosnya begitu baik kepadanya. Dibuatkan sarapan, diberikan kue, dan lain-lain. Sehingga hal tersebut membuat pak ustad menjadi seseorang yang senantiasa ingin berbuat baik karena sikap ibu kost tersebut. Disisi lain, ibu kost yang selalu berbuat baik tersebut, selalu mendapatkan kebaikan tak terduga dari orang lain yang mungkin sudah Allah swt. sediakan. Hidup ini penuh misteri, kejarlah terus kebaikan. Luruskan akhlaq dan berikan manfaat sebanyak-banyaknya.
Semoga bermanfaat

Tebar Salam: *SALAM*
Jum’at, 6 Maret 2015
Oleh    : Pak Natiq

Apa itu salam?
Ada 3 bagian didalam ucapan salam, yakni: Assalamu’alaikum, Warohmatullahi, & Wabarokaatuh yang artinya keselamatan, rahmat dan barokah. Ucapan ini sering kita ucapkan, jangan sampai kita tidak mengetahui artinya. Orang yang memberikan salam hukumnya sunnah, sedangkan bagi yang menjawab adalah wajib. Lebih baik lagi kalau yang menjawab, memberikan do’a yang lebih banyak dari yang megucapkan salam.
Keselamatan: berarti kita saling memberikan ucapan selamat. Perkataan ini dimaksudkan agar kita senantiasa menjalankan aktifitas dengan lancar dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Rahmat: ingat bahwa sesungguhnya kita ini berada dalam kerugian waktu (surat al-ashr), dengan mendo’akan akan rahmat-Nya, kita diharapkan mendapatkan keberuntungan dan selalu dalam lindungan serta ridho Allah swt. Seperti halnya orang yang sudah menikah, seorang istri berhak mendapatkan perlindungan dari suaminya. Percuma saja menikah hanya bermodalkan cinta. Wkwkwk…
Barokah: adalah sesuatu yang cukup. Mau membeli mobil uangnya cukup. Mau makan cukup. Mau apapun serba kecukupan. Cukup dalam artian kebutuhan kita terlaksana/tersampaikan, bukan dalam hal-hal yang berlebihan atau nafsu belaka.
 Semoga bermanfaat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar