Sabtu, 10 September 2016

Hari Profesi SM SAB Dokter Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dr. Lelitasari

Hari profesi SM-SAB
Jumat 9 september 2016
Oleh: Bu Dr. Lelitasari

Jika kita kaji, banyak sekali profesi didunia ini, mulai dari profesi yang biasa bahkan sampai profesi yang luar biasa (jarang diminati orang lain). Kebanyakan orang mengetahui makna profesi sebagai pekerjaan, seperti guru, polisi, pilot dan sebagainya. Akan tetapi, dizaman modern ini, banyak profesi unik yang ternyata digeluti oleh sebagian orang sebagai sumber penghasilan hidup.

Sebelumnya, kita pernah membahas tentang profesi pengepul barang bekas. Mulai dari mengelola sampah, memilah bahkan sampai mendaur ulang sampah menjadi barang yang bisa diuangkan. Luar biasa ‘kan? Pernah juga kita mendatangkan wartawan stasiun televisi swasta untuk menginspirasi.

Hari ini, kita menghadirkan seseorang yang pekerjaannya meliputi dunia kesehatan. Dokter tapi bukan sembarang dokter. Beliau bergiat pada bagian kesehatan sebuah tempat kerja. Apa itu???

***

Bu Lelitasari, berprofesi sebagai dokter keselamatan dan kesehatan kerja. Apa yang kita ketahui tentang dokter? Orang yang menyembuhkan orang lain? Yap, betul sekali. Berbicara tentang kesehatan, banyak profesi yang berkaitan bukan hanya dokter. Ada farmasi, apoteker, perawat, suster dan sebagainya. Setiap peran ada tugas dan kewajibannya masing-masing.

Alat apa saja yang dipakai dokter? Stetoscop, jarum suntik, alat kejut jantung, dan masih banyak lainnya. Lantas, apakah sama dokter keselamatan kerja dengan dokter dirumah sakit? Bagaimana Bu Leli bekerja? Apa yang dilakukannya?

“Tugas dokter kesehatan kerja adalah mengidentifikasi bahaya ditempat kerja serta membantu para pekerja untuk melindungi kesehatannya dengan berbagai program.”

Bahaya ditempat kerja:
1.     Fisika (sentuhan fisik)
2.     Kimia (oleh zat kimia; cair, padat, gas)
3.     Biologi (virus, bakteri)
4.     Ergonomi (posisi dan cara kerja)
5.     Psikososial (stress, bossnya galak)
6.     Safety (alat yang digunakan, tempat dan awarreness)

Contoh: “identifikasi seseorang sedang ngelas besi”
Fisika        : percikan api bisa kena kulit, cahaya yang kuat bisa jadi katarak
Kimia        : asapnya berbahaya (mengandung uap logam) bisa jadi kanker paru

Contoh lain:
1. Tukang bangunan masang genteng/atap rumah: Jatuh, patah tulang

2. Video orang sedang quality control obat (bentuk, ukuran, warna harus sama rata): pegel leher, keseringan bungkuk, mata fokus

3. Video menjahit boneka: ketusuk jarum, stress kecapean, kaki pegal karena berdiri, punggung sakit, sakit perut karena makan tidak teratur

4. Video potong besi tempat tidur: sama seperti las, bisa jadi kalau tidak fokus bisa buntung bagian tubuh terkena gerinda

Besi kalau dipotong suaranya bisa budeg. Minimal standar yang didengar manusia adalah 85 desible (ada alat ukurnya-NAB, Nilai Ambang Batas Kebisingan 85 dB A). Untuk mengantisipasi menggunakan “ear plug” yang dapat meredam suara/NRR.

Pekerjaan sederhana, kalau dilakukan berkali-kali dengan posisi dan cara yang sama bisa sakit. Contoh: masang 1500 – 3500 rak telor, atau memeriksa resleting.

“Tugas dokter adalah mencegah agar kita tidak sakit”

Alasan memilih profesi ini?
Awalnya kuliah dan senang dengan pelajaran Biologi. Karena berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, melanjutkan studi kedokteran dan bergiat/berprofesi sebagai dokter di bidang sampai sekarang.


Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar